Chapter 16: Setelah Tragedi

Sekitar satu minggu setelah tragedi invasi yang dilakukan Kirin dan Kurai di sekolah. Mikael, Wisang, Michael, dan Rafael menderita beberapa luka kecil yang mengharuskan mereka dirawat di rumah sakit selama sekitar semalam. Sedangkan untuk Russel, karena luka yang ia derita cukup parah, sehingga membutuhkan waktu sekitar sepuluh hari sampai ia boleh benar benar keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumahnya.

Pada hari-hari selama dirawat di rumah sakit, Russel dijenguk oleh beberapa orang, hingga pada saat ini, sudah memasuki hari ke sepuluh. Yang berarti esok hari Russel sudah boleh pulang ke rumahnya. Sekitar jam tiga sore dari luar ruang rawat, Russel terdengar suara ketukan pintu, yang ternyata berasal Mikael, Rafael, dan Michael datang ke ruang Russel untuk menjenguknya.

"Hai Sel, bagaimana keadaannya?" Ucap Mikael

"Haloo." Ucap Michael

"Kirain tidur ternyata bangun." Ucap Rafael

"Udah baikan lah, besok juga aku udah boleh pulang kan." Ucap Russel

"Baguslah, kalo gitu ini ada sedikit bingkisan." Ucap Mikael

Ia kemudian menyerahkan bingkisan tersebut kepada Russel.

"Wah, apa nih?" Ucap Russel

"Yaa, sedikit bingkisan lah. Supaya cepet pulih." Ucap Michael

"Makasih ya." Ucap Russel

"Bukan masalah." Ucap Rafael

"Kalo gitu kami pulang dulu." Ucap Mikael

"Cepet amat?" Ucap Russel

"Sabar dulu lah, Mik. Kita bisa ngobrol-ngobrol dulu." Ucap Michael

"Betul itu, gimana sih, Mik." Ucap Rafael

"Yaudah, mau ngobrolin apa?" Ucap Mikael

"Wisang sama Ayaka mana?" Ucap Russel

"Ohh, kalo Wisang katanya dia lagi ada urusan sekarang, mungkin nanti malem dia bakal ke sini." Ucap Mikael

"Kalo Ayaka?" Ucap Russel

"Nah itu, aku juga gak tau." Ucap Mikael

"Lah ga di ajak?" Ucap Russel

"Gak, aku kan ga terlalu deket sama Ayaka. Jadi ya, begitulah." Ucap Mikael

"Aku gak punya nomornya malah, jadi gak bisa ajak dia." Ucap Rafael

"Hmm.." Ucap Michael

"Yeh." Ucap Russel

"Ya gimana, kan gak sekelas." Ucap Rafael

"Gak salah sih." Ucap Mikael

"Makanya itu." Ucap Rafael

"Oh, aku baru ingat." Ucap Michael

"Apa?" Ucap Mikael

"Aku mau bahas tentang pertarungan kita kemaren." Ucap Michael

"Ada info yang kamu dapat kah?" Ucap Russel

"Yah, gak juga sih. Ini mungkin cuma petunjuk kecil." Ucap Mikael

"Petunjuk apa? Buat kita lawan Kirin sama Kurai?" Ucap Mikael

"Iya. Kamu tau kan Kurai merupakan pengguna elemen tanah / gravitasi." Ucap Michael

"Tau, tunggu- kamu kan pengguna elemen tanah juga?" Ucap Rafael

"Aku bukan pengguna elemen tanah, cuma karena hentakan dari senjataku pas pake teknik Blazing Strike tanah di sekitar langsung retak, jadi seolah olah aku pengguna elemen tanah, padahal itu cuma efek dari teknikku." Ucap Michael

"Jadi sebenernya apa info yang kamu dapat dari Kurai?" Ucap Russel

"Kurai mempunyai teknik skala besar dengan syarat penggunaan interval yang lama." Ucap Michael

"Apa?!" Ucap Mikael

"Teknik apa?" Ucap Russel

"Pada saat hari terjadinya invasi ke sekolah, saat itu aku duduk di deket jendela. Jadi aku bisa lihat dengan jelas ada Kirin dan Kurai di lapangan." Ucap Michael

"Ah iya, kursi Michael di deket jendela." Ucap Rafael

"Jadi teknik apa yang Kurai gunakan?" Ucap Russel

"Ia menggunakan teknik dengan sistem pelepasan." Ucap Michael

"Teknik pelepasan?" Ucap Mikael

"Teknik ini memungkinkan penggunanya untuk menyesuaikan tingkat pelepasan tekniknya, yang digambarkan dengan satuan angka." Ucap Michael

"Semakin besar angkanya, maka akan semakin kuat efek tekniknya?" Ucap Russel

"Betul. Kurai dapat menggunakan teknik berbasis elemen tanah dengan sistem pelepasan. Kalau gak salah kemarin saat invasi, Kurai menggunakan pelepasan 5." Ucap Michael

"Apa pelepasan 5 itu tingkat terkuatnya?" Ucap Russel

"Aku gak tau tentang itu." Ucap Michael

"Hmm, jadi gimana cara kita lawan mereka?" Ucap Mikael

"Dua-dua nya merupakan pengguna elemen. Petir dan tanah." Ucap Rafael

"Tenang aja, nanti aku bakal pikirin strateginya." Ucap Russel

"Oke deh kalo gitu." Ucap Michael

.

Setelah mengobrol tentang hal lain cukup lama, akhirnya Mikael, Michael, dan Rafael pun pamit untuk pulang ke rumah masing-masing, kemudian sekitar satu jam setelah mereka pulang, saat itu waktu menunjukkan pukul 7 malam dan dari pintu terdengar suara ketukan lagi.

.

*TOK TOK TOK

"Eh? Siapa?" Ucap Russel

"Halo, Sel." Ucap Wisang

"Ohh, Wisang. Udah selesai kah urusannya?" Ucap Russel

"Udah, makanya aku bisa dateng ke sini." Ucap Wisang

"Ohh gitu." Ucap Russel

.

.

.

"Eh, Sel." Ucap Wisang

"Apa?" Ucap Russel

"Kamu tau hubungan antar elemen?" Ucap Wisang

"Hubungan? Kayak kelemahan?" Ucap Russel

"Iya, bisa dibilang gitu." Ucap Wisang

"Kalo gak salah elemen api lemah terhadap elemen air. Elemen air lemah terhadap elemen tanah. Elemen tanah lemah terhadap elemen petir. Elemen petir lemah terhadap elemen angin. Dan, elemen angin lemah terhadap elemen petir." Ucap Russel

"Ya, kurang lebih kayak gitu." Ucap Wisang

"Sama satu lagi, Kirin bilang waktu pertarungan terakhir kita bahwa elemen petir bisa dihentikan dengan elemen petir juga." Ucap Russel

"Yah, jadi kamu udah punya strategi kah?" Ucap Wisang

"Strategi? Belum sih." Ucap Russel

"Kita gak ada yang nguasain ke salah satu dari kelima elemen itu." Ucap Wisang

"Hmmm..." Ucap Russel

"Hmm, apa bikin jebakan aja ya." Ucap Wisang

"Jebakan?" Ucap Russel

"Kita jebak Kirin dengan air." Ucap Wisang

"Kayaknya gak efektif Wis, Kurai pengguna elemen gravitasi, dan memiliki hubungan dengan tanah juga. Itu bakal mudah diatasi sama mereka." Ucap Russel

"Jadi gimana dong?" Ucap Wisang

"Sejauh ini strategi yang terpikirkan olehku adalah kita harus memaksa salah satu dari mereka, entah Kirin atau Kurai untuk membuat mereka menggunakan tekniknya." Ucap Russel

"Ehh?" Ucap Wisang

"Mereka berdua merupakan lawan yang sangat bergantung dengan teknik berbasis elemen." Ucap Russel

"Jadi kita harus memancing agar mereka menggunakan tekniknya terlebih dahulu?" Ucap Wisang

"Ya, jika salah satu dari mereka telah menggunakan teknik yang kuat, akan ada waktu interval yang membuat kita bisa mengalahkan salah satu dari mereka." Ucap Russel

"Bagaimana jika mereka dapat saling cover dengan baik? Kayak Kirin yang langsung cover Kurai." Ucap Wisang

"Strategi kali ini harus disusun dengan matang. Kemarin kita kalah karena serangan Kirin langsung tertuju ke kamu begitu kamu langsung mengincar Kurai." Ucap Russel

"Jadi kita akan menggunakan strategi pengalihan?" Ucap Wisang

"Bener, karena Kirin dan Kurai bukanlah tipe petarung yang bisa dipisahkan dengan mudah kayak Jack dan Akane." Ucap Russel

.

.

.

"Hmmm, menarik. Yah, berhubung dah jam segini aku pulang dulu deh." Ucap Wisang

"Oh oke, hati-hati, Wis." Ucap Russel

Setelah berdiskusi dan saling bertukar pendapat mengenai strategi selanjutnya, sekitar jam 8 malam, Wisang pulang ke rumahnya. Dan Russel kembali sendirian lagi di ruangannya.

.

.

.

"Udah jam 8 malam? Hmm.. aku kayaknya mau tidur aja deh." Ucap Russel

.

*TOK TOK TOK TOK TOK

"Siapa lagi?! Baru aja mau tidur." Ucap Russel

"Ha-halo Russel." Ucap Ayaka

"Eh? Ayaka?" Ucap Russel

"Maaf aku telat.." Ucap Ayaka

"Eh, gak apa-apa kok. Aku baru aja tadi mau tidur." Ucap Russel

"Kamu udah makan malam?" Ucap Ayaka

"Eh... belum sih." Ucap Russel

"Aku tadi buat ini (mengeluarkan bento)." Ucap Ayaka

"Wahh bento?... padahal kamu gak usah repot-repot." Ucap Russel

"Gak apa apa kok, ini.. (Sambil menyerahkan bento nya)." Ucap Ayaka

"Makasih ya." Ucap Russel

"Sama sama." Ucap Ayaka

.

Russel membuka bento dan memakannya.

"Gi-gimana rasanya?" Ucap Ayaka

"Wah enak juga." Ucap Russel

"Emm.." Ucap Ayaka

"Kenapa?" Ucap Russel

"Ah-, gak ada. A-aku pulang dulu ya." Ucap Ayaka

Ayaka yang gugup langsung berdiri dan berbalik menuju pintu, tetapi ia malah membuka pintu toilet di ruangan itu.

"Loh? Pintu keluarnya di sana Ayaka." Ucap Russel

"Ah- eh- i-iya maaf." Ucap Ayaka

*BRUKK.. (Pintu di tutup)

"Hmm.. mungkin dia ada urusan lain.. ini tempuranya enak juga. Makan dulu deh, abis itu tidur." Ucap Russel

.

.

.

Hari ini, Russel dijenguk teman-temannya di rumah sakit, mereka banyak mengobrol dan berbincang mengenai strategi yang akan mereka gunakan dalam pertarungan melawan Kirin dan Kurai mendatang, kemudian malam telah tiba dan Russel pun segera menghabiskan bento yang diberikan Ayaka kepadanya dan setelah itu ia tidur, esok hari Russel sudah dapat keluar dari rumah sakit. Tetapi ancaman baru akan segera menghampiri mereka..

Selanjutnya di Another Place - 他の場所 (Hoka No Basho) Chapter 17: Arti Persaudaraan

Episodes
1 Chapter 1: Permulaan Segalanya
2 Chapter 2: Awal Yang Sebenarnya
3 Chapter 3: Ke Lima Senjata Legendaris
4 Chapter 4: Ancaman Baru
5 Chapter 5: Identitas
6 Chapter 6: Teman Baru
7 Chapter 7: Situasi Darurat
8 Chapter 8: Situasi Darurat (2)
9 Chapter 9: Duka
10 Chapter 10: Balas Dendam
11 Chapter 11: Daun Yang Gugur
12 Chapter 12: Piknik
13 Chapter 13: Teror Saudara
14 Chapter 14: Teror Saudara (2)
15 Chapter 15: Teknik Rahasia
16 Chapter 16: Setelah Tragedi
17 Chapter 17: Arti Persaudaraan
18 Chapter 18: Arti Persaudaraan (2)
19 Chapter 19: Evaluasi
20 Chapter 20: Di Atas Rooftop Sekolah
21 Chapter 21: Rencana Berlibur
22 Chapter 22: Tokyo (Hari Ke-1)
23 Chapter 23: Tokyo (Hari Ke-2)
24 Chapter 24: Tokyo (Hari Ke-3)
25 Chapter 25: Ousama (The King Game)
26 Chapter 26: Tokyo (Hari Ke-4)
27 Chapter 27: Tokyo (END)
28 Chapter 28: Masalah Baru
29 Chapter 29: Masalah Baru (2)
30 Chapter 30: Sepadan
31 Chapter 31: Sepadan (2)
32 Chapter 32: Sepadan (3)
33 Chapter 33: Sepadan (4)
34 Chapter 34: Sepadan (5)
35 Chapter 35: Putus Asa
36 Chapter 36: Kesalahan
37 Chapter 37: Persiapan Festival Olahraga
38 Chapter 38: Festival Olahraga (1)
39 Chapter 39: Festival Olahraga (2)
40 Chapter 40: Festival Olahraga (3)
41 Chapter 41: Festival Olahraga (4)
42 Chapter 42: Festival Olahraga (5)
43 Chapter 43: Festival Olahraga (6)
44 Chapter 44: Festival Olahraga (END)
45 Chapter 45: Persiapan Liburan Musim Panas
46 Chapter 46: Liburan Musim Panas (1)
47 Chapter 47: Liburan Musim Panas (2)
48 Chapter 48: Camping (Hari Ke-1)
49 Chapter 49: Camping (Hari Ke-2)
50 Chapter 50: Camping (Hari Ke-3)
51 Chapter 51: Festival Kembang Api
52 Chapter 52: Festival Kembang Api (END)
53 Chapter 53: Persiapan Festival Budaya
54 Chapter 54: Festival Budaya Hari Ke-1
55 Chapter 55: Festival Budaya Hari Ke-1 (2)
56 Chapter 56: Festival Budaya Hari Ke-2
57 Chapter 57: Festival Budaya Hari Ke 2 (2)
58 Chapter 58: Festival Budaya Hari Ke-3
59 Chapter 59: Festival Budaya Hari Ke-3 (END)
60 Chapter 60: Persiapan Pesta Tahun Baru
61 Chapter 61: Christmas Party
62 Chapter 62: Pesta Akhir Tahun
63 Chapter 63: Hatsumode Dan Awal Tahun
64 Chapter 64: Ujian Akhir Semester
65 Chapter 65: Kelas Baru dan Teman Baru
66 Chapter 66: Study Tour Ke Kyoto
67 Chapter 67: Kyoto: Fushimi Inari (Hari Ke-1)
68 Chapter 68: Kyoto: Arashiyama (Hari Ke-2)
69 Chapter 69: Kyoto-Arashiyama (Onsen)
70 Chapter 70: Kyoto (Hari Ke-3)
71 Chapter 71: Kyoto (Hari Ke-4)
72 Chapter 72: Kyoto (END)
73 Chapter 73: Pertemuan Dimensi Lain
74 Chapter 74: Misi Desa Kabut
75 Chapter 75: Misi Desa Kabut (2)
76 Chapter 76: Misi Desa Kabut (3)
77 Chapter 77: Misi Desa Kabut (4)
78 Chapter 78: Misi Desa Kabut (END)
79 Chapter 79: Kejadian Misterius
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Chapter 1: Permulaan Segalanya
2
Chapter 2: Awal Yang Sebenarnya
3
Chapter 3: Ke Lima Senjata Legendaris
4
Chapter 4: Ancaman Baru
5
Chapter 5: Identitas
6
Chapter 6: Teman Baru
7
Chapter 7: Situasi Darurat
8
Chapter 8: Situasi Darurat (2)
9
Chapter 9: Duka
10
Chapter 10: Balas Dendam
11
Chapter 11: Daun Yang Gugur
12
Chapter 12: Piknik
13
Chapter 13: Teror Saudara
14
Chapter 14: Teror Saudara (2)
15
Chapter 15: Teknik Rahasia
16
Chapter 16: Setelah Tragedi
17
Chapter 17: Arti Persaudaraan
18
Chapter 18: Arti Persaudaraan (2)
19
Chapter 19: Evaluasi
20
Chapter 20: Di Atas Rooftop Sekolah
21
Chapter 21: Rencana Berlibur
22
Chapter 22: Tokyo (Hari Ke-1)
23
Chapter 23: Tokyo (Hari Ke-2)
24
Chapter 24: Tokyo (Hari Ke-3)
25
Chapter 25: Ousama (The King Game)
26
Chapter 26: Tokyo (Hari Ke-4)
27
Chapter 27: Tokyo (END)
28
Chapter 28: Masalah Baru
29
Chapter 29: Masalah Baru (2)
30
Chapter 30: Sepadan
31
Chapter 31: Sepadan (2)
32
Chapter 32: Sepadan (3)
33
Chapter 33: Sepadan (4)
34
Chapter 34: Sepadan (5)
35
Chapter 35: Putus Asa
36
Chapter 36: Kesalahan
37
Chapter 37: Persiapan Festival Olahraga
38
Chapter 38: Festival Olahraga (1)
39
Chapter 39: Festival Olahraga (2)
40
Chapter 40: Festival Olahraga (3)
41
Chapter 41: Festival Olahraga (4)
42
Chapter 42: Festival Olahraga (5)
43
Chapter 43: Festival Olahraga (6)
44
Chapter 44: Festival Olahraga (END)
45
Chapter 45: Persiapan Liburan Musim Panas
46
Chapter 46: Liburan Musim Panas (1)
47
Chapter 47: Liburan Musim Panas (2)
48
Chapter 48: Camping (Hari Ke-1)
49
Chapter 49: Camping (Hari Ke-2)
50
Chapter 50: Camping (Hari Ke-3)
51
Chapter 51: Festival Kembang Api
52
Chapter 52: Festival Kembang Api (END)
53
Chapter 53: Persiapan Festival Budaya
54
Chapter 54: Festival Budaya Hari Ke-1
55
Chapter 55: Festival Budaya Hari Ke-1 (2)
56
Chapter 56: Festival Budaya Hari Ke-2
57
Chapter 57: Festival Budaya Hari Ke 2 (2)
58
Chapter 58: Festival Budaya Hari Ke-3
59
Chapter 59: Festival Budaya Hari Ke-3 (END)
60
Chapter 60: Persiapan Pesta Tahun Baru
61
Chapter 61: Christmas Party
62
Chapter 62: Pesta Akhir Tahun
63
Chapter 63: Hatsumode Dan Awal Tahun
64
Chapter 64: Ujian Akhir Semester
65
Chapter 65: Kelas Baru dan Teman Baru
66
Chapter 66: Study Tour Ke Kyoto
67
Chapter 67: Kyoto: Fushimi Inari (Hari Ke-1)
68
Chapter 68: Kyoto: Arashiyama (Hari Ke-2)
69
Chapter 69: Kyoto-Arashiyama (Onsen)
70
Chapter 70: Kyoto (Hari Ke-3)
71
Chapter 71: Kyoto (Hari Ke-4)
72
Chapter 72: Kyoto (END)
73
Chapter 73: Pertemuan Dimensi Lain
74
Chapter 74: Misi Desa Kabut
75
Chapter 75: Misi Desa Kabut (2)
76
Chapter 76: Misi Desa Kabut (3)
77
Chapter 77: Misi Desa Kabut (4)
78
Chapter 78: Misi Desa Kabut (END)
79
Chapter 79: Kejadian Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!