Setelah hari yang melelahkan sebelumnya, Russel dan teman temannya telah berhasil melalui hukuman yang melelahkan hingga melawan sekumpulan orang yang tak dikenal, tapi siapa mereka sebenarnya, dan apa motif dibalik percobaan pencurian senjata legendaris milik Russel dan teman temannya.
Pagi telah tiba dan Russel berangkat pergi ke sekolah, dan seperti hari sebelumnya Ia bertemu dengan Mikael.
"Oi Mik, sehat?" Ucap Russel
"Masih pegel Aku. Kemaren capek banget dah." Ucap Mikael
"Ya bener sih, tapi kemarin itu sekumpulan orang masih jadi misteri." Ucap Russel
"Iya, Aku juga masih belum tau mereka siapa." Ucap Mikael
"Untuk apa mereka ingin senjata legendaris kita? Pasti ada tujuan yang besar dibalik ini semua." Ucap Russel
"Hmm Aku yakin mereka ada hubungannya sama Shadow." Ucap Mikael
"Mungkin juga sih, tapi Aku juga yakin mereka pasti bakal muncul lagi, entah kapan itu buat nyerang kita lagi." Ucap Russel
"Yahh, mau gimana lagi Creator bilang kita harus menyelamatkan dunia ini." Ucap Mikael
"Yaudah, ayo kita ke kelas." Ucap Russel
Russel dan Mikael segera ke kelasnya, dan mereka mengikuti pelajaran seperti biasa, hingga akhirnya jam istirahat pun tiba. Ketika Russel dan Mikael ingin pergi ke bukit rahasia belakang sekolah mereka malah mendapati sesuatu hal yang membuat terkejut.
"Lah?! Di pager?" Ucap Mikael
"Waduh ini pasti gara gara kemaren, jadi sekarang diblokir akses ke bukit belakang sekolah." Ucap Russel
"Hai Sel, Mik." Ucap Wisang
"Lahhh, dikasih pager. Makan dimana kita sekarang?" Ucap Rafael
"Hadeh gimana nih." Ucap Michael
"Ya mau gimana lagi, kita makan disini aja udah." Ucap Russel
"Yaudah deh." Ucap Mikael
Akhirnya mereka makan di bawah pohon, karena akses untuk menuju ke bukit belakang sekolah telah di blokir, dengan ditambahkannya sebuah pagar yang cukup tinggi sehingga Russel dan teman temannya tidak dapat memanjatnya.
Ketika mereka telah selesai makan, tiba tiba mereka langsung masuk ke dalam portal dan dipindahkan ke dalam dimensi hampa kembali, ternyata di sana mereka bertemu dengan Creator yang ingin membahas tentang kejadian kemarin.
"Creator? Ada apa?" Ucap Russel
"Jangan lama lama ya, nanti kami dihukum lagi." Ucap Mikael
"Tenang saja, kali ini Aku hanya ingin menyampaikan beberapa informasi penting yang telah Aku dapatkan." Ucap Creator
"Apa itu?" Ucap Wisang
"Kalian ingat dengan sekumpulan orang yang beertarung melawan kalian kemarin?" Ucap Creator
"Ingat, tapi siapa mereka?" Ucap Russel
"Sepertinya dugaan ku benar, sembari menunggu kekuatan Staff of Darkness yang sepenuhnya bekerja untuk membangkitkan kembali dirinya, Shadow sepertinya merekrut beberapa anak buah dan menjadikan mereka sebagai boneka nya." Ucap Creator
"Nah kan dugaan ku bener." Ucap Mikael
"Terus siapa mereka?" Ucap Michael
"Dari 10 orang tersebut, nama nama mereka diantaranya adalah Kuro, Kirei, Sora, Noru, Kurai, Kirin, Shi, Urami, Jack, dan yang terakhir Akane. Ke sepuluh orang itu sepertinya memiliki kekuatan yang sangat berbahaya, Aku harap kalian dapat berhati hati jika melawan mereka." Ucap Creator
"Memang nya apa saja kekuatan mereka?" Ucap Rafael
"Kekuatan mereka sejauh ini masih belum dapat Aku ketahui, tetapi dari pertarungan kalian kemarin melawan Jack, Aku rasa dia merupakan pengguna senjata melee yang kuat, dilihat dari gaya bertarung dan bertahannya ia cukup tangguh, tetapi kerja bagus kalian dapat melakukan serangan gabungan sehingga Russel dengan Sacred Black Staff nya berhasil menghancurkan Scythe milik Jack." Ucap Creator
"Tetapi apa motif mereka semua mengincar senjata kami?" Ucap Russel
"Mereka merupakan orang orang biasa pada awalnya, namun masa kecil mereka yang kelam membuat mereka dicuci otak nya oleh Shadow, sehingga mereka sekarang melaksanakan perintah Shadow untuk merebut senjata senjata legendaris yang kalian miliki." Ucap Creator
"Oh jadi begitu." Ucap Russel
"Kemarin juga begitu ya, pas kita lawan Jack, berarti dia juga telah dicuci otaknya." Ucap Michael
"Ya, kemaren itu memang keren." Ucap Mikael
"Tapi kemarin Aku sempet pingsan pula." Ucap Wisang
"Gak apa apa Wis, kedepannya kita pasti bisa lebih lagi." Ucap Rafael
"Bener, jangan patah semangat." Ucap Michael
"Jadi apa yang harus kami lakukan untuk kedepannya?" Ucap Russel
"Untuk kedepannya, Aku minta kalian untuk lebih berhati hati dan waspada, karena musuh kalian sekarang bertambah 10, dan tentunya itu bukan hal yang mudah, Shadow suatu hari nanti akan segera bangkit dan ia akan bertarung melawan kalian juga. Aku harap kalian dapat tetap kompak dan saling menjaga." Ucap Creator
"Hmmm jadi musuh kita bertambah ya." Ucap Russel
"Tenang aja Sel, selama kita semua bersama, kita pasti bisa." Ucap Mikael
"Betul, kita harus bisa kalahin Shadow." Ucap Michael
"Jangan sampe gagal karena kita harapan terakhir." Ucap Wisang
"Jangan khawatir, Aku akan support kalian di pertarungan make shield shield ku nanti." Ucap Rafael
"Bagus, kalian masih memiliki semangat masa muda yang membara." Ucap Creator
"Oh iya, sebelum kembali ke dunia nyata, ini Scythe milik Jack akan Aku titipkan." Ucap Russel
"Hmm baiklah, dengan begini senjata legendaris lainnya telah berhasil diamankan, sekarang kalian bisa kembali ke dunia nyata." Ucap Creator
Russel dan teman temannya kembali ke dunia nyata, kali ini mereka tepat waktu sehingga mereka dapat mengikuti pelajaran kembali hingga jam pelajaran selesai, ketika pulang mereka pergi ke kantin untuk membahas perkataan Creator tadi.
"Jadi gimana untuk kedepannya? Musuh kita semakin banyak, belum lagi Shadow." Ucap Russel
"Ya, kita juga masih harus nyelesain misi di dimensi lain nanti, walaupun Aku juga gak tau kapan." Ucap Wisang
"Intinya kita harus lebih hati hati sekarang. Karena mereka ngincer senjata legendaris kita." Ucap Mikael
"Yahh, itu juga bener, karena kita punya tanggung jawab buat jaga senjata legendaris ini, apalagi buat menyelamatkan dunia." Ucap Michael
"Tapi Aku sedikit lega." Ucap Rafael
"Kenapa?" Ucap Russel
"Soalnya kan senjata musuh kita kemarin udah berhasil kamu hancurin." Ucap Rafael
"Yaa gak salah sih, tapi senjatanya kan Aku pulihin lagi terus dikasih ke Creator. Mungkin aja musuh kita bakal make senjata lain lagi, karena gak mungkin mereka lawan kita tanpa persiapan." Ucap Russel
"Aku setuju." Ucap Mikael
"Sejauh ini yang Aku khawatirkan adalah musuh kita pengguna senjata yang terbuat dari material yang tidak bisa lapuk/berkarat. Teknik Weathering dari senjata ku gak akan mempan." Ucap Russel
"Kamu benar, tapi tenang aja selama serangan gabungan kita berhasil, kita pasti bisa." Ucap Wisang
Setelah mereka mengobrol dan berdiskusi cukup lama akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke rumah mereka karena hari sudah mulai petang. Awalnya mereka tidak mendapati hambatan di jalan pulang, tetapi tiba tiba mereka mendengar suara teriakan seseorang, dan itu mulai membuat mereka curiga.
"Kalian denger suara tadi?" Ucap Russel
"Ya, sepertinya dari arah sana." Ucap Mikael
"Mau mengecek kesana?" Ucap Rafael
"Ayo kita kesana, sepertinya sedang terjadi hal berbahaya." Ucap Wisang
"Hati hati jangan terlalu buru buru." Ucap Mikael
Mereka berlari menuju lokasi suara itu dan saat sampai disana ternyata ada beberapa orang yang sepertinya sedang terlibat dalam perkelahian, mereka mencoba untuk melihat apa yang sedang terjadi dari balik tembok.
"Eh? itu anak sekolah kita kan?" Ucap Russel
"Tunggu, sedang apa mereka disini?" Ucap Mikael
"Sepertinya mereka sedang dalam bahaya, lihat orang orang itu." Ucap Rafael
"Jangan jangan mereka pencuri." Ucap Michael
"Bener, liat mereka lagi mau dicuri. Ayo kita tolong mereka." Ucap Russel
"Tunggu Sel, kita gak bisa ngeluarin senjata legendaris di sini." Ucap Wisang
"Ah udah, ini darurat Wis, kalo kamu ga mau bantu, nonton aja." Ucap Russel
Russel langsung mengeluarkan Sacred Black Staff miliknya dan berlari kedepan anak anak itu.
"Oi, kalian mau biarin Russel sendiri? Katanya temen, Aku mau bantu dia dulu." Ucap Rafael, Ia muncul sambil membuat dinding pelindung.
"Hmm, ternyata ada yang mau bantuin juga." Ucap Russel
"Iyalah, ayo kita lawan mereka." Ucap Rafael
"Beraninya kau, kesini kau bocah!!" Ucap salah satu Pencuri, ia ingin menebas ke arah Russel dan Rafael menggunakan pisau, namun tebasannya dapat ditahan oleh dinding energi milik Rafael.
"Apa apaan itu? bagaimana bisa serangan pisau ditahan?!" Ucap salah satu Pencuri lainnya
"Giliran kau sudah selesai, terima ini!!" Ucap Russel, ia melompat dan menebas ke arah depan menggunakan Sacred Black Staff, tetapi serangannya masih dapat ditangkis menggunakan pisau pencuri itu.
"Boleh juga kau, ayo kesini kau bocah!!" Ucap Pencuri itu lagi
"Jangan sombong dulu!! Sacred Technique: Weathering." Ucap Russel, ia menggunakan teknik pelapukan kembali, dan menebas sekali lagi ke arah depan, kemudian dengan reflek si Pencuri langsung menangkis serangannya menggunakan pisau nya.
"Hahaha, serangan yang sama tidak akan mempan kepadaku." Ucap Pencuri itu. Namun secara tiba tiba pisau yang ia pegang mendadak berkarat dan hancur seketika.
"Weathering Technique, berhasil." Ucap Russel
"Apa?! bagaimana kau dapat melakukan itu. Sialan!! oi ayo kita kabur!!" Ucap Pencuri itu kepada rekannya.
"Cih, kabur. Dasar penakut." Ucap Russel
"Kalian bisa kesini sekarang. Wisang, Mikael, Michael." Ucap Rafael
"Hebat, hebat. Mantap Sel." Ucap Mikael
"Kombinasi serangan yang hebat." Ucap Michael
"Sorry Aku gak bisa bantuin Sel." Ucap Wisang
"Yaudah gak apa Wis, yang penting pencuri itu udah kabur." Ucap Russel
"Betul itu." Ucap Mikael
"Oh iya, ngomong ngomong kalian gak apa apa?" Ucap Russel
"Kalian ini anak sekolah kita juga kan?" Ucap Mikael
"Emm, iya. Kami anak sekolah kalian juga." Ucap Anak itu
"Ehh? Kelas berapa?" Ucap Mikael
"1-2." Ucap Anak itu
"Kalo Aku 1-3." Ucap Anak yang lainnya
"Lah sekelas?! kok Aku gak tau ya." Ucap Mikael
"Itulah kurang fokus kamu Mik." Ucap Russel
"Yeh, bukannya gak fokus." Ucap Mikael
"Terus apa?" Ucap Russel
"Lupa." Ucap Mikael
"Sama aja woi." Ucap Russel
"Udah udah jangan berantem." Ucap Wisang
"Kalian berani juga lawan pencuri itu pake balok kayu. Padahal cewek loh, keren." Ucap Michael
"Betul, udah kayak di film film." Ucap Rafael
"Oh iya, ngomong ngomong nama kalian siapa?" Ucap Russel
"Namaku.."
...
Russel dan teman temannya telah mengetahui identitas ke sepuluh orang yang berusaha untuk mengambil senjata mereka sebelumnya. Dan di perjalanan pulang mereka bertemu dengan anak sekolah mereka yang sedang berhadapan dengan Pencuri, tak tinggal diam Russel dan Rafael langsung membantu mereka dan berhasil membuat kabur pencuri tersebut.
Selanjutnya di Another Place - 他の場所 (Hoka No Basho) Chapter 6 : Teman Baru
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments