Chapter 8: Situasi Darurat (2)

Sebelumnya Wisang dan Mikael terluka, Michael tak sadarkan diri, dan Rafael melindungi mereka dari serangan musuh. Kini Russel sendirian berusaha untuk menahan serangan golem batu raksasa yang dipanggil oleh Akane, kini misi mereka masih sama, yaitu untuk menyelamatkan Miko yang telah diculik.

"Disaat seperti ini gak banyak yang bisa ku lakuin, Aku harus menahan golem ini selama mungkin sampai Mikael dan Wisang sudah bisa bertarung lagi, dan Michael juga sadar." Ucap Russel

"Sel, kau bisa nahan golem itu sendiri?" Ucap Rafael

"Aku gak yakin, tapi Aku akan coba." Ucap Russel

Golem itu mulai menyerang dengan mencoba menangkap Russel, namun Russel dapat menghindari golem itu. Lalu saat Ia mendapat momentum untuk menyerang. Russel pun memulai serangan balik.

"Rasakan ini!!" Ucap Russel, Ia memanjat di sepanjang tubuh dari golem itu dan menebas bagian kepala nya. Ternyata serangannya berhasil, golem itu nampak kesakitan dan kehilangan keseimbangan. Seketika Russel melompat turun dari atas tubuh golem itu.

"Apa serangan ku berhasil?" Ucap Russel

"Sel! Pake teknik Weathering mu!" Ucap Mikael

"Gak bisa. Tadi Aku baru aja pake teknik itu buat ngancurin katana di bahu kiri San." Ucap Russel

"Sial, ini bukan saat yang bagus, kaki ku masih nyeri." Ucap Mikael

"Apa Michael masih belum sadar?" Ucap Russel

"Belum." Ucap Rafael

"Hmm, Aku akan coba menyerang lagi." Ucap Russel

Russel berlari mendekati golem itu. Namun golem tersebut sudah memprediksi pergerakan Russel sehingga langsung menghantam tangannya ke tanah, tetapi Russel masih dapat menghindari nya.

"Fiuh, hampir aja." Ucap Russel

"Atas mu Sel!!" Ucap Mikael

"Apa?! Akhhhh!!" Tidak hanya sekali, golem itu kembali menghantam tanah, dan kali ini mengenai Russel, dan karena serangan itu Ia langsung terpental cukup jauh.

"Sel!! Duh, kaki ku masih belum pulih." Ucap Wisang

"Jangan maksain Wis." Ucap Rafael

"Tapi golem itu semakin dekat ke Russel." Ucap Mikael

Sekarang golem itu sudah tepat berada di sebelah Russel yang terbaring, golem itu mengepalkan tangannya dan bersiap untuk menghantam ke tanah.

"Tamat riwayat mu bocah." Ucap Akane

"Selll!!!" Ucap Mikael

.

*GROAAAAAAAAAAAAAA...

"Eh?! Golem itu berteriak? Apa yang terjadi?" Ucap Mikael

"Apa Russel berhasil mengalahkannya?" Ucap Wisang

"Tunggu dulu. Lihat!! Ada sesuatu yang menancap di mata golem itu. Shuriken? Dari mana?" Ucap Rafael

Lalu tiba tiba seseorang muncul di belakang mereka.

"Hahhh, Aku datang depat waktu ya." Ucap Ayaka

"Ayaka!!" Ucap Mikael

"Untung aja kamu dateng nya pas banget." Ucap Wisang

.

"Datang satu temannya lagi ya, ini akan lebih menarik." Ucap Akane

*BOOFFFF..

Golem tadi langsung menghilang begitu saja

"Kenapa kau menarik pion mu?" Ucap Jack

"Memang itu kelemahannya. Golem batu seperti tadi memiliki titik lemah di matanya. Ketika matanya dilumpuhkan, golem akan menjadi tidak berguna." Ucap Akane

"Ternyata boleh juga gadis ini, tidak seperti teman-temannya yang lemah." Ucap Jack

"Cihh, sombong sekali." Ucap Mikael

.

"Rafael, kamu angkat Russel ke sini juga." Ucap Ayaka

"Oke sebentar." Ucap Rafael

Rafael membawa Russel mendekat ke tempat Mikael, Wisang, dan Michael.

"Kamu mau ngapain?" Ucap Rafael

"Aku tadi bawa kotak P3K ini, untung aja siasat ku benar." Ucap Ayaka

Kemudian Ayaka mulai mengobati luka teman temannya.

"Makasih Raf, Ayaka juga." Ucap Russel

"Okee, sekarang Aku udah baikan." Ucap Mikael

"Yosh, kaki ku udah lumayan." Ucap Wisang

.

"Udah cukup senang-senangnya. Sekarang giliran ku!!" Ucap Jack, yang langsung berlari ke arah mereka.

"Cepat sekali!!" Ucap Wisang

"Raf!!" Ucap Russel

"Aku tau." Ucap Rafael sambil membuat dinding pelindung.

"Haaa?! Teknik yang sama lagi? Membosankan!!" Ucap Jack

Jack yang tidak menghiraukan dinding pelindung itu langsung menebasnya hingga hancur. Tetapi tanpa disangka Russel langsung berdiri dan menebas Jack hingga mendapat luka yang cukup dalam.

"Wooo, boleh juga kau." Ucap Jack

"Jangan lengah, Akane daritadi hanya diam." Ucap Rafael

"Aku masih gak tau kekuatan Jack yang sebenarnya, selama ini dia hanya bertarung menggunakan senjatanya saja." Ucap Russel

"Kamu benar, jadi kita serang dia secara bersamaan?" Ucap Mikael

"Oh kalian udah pulih?" Ucap Russel

"Ya, lumayan sih." Ucap Wisang

"Oke kalo gitu, Raf kamu jaga Michael yang masih pingsan. Dan Ayaka kamu bantu kami juga ya." Ucap Russel

"Okee." Ucap Ayaka

"Oke ayo kita serang!!" Ucap Mikael

Mereka berempat mulai berlari ke arah Jack, Russel menebas ke arah depan namun Jack bisa menangkis nya. Sekarang Mikael yang berada di sebelah kiri, dan Ayaka yang berada di sebelah kanan. Mikael menebas, dan Ayaka memutar senjatanya. Namun lagi-lagi dengan keterampilannya Jack masih bisa menangkis serangan mereka berdua. Tetapi Wisang menggunakan teknik Ambush dan dari belakang menebas ke arah leher Jack, kemudian Jack mundur beberapa langkah dari situ.

.

"Hmm, beraninya kau!! Kalau begitu baiklah, sepertinya ini akan jauh lebih menarik dari perkiraan ku." Ucap Jack

"Apa yang akan dia lakukan sekarang?" Ucap Wisang

"HAHAHAHAHAHAHAAA." Ucap Jack

"Apa?!" Ucap Wisang

Jack menggunakan teknik rahasia nya yang belum pernah Ia gunakan sebelumnya. Tubuhnya mulai menghitam dan menyembuhkan luka tebasan yang dibuat oleh Wisang di leher nya.

"Apa?! Luka tebasan di lehernya hilang?" Ucap Wisang

"Apa-apaan orang ini?" Ucap Mikael

"Apakah ini kekuatan dia sebenarnya?" Ucap Ayaka

"Kau tau sesuatu Sel?" Ucap Rafael

"Hmm, dari yang bisa kita lihat sekarang, dia mungkin memiliki kemampuan untuk mempercepat proses regenerasi luka di tubuhnya, selain itu Aku masih belum tahu." Ucap Russel

"Hmm, coba Aku mau mengetesnya, Ayaka kamu masih punya shuriken?" Ucap Mikael

"Ada, ini." Ucap Ayaka

"Oke, terima ini!!" Ucap Mikael, Ia melempar shuriken itu ke arah Jack, namun Jack bukannya menghindari shuriken itu, Ia malah membiarkannya, tetapi tetap saja ada bagian tubuh Jack yang terluka, namun tak lama benar saja luka pada tubuh Jack akibat shuriken itu perlahan mulai memulih.

"Jadi begitu ya." Ucap Mikael

"Aku mengetahui sesuatu." Ucap Russel

"Apa itu?" Ucap Mikael

Russel memberi tahu sesuatu kepada teman temannya.

"Jadi dia bisa meregenerasi luka dengan cepat. Sekarang bagaimana cara kita untuk mengalahkannya?" Ucap Rafael

"Hmm hanya ada satu cara, seperti yang ku bilang tadi." Ucap Russel

"Baiklah, kalo gitu Aku bakal ngelakuin itu." Ucap Wisang

.

"Sudah selesai main mainnya!!" Ucap Akane

"Apa?!" Ucap Mikael

"Cih, lama sekali kau. Aku sampai harus menggunakan teknik ini. Merepotkan sekali." Ucap Jack

"Berisik kau!!" Ucap Akane

.

"Jadi Jack mengulur waktu ya." Ucap Russel

"Bagaimana sekarang Sel?" Ucap Wisang

"Kita tunggu pergerakan musuh terlebih dahulu" Ucap Mikael

"Mikael benar kita harus nunggu musuh dulu." Ucap Rafael

"Bagaimana kalau Aku menggunakan pion ini!!" Akane membuka gulungan dan membuka segelnya. Seketika keluar asap yang tebal dan dari situ muncul 100 pion miliknya.

"A-apa?! Banyak sekali?!" Ucap Wisang

"Cih, bagaimana ini?" Ucap Mikael

"Ini merupakan pasukan-pasukan dimensi petir yang Aku bunuh beberapa waktu yang lalu, semua nya Aku segel kedalam gulungan ini. Karena sekarang kalian semua berada di sini, Aku akan menjadikan kalian semua pion-pion baru milik ku." Ucap Akane

"Gawat, mereka terlalu banyak." Ucap Mikael

.

"Ke sini kalian!!" Ucap Jack, Ia langsung berlari ke arah mereka, dan 100 pasukan Akane juga berada di belakangnya.

"Tahan mereka." Ucap Russel

"Baiklah." Ucap Wisang

Russel menahan beberapa pasukan itu, Mikael dan Ayaka juga sama. Sedangkan Jack, Ia mengincar Wisang.

"Ke sini kau!!" Ucap Jack

"A-apa?!" Ucap Wisang

Wisang yang terdesak karena diserang oleh beberapa pasukan, dan tiba-tiba Jack datang ke arahnya. Wisang pun panik dan kabur masuk ke dalam hutan.

"Wis!!" Ucap Mikael

"Sesuai rencana Mik, sesuai rencana." Ucap Rafael

"Hmm oke, Aku percayakan Jack ke Wisang." Ucap Mikael

Strategi yang Russel rencanakan sebenarnya cukup simple, melihat kekuatan Jack dan Akane yang saling melengkapi, Russel menemukan celah dengan cara membuat mereka berpisah. Jack juga telah menggunakan sebuah teknik rahasia yang menjadikan dirinya dapat meregenerasi luka dengan sangat cepat, kemudian Akane yang memunculkan 100 pasukan dari dimensi petir. Namun, kini Jack sedang mengejar Wisang masuk kedalam hutan, dan Russel, Mikael, Ayaka, dan Rafael akan menghadapi Akane. Tak butuh waktu yang lama, 100 pasukan itu sudah berhasil mereka kalahkan.

"Ha, segini doang?" Ucap Mikael

"Beraninya kau." Ucap Akane

"Sekarang kau sendirian." Ucap Rafael

"Sendirian? Kalian tidak lihat ini?" Ucap Akane, Ia mengangkat Miko sambil, mengangkat sebuah pisau kecil.

"Apa?!" Ucap Mikael

"Mati kau!!" Ucap Akane yang hendak menusuk Miko.

"Jangann!!!" Ucap Ayaka

Tanpa disadari Mikael menggunakan teknik senjatanya yaitu dengan mengubah wujud katananya menjadi sebuah senjata projectile. Kini Ia mengubah katana nya menjadi sebuah Sniper, dan menembakan nya ke tangan kanan Akane hingga pisau di tangannya terlepas.

"Akhhh. Beraninya kau!!" Ucap Akane

"Sekarang Raf!!" Ucap Russel

"Apa?!" Ucap Akane

Rafael membuat penjara bola pelindung yang mengurung Akane di dalam nya. Sedangkan Russel, Mikael, dan Ayaka pergi membebaskan Miko.

"Terima kasih semuanya." Ucap Miko

"Tenang aja, Miko." Ucap Mikael

"Bagaimana bisa?" Ucap Akane

"Bisa lah. Russel udah menganalisis kekuatan mu, dan seperti yang dibilang tadi karena kekuatan kalian berdua saling melengkapi, kami memisahkan kau dengan rekan mu." Ucap Mikael

"Aku juga menggunakan teknik baru. Teknik yang aku dapatkan dari pengubahan wujud dinding menjadi bola, sekarang kau sudah terperangkap di sini dan tidak bisa kemana mana." Ucap Rafael

.

Sementara itu di dalam hutan. Wisang dan Jack berhadapan satu lawan satu.

"Mau lari kemana lagi kau?" Ucap Jack

"Hmm di sini sepertinya sudah cukup jauh." Ucap Wisang

"Ohh? Kau berniat memisahkan Aku dari Akane ya." Ucap Jack

"Sekarang kita akan bertarung satu lawan satu." Ucap Wisang

"HAHAHAHA, kesini kau!!" Ucap Jack, yang langsung berlari ke arah Wisang, dan langsung menebas ke arah wajah Wisang.

"Akhh!!" Wisang yang tidak sempat menghindar mendapat luka di pipi kiri nya dan terjatuh.

.

Sementara itu di tempat Russel dan teman temannya.

"A-apa yang terjadi?" Ucap Michael

"Michael! Kamu udah sadar?" Ucap Rafael

"Hah, Aku tadi pingsan ya, maaf semuanya." Ucap Michael

"Gak apa, sekarang sudah aman." Ucap Russel

"Aman?" Ucap Akane

"Apa?! bagaimana dia bisa keluar dari situ?!" Ucap Rafael

.

Wisang yang mendapat luka di pipi kiri ketika satu lawan satu melawan Jack di dalam hutan. Dan Akane yang dapat keluar secara tiba tiba dari dalam penjara bola energi milik Rafael. Setelahnya mereka akan menghadapi pertarungan yang lebih memanas.

Selanjutnya di Another Place - 他の場所 (Hoka No Basho) Chapter 9: Duka

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

oke smoga sukses novelnya.👌

2022-07-23

4

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Permulaan Segalanya
2 Chapter 2: Awal Yang Sebenarnya
3 Chapter 3: Ke Lima Senjata Legendaris
4 Chapter 4: Ancaman Baru
5 Chapter 5: Identitas
6 Chapter 6: Teman Baru
7 Chapter 7: Situasi Darurat
8 Chapter 8: Situasi Darurat (2)
9 Chapter 9: Duka
10 Chapter 10: Balas Dendam
11 Chapter 11: Daun Yang Gugur
12 Chapter 12: Piknik
13 Chapter 13: Teror Saudara
14 Chapter 14: Teror Saudara (2)
15 Chapter 15: Teknik Rahasia
16 Chapter 16: Setelah Tragedi
17 Chapter 17: Arti Persaudaraan
18 Chapter 18: Arti Persaudaraan (2)
19 Chapter 19: Evaluasi
20 Chapter 20: Di Atas Rooftop Sekolah
21 Chapter 21: Rencana Berlibur
22 Chapter 22: Tokyo (Hari Ke-1)
23 Chapter 23: Tokyo (Hari Ke-2)
24 Chapter 24: Tokyo (Hari Ke-3)
25 Chapter 25: Ousama (The King Game)
26 Chapter 26: Tokyo (Hari Ke-4)
27 Chapter 27: Tokyo (END)
28 Chapter 28: Masalah Baru
29 Chapter 29: Masalah Baru (2)
30 Chapter 30: Sepadan
31 Chapter 31: Sepadan (2)
32 Chapter 32: Sepadan (3)
33 Chapter 33: Sepadan (4)
34 Chapter 34: Sepadan (5)
35 Chapter 35: Putus Asa
36 Chapter 36: Kesalahan
37 Chapter 37: Persiapan Festival Olahraga
38 Chapter 38: Festival Olahraga (1)
39 Chapter 39: Festival Olahraga (2)
40 Chapter 40: Festival Olahraga (3)
41 Chapter 41: Festival Olahraga (4)
42 Chapter 42: Festival Olahraga (5)
43 Chapter 43: Festival Olahraga (6)
44 Chapter 44: Festival Olahraga (END)
45 Chapter 45: Persiapan Liburan Musim Panas
46 Chapter 46: Liburan Musim Panas (1)
47 Chapter 47: Liburan Musim Panas (2)
48 Chapter 48: Camping (Hari Ke-1)
49 Chapter 49: Camping (Hari Ke-2)
50 Chapter 50: Camping (Hari Ke-3)
51 Chapter 51: Festival Kembang Api
52 Chapter 52: Festival Kembang Api (END)
53 Chapter 53: Persiapan Festival Budaya
54 Chapter 54: Festival Budaya Hari Ke-1
55 Chapter 55: Festival Budaya Hari Ke-1 (2)
56 Chapter 56: Festival Budaya Hari Ke-2
57 Chapter 57: Festival Budaya Hari Ke 2 (2)
58 Chapter 58: Festival Budaya Hari Ke-3
59 Chapter 59: Festival Budaya Hari Ke-3 (END)
60 Chapter 60: Persiapan Pesta Tahun Baru
61 Chapter 61: Christmas Party
62 Chapter 62: Pesta Akhir Tahun
63 Chapter 63: Hatsumode Dan Awal Tahun
64 Chapter 64: Ujian Akhir Semester
65 Chapter 65: Kelas Baru dan Teman Baru
66 Chapter 66: Study Tour Ke Kyoto
67 Chapter 67: Kyoto: Fushimi Inari (Hari Ke-1)
68 Chapter 68: Kyoto: Arashiyama (Hari Ke-2)
69 Chapter 69: Kyoto-Arashiyama (Onsen)
70 Chapter 70: Kyoto (Hari Ke-3)
71 Chapter 71: Kyoto (Hari Ke-4)
72 Chapter 72: Kyoto (END)
73 Chapter 73: Pertemuan Dimensi Lain
74 Chapter 74: Misi Desa Kabut
75 Chapter 75: Misi Desa Kabut (2)
76 Chapter 76: Misi Desa Kabut (3)
77 Chapter 77: Misi Desa Kabut (4)
78 Chapter 78: Misi Desa Kabut (END)
79 Chapter 79: Kejadian Misterius
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Chapter 1: Permulaan Segalanya
2
Chapter 2: Awal Yang Sebenarnya
3
Chapter 3: Ke Lima Senjata Legendaris
4
Chapter 4: Ancaman Baru
5
Chapter 5: Identitas
6
Chapter 6: Teman Baru
7
Chapter 7: Situasi Darurat
8
Chapter 8: Situasi Darurat (2)
9
Chapter 9: Duka
10
Chapter 10: Balas Dendam
11
Chapter 11: Daun Yang Gugur
12
Chapter 12: Piknik
13
Chapter 13: Teror Saudara
14
Chapter 14: Teror Saudara (2)
15
Chapter 15: Teknik Rahasia
16
Chapter 16: Setelah Tragedi
17
Chapter 17: Arti Persaudaraan
18
Chapter 18: Arti Persaudaraan (2)
19
Chapter 19: Evaluasi
20
Chapter 20: Di Atas Rooftop Sekolah
21
Chapter 21: Rencana Berlibur
22
Chapter 22: Tokyo (Hari Ke-1)
23
Chapter 23: Tokyo (Hari Ke-2)
24
Chapter 24: Tokyo (Hari Ke-3)
25
Chapter 25: Ousama (The King Game)
26
Chapter 26: Tokyo (Hari Ke-4)
27
Chapter 27: Tokyo (END)
28
Chapter 28: Masalah Baru
29
Chapter 29: Masalah Baru (2)
30
Chapter 30: Sepadan
31
Chapter 31: Sepadan (2)
32
Chapter 32: Sepadan (3)
33
Chapter 33: Sepadan (4)
34
Chapter 34: Sepadan (5)
35
Chapter 35: Putus Asa
36
Chapter 36: Kesalahan
37
Chapter 37: Persiapan Festival Olahraga
38
Chapter 38: Festival Olahraga (1)
39
Chapter 39: Festival Olahraga (2)
40
Chapter 40: Festival Olahraga (3)
41
Chapter 41: Festival Olahraga (4)
42
Chapter 42: Festival Olahraga (5)
43
Chapter 43: Festival Olahraga (6)
44
Chapter 44: Festival Olahraga (END)
45
Chapter 45: Persiapan Liburan Musim Panas
46
Chapter 46: Liburan Musim Panas (1)
47
Chapter 47: Liburan Musim Panas (2)
48
Chapter 48: Camping (Hari Ke-1)
49
Chapter 49: Camping (Hari Ke-2)
50
Chapter 50: Camping (Hari Ke-3)
51
Chapter 51: Festival Kembang Api
52
Chapter 52: Festival Kembang Api (END)
53
Chapter 53: Persiapan Festival Budaya
54
Chapter 54: Festival Budaya Hari Ke-1
55
Chapter 55: Festival Budaya Hari Ke-1 (2)
56
Chapter 56: Festival Budaya Hari Ke-2
57
Chapter 57: Festival Budaya Hari Ke 2 (2)
58
Chapter 58: Festival Budaya Hari Ke-3
59
Chapter 59: Festival Budaya Hari Ke-3 (END)
60
Chapter 60: Persiapan Pesta Tahun Baru
61
Chapter 61: Christmas Party
62
Chapter 62: Pesta Akhir Tahun
63
Chapter 63: Hatsumode Dan Awal Tahun
64
Chapter 64: Ujian Akhir Semester
65
Chapter 65: Kelas Baru dan Teman Baru
66
Chapter 66: Study Tour Ke Kyoto
67
Chapter 67: Kyoto: Fushimi Inari (Hari Ke-1)
68
Chapter 68: Kyoto: Arashiyama (Hari Ke-2)
69
Chapter 69: Kyoto-Arashiyama (Onsen)
70
Chapter 70: Kyoto (Hari Ke-3)
71
Chapter 71: Kyoto (Hari Ke-4)
72
Chapter 72: Kyoto (END)
73
Chapter 73: Pertemuan Dimensi Lain
74
Chapter 74: Misi Desa Kabut
75
Chapter 75: Misi Desa Kabut (2)
76
Chapter 76: Misi Desa Kabut (3)
77
Chapter 77: Misi Desa Kabut (4)
78
Chapter 78: Misi Desa Kabut (END)
79
Chapter 79: Kejadian Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!