“Daddy main pelang cama mommy ya” ucap Azzam dengan suara cadelnya yang mampu menebak tingkah Daddynya dan juga wanita yang baru saja dia anggap sebagai Mommynya. Azzam menatap kedua senjata mematikan tersebut berulang kali.
Kevin yang sadar akan ulahnya segera menyembunyikan pistolnya kemudian tanpa basa basi langsung menendang tubuh wanita asing tersebut hingga terduduk di sofa. Megan menggepalkan tangannya dengan aksi curang yang dilakukan Kevin terhadapnya. Pistol yang masih dipegangnya kembali diarahkan kepada Kevin dan anaknya.
“Daddy jahat, main dolong mommy. Boy akan linduni Mommy dali Daddy” ucap Azzam marah yang tidak suka perlakuan Daddynya terhadap Mommynya.
Megan menyeringai mendengar ucapan anak yang akan dia lenyapkan. Ingin rasanya Megan mencubit pipi anak itu, akan tetapi tatapan ayahnya bagaikan singa lapar yang siap melahapnya habis-habisan.
Megan kembali melakukan serangan balik, melayangkan pukulan ke wajah Kevin. Sedangkan Kevin begitu lihainya menghindari setiap pukulan yang mengarah kepadanya. Azzam berpegangan erat dileher ayahnya dan terlihat terombang-ambing di gendongan ayahnya.
“Turunkan senjatamu! Kamu hanya seorang pecundang menggunakan senjata di depan anak kecil” tegas Kevin dengan tatapan membunuhnya.
Megan tersenyum sinis yang kembali memainkan pistolnya dan terlihat begitu menyebalkan terus mengarahkan pistolnya kearah Kevin.
“Boy mau main cama Mommy….Daddy tulunin boy” ucap Azzam antusias sambil menggoyang-goyangkan kedua kakinya.
Azzam begitu bersemangat melihat mainan baru yang dipegang oleh Megan.
“Daddy tidak akan menurunkan kamu boy, wanita ini bukan mommy kamu. Dia orang jahat” ucap Kevin yang kembali meyakinkan anaknya.
“Boy mau cama Mommy” rengek Azzam sambil mengulurkan tangannya kearah Megan.
Megan geleng-geleng kepala melihat drama ayah dan anak di hadapannya. Megan sedikit kagum terhadap ayah anak tersebut yang begitu menyayangi anaknya dan terlihat sabar menghadapinya.
“Kalian membuang waktuku! Cepat katakan permintaan terakhir kalian sebelum aku menarik platuk pistolku” ucap Megan dengan ancamannya sambil bangkit dari duduknya.
Kevin langsung memeluk erat anaknya seolah melindunginya, sehingga membuat Azzam tak merengek lagi kepadanya. Megan mengelus manja pistol ditangannya lalu kembali memasukkannya di jaketnya. Megan tersenyum sinis melihat tingkah Kevin yang terlihat gugup padahal hanya berbasa-basi melayangkan pukulannya ke wajah Kevin.
Kevin memilih membawa Azzam menuju ruang bermain untuk menghindari serangan Megan. Keven segera memasukkan Azzam ke dalam ruang bermain dan tak lupa menguncinya. Kevin tak ingin anaknya terluka, dia sendiri yang harus berhadapan dengan wanita asing tersebut. Sedangkan Azzam terus berteriak di dalam sana untuk segera dikeluarkan. Kevin tak mendengarkan teriakan anaknya, dia segera menghampiri Megan.
Dimana Megan begitu siap melawannya. Kevin menggepalkan kedua tangannya dan langsung melayangkan pukulan ke wajah Megan, Megan segera memutar tubuhnya searah jarum jam menghindari pukulan Kevin. Teknik bela diri keduanya begitu mumpuni yang saling melakukan serangan. Megan kemudian bergerak cepat melompat mencengkram kedua pundak Kevin lalu mengangkat tubuh Kevin kemudian dihempaskannya ke lantai. Teknik bergulatnya kembali dia gunakan melawan musuhnya.
Kevin meringis kesakitan dan berusaha bangkit kembali. Megan kembali mendekatinya dan langsung memelintir tangan Kevin ke belakang.
Bugh!
Bugh!
Megan tanpa ampun menendang lutut Kevin berulang kali hingga Kevin kembali tersungkur di lantai. Megan tersenyum kemenangan yang mampu merobohkan pertahanan musuhnya. Kevin begitu marah besar, dia tak terima jika harus kalah hanya melawan seorang wanita. Kevin membuka jasnya lalu melemparnya kesembarang arah, lalu melipat kemejanya hingga sebatas siku, sepertinya jasnya mempengaruhi gerakannya melawan wanita asing tersebut.
Kevin berjalan mendekati Megan dengan sorot mata tajam bahkan kedua tangannya dikepal dengan kuat. Megan tersenyum sinis sambil menaikkan anak jarinya yang sedang meremehkan Kevin. Hingga kedua tangan kekar Kevin langsung mencengkeram pinggang ramping Megan. Megan memberontak untuk lepas menggunakan kedua tangan dan lututnya, namun gerakannya kalah cepat dari Kevin yang sudah menyeretnya ke dinding sambil mengunci pergerakannya.
Pandangan keduanya saling terkunci sepersekian detik hingga keduanya menghentikan tatap-tatapannya. Kevin berdengus kesal lalu mulai angkat bicara.
“Sebutkan nominal uang yang kamu dapatkan untuk menghabisi anakku” ucap Kevin dingin sambil membenturkan tubuh Megan ke dinding. Kevin mengulur waktu untuk mengulik tentang wanita tersebut.
“Kamu tak perlu tahu tuan CEO, aku sangat menjaga privasi clienku” ucap Megan sambil melirik meja kerja Kevin yang bertuliskan CEO.
“Aku bisa membayarmu dua kali lipat jika kamu menjadi orangku. Berhenti mengincar anakku” ucap Kevin enteng tanpa basa-basi.
“Kalau begitu lepaskan aku, kita bisa bicarakan dengan kepala dingin” ucap Megan dengan seringai licik diwajahnya.
Kevin mengendurkan cengkraman tangannya untuk segera menjauh dari tubuh Megan, namun sayangnya Megan begitu liciknya langsung menghajar aset berharga Kevin.
Bugh!
Kevin langsung tersungkur di lantai sambil meringis kesakitan yang teramat dalam karena aset berharganya menjadi amukan wanita asing tersebut.
“Oh sorry, aku tidak tertarik menjadi orangmu tuan CEO” ejek Megan lalu berjalan mencari keberadaan Azzam.
Kevin hanya mampu meringis kesakitan menatap kepergian wanita asing tersebut.
“Anak manis, kemarilah” ucap Megan dengan lembut sambil berjalan mendekati pintu ruangan yang begitu diwanti-wanti keberadaan anak kecil yang akan dia lenyapkan.
“Sial, pintunya terkunci” gumam Megan kesal yang tak mampu membuka pintu ruangan tersebut. Tanpa basa-basi Megan segera medobrak pintu ruangan tersebut berulang kali hingga mampu membukanya.
Terlihat Azzam menangis tersedu-sedu di dalam sana sambil memeluk robotnya yang terus menyebut Daddy dan Mommy.
“Daddy jagaan tinggalin boy, Mommy jagaan pelgi” ucap Azzam sambil sesegukan yang begitu takut seorang diri dalam ruangan tertutup.
Megan hanya mampu diam seribu bahasa menatap anak kecil tersebut.
“Mommy jagaan pelgi…hiks…hiks…hiks”ucap Azzam sesegukan yang begitu takut ditinggalkan oleh mommynya.
Deg!
Megan langsung menjatuhkan pistol ditangannya. Dadanya terasa sesak mendegar ucapan anak kecil tersebut. Mata Megan langsung berkaca-kaca, kedua kakinya terasa lemas hingga tak mampu menopang tubuhnya hingga terjatuh di lantai. Megan bersusah payah memeluk kedua lututnya yang tak ingin bayangan masa lalunya kembali menghantuinya.
“Tidak! Mommy jangan pergi!” teriaknya histeris dengan rasa sesak didada, perasaannya sangat hancur bahkan jantungnya seolah berhenti berdetak jika bayangan masa lalunya kembali merasuki pikirannya.
Megan segera bangkit lalu berlari keluar dari ruangan tersebut, sungguh perasaannya sangat kacau balau. Azzam kembali menangis melihat Megan meninggalkannya. Sementara Kevin yang sedikit mendingan mengerjapkan matanya melihat Megan berlari kearah pintu. Cukup lama Megan berdiri di depan pintu sambil meninju dengan kesal pintu tak bersalah tersebut hingga akhirnya benar-benar keluar dari ruangan tersebut.
Kemudian Kevin berjalan gontai menghampiri anaknya, sungguh dia begitu takut jika Azzam sampai terluka di tangan wanita tadi. Kevin segera memastikan kondisi anaknya dengan teliti, lalu memeluknya dengan eratnya. Kevin bernafas lega, yang ditakutkan tidak terjadi.
Sementara Megan terus berjalan melewati orang-orang yang masih melakukan perkelahian. Hingga Bones menghentikannya.
“Hei, apa kamu sudah menghabisinya” ucap Bones sambil mencekik leher bodyguard Kevin.
Megan menghentikan langkahnya, kemudian berbalik menatap anak buah Robert.
“Tidak” ucap Megan dengan santainya.
“Bodoh! Jangan tinggalkan tempat ini sebelum_”
Dor
Belum sempat Bones menyelesaikan ucapannya, timah panas sudah bersarang di lengannya. Megan berdengus kesal lalu melenggang pergi meninggalkannya, sedangkan Bones menjadi bungkam memegangi lengannya. Mereka adalah kawan mengapa menjadi lawan.
Bones tak tahu apa yang sedang dipikirkan kawannya saat ini, sampai-sampai melukainya.
Bersambung.....
Jangan lupa tinggalkan jejak 🙏🙏🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Angraini Devina Devina
berarti mafia punya hati nurani
2023-10-20
2
budane daffa
di tunggu kelanjutanya lagi
2022-06-04
1
budane daffa
lanjut
2022-06-04
0