HDMM 16

Pagi kembali menyapa, namun di dalam kamar Azzam belum ada tanda-tanda akan bangunnya para penghuni kamar tersebut. Pasangan suami istri masih saja tertidur pulas bersama anaknya diatas tempat tidur.

Megan yang tertidur pulas merasakan tangan kekar melingkar di pinggangnya. Dia pun meraba disekitarnya yang masih memejamkan matanya. Pasalnya hanya dia dan Azzam yang menempati tempat tidur, mengapa sekarang malah ada tangan kekar? pikirnya.

Tangan Megan berhasil menyentuh lengan kecil Azzam dan itu sah-sah saja. Kembali tangan Megan memindahkan tangan kekar seseorang yang melingkar sempurna di pinggangnya, alhasil Megan berhasil membangunkan pemilik tangan kekar tersebut.

Megan perlahan membuka matanya dan terlonjat kaget mendapati Kevin satu tempat tidur dengannya.

"Kamu!!!" ucap Megan dengan kesalnya.

Sementara Kevin terlihat acuh sambil meregangkan otot-ototnya. Kemudian Kevin bergegas turun dari tempat tidur meninggalkan Megan. Belum sepenuhnya keluar dari kamar Azzam, Kevin menghentikan langkahnya.

"Jangan lupa mandikan Azzam dengan bersih dan siapkan segala perlengkapannya. Aku rasa kamu sudah hafal tentang pekerjaanmu" ucap Kevin lalu keluar dari kamar tersebut.

Megan berdengus kesal melihat wajah Kevin semakin menyebalkan saja dimatanya. Megan mengalihkan pandangannya menatap Azzam yang masih saja tertidur pulas. Rasa kesalnya menghilang seketika hingga senyuman terpancar di bibirnya.

Megan mencium puncak kepala Azzam dengan penuh kasih sayang.

"Baby Azz, aku rasa panggilan baby Azz sangat cocok untuk anakku yang menggemaskan ini" gumam Megan sambil tersenyum.

Mengapa aku makin gemes pada anak si jerapah. Aku bahkan ingin terus bersamanya. Batin Megan.

Azzam mulai mengerjapkan matanya dan tersenyum melihat Megan menatapnya.

"Selamat pagi sayang" ucap Megan tersenyum sambil mengelus punggungnya.

Azzam hanya tersenyum lalu mengucek matanya.

"Boy mau minum" gumam Azzam.

"Tunggu sebentar sayang" ucap Megan lalu mengulurkan tangannya mengambil segelas air putih yang tersedia di atas nakas.

Azzam begitu haus dan hampir menghabiskan setengah gelas air putih.

"Lagii minuman kuat boy, mommy" ucap Azzam sambil menggaruk kepalanya.

"Nanti mommy buatin. Baby Azz baru bangun tidur dan harus cuci muka, lalu mommy mandiin ya" ucap Megan tersenyum.

Azzam hanya mengangguk dan langsung melompat ke gendongan Megan. Seketika Megan segera membawanya ke kamar mandi.

Megan lalu menurunkan Azzam di atas kursi kayu yang tersedia di dalam kamar mandi. Kemudian Megan mengambil sikat gigi untuk dia dan juga Azzam dan tak lupa memberinya pasta gigi.

Megan dengan telaten mengajarkan Azzam sikat gigi. Padahal Azzam sudah bisa melakukannya, hanya saja Azzam lebih suka bermain dengan pasta gigi, maklum anak-anak lebih suka bermain dimana pun berada, sedangkan Megan hanya mampu tersenyum melihat tingkah menggemaskan Azzam dengan pasta gigi yang mulai belepotan di wajahnya.

Megan segera membantu Azzam membersihkannya. Setelah selesai, Megan melanjutkan tugasnya memandikan Azzam. Dengan telaten Megan memandikan Azzam. Memberinya shampo dan menyabuni seluruh tubuh Azzam, lalu menyalakan shower untuk membilas tubuhnya. Lagi-lagi Azzam begitu senangnya bermain air di bawah shower hingga piyama tidur Megan kena imbasnya dan basah kuyup.

Megan sama sekali tak mempermasalahkannya. Mereka pun tertawa terbahak-bahak di dalam kamar mandi. Megan sangat senang bisa memandikan Azzam. Raut wajah mereka memancarkan kebahagiaan.

"Sudah ya, nanti anak mommy masuk angin" bujuk Megan lalu mematikan shower nya. Karena sedari tadi Azzam bermain air.

"Iya mommy" ucap Azzam tersenyum.

Megan segera memakaikan handuk untuk Azzam, kemudian segera membawanya keluar.

Kebetulan sekali Kevin baru saja masuk ke dalam kamar Azzam hingga mampu menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri kekompakan Megan dan anaknya.

"Daddy" teriak Azzam dalam gendongan Megan.

Kevin tersenyum tipis lalu menghampiri mereka.

"Biar aku yang mengurus Boy, sebaiknya bersihkan tubuhmu" ucap Kevin yang menatap penampilan Megan yang basah kuyup.

Megan mengangguk sebagai jawabannya. Ucapan Kevin ada benarnya, Megan segera menurunkan boy.

"Baby Azz, mommy mandi dulu"ucap Megan tersenyum.

Azzam mengangguk patuh kemudian segera berdiri di depan ayahnya. Megan melirik Kevin, kemudian berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Sementara Kevin diam-diam curi pandang menatap punggung Megan dengan piyama tidur cukup transparan hingga lekukan tubuh Megan mengundang perhatian ayah satu anak itu, hingga Megan tak terlihat lagi di balik pintu.

"Daddy"

"Daddy!" teriak Azzam yang berhasil membuyarkan lamunan ayahnya.

Kevin gelagapan dan langsung berjongkok di depan anaknya.

"Iya sayang, ada apa?" tanya Kevin.

"Minumaan kuat" jawab Azzam terdengar cadel.

Belum menjawab ucapan anaknya, dua babysister masuk ke dalam kamar Azzam dan membawa nampan berisi susu formula untuk Azzam dalam dot bayinya dan juga sereal gandum kesukaan Azzam.

Azzam yang masih pakai handuk begitu antusias mengambil minuman kuatnya. Lalu segera meminumnya, dengan menggemaskannya Azzam memegang dot bayinya dan menyesap susunya dengan lahapnya.

Sedangkan dua babysister segera membawa Azzam masuk ke ruang ganti untuk memakaikan pakaian untuk Azzam. Kevin hanya duduk di sofa menunggu mereka.

Tak berselang lama kemudian, Megan keluar dari kamar mandi hanya mengenakan jubah mandi dengan handuk yang terlilit di kepalanya.

"Kamu tak berangkat ke kantor?" tanya Megan yang mendapati Kevin hanya mengenakan pakaian santai.

"Seperti yang kamu lihat, seminggu lagi aku akan melakukan perjalanan bisnis dan akan membawa kalian" ucap Kevin sambil bersikadap.

Megan hanya mengidihkan bahunya lalu masuk ke ruang ganti. Sementara Azzam sudah rapi dan terlihat sangat tampan memegang dotnya.

"Kemari sayang" ucap Kevin tersenyum melihat anaknya yang mulai tumbuh menggemaskan.

Azzam segera mendekati ayahnya sambil meminum kembali susunya. Kevin langsung mengangkat tubuh anaknya dan mendudukkannya di pangkuannya. Dengan gemesnya mencium kedua pipi anaknya.

Kakak, lihatlah anakmu sudah besar dan semakin pintar saja. Batin Kevin.

"Daddy, tunggu mommy ya, boy mau carapan baleng mommy" ucap Azzam antusias.

"Iya sayang, kita akan menunggu mommy mu" ucap Kevin tersenyum.

Megan yang berada di ruang ganti kesulitan menarik resleting bajunya.

"Bibi sister" teriak Megan dari ruang ganti.

Namun tak ada satupun babysister di dalam kamar Azzam , karena dua babysister tadi sudah keluar.

"Daddy, mommy" ucap Azzam menggoyangkan jemari tangan Daddy-nya sambil menunjuk ke ruang ganti.

Kevin yang mengerti maksud dari ucapan anaknya segera menurunkan boy dari pangkuannya. Kemudian mereka bersama-sama masuk ke ruang ganti.

"Loh, mengapa kalian yang masuk kesini" ucap Megan dan segera menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Mommy pactii butuh bantuan?" tanya Azzam dengan tebakannya.

Megan hanya diam sambil menatap mereka satu persatu.

"Bial Daddy yang bantuin mommy" jawab Azzam sendiri dan tersenyum menatap Daddy-nya.

Kevin segera mendekati Megan. Dia pikir Megan begitu malu untuk mengutarakan keinginannya. Megan mundur dua langkah saat melihat gelagat Kevin semakin mendekatinya.

"Biar ku bantu" tawar Kevin, karena melihat gelagat Megan yang tampak waspada.

Megan melipat rapat-rapat bibirnya lalu berbalik badan. Sebenarnya dia begitu malu untuk meminta bantuan kepada Kevin, namun apa boleh buat anaknya begitu perhatiannya menawarkan Daddy nya sendiri.

Kevin selalu saja dibuat terpaku melihat tubuh Megan dengan punggungnya yang polos begitu dekat. Namun semua pikiran konyolnya segera dia buang jauh-jauh. Kevin dengan hati-hati menarik resleting baju Megan.

"Sudah selesai" ucap Kevin.

"Terima kasih" ucap Megan lalu berbalik badan sambil memundurkan langkahnya.

Namun sayangnya pergelangan kaki kirinya sedikit kram hingga keseimbangan tubuh Megan sedikit oleng dan hampir saja terjatuh.

Untungnya dengan sigap Kevin menarik pinggang rampingnya hingga hidung mancung mereka bersentuhan. Megan berpegangan erat di lengan kekar Kevin dengan tubuhnya yang semakin bersentuhan dengan tubuh Kevin.

Deru nafas mereka begitu terasa menerpa wajahnya. Kevin dapat melihat dengan jelas wajah cantik Megan yang memiliki mata indah. Rona wajah mereka secara spontan memerah karena posisi mereka yang begitu dekat.

"Maaf" ucap Megan segera menjauhkan tangannya dari lengan kekar Kevin, sedangkan kedua tangan Kevin masih saja merangkul pinggang Megan tanpa ingin melepaskannya.

"Daddy, cium mommy" ucap Azzam antusias sambil bertepuk tangan.

Kevin tersadar dengan ulahnya, lalu segera melepaskan tangannya yang baru saja merangkul pinggang Megan. Sedangkan Megan menjadi tersipu.

"Maaf" ucap Kevin dengan rona wajah memerah.

Bersambung.....

Jangan lupa dukungannya ya teman-teman 🙏🙏🙏

Biar author semangat nulisnya 🤗

Terpopuler

Comments

Angraini Devina Devina

Angraini Devina Devina

benar kan Kevin....awas gak bisa bobok 🤭🤭🤭🤭🤭

2023-10-20

0

kim

kim

🤫🤣🤣

2022-06-17

1

Fatma

Fatma

lanjut dong thor 😊

2022-06-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!