Kisah kembali berlangsung beberapa hari setelah Russel sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya setelah perawatan sepuluh hari di rumah sakit. Kini mereka berlima berkumpul di sebuah gubuk kecil di dekat persawahan karena sekolah telah ditutup untuk pemeriksaan lebih lanjut dan akan segera dilakukan renovasi, dan karena hal itu mereka sekarang sedang bosan.
"Haaa, aku bosen banget." Ucap Mikael
"Sama. Mana sekolah juga ditutup." Ucap Rafael
"Emang sih, Kirin dan Kurai merepotkan banget, sampe ngancurin sekolah orang." Ucap Mikael
"Kamu ada ide Wis?" Ucap Russel
"Ide apa?" Ucap Wisang
"Ya supaya kita gak bosen." Ucap Russel
"Hmm, ngapain ya?" Ucap Wisang
"Hmm.." Ucap Russel
"Jalan-jalan aja mau gk?" Ucap Mikael
"Kemana?" Ucap Michael
"Ya kemana gitu." Ucap Mikael
"Mau ke sekolah?" Ucap Rafael
"Jangan, lagian juga belum ada info lebih lanjut, siapa tau kita gak boleh mendekati ke daerah sekolah dulu." Ucap Michael
"Bener juga sih." Ucap Mikael
"Hmmm, ngapain ya.." Ucap Ayaka
.
.
.
Sementara itu, di hari sebelumnya, di suatu tempat di bawah sana...
"Jadi kalian gagal untuk mengambil senjata mereka?" Ucap Kuro
"Ya, maafkan kami, Kuro." Ucap Kirin
"Tidak apa, sepertinya kita terlalu meremehkan mereka. Aku tidak menduganya, mereka dengan sangat cepat dapat beradaptasi dalam menggunakan senjata senjata legendaris itu." Ucap Kuro
"Bahkan hingga pedangmu dihancurkan oleh dia, Kirin?" Ucap Urami
"Ya, dia menggunakan teknik rahasia yang membuat aku tidak bisa bergerak." Ucap Kirin
"Teknik apa itu?" Ucap Kuro
"Aku masih belum tahu dengan pasti, tetapi sepertinya itu merupakan teknik terkuat anak itu." Ucap Kirin
"Hmm." Ucap Urami
"Hmm, jadi apa yang bisa kita lakukan sekarang?" Ucap Kirin
"Apa kita harus melawan mereka lagi?" Ucap Kurai
"Apakah aku harus mengatasi ini?" Ucap Shi
"Tunggu dulu, Shi." Ucap Urami
"Kenapa dengan kalian? ini masalah kami dengan bocah bocah itu, jangan sekali sekali mengganggu misi kami." Ucap Kurai
"Aku hanya bertanya, jika kalian tidak bisa melawan mereka, biar aku yang menghadapinya." Ucap Shi
"Cih, sombong sekali orang ini, dari awal aku memang gak suka sama mereka." Ucap Kurai
"Tenang dulu, Kurai. Mungkin Shi hanya berniat membantu kita." Ucap Kirin
"Jika kalian kuat seharusnya kalian dapat mengatasi mereka dengan mudah." Ucap Urami
"Kau tidak tau, mereka memiliki banyak teknik yang tidak terduga, jika kalian menghadapi mereka dengan santai mungkin kalian juga akan kalah dengan mudah." Ucap Kurai
"Kau sangat naif, Kurai." Ucap Shi
"Apa kau bilang?!" Ucap Kurai
"Cukup, Kurai!! Jangan membuat kegaduhan di sini." Ucap Kirin
"Orang sepertimu biasanya akan berakhir dengan buruk, Kurai." Ucap Shi
"Cukup. Kirin, Kurai.." Ucap Kuro
"Apa?" Ucap Kurai
"Kalian akan aku beri kesempatan lagi untuk melawan mereka. Jika gagal, aku akan menyuruh Shi dan Urami untuk mengatasi mereka." Ucap Kuro
"Baiklah Aku mengerti." Ucap Kirin
"Cih, lihat saja. Kami pasti bisa mengambil senjata legendaris mereka." Ucap Kurai
"Baiklah kalau begitu, kita sudahi pertemuan kali ini, sekarang kalian bisa bubar dan melanjutkan misi masing-masing." Ucap Kuro
.
.
.
Kembali lagi ke gubuk tepi sawah, tetapi saat ini mereka sudah menghabiskan sekitar 30 menit dengan berdiam diri saja..
"Kita udah di sini 30 menit. Gak ngapa-ngapain." Ucap Russel
"Yah, bosen banget." Ucap Mikael
"Gak ada yang bawa apa gitu?" Ucap Rafael
"Bawa apaan?" Ucap Wisang
"Ya bawa mainan mungkin, supaya ga bosen-bosen amat." Ucap Rafael
"Ngomongin bawa sesuatu, kemarin bentonya enak, Ayaka." Ucap Russel
"Ehh.." Ucap Ayaka
"Hah? Bento?" Ucap Rafael
"Bento apaan, Sel?" Ucap Wisang
"Ya, pas aku dirawat kemarin, Ayaka bawain bento." Ucap Russel
"Enak banget." Ucap Mikael
"Kok aku gak dikasih?" Ucap Rafael
"Ah- kemarin aku cuma buat satu porsi doang." Ucap Ayaka
"Hmm, yaudah deh gak apa." Ucap Rafael
"Udah lah kita jalan-jalan aja." Ucap Michael
"Kemana?" Ucap Mikael
"Ke hutan aja lah." Ucap Michael
"Oh, mau ke tempat Jack lagi kah?" Ucap Mikael
"Ngomongin Jack, jasadnya udah gak ada terakhir kali aku cek." Ucap Wisang
"Ehh? Kok bisa?" Ucap Russel
"Aku juga gak tau sih, mau liat lagi ke sana kah?" Ucap Wisang
"Oke, ayo." Ucap Russel
.
Karena bosan, pada akhirnya Russel dan teman-temannya pergi ke hutan tempat terjadinya pertarungan Wisang melawan Jack. Tidak terlalu lama setelah itu, akhirnya mereka tiba di dalam hutan.
.
"Ini tempatnya." Ucap Wisang
"Ehh.. bener juga, dimana jasad Jack?" Ucap Rafael
"Dicuri orang?" Ucap Mikael
"Emangnya pencurian makam masih ada di desa ini?" Ucap Russel
"Eh, aku gak tau sih." Ucap Wisang
"Tunggu dulu." Ucap Michael
"Kenapa?" Ucap Russel
"Kok kayak sunyi banget?" Ucap Michael
"Eh?" Ucap Ayaka
"Bener juga." Ucap Mikael
.
.
.
"Gravity Technique!!" Ucap Kurai yang secara tiba tiba berada di atas mereka. Serangan dadakan yang membuat Russel dan teman temannya sangat tidak siap dengan hal tersebut, kesempatan ini akan dimanfaatkan oleh Kirin dan Kurai untuk menyerang.
"Apa?!" Ucap Mikael
"Bagaimana bisa?!" Ucap Michael
"Hati-hati semuanya!!" Ucap Russel
"Pelepasan 7!!" Ucap Kurai saat mendarat ke tanah. Ia mengeluarkan teknik terkuatnya untuk membuat sebuah serangan awalan.
*KRAK... KRAK... GRAAAAKKKKKKKKKKKK...
Seketika tanah dalam radius jarak sekitar 500 meter dari tempat mereka berdiri sekarang menjadi hancur seketika, dan mengakibatkan sebuah area cekungan yang sangat besar.
"Akh, sial.." Ucap Michael
"Kita terperangkap di area ini." Ucap Russel
"Kita harus lari!!" Ucap Mikael
"Tidak akan ku biarkan!!" Ucap Kirin
Kirin mendarat tepat di depan Mikael yang membuat ia terkejut dan mundur lalu terjatuh.
"Bagaimana sekarang?" Ucap Mikael
"Kalian tenang aja, aku akan menyerang mereka." Ucap Wisang
Ia pun mengeluarkan Demon Claw.
"Tunggu dulu, gimana cara kita lawan mereka? Jangan berusaha sendiri, Wis." Ucap Mikael
"Tenang aja, Russel udah bikin strategi." Ucap Wisang
"Gimana?" Ucap Mikael, Michael, dan Rafael
"Kali ini kita bakal pake strategi pengalihan, karena Kirin dan Kurai gak akan gampang di pisahkan seperti saat melawan Jack dan Akane." Ucap Russel
"Caranya?" Ucap Ayaka
"Seperti yang kalian bisa lihat sekarang, Kurai sedang berada dalam masa intervalnya. Dia baru saja menggunakan teknik skala besar yang langsung menghabiskan tenaganya. Maka dari itu sekarang target utama kita adalah dia." Ucap Russel
"Gimana cara kita lawan dia? Sedangkan Kirin pasti bakalan langsung cover dia." Ucap Mikael
"Kita akan bagi jadi 2 kelompok. 1 pengalih, 1 lagi penyerang." Ucap Russel
"Siapa aja anggota setiap kelompoknya?" Ucap Michael
"Kelompok pengalih berisi, aku, Wisang, dan Ayaka. Sedangkan kalian bertiga fokus untuk melawan Kurai di sana." Ucap Russel
"Hmm baiklah, Aku mengerti, kita akan bagi jadi dua tahap serangan." Ucap Michael
"Ya, kurang lebih begitu, oke, semua bersiap." Ucap Russel
"Yosh, Aku sudah siap." Ucap Wisang
"Secret Technique: Muteki." Ucap Russel
"Oh, kau langsung menggunakan teknik itu sekarang, Sel?" Ucap Wisang
"Ya, karena tentunya Kirin tidak akan bisa melihat serangan dari bayangan milikku. Dan saat ini pedangnya tersisa satu, karena pada pertarungan sebelumnya bayanganku berhasil menghancurkan salah satu pedangnya." Ucap Russel
"Yah, itu bagus sekali." Ucap Wisang
"Baiklah, ayo kita serang sekarang." Ucap Russel
"Ayo." Ucap Ayaka
.
Russel, Wisang, dan Ayaka berlari menuju ke arah Kirin.
"Jangan harap kalian dapat mengalahkanku kali ini." Ucap Kirin
"Cih, jangan sombong dulu." Ucap Wisang
Wisang dan Kirin saling beradu tebasan. Namun tidak ada dampak yang terlalu besar akibat itu.
"Giliranku!!" Ucap Ayaka
Ia memutar Crimson Kusharigamanya ke arah Kirin. Namun, Kirin masih dapat menangkis serangan Ayaka dan mundur beberapa langkah.
"Sedikit lagi!!" Ucap Russel, bayangannya berada tepat di belakang Kirin dan akan menangkapnya.
"Aku mengetahuinya!!" Ucap Kirin, ia telah menyadari gerak gerik dari Russel.
Ia langsung mengaliri pedangnya dengan petir dan langsung menyambar ke arah Russel.
"Akhhh.." Ucap Russel terkena tebasan Kirin
"Sel!!" Ucap Wisang
.
"Aku mengetahui kau akan menggunakan teknik bayangan itu lagi. Sekarang aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi!!" Ucap Kirin
"Rasakan ini!!" Ucap Wisang
"Terima ini!!" Ucap Ayaka
Wisang dan Ayaka yang berniat untuk membantu Russel malah terkena serangan Kirin juga yang pada akhirnya mengakibatkan mereka terkena serangan listrik Kirin, hingga menyebabkan mereka tidak bisa bergerak lalu terjatuh ke tanah.
"Akhh.." Ucap Wisang
"Lepaskan aku!!" Ucap Russel
.
Sementara itu Mikael, Rafael, dan Michael tidak tinggal diam dan berusaha untuk menyerang Kurai.
"Bagaimana ini? Kita harus menyerang Kurai sekarang?" Ucap Mikael
"Ayo!!" Ucap Rafael
"Baiklah." Ucap Michael
Mikael membuka jalan, ia berlari duluan dan mencoba untuk menebas Kurai diikuti oleh Rafael dan Michael di belakangnya. Tetapi..
"Tidak semudah itu!!" Ucap Kirin
Kirin tiba-tiba langsung berada di atas Mikael dan langsung mendarat di tanah, dan menebas Mikael, Michael, dan Rafael secara beruntun dan mengakibatkan mereka bertiga langsung tumbang seketika.
Kirin kembali ke tempat Russel, dan mengangkat tubuhnya. Ia lalu menanyakan beberapa pertanyaan.
"Akhh.." Ucap Russel
"Tenang saja, kau tidak akan ku bunuh. Sebelum aku mengambil senjata legendaris dari kalian berlima, aku akan menanyakan beberapa pertanyaan." Ucap Kirin
"A-apa pertanyaannya.." Ucap Russel
"Sebelumnya aku beri tahu dulu, bahwa kalian tidak akan bisa lari dari tempat ini, karena radius cekungan yang dibuat oleh Kurai ini sebesar 500 meter, jadi kalian tidak akan bisa kabur." Ucap Kirin
"Cih.." Ucap Russel
"Jadi.. menurutmu apa arti persaudaraan." Ucap Kirin
"Apa?!" Ucap Russel
.
Strategi yang disusun oleh Russel dapat digagalkan Kirin dan Kurai. Kini keadaan berbalik dan kondisi Russel dan teman-temannya tidak diuntungkan. Sebelum Kirin mengambil senjata legendaris milik Russel dan teman-temannya, ia mengajak Russel untuk berbincang sebentar. Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Selanjutnya di Another Place - 他の場所 (Hoka No Basho) Chapter 18: Arti Persaudaraan (2)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments