Chapter 2: Awal Yang Sebenarnya

Pagi telah tiba dan Russel segera bangun untuk bersiap dan segera berangkat ke sekolah. Setelah sarapan Ia langsung berjalan menuju ke sekolah.

"Hahhh.. udara pedesaan memang segar. Kemarin kejadian yang gak baik terjadi, semoga hari ini lebih baik." Ucap Russel

Ditengah perjalanan Russel bertemu dengan Mikael yang sedang berjalan juga, kemudian Russel pergi mendekati Mikael dan mereka mulai mengobrol.

"Hai, Mik." Ucap Russel

"Oh, Hai Sel." Ucap Mikael sambil melambaikan tangan ke arah Russel.

"Kenapa? Kok kayak enggak semangat?" Ucap Russel

"Oh iya, kemarin aku tidur gak nyenyak. Jadi sekarang aku kurang tidur." Ucap Mikael

"Kenapa bisa begitu?" Ucap Russel

"Yah, kemarin aku mimpi aneh, jadi ya kebangun dari tidur beberapa kali." Ucap Mikael

"Ohh gitu." Ucap Russel

.

Kemudian mereka telah sampai di sekolah dan masuk ke kelas, dan mereka melanjutkan kegiatan pembelajaran mereka, serta mengumpulkan tugas kelompok yang sebelumnya telah mereka kerjakan. Semuanya berjalan lancar, hingga waktu istirahat telah tiba.

"Ayo Sel, kita makan di tempat biasa." Ucap Mikael

"Oke, ayo." Ucap Russel

"Kamu bawa makanan apa Sel?" Ucap Mikael

"Hmm gak tau sih, mungkin telur." Ucap Russel

"Ohh, kalo aku bawa ayam goreng hari ini." Ucap Mikael

Mereka telah sampai di belakang sekolah, lalu memanjat pagar, dan berjalan sedikit hingga akhirnya telah sampai di bukit rahasia belakang sekolah. Ternyata disana telah menunggu Wisang bersama dua orang yang belum Russel dan Mikael kenal.

"Hai Wis." Ucap Mikael

"Halo Wisang." Ucap Russel

"Ohh halo Mik, Sel." Ucap Wisang

"Jadi ini teman teman di kelas mu, Wis?" Ucap Mikael

"Iya, kenalin ini Rafael, dan yang ini Michael." Ucap Wisang

"Ohh halo Rafael sama Michael, kenalin aku Mikael, dan ini teman sekelasku namanya Russel." Ucap Mikael

"Jadi bener kalo kemarin kamu jatuh ke bawah bukit ini, Sel?" Kata Rafael

"Iya, masih sedikit sakit sih, soalnya cukup tinggi juga kebawah bukit itu." Ucap Russel

"Lain kali kamu harus hati-hati." Ucap Michael

"Siap." Ucap Russel

Mereka berlima makan sambil mengobrol tentang beberapa hal, sampai tiba-tiba Russel melihat sesuatu yang berkilau dari bawah bukit.

"Eh itu apaan ya?" Ucap Russel sambil menunjuk ke bawah bukit.

"Mana, Sel?" Ucap Mikael

"Itu loh, ada yang berkilau." Ucap Russel

"Ohh iya bener, itu ada yang berkilau." Ucap Wisang

"Jadi kita mau cek ke bawah?" Ucap Rafael

"Tapi harus pelan pelan aja, jangan sampai ada yang jatuh lagi kayak kemarin." Ucap Michael

"Oke, ayo kita turun kebawah." Ucap Russel

Akhirnya mereka berlima memutuskan untuk turun kebawah dan mencari sumber kilauan cahaya yang kelihatan dari atas bukit tadi. Setelah mereka turun ke bawah bukit, mereka mulai mencari sumber cahaya itu, sampai pada akhirnya.

"Ohh itu sumber cahayanya!" Ucap Mikael

"Mana?" Ucap Wisang

"Oh iya bener itu." Ucap Rafael yang menyadarinya.

"Ayo kita kesana." Ucap Russel

"Ayoo." Ucap Michael

Setelah mendekatinya tiba-tiba cahaya itu menghilang entah kemana.

"Lah kok ilang?" Ucap Mikael

"Tadi ada disini kan?" Ucap Russel

"Iya, aku yakin cahaya tadi ada disini kok." Ucap Michael

"Kok bisa ilang gitu ya?" Ucap Rafael

"Yah, jadi gimana dong? Kita balik lagi ke atas?" Ucap Mikael

"Ya mau gimana lagi, Mik. Kan cahaya nya juga udah ilang. Ya kita balik lagi aja ke atas." Ucap Wisang

"Yah, capek capek jalan ke sini, ternyata malah ilang." Ucap Michael

"Yaudah sih, itung itung olahraga juga ya kan." Ucap Rafael

"Nah bener itu, Raf." Ucap Russel

Saat mereka hendak pergi kembali ke atas, tiba-tiba tubuh mereka semua diselimuti cahaya.

"Loh loh apa nih!? Kok badan kita keluar cahaya?" Ucap Russel

"Eh, apaan nih!?" Ucap Mikael

"Tenang, jangan panik dulu." Ucap Wisang

Namun seketika mereka berpindah lokasi ke suatu tempat ke suatu lokasi yang hampa, dan berwarna putih, seperti tak berujung.

"Hah? Dimana ini kita?" Ucap Russel

"Apa ini? Kok semuanya putih?" Ucap Rafael

"Kita lagi berada di ruang hampa sekarang. Tapi kok kita bisa pindah lokasi ke sini? Apa yang terjadi sebenarnya?" Ucap Michael

"Apa kamu tau sesuatu tentang ini Sel?" Ucap Wisang

"Oh iya, jangan jangan ini ada hubungannya sama kejadian kemarin." Ucap Mikael

"Eh? Oh iya kemarin pas aku jatuh ke bukit ini aku denger ada suara misterius." Ucap Russel

"Suara apa itu Sel?" Ucap Michael

"Entah aku juga kurang tau, tapi yang jelas suara itu bilang kalo kita harus berjaga jaga, soalnya ada ancaman yang bakal dateng sebentar lagi." Ucap Russel

"Hmm aku gak paham." Ucap Rafael

"Udah yang jelas sekarang kita harus cari cara buat keluar dari sini. Kembali ke dunia nyata lagi." Ucap Mikael

"Bener kamu Mik." Ucap Russel

"Tapi caranya gimana?" Ucap Wisang

Ketika mereka sedang berusaha mencari cara untuk keluar dari ruang hampa tersebut, tiba-tiba muncul seseorang pribadi yang mengajak bicara mereka.

Pribadi tersebut merupakan seorang kakek tua yang dikenal dengan "Creator". Ia memakai pakaian putih dengan rambut yang juga telah beruban, dan nampak bijaksana.

"Eh? Siapa kamu?" Ucap Russel

"Perkenalkan aku adalah Creator." Ucap Kakek itu

"Apa yang kamu lakukan disini, Kek?" Ucap Mikael

"Aku memindahkan kalian ke tempat ini karena ada hal penting yang ingin aku sampaikan kepada kalian semua." Ucap Creator

"Apa hal penting itu, Kek?" Ucap Michael

"Jadi begini, akan aku ceritakan semuanya ini dari awal. Pertama tama jauh jauh di masa lalu tepatnya beratus ratus ribu tahun dari sekarang aku sudah ada di dunia ini, pada saat kecil aku memiliki seorang teman yang bernama Shadow. Kami merupakan dua sahabat yang sangat akrab sejak kecil. Kami melakukan banyak hal bersama, hingga pada saat usia remaja, Aku melakukan percobaan besar dan membuat sebuah alat yang disebut "The Creator"." Ucap Creator

"Alat apa itu, Kek?" Ucap Russel

"The Creator merupakan sebuah alat yang memungkinkan penggunanya untuk menciptakan sebuah senjata sesuai dengan yang ada di dalam pikirannya." Ucap Creator

"Lalu apa yang terjadi dengan alat itu, Kek?" Ucap Mikael

"Pada awalnya aku menggunakan The Creator untuk membuat dua senjata awal, kedua senjata tersebut merupakan Staff of Light dan Staff of Darkness, biasanya kedua staff tersebut disebut dengan Staff of Life. Aku membuat kedua senjata itu tentunya untuk menciptakan keseimbangan antara kedua kekuatan yang terkuat, yaitu cahaya dan kegelapan. Setelah aku menciptakan kedua senjata itu, tanpa aku sadari Shadow yang merupakan sahabat ku sejak kecil jatuh kedalam iri hati. Ia merupakan orang yang sangat hebat sebenarnya, tetapi hatinya telah jatuh kedalam keiri hatian sehingga Ia berusaha mengambil "The Creator" dariku." Ucap Creator

"Jadi apakah dia dapat mengambil The Creator dari dirimu?" Ucap Michael

"Itu benar, kami bertemu dalam pertempuran yang sengit, pada awalnya aku bisa menandingi kekuatannya dengan menggunakan kekuatan dari Staff of Life (Kombinasi serangan menggunakan Staff of Light dan Staff of Darkness). Namun aku tidak menyangka bahwa kekuatan Shadow sudah sangat kuat sehingga ia dapat menggunakan elemen shadow nya dengan sangat kuat. Pada saat itu aku tidak bisa menahan kekuatan Shadow dan untuk upaya terakhir sebelum aku dikalahkan oleh dia. Diam diam aku membuat sebuah senjata rahasia yang disebut dengan Sacred Black Staff." Ucap Creator

"Senjata apa itu, Kek?" Ucap Russel

"Itu merupakan senjata legendaris yang sangat kuat, kekuatan utamanya aku ciptakan untuk menyeimbangkan kekuatan Darkness yang terlalu pekat dan gelap agar tetap seimbang dengan kekuatan Light. Semua itu dapat dilakukan karena Sacred Black Staff memiliki kekuatan untuk menghancurkan semua senjata yang terbuat dari material yang dapat mengalami pelapukan." Ucap Creator

"Woahh, jadi apa yang terjadi setelah itu, Kek?" Ucap Rafael

"Setelah aku terpojok dan diam diam membuat Sacred Black Staff, Shadow langsung mengambil "The Creator" dan ia mengambil Staff of Darkness dariku. Dan selanjutnya selama beberapa tahun berikutnya, aku dan dia selalu terlibat dalam pertempuran yang sangat sengit. Dan tanpa ku sadari Shadow telah membuat sebuah kerajaan yang sangat besar, dan ia juga membuat banyak sekali senjata senjata menggunakan "The Creator" yang membuat ia semakin kuat dengan banyaknya persenjataan." Ucap Creator

"Lalu apakah kamu dapat mengalahkan Shadow?" Ucap Wisang

"Tidak. Aku tidak bisa mengalahkan dia dengan kerajaannya yang sangat besar. Selama berpuluh puluh tahun aku dan Shadow selalu bertarung, dan semua itu hanya menghasilkan keadaan yang bisa dibilang imbang. Hingga pada akhirnya kami berdua sampai di pertarungan akhir. Pertarungan yang sangat sengit terjadi, namun tetap saja aku kewalahan dengan kekuatan Shadow beserta pasukan nya. Hingga ketika aku terdesak dan merasa tidak akan bisa menang, aku memutuskan untuk menggunakan kekuatan terbesar dari Staff of Light. Yaitu dengan mengumpulkan seluruh potensi cahaya di dunia, dan membuat ledakan supernova yang mengakibatkan dunia pada saat itu menjadi hancur berkeping keping. Aku yakin saat itu tidak ada yang selamat, termasuk Shadow. Dan juga karena ledakan supernova itu, jutaan senjata yang telah diciptakan oleh Shadow menggunakan "The Creator" menjadi tersebar ke seluruh alam semesta, ke seluruh dimensi. Sehingga di dimensi yang memiliki penghuni, mereka memiliki senjata senjata itu yang berfungsi untuk menjaga desa dan peradaban mereka dari ancaman berbahaya." Ucap Creator

"Jadi apa yang terjadi dengan Shadow setelah ledakan super itu?" Ucap Russel

"Selama ribuan tahun berikutnya, aku dan Shadow bereinkarnasi dalam pribadi pribadi lain, dan entah bagaimana pada suatu waktu Shadow dapat kembali hidup lagi. Aku yakin itu merupakan kekuatan yang berasal dari Staff of Darkness yang memungkinkan penggunanya dapat memiliki kehidupan lagi setelah waktu yang telah ditentukan tiba. Ketika Shadow telah hidup kembali, selama ribuan tahun berikutnya lagi reinkarnasi ku selalu berusaha untuk mengalahkannya, tetapi hasilnya tetap saja tidak berhasil. Oleh karena itu, sekarang kamu merupakan reinkarnasi dari aku yang baru." Ucap Creator

"Eh aku?" Ucap Russel

"Ya benar, kamu merupakan reinkarnasi ku. Sekarang sudah saatnya, kalian harus bisa mengalahkan Shadow dengan pasukannya. Namun sebelum itu aku memiliki beberapa tugas untuk kalian." Ucap Creator

"Apa itu, Kek?" Ucap Mikael

"Kalian akan aku berikan misi untuk melindungi dimensi dimensi lain yang masih memiliki senjata buatan The Creator dari ancaman Shadow yang sekarang berusaha untuk mengambil kembali semua senjata itu." Ucap Creator

"Ngomong ngomong, kenapa Shadow tidak membuat senjata baru saja menggunakan The Creator, dan ia malah mencoba untuk mengambil kembali senjata nya?" Ucap Russel

"Hal itu dikarenakan ledakan supernova yang berasal dari Staff of Light yang mengakibatkan inti dari The Creator mengalami masalah sehingga tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya." Ucap Creator

"Jadi apa yang harus kami lakukan jika telah selesai menjalankan misi itu?" Ucap Mikael

"Saat tiba waktunya nanti, Shadow pasti akan menginvasi dunia kalian ini. Dan ia akan mengincar reinkarnasi ku, yaitu kamu, Russel." Ucap Creator

"Tetapi kami tidak memiliki senjata apapun itu untuk menghadapi Shadow nanti, Kek." Ucap Russel

"Soal itu, tenang saja. Aku akan memberikan kalian senjata-senjata legendaris yang tersisa." Ucap Creator

"Apaaa!?" Ucap Rafael, Mikael, Wisang, Michael, dan Russel

Selanjutnya di Another Place - 他の場所 (Hoka No Basho). Russel dan teman temannya akan mendapatkan senjata dari Creator. Namun senjata apa yang akan mereka dapat? Dan bagaimana kisah mereka untuk dapat mengalahkan Shadow?

Selanjutnya di Another Place - 他の場所 (Hoka No Basho) Chapter 3: Ke Lima Senjata Legendaris

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

mampir 👍saja

2022-07-23

4

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Permulaan Segalanya
2 Chapter 2: Awal Yang Sebenarnya
3 Chapter 3: Ke Lima Senjata Legendaris
4 Chapter 4: Ancaman Baru
5 Chapter 5: Identitas
6 Chapter 6: Teman Baru
7 Chapter 7: Situasi Darurat
8 Chapter 8: Situasi Darurat (2)
9 Chapter 9: Duka
10 Chapter 10: Balas Dendam
11 Chapter 11: Daun Yang Gugur
12 Chapter 12: Piknik
13 Chapter 13: Teror Saudara
14 Chapter 14: Teror Saudara (2)
15 Chapter 15: Teknik Rahasia
16 Chapter 16: Setelah Tragedi
17 Chapter 17: Arti Persaudaraan
18 Chapter 18: Arti Persaudaraan (2)
19 Chapter 19: Evaluasi
20 Chapter 20: Di Atas Rooftop Sekolah
21 Chapter 21: Rencana Berlibur
22 Chapter 22: Tokyo (Hari Ke-1)
23 Chapter 23: Tokyo (Hari Ke-2)
24 Chapter 24: Tokyo (Hari Ke-3)
25 Chapter 25: Ousama (The King Game)
26 Chapter 26: Tokyo (Hari Ke-4)
27 Chapter 27: Tokyo (END)
28 Chapter 28: Masalah Baru
29 Chapter 29: Masalah Baru (2)
30 Chapter 30: Sepadan
31 Chapter 31: Sepadan (2)
32 Chapter 32: Sepadan (3)
33 Chapter 33: Sepadan (4)
34 Chapter 34: Sepadan (5)
35 Chapter 35: Putus Asa
36 Chapter 36: Kesalahan
37 Chapter 37: Persiapan Festival Olahraga
38 Chapter 38: Festival Olahraga (1)
39 Chapter 39: Festival Olahraga (2)
40 Chapter 40: Festival Olahraga (3)
41 Chapter 41: Festival Olahraga (4)
42 Chapter 42: Festival Olahraga (5)
43 Chapter 43: Festival Olahraga (6)
44 Chapter 44: Festival Olahraga (END)
45 Chapter 45: Persiapan Liburan Musim Panas
46 Chapter 46: Liburan Musim Panas (1)
47 Chapter 47: Liburan Musim Panas (2)
48 Chapter 48: Camping (Hari Ke-1)
49 Chapter 49: Camping (Hari Ke-2)
50 Chapter 50: Camping (Hari Ke-3)
51 Chapter 51: Festival Kembang Api
52 Chapter 52: Festival Kembang Api (END)
53 Chapter 53: Persiapan Festival Budaya
54 Chapter 54: Festival Budaya Hari Ke-1
55 Chapter 55: Festival Budaya Hari Ke-1 (2)
56 Chapter 56: Festival Budaya Hari Ke-2
57 Chapter 57: Festival Budaya Hari Ke 2 (2)
58 Chapter 58: Festival Budaya Hari Ke-3
59 Chapter 59: Festival Budaya Hari Ke-3 (END)
60 Chapter 60: Persiapan Pesta Tahun Baru
61 Chapter 61: Christmas Party
62 Chapter 62: Pesta Akhir Tahun
63 Chapter 63: Hatsumode Dan Awal Tahun
64 Chapter 64: Ujian Akhir Semester
65 Chapter 65: Kelas Baru dan Teman Baru
66 Chapter 66: Study Tour Ke Kyoto
67 Chapter 67: Kyoto: Fushimi Inari (Hari Ke-1)
68 Chapter 68: Kyoto: Arashiyama (Hari Ke-2)
69 Chapter 69: Kyoto-Arashiyama (Onsen)
70 Chapter 70: Kyoto (Hari Ke-3)
71 Chapter 71: Kyoto (Hari Ke-4)
72 Chapter 72: Kyoto (END)
73 Chapter 73: Pertemuan Dimensi Lain
74 Chapter 74: Misi Desa Kabut
75 Chapter 75: Misi Desa Kabut (2)
76 Chapter 76: Misi Desa Kabut (3)
77 Chapter 77: Misi Desa Kabut (4)
78 Chapter 78: Misi Desa Kabut (END)
79 Chapter 79: Kejadian Misterius
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Chapter 1: Permulaan Segalanya
2
Chapter 2: Awal Yang Sebenarnya
3
Chapter 3: Ke Lima Senjata Legendaris
4
Chapter 4: Ancaman Baru
5
Chapter 5: Identitas
6
Chapter 6: Teman Baru
7
Chapter 7: Situasi Darurat
8
Chapter 8: Situasi Darurat (2)
9
Chapter 9: Duka
10
Chapter 10: Balas Dendam
11
Chapter 11: Daun Yang Gugur
12
Chapter 12: Piknik
13
Chapter 13: Teror Saudara
14
Chapter 14: Teror Saudara (2)
15
Chapter 15: Teknik Rahasia
16
Chapter 16: Setelah Tragedi
17
Chapter 17: Arti Persaudaraan
18
Chapter 18: Arti Persaudaraan (2)
19
Chapter 19: Evaluasi
20
Chapter 20: Di Atas Rooftop Sekolah
21
Chapter 21: Rencana Berlibur
22
Chapter 22: Tokyo (Hari Ke-1)
23
Chapter 23: Tokyo (Hari Ke-2)
24
Chapter 24: Tokyo (Hari Ke-3)
25
Chapter 25: Ousama (The King Game)
26
Chapter 26: Tokyo (Hari Ke-4)
27
Chapter 27: Tokyo (END)
28
Chapter 28: Masalah Baru
29
Chapter 29: Masalah Baru (2)
30
Chapter 30: Sepadan
31
Chapter 31: Sepadan (2)
32
Chapter 32: Sepadan (3)
33
Chapter 33: Sepadan (4)
34
Chapter 34: Sepadan (5)
35
Chapter 35: Putus Asa
36
Chapter 36: Kesalahan
37
Chapter 37: Persiapan Festival Olahraga
38
Chapter 38: Festival Olahraga (1)
39
Chapter 39: Festival Olahraga (2)
40
Chapter 40: Festival Olahraga (3)
41
Chapter 41: Festival Olahraga (4)
42
Chapter 42: Festival Olahraga (5)
43
Chapter 43: Festival Olahraga (6)
44
Chapter 44: Festival Olahraga (END)
45
Chapter 45: Persiapan Liburan Musim Panas
46
Chapter 46: Liburan Musim Panas (1)
47
Chapter 47: Liburan Musim Panas (2)
48
Chapter 48: Camping (Hari Ke-1)
49
Chapter 49: Camping (Hari Ke-2)
50
Chapter 50: Camping (Hari Ke-3)
51
Chapter 51: Festival Kembang Api
52
Chapter 52: Festival Kembang Api (END)
53
Chapter 53: Persiapan Festival Budaya
54
Chapter 54: Festival Budaya Hari Ke-1
55
Chapter 55: Festival Budaya Hari Ke-1 (2)
56
Chapter 56: Festival Budaya Hari Ke-2
57
Chapter 57: Festival Budaya Hari Ke 2 (2)
58
Chapter 58: Festival Budaya Hari Ke-3
59
Chapter 59: Festival Budaya Hari Ke-3 (END)
60
Chapter 60: Persiapan Pesta Tahun Baru
61
Chapter 61: Christmas Party
62
Chapter 62: Pesta Akhir Tahun
63
Chapter 63: Hatsumode Dan Awal Tahun
64
Chapter 64: Ujian Akhir Semester
65
Chapter 65: Kelas Baru dan Teman Baru
66
Chapter 66: Study Tour Ke Kyoto
67
Chapter 67: Kyoto: Fushimi Inari (Hari Ke-1)
68
Chapter 68: Kyoto: Arashiyama (Hari Ke-2)
69
Chapter 69: Kyoto-Arashiyama (Onsen)
70
Chapter 70: Kyoto (Hari Ke-3)
71
Chapter 71: Kyoto (Hari Ke-4)
72
Chapter 72: Kyoto (END)
73
Chapter 73: Pertemuan Dimensi Lain
74
Chapter 74: Misi Desa Kabut
75
Chapter 75: Misi Desa Kabut (2)
76
Chapter 76: Misi Desa Kabut (3)
77
Chapter 77: Misi Desa Kabut (4)
78
Chapter 78: Misi Desa Kabut (END)
79
Chapter 79: Kejadian Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!