HDMM 8

Bersama rombongan, Kevin memilih menuju ke perusahaan Anderson. Walaupun Megan bukan target utamanya, namun mengancam kerabat terdekatnya cukup ampuh untuk membawa wanita itu datang menemuinya.

"Uang dan kekuasaan mampu mengalahkan segalanya" gumam Kevin sambil menyeringai.

Mobil yang membawanya terus melaju kencang menuju perusahaan Anderson. Kevin tampak duduk tenang di kursi belakang dan sesekali mengecek ponselnya untuk melihat situasi di kediamannya. Tio memilih memutar musik instrumen yang sangat syahdu.

"Pastikan tuan Marcus tak meninggalkan lokasi. Terus terang saja, aku tidak ingin dia bersembunyi perihal kedatanganku" ucap Kevin dengan pandangan lurus ke depan.

"Semuanya aman terkendali tuan. Gerald siap mengamankan lokasi yang akan kita tuju dan mempertemukan anda dengan tuan Marcus" ucap Tio yang begitu fokus mengemudikan mobil atasannya.

"Bagus, hanya ini langkah yang harus kita ambil. Jika gagal, aku tak segan-segan untuk mendatangi kediaman wanita itu" ucap Kevin sambil mengalihkan pandangannya ke luar jendela.

Tio hanya manggut-manggut di depan sana yang begitu fokus dengan kemudinya. Tak terasa mobil yang membawa mereka tiba di perusahaan Anderson Group.

Gerald bersama dengan rekannya segera menghampiri mobil atasannya. Dengan hormat Gerald membuka pintu mobil untuk atasannya. Kevin segera turun dari mobil dan pandangannya langsung mengarah pada bangunan pencakar langit yang melebihi kemegahan dari perusahaannya.

Sementara rombongannya memilih berjaga-jaga di lokasi tersebut. Semuanya hanya berdiam diri di dalam mobil mereka. Karena seperti itulah yang perintahkan oleh bos nya. Jika terjadi masalah, maka mereka segera turun tangan untuk membantu bos nya.

Dengan lirikan mata sebagai isyarat untuk kedua orang kepercayaannya, Kevin segera melangkah masuk ke dalam perusahaan Anderson diikuti orang kepercayaannya.

Para staff resepsionis begitu antusias menyambut kedatangan CEO super tampan yang selalu jadi topik perbincangan dikalangan publik yang secara realita maupun di jagat maya.

"Wow, sangat tampan. Benar-benar hot Daddy idaman."

Bisik-bisik para staff resepsionis yang terpesona dengan ketampanan Kevin.

"Aku ingin mendapatkan hati anaknya, agar bisa menjadi istrinya" ucap staff berlesung pipi.

"Sepertinya kita bakal mendapat saingan berat. Dengar-dengar banyak anak kalangan pengusaha konglomerat berlomba-lomba ingin menjadi ibu sambung untuk anaknya" timpal rekannya.

"Tapi sayangnya, sampai sekarang belum ada yang lolos seleksi menjadi ibu sambung untuk anak tunggalnya. Kayaknya kita berkesempatan untuk mengikuti seleksi itu."

"Hei dia datang."

Seluruh staff resepsionis menghentikan obrolan asyiknya mendengar peringatan rekannya. Mereka dengan kompak tersenyum ramah menyapa Kevin. Sedangkan Kevin terlihat acuh tanpa melirik mereka yang begitu heboh untuk menarik perhatiannya.

Tak berselang lama kemudian, sekretaris tuan Anderson segera datang menjemput mereka lalu membawanya menuju ruangan atasannya.

Tampak tiga pengusaha muda yang merupakan rekan bisnis Kevin berada di dalam ruangan sang penguasa perusahaan Anderson. Ketiganya begitu santai mengobrol bersama bahkan gelak tawa memenuhi ruangan tersebut.

Tok

Tok

Tok

Terdengar suara ketukan pintu dari luar. Seketika semua orang yang berada dalam ruangan itu menghentikan gelak tawanya. Mereka kembali terlihat serius dan sangat waspada.

"Masuk!"

Suara bariton lelaki paruh baya mempersilahkannya masuk.

Pintu ruangan tersebut terbuka lebar. Tampak Kevin berdiri di ambang pintu. Dengan pandangan lurus ke depan, Kevin melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan tersebut. Terlihat jelas aura kewibawaannya benar-benar kuat untuk seorang pemimpin sepertinya.

Seketika ketiga pengusaha tersebut terlonjat kaget melihat kedatangan Kevin. Mereka segera menundukkan pandangannya sambil meremas tangannya yang dilanda kepanikan.

"Silahkan duduk tuan Kevin. Aku sangat tersanjung atas kedatangan anda" ucap tuan Anderson tersenyum lalu bangkit dari duduknya.

"Terima kasih, anda tak perlu repot-repot. Aku hanya ingin memberikan map coklat ini untuk anda pelajari. Minggu depan aku akan kembali mengunjungi kantor anda, sampai jumpa" ucap Kevin tanpa basa-basi sambil meletakkan map coklat di atas meja kerja tuan Anderson.

Tuan Anderson hanya tersenyum melihat map cokelat tersebut. Dia sudah menduga bahwa map cokelat tersebut salah satu ancaman baginya. Kalah tender dan banyaknya proyek yang gagal dia selesaikan membuatnya harus membayar finalti dan berujung terlilit hutang dengan rekan bisnisnya, salah satunya Kevin yang menjadi investor di perusahaannya.

Kevin mengalihkan pandangannya melirik ketiga rekan bisnisnya yang begitu santainya berada dalam ruangan tuan Anderson.

Lagi-lagi ketiganya terlihat gugup dan ketakutan melihat sorot mata Kevin yang seperti sedang mengintimidasinya, padahal hanya lirikan mata bukan hal yang berbaur penyiksaan. Kevin segera berbalik badan lalu melangkahkan kakinya menuju pintu keluar.

"Tak perlu terburu-buru tuan Kevin, sebaiknya kita minum-minum dulu. Mau minum anggur atau minuman bersoda" ucap Tuan Anderson yang menawarkan minuman untuk Kevin.

Dengan terpaksa Kevin menghentikan langkahnya, lalu berbalik badan menatap tuan Anderson.

"Tak perlu, aku sangat terburu-buru tuan Anderson. Lain kali saja, pekerjaan di kantor sangat menggunung. Bersenang-senang di ruangan anda sama sekali tak menyelesaikan pekerjaanku" ucap Kevin menyeringai.

Ucapannya menjadi sindiran hebat untuk ketiga pengusaha tersebut. Kevin memilih melenggang pergi dan tak ingin berlama-lama di perusahaan Anderson.

Tuan Anderson meremas kesal map cokelat tersebut. Sementara ketiga pengusaha yang sempat bersantai bersamanya memilih undur diri dari hadapannya.

"Bara, aku tunggu kedatanganmu esok malam" ucap tuan Anderson yang berhasil menghentikan langkah kaki pengusaha muda yang bernama Bara.

"Baik tuan Anderson" ucapnya tersenyum lalu memilih keluar dari ruangan tersebut.

Sementara Kevin sudah berada di dalam mobilnya. Kevin belum juga meninggalkan tempat tersebut.

"Semoga rencana mereka berhasil" gumam Kevin sambil menatap keluar jendela.

Terlihat ketiga pengusaha tadi sedikit membungkukkan badannya melewati mobil Kevin.

"Jalan" ucap Kevin dengan suara lantang. Sepertinya dia sudah mengerti maksud ketiga pengusaha tersebut.

Sementara di kediaman Megan....

Suasana rumah tersebut begitu sunyi. Seluruh pintu dan jendela tertutup rapat. Tak ada penerangan di dalam rumah tersebut. Biasanya pencahayaan dari jendela yang akan memberikan suasana menyejukkan.

Para pelayan sama sekali tak ada yang berlalu lalang dalam rumah mewah tersebut. Sepertinya mereka hanya bersembunyi di dalam kamar mereka masing-masing.

Di atas lantai dua juga tampak sepi. Sementara pemilik kediaman mewah tersebut sedang berdiam diri di dalam kamarnya. Tampak wanita mengenakan piyama tidur duduk di depan jendela sambil memeluk erat kedua lututnya. Wanita tersebut tidak lain adalah Megan.

Megan akan terus mengurung dirinya sampai benar-benar sudah membaik dan melupakan segala pikiran masa lalu yang menghantuinya. Jika bosan di dalam kamar, Megan memilih masuk ke dalam ruangan khusus di samping kamarnya, ruangan tersebut tempat menyimpan jenis koleksi senjatanya. Dan terkadang mengasah kemampuan menembaknya di dalam ruangan tersebut.

Lamunan Megan terbuyarkan saat mendengar ketukan pintu dari luar kamarnya. Megan segera buka suara untuk mempersilahkannya masuk. Tampak wanita paruh baya berdiri di ambang pintu kemudian melangkah masuk untuk menemuinya.

"Tuan besar akan datang menemui non Megan. Perihal kedatangannya ingin makan siang bersama non" ucap wanita paruh baya tersebut yang merupakan kepala pelayan di kediamannya.

"Aku tidak ingin ditemui siapapun" ucap Megan sambil mengepalkan tangannya.

"Tuan besar sudah dalam perjalanan non, mungkin beberapa menit lagi akan sampai" ucapnya kembali.

"Sial, sepertinya dia dalam masalah. Tidak mungkin dia akan menemuiku tanpa menginginkan sesuatu hal dariku" gumam Megan sambil meninju dinding kamarnya.

Kepala pelayan yang bernama Bi Inah hanya mampu menghela nafas panjang. Dia begitu kasihan kepada majikannya yang hanya diperalat oleh ayahnya sendiri.

Pucuk dicinta ulang pun tiba. Mobil tuan Anderson mulai memasuki gerbang kediaman Megan.

"Megan sayang, Daddy datang" teriak Tuan Anderson yang baru saja turun dari mobilnya.

Megan yang mendengar teriakannya, sedikit membuka tirai jendelanya untuk melihat suasana di bawah sana. Megan mengepalkan tangannya dengan kuat melihat ayahnya sudah berada di bawah sana

Para penjaga terlihat memberinya jalan tanpa menghadangnya sama sekali. Padahal Megan sudah berpesan kepada mereka yang tak ingin ditemui oleh siapapun termasuk ayahnya sendiri.

Megan segera melangkahkan kakinya untuk menemuinya.

"Jangan pernah menemuiku. Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi" teriak Megan dari lantai dua.

Tuan Anderson mendongak menatap putrinya. Senyuman terpancar di bibirnya melihat penampilan putrinya yang sepertinya baru saja bangun tidur.

"Daddy hanya ingin menyampaikan kepadamu bahwa seminggu lagi pertunanganmu akan dilaksanakan. Jangan membantah, ini demi kebaikan kita bersama" ucap tuan Anderson tersenyum hangat menatap putrinya.

"Aku tidak akan pernah menuruti keinginan Daddy. Tak perlu mencampuri urusan pribadiku. Aku punya pilihan sendiri yang akan mendampingiku_" ucap Megan sambil menjeda ucapannya.

"Aku bukan boneka atau barang yang dengan mudah dipindah tangankan kepada lelaki hidung belang. Cukup Daddy, jangan pernah mengurusi ku" ucap Megan dengan tegasnya.

"Ya sudah bawah lelaki pilihan mu di depan Daddy. Jika kamu hanya membual, maka bertunanganlah dengan lelaki pilihan Daddy! ingat, Daddy tak main-main" ucap Tuan Anderson kesal, kemudian melenggang pergi meninggalkan kediaman putrinya.

Megan mengusap wajahnya dengan kasar. Sungguh ayahnya semakin keterlaluan kepadanya.

Bersambung.......

Jangan lupa tinggalkan jejak 🙏 🙏 🙏

Terpopuler

Comments

Angraini Devina Devina

Angraini Devina Devina

siapa ya yang di jodoh kan dg megan/Bye-Bye//Bye-Bye//Bye-Bye/

2023-10-20

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

kevin tuh yg dijidohkan dgnnya

2022-11-01

0

Dewi

Dewi

lanjut 💪💪💪

2022-06-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!