HDMM 14

Megan mengamati penampilannya di depan cermin dan tak lupa berdengus kesal menyentuh kancing atas bajunya. Sisir rambut masih saja dia pegang.

"Aku akan mencungkil mata mesumnya, biar dia tak berani lagi menatap bagian atas tubuhku" teriak Megan dengan kesalnya sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Tubuhku sangat suci dan begitu mahal untuk dilihat laki-laki mesum seperti dia" geram Megan dan tanpa ampun mematahkan sisir dipegangnya.

Penampilan Megan sungguh sempurna, cantik dan anggun. Apapun pakaian yang dia kenakan, aura kecantikannya benar-benar selalu terpancar. Membuat kaum laki-laki terpesona dan berlomba-lomba untuk memilikinya.

Sementara Kevin mengusap wajahnya dengan kesal. Citranya menjadi buruk di depan wanita mafia. Namun dia tidak ingin mengambil pusing dengan kejadian barusan.

"Mommy datang" gumam Azzam yang mendengar langkah kaki seseorang yang diyakini Mommynya.

Kevin sama sekali tak mengalihkan pandangannya ke arah Megan. Kevin merasa canggung dan enggan untuk bersitatap dengan Megan.

"Aku ingin mengajukan tuntutan denda atas apa yang kamu lakukan kepadaku" tegas Megan sambil bertolak pinggang di hadapan Kevin.

Kevin hanya diam tanpa menggubris ucapan Megan. Sedangkan Azzam langsung mendongak menatap Mommynya.

"Waaah, mommy caaantik cekali" puji Azzam tersenyum dan segera turun dari sofa.

"Terima kasih sayang"balas Megan sambil mengelus kepala Azzam. Tak lupa lirikan mata Megan yang begitu tajam mengarah pada Kevin.

Megan lalu duduk di samping Kevin dan tak lupa mengibaskan rambut panjangnya hingga mengenai wajah Kevin. Ya Megan dengan sengaja melakukan hal itu. Untuk Kevin sendiri berdengus kesal yang belum juga buka suara.

Pandangan Megan mulai menyapu bersih di sekelilingnya mencari foto keluarga Kevin bersama anak dan istrinya.

Aku belum melihat foto keluarga si jerapah. Atau mungkin foto keluarga mereka terpajang di kamarnya. Batin Megan.

Megan segera menutupi rasa penasarannya terhadap keluarga Kevin. Sementara Azzam begitu senangnya duduk di pangkuan Mommynya dan mulai bermanja-manja ria. Megan tersenyum sambil mengelus puncak kepalanya dan sudah menjadi kebiasaannya menyentuh kepala anak menggemaskan itu.

Kevin kembali memainkan ponselnya dan segera bangkit dari duduknya untuk menerima panggilan masuk dari sekretaris nya.

"Boy mau makan ciang cama mommy" ucap Azzam tersenyum sambil memeluk lengan Megan.

"Wah kebetulan sekali, mommy juga lapar sayang. Aduh kasian nya anak mommy, ini bukan lagi waktu siang sayang, tapi sore hari" ucap Megan tersenyum.

Entah mengapa, hati Megan selalu saja tersentuh melihat senyuman Azzam. Hatinya terasa luluh dan ingin terus melihat senyuman anak menggemaskan itu.

Megan memeluk tubuh Azzam dengan penuh kasih sayang dan mulai memiliki tekad kuat untuk menjaga dan melindungi anak tersebut. Sementara Azzam begitu bahagianya bisa bermanja-manja dengan Mommynya, hingga suara tawa mereka mulai terdengar.

Kevin segera mengalihkan pandangannya ke arah mereka dan senyuman langsung terukir di bibirnya. Megan ikut mengalihkan pandangannya ke arahnya karena merasakan seseorang sedang memperhatikannya.

Deg!

Pandangan mata mereka bertemu sepersekian detik, hingga Megan dan Kevin buru-buru memutuskan pandang-pandangannya.

Kevin kembali menghampiri mereka. Megan sudah bangkit dari duduknya sambil menggendong Azzam layaknya bayinya sendiri.

"Kalian mau kemana?" tanya Kevin curiga.

"Dapul, boy dan mommy lapal Daddy" jawab Azzam cepat.

"Kemari boy, biar Daddy yang gendong kamu" ucap Kevin sambil mengulurkan kedua tangannya untuk mengambil alih anaknya dari gendongan Megan.

"Ndakkk mau Daddy, boy mau nya cama mommy" kekeh Azzam sambil berpegangan erat di leher Megan.

"Urusan kita belum selesai. Aku ingin minta denda atas apa yang telah kamu perbuat kepadaku" kesal Megan sambil menunjuk ke arah Kevin, lalu membawa Azzam keluar dari kamar tersebut.

Kevin bergegas menyusul mereka.

"Aku tak sengaja melihatnya, lagian salah kamu sendiri" ucap Kevin melakukan pembelaan diri dan tak terima ucapan Megan.

"Apa? salahku sendiri? hei matamu yang harus kamu jaga. Jangan jadi pengintip mesum" ketus Megan dan berhasil menghentikan langkahnya.

"Ciapa yang calah Daddy atau mommy?" tanya Azzam bingung mendengar obrolan mereka.

"Tidak sayang, mommy hanya bercanda dengan daddymu" jawab Megan nyeleneh yang tidak ingin perdebatan mereka berbuntut panjang di hadapan anaknya.

"Iya boy, ini urusan Daddy dan mommy" timpal Kevin membenarkan ucapan Megan.

Setelah berhasil meyakinkan Azzam mereka berjalan bersama-sama menuju ruang makan untuk makan bersama. Saking sibuknya mengurus pernikahannya, pasangan pengantin baru itu melupakan makan siangnya.

Azzam terus saja menempel pada Mommynya. Kevin yang melihat itu hanya mampu geleng-geleng kepala. Ternyata wanita Mafia yang hampir melenyapkan anaknya memiliki daya pikat yang kuat untuk dijadikan sebagai ibu sambung anaknya.

Sebelum memulai makan bersama. Terlebih dahulu makanan Azzam diperiksa oleh seorang wanita yang berpenampilan pelayan, padahal wanita tersebut adalah ahli gizi yang bekerja di kediaman Kevin.

Kevin tidak ingin kejadian satu tahun lalu kembali terulang, dimana anaknya diracuni oleh orang suruhan pamannya dan hampir saja meredang nyawa. Untungnya Kevin segera melarikan anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Setelah kejadian itu, Kevin akhirnya mempekerjakan seorang ahli gizi sesuai bidangnya untuk memastikan makanan yang akan dikonsumsi Azzam tanpa perlu curiga lagi seperti sebelum-sebelumnya.

Suara tawa kembali terdengar di meja makan. Azzam begitu lahapnya memakan makanannya karena selalu saja mendapatkan pujian dari Mommynya. Perlahan namun pasti, raut wajah Megan kembali memancarkan keceriaan sejak bersama Azzam.

Nona Mafia ini begitu pandai mengambil hati anakku. Batin Kevin.

"Kita perlu meluruskan kejadian tadi di ruang kerjaku" ucap Kevin lalu bangkit dari duduknya yang sudah lebih dulu menghabiskan makanannya.

"Hemm"

Megan masih betah menyuapi Azzam dan selalu saja memberikan pujian untuk Azzam agar menghabiskan makanannya. Sedangkan piringnya pun sudah kosong sedari tadi.

Kini Kevin dan Megan sudah berada di ruangan kedap suara.

"Aku sama sekali tak melakukan hal fatal kepadamu. Andai saja aku melewati batas hingga menyentuhmu, maka kamu bisa menuntutku dengan bayaran denda" ucap Kevin dingin yang tengah duduk di kursi kerjanya.

"Enak saja, mana ada maling mau ngaku. Kejadian tadi merugikan harga diriku, karena kamu sudah melihat sebagian tubuh mahalku"ketus Megan dengan kedua kepalan tangannya.

"Itu murni tak disengaja. Aku dan anakku terkejut melihat manusia jadi-jadian berlari masuk ke ruang ganti. Aku pikir itu hantu, dengan terpaksa aku memeriksa ruang ganti dan mendapati kamu ya seperti tadi"ucap Kevin menjelaskan panjang lebar.

" Dasar mesum. Ini tak adil! aku sama sekali tidak percaya dengan ucapanmu" ucap Megan sambil menunjuk wajah Kevin.

"Baiklah, jika kamu tak terima dengan penjelasan ku. Aku akan bertelanjang dada sekarang juga seperti yang kamu lakukan, biar kita impas" ucap Kevin tak main-main.

Megan terlonjat kaget mendengar ucapan Kevin.

"Nggak perlu, 100 juta bisa menutup perkara kita berdua, bagaimana?" ucap Megan mengambil jalan tengah.

"100 juta, hahaha.. aku tak sengaja melihatnya. Bagaimana jika aku benar-benar melakukan hubungan badan denganmu?" tantang Kevin yang tergelak tawa.

Dasar wanita matre. Batin Kevin.

Megan mengepalkan tangannya mendengar gelak tawa Kevin yang sama sekali tak lucu menurutnya.

"Tak semudah itu bos ku. Aku akan memotong-motong milikmu, lalu memberikan para kawanan hiu di lautan lepas, kalau perlu sekaligus seluruh tubuhmu"ucap Megan dengan kesalnya sambil menggertakkan giginya.

Kevin menyeringai mendengar ucapan Megan. Ternyata omongannya berhasil memancing emosi wanita mafianya.

"Aku hanya bercanda, lupakan saja. Nanti Tio mentransfer nominal uang yang kamu inginkan ke rekeningmu" ucap Kevin lalu bangkit dari duduknya.

Megan memutar bola matanya jengah dengan tingkah menyebalkan Kevin.

"Aku juga hanya bercanda mengatakan nominal uang yang ku sebutkan. Sebagai gantinya, aku ingin mengajakmu menemui orang tuaku. Bagaimana?" ucap Megan tersenyum sinis.

Rencana apalagi yang disusun nona mafia ini. Batin Kevin.

"Oke, aku setuju" ucap Kevin dengan entengnya.

Bersambung.....

Jangan lupa, like, love, komen dan vote ya teman-teman 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Angraini Devina Devina

Angraini Devina Devina

kejutan besar Jon,,,,🤣🤣🤣/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2023-10-20

0

Fatma

Fatma

lanjut

2022-06-15

1

。.。:∞♡*♥

。.。:∞♡*♥

mau dikenalin sama daddyNya Megan biar ngga dijodohin tuh kevin 🤭


seruu bangettttt ceritanya❤❤❤

2022-06-14

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!