Chapter 15: Teknik Rahasia

"Sekarang aku akan menghabisi kalian!" Ucap Wisang

"A-apa?!" Ucap Kurai

.

Sebelumnya rencana yang disusun oleh Russel berhasil dilakukan dengan baik oleh Wisang, Mikael, dan Michael. Kini akan memasuki ke fase berikutnya, Teknik Demon Blood diaktifkan.

"Demon Blood. Aktif." Ucap Wisang

Seketika dari kepala Wisang muncul tanduk dan dirinya akan kebal segala serangan musuh selama beberapa saat.

"Jadi itukah teknik Demon Blood yang membunuh Jack?" Ucap Rafael

"Sepertinya begitu." Ucap Russel

.

"Apa-apaan bocah itu?!" Ucap Kurai

"Ke sini kau!!" Ucap Wisang

Wisang berlari dengan cepat menuju ke arah Kurai, tetapi dengan cepat Kirin menebasnya menggunakan serangan elemen petir yang diperkuat. Tetapi serangan itu tidak berpengaruh terhadap Wisang, karena dirinya akan kebal semua serangan selama beberapa saat dalam mode Demon Blood.

"Tidak berpengaruh?!" Ucap Kirin

"Ha, ketika menggunakan teknik ini aku mendapatkan kekebalan dari semua serangan selama beberapa saat!!" Ucap Wisang

Wisang mengabaikan Kirin yang baru saja menyerangnya, kemudian ia berlari dengan cepat menuju ke arah Kurai.

"A-apa?!" Ucap Kurai

"Terima ini!!" Ucap Wisang

Wisang menebas Kurai dengan Demon Clawnya, ditambah dengan peningkatan kekuatan dari mode Demon Blood. Hal itu menyebabkan Kurai terlempar cukup jauh.

"Akhhhh.." Ucap Kurai

"Kurai!! Beraninya kau." Ucap Kirin

"Itu akibatnya jika berani mengusik sekolah kami." Ucap Wisang

"Aku tidak menyangka akan sejauh ini. Karena Kurai terkena serangan tadi ia akan membutuhkan beberapa waktu untuk kembali pulih. Kalau sudah seperti ini, baiklah." Ucap Kirin

"Apa yang akan kau lakukan?" Ucap Wisang

"Lightning Technique: Storm Rage!!" Ucap Kirin.

Kirin menggunakan teknik lain yang ia miliki. Dengan teknik Storm Rage, pengguna dapat menciptakan aliran listrik yang kuat yang akan menyelimuti tubuh pengguna sebagai pertahanan diri, dan juga pengguna dapat mengaliri listrik ke senjata yang digunakan sehingga akan memberikan kerusakan tambahan pada serangan serangan yang dilancarkan.

"A-apa?!" Ucap Wisang

"Dia menjadi lebih kuat?" Ucap Rafael

"Tubuhnya diselimuti listrik. Itu sepertinya teknik pertahanan, sekaligus penyerangan, dia dapat mengaplikasikan listrik itu ke pedangnya sekaligus." Ucap Russel

"Tetapi, apa ini merupakan teknik terkuatnya?" Ucap Rafael

"Aku gak tau, yang jelas teknik gabungan dia dengan Kurai yang tadi bisa sampai menghancurkan satu gedung. " Ucap Russel

.

"Tenagaku sudah sangat terkuras. Teknik Demon Blood memang sangat mengerikan, bahkan bagi penggunanya sendiri. Aku akan menyerang sekali lagi, setelah itu aku harus menonaktifkan teknik ini, jika tidak akan sangat beresiko." Ucap Wisang

"Ke sini kau!!" Ucap Kirin yang langsung menyambar ke arah Wisang

"Ce-cepat sekali!!" Ucap Wisang

*TSKKKKKKK

Kirin menebas Wisang dengan sangat cepat. Wisang pun terkena serangan karena kemampuan kebal pada teknik Demon Blood Wisang hanya berlaku selama sekitar satu menit setelah menggunakan teknik ini.

"Ha? Kau sudah tidak kebal?! Kalau begitu. Terima ini!!!" Ucap Kirin

Kirin menebas Wisang berkali-kali, hingga pada akhirnya Wisang terjatuh dan perlahan mode Demon Blood menghilang dari tubuhnya.

"A-apa?! Wisang dikalahkan begitu saja?" Ucap Rafael

"Mik!! Michael!! Atasmu!!" Ucap Russel

"Ah?!" Ucap Mikael

Kirin mendadak muncul dari atas mereka berdua dan langsung menyambar Mikael.

"Sial!!" Ucap Mikael

Mikael tidak sempat untuk menangkis serangan Kirin, begitu juga dengan Michael. Mereka terkena sambaran Kirin dan tubuh mereka kaku seketika.

.

"Itulah akibatnya." Ucap Kirin

"Cih. Dia sangat kuat." Ucap Rafael

"Sekarang gimana cara kita melawan dia?" Ucap Ayaka

.

.

.

Keadaan yang berbalik cepat ketika Kirin menggunakan teknik yang sangat kuat. Wisang, Mikael, Michael tumbang seketika. Kini tersisa Russel, Rafael, dan Ayaka yang akan mencoba untuk menyerang balas Kirin.

"Serangan listrik hanya bisa dilumpuhkan dengan serangan listrik juga." Ucap Kirin

"Kita bertiga tidak ada yang menguasai teknik dengan elemen listrik?!" Ucap Rafael

"Maka dari itu, musnah lah kalian!!" Ucap Kirin yang berlari ke arah mereka

"Cepatnya!!" Ucap Ayaka

"Raf!!" Ucap Russel

"Dinding pelindung!!" Ucap Rafael

*BRAKKKKKKK

Kirin menebas dinding pelindung Rafael, dan seketika dinding tersebut langsung pecah berkeping-keping. Tak berhenti di situ, Kirin juga menusuk titik gerak Rafael dan mengalirinya dengan listrik, sehingga ia menjadi tidak dapat bergerak.

"Sial!! Aku gak bisa bergerak. Maafkan aku, Sel. Aku gak bisa nahan serangan dia." Ucap Rafael

"Kemana mereka?" Ucap Kirin

Russel dan Ayaka yang memanfaatkan situasi tadi langsung kabur dan berlindung di balik pohon.

"Ba-bagaimana sekarang?" Ucap Ayaka

"Kecepatannya sudah berkurang." Ucap Russel

"Apa?" Ucap Ayaka

"Kecepatan dia berkurang seiring waktu." Ucap Russel

"Ah?!" Ucap Ayaka

"Ketika ia menggunakan teknik itu pertama kali kecepatannya setara dengan kilat yang menyambar dari langit. Serangannya kepada Wisang, Mikael, dan Michael mustahil dapat dihindari karena kecepatannya." Ucap Russel

"Tapi kenapa tadi Rafael tidak menghindari serangannya?" Ucap Ayaka

"Rafael bukanlah tipe penyerang, Ia tidak dapat menghindari serangan Kirin begitu saja. Lagipula Rafael melindungi kita dengan secara terang-terangan menahan tebasan Kirin. Yah, walaupun dinding pelindungnya tetap saja pecah, setidaknya kita masih bisa kabur dan berlindung di sini." Ucap Russel

"Hmmm..." Ucap Ayaka

Ayaka mulai khawatir dengan kondisi mereka sekarang.

"Aku akan maju." Ucap Russel

"Eh? Apa?! Tunggu, tadi kamu kan terluka." Ucap Ayaka

"Tenang aja. Aku bukan tipe orang yang bakal nyerang tanpa strategi dan perhitungan." Ucap Russel

"Ehh?" Ucap Ayaka

"Aku masih mempunyai satu teknik." Ucap Russel

"Iyakah?!" Ucap Ayaka

"Ya, teknik ini belum pernah ku gunakan satu kali pun sejak pertama kali aku mendapatkan senjata ini. Namun sekarang, aku rasa sudah saatnya untuk menggunakan teknik ini. Kondisi kita sekarang sedang terdesak, dan jika kamu maju melawan Kirin... Aku gak mau kamu terluka." Ucap Russel

"T-tapi Aku bisa bantu.." Ucap Ayaka

"Gak usah, kali ini aku bakal berusaha sekuat tenaga, percayakan saja kepadaku (sambil tersenyum)." Ucap Russel

"Ba-baiklah." Ucap Ayaka

.

.

.

"Dimana anak itu?" Ucap Kirin

"Aku di sini." Ucap Russel

Ia keluar dari balik pohon, dan menunjukkan dirinya di hadapan Kirin.

"Oh, ternyata di sana rupanya. Apakah kau sudah siap untuk dimusnahkan? Seperti teman-temanmu yang lain? Berani sekali kau menunjukkan diri di hadapanku saat tubuhmu terluka begitu." Ucap Kirin

.

'Untuk menggunakan teknik ini pengguna memerlukan beberapa segel. Seperti ini, lalu ini. Dan terakhir ini dia. Oke, sudah siap. Ini dia. Secret Technique: Muteki.' Ucap Russel kepada Ayaka saat masih berlindung di balik pohon tadi.

.

"KE SINI KAU!!!" Ucap Kirin. Yang dengan cukup cepat berlari ke arah Russel.

"Kecepatanmu sudah berkurang. 'Bertahan'." Ucap Russel

"Apa? Berbicara sendiri? Kau sudah gila?!" Ucap Kirin

Russel sama sekali tidak terlihat berniat untuk menahan serangan dari Kirin. Ia seperti sudah pasrah dan membiarkan dirinya terkena serangan Kirin.

'Apa apaan anak ini? Sudah siap mati ya?!!" Ucap Kirin dalam hati

"RASAKAN INIIII!!!" Ucap Kirin yang akan segera menebas Russel.

"RUSSEL!!" Ucap Ayaka

*TAKKKKK

.

"A-APA?! Aku tidak dapat bergerak!" Ucap Kirin

"Kau telah terkena jebakanku, Kirin." Ucap Russel

"Apa yang kau bicarakan?!" Ucap Kirin

"Aku akan menjelaskannya sebentar lagi. Sekarang 'Weathering'!" Ucap Russel

Pedang yang dipegang Kirin pada tangan kanannya seketika hancur. Padahal sebelumnya Kirin tidak bersentuhan sama sekali dengan Sacred Black Staff milik Russel.

"A-apa?! Bagaimana bisa?! Aku tidak bersentuhan langsung dengan senjatamu?!" Ucap Kirin

"Sebelum ku jelaskan kepadamu... Ayaka." Ucap Russel

"Ehh.. ya?" Ucap Ayaka dari balik pohon

"Tolong bantu evakuasi teman teman yang lain. Aku akan mengurus dia." Ucap Russel

"Okee." Ucap Ayaka

.

.

.

"Bagaimana kau melakukan ini?! Aku tidak bisa bergerak!!" Ucap Kirin

"Sudah ku katakan sebelumnya. Aku masih mempunyai teknik lain, dan ini salah satunya. Muteki namanya. Kau tidak berhak mengetahui informasi dari teknik ini. Dan sekarang aku akan mengalahkanmu!!" Ucap Russel

Ia mengangkat Sacred Black Staff dan segera menebas Kirin.

"Cihhh..." Ucap Kirin

.

*BRUAKKKKK

"A-apa?!" Ucap Russel

Tanah disekitar mereka mendadak hancur dan menciptakan sebuah cekungan di dalamnya.

"Kurai?" Ucap Kirin

"Aku tidak bisa membiarkan saudaraku kalah di sini." Ucap Kurai

"Apa?" Ucap Russel yang jatuh terduduk

.

"Kami tidak punya waktu untuk menghadapi kalian sekarang. Sampai nanti." Ucap Kirin

"Kabur lagi?! Akh.." Ucap Russel yang mencoba berdiri, namun tidak bisa karena masih terluka.

.

.

.

"Sel?!" Ucap Mikael

"Kau gak apa?" Ucap Wisang

"Yah, Aku gak apa apa. Tapi mereka bisa melarikan diri." Ucap Russel

"Gak usah dipikirin, yang penting kita semua selamat. Sorry tadi aku kalah lawan Kirin." Ucap Wisang

"Tenang aja, sekarang kita udah aman." Ucap Michael

"Tapi gimana cara Russel bisa bikin mereka kabur?" Ucap Rafael

"Oh itu.. Russel punya teknik lain." Ucap Ayaka

"HAH?!!!" Ucap Mikael dan Rafael bersamaan.

"Teknik apa itu, Sel?" Ucap Wisang

"Oh iya, aku belum sempat jelasin. Jadi nama teknik ini adalah Muteki. Penggunaan teknik ini menggunakan beberapa segel." Ucap Russel

"Apakah ada resiko penggunaannya?" Ucap Wisang

"Ada. Ketika menggunakan teknik ini pengguna akan kehilangan 50 persen dari kekuatannya pada saat sebelum menggunakannya." Ucap Russel

"Bagaimana bisa?" Ucap Rafael

"Teknik ini memungkinkan penggunanya untuk menciptakan klona dirinya sendiri yang akan memiliki 50 persen dari kekuatan pengguna juga." Ucap Russel

"Klona? Aku gak lihat klona mu tadi?" Ucap Michael

"Bener. Itu kekuatan sebenarnya dari teknik ini. Klona yang tak terlihat." Ucap Russel

"Apa?!" Ucap Wisang

"Ya, Aku menciptakan klona yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Klona ini hanya bisa dilihat dengan menggunakan teknik tertentu, dan sangat sulit terdeteksi keberadaannya. Dengan menggunakan teknik ini Aku dapat membuat klona sebagai pertahanan ataupun serangan. Klona ku juga dapat menerapkan penggunaan teknik lain seperti Weathering, dan lainnya." Ucap Russel

"Woah, keren banget." Ucap Ayaka

"Biasa aja ah. Aku pun ada teknik lain." Ucap Rafael

"Eh, ada?" Ucap Russel

"Teknik apaan, Raf?" Ucap Wisang

"Ada deh.." Ucap Rafael

"Hmmm." Ucap Michael

"Parah banget emang Rafael." Ucap Mikael

"Kok jadi Aku?!" Ucap Rafael

"Ya, kamu gak mau ngasih tau." Ucap Mikael

"Emangnya kalian harus tau sekarang?!" Ucap Rafael

"Udahlah jangan berantem mulu." Ucap Wisang

"Duh, kok jadi berantem sih." Ucap Ayaka

"Ahahaha.. gak apa Ayaka, mereka emang gini. Sini kalian!" Ucap Michael

*BONK

Michael memukul kepala Rafael dan Mikael

"Sakit woi?!" Ucap Mikael

"Aduh!!" Ucap Rafael

"Makanya jangan berantem mulu." Ucap Michael

"Ya, begitulah Mikael sama Rafael gak bisa akur." Ucap Wisang

.

"Haii.." Ucap Miko yang muncul dari belakang mereka

"Eh? Miko? Kenapa kamu kesini?" Ucap Mikael

"Eh- a- ini. Aku bawain minuman buat kalian semua." Ucap Miko

"Makasih, Miko." Ucap Mikael

"Ini nih, baru." Ucap Rafael

"Thanks, Miko." Ucap Wisang

"Wah, makasih Miko." Ucap Russel

"Makasih ya." Ucap Ayaka

"Sama-sama." Ucap Miko

Kemudian tak lama setelah itu polisi pun datang ke sekolah dan segera melakukan investigasi dan olah tkp.

.

.

.

Pada akhirnya mereka berhasil memukul mundur Kirin dan Kurai dari sekolah untuk sementara waktu ini. Semua selamat, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa penyerangan sekolah ini. Yah, Russel dan teman temannya mendapat perawatan di rumah sakit. Terutama Russel, ia sampai harus dirawat selama 3 hari karena menderita luka yang cukup parah.

Selanjutnya di Another Place - 他の場所 (Hoka No Basho) Chapter 16: Setelah Tragedi

Episodes
1 Chapter 1: Permulaan Segalanya
2 Chapter 2: Awal Yang Sebenarnya
3 Chapter 3: Ke Lima Senjata Legendaris
4 Chapter 4: Ancaman Baru
5 Chapter 5: Identitas
6 Chapter 6: Teman Baru
7 Chapter 7: Situasi Darurat
8 Chapter 8: Situasi Darurat (2)
9 Chapter 9: Duka
10 Chapter 10: Balas Dendam
11 Chapter 11: Daun Yang Gugur
12 Chapter 12: Piknik
13 Chapter 13: Teror Saudara
14 Chapter 14: Teror Saudara (2)
15 Chapter 15: Teknik Rahasia
16 Chapter 16: Setelah Tragedi
17 Chapter 17: Arti Persaudaraan
18 Chapter 18: Arti Persaudaraan (2)
19 Chapter 19: Evaluasi
20 Chapter 20: Di Atas Rooftop Sekolah
21 Chapter 21: Rencana Berlibur
22 Chapter 22: Tokyo (Hari Ke-1)
23 Chapter 23: Tokyo (Hari Ke-2)
24 Chapter 24: Tokyo (Hari Ke-3)
25 Chapter 25: Ousama (The King Game)
26 Chapter 26: Tokyo (Hari Ke-4)
27 Chapter 27: Tokyo (END)
28 Chapter 28: Masalah Baru
29 Chapter 29: Masalah Baru (2)
30 Chapter 30: Sepadan
31 Chapter 31: Sepadan (2)
32 Chapter 32: Sepadan (3)
33 Chapter 33: Sepadan (4)
34 Chapter 34: Sepadan (5)
35 Chapter 35: Putus Asa
36 Chapter 36: Kesalahan
37 Chapter 37: Persiapan Festival Olahraga
38 Chapter 38: Festival Olahraga (1)
39 Chapter 39: Festival Olahraga (2)
40 Chapter 40: Festival Olahraga (3)
41 Chapter 41: Festival Olahraga (4)
42 Chapter 42: Festival Olahraga (5)
43 Chapter 43: Festival Olahraga (6)
44 Chapter 44: Festival Olahraga (END)
45 Chapter 45: Persiapan Liburan Musim Panas
46 Chapter 46: Liburan Musim Panas (1)
47 Chapter 47: Liburan Musim Panas (2)
48 Chapter 48: Camping (Hari Ke-1)
49 Chapter 49: Camping (Hari Ke-2)
50 Chapter 50: Camping (Hari Ke-3)
51 Chapter 51: Festival Kembang Api
52 Chapter 52: Festival Kembang Api (END)
53 Chapter 53: Persiapan Festival Budaya
54 Chapter 54: Festival Budaya Hari Ke-1
55 Chapter 55: Festival Budaya Hari Ke-1 (2)
56 Chapter 56: Festival Budaya Hari Ke-2
57 Chapter 57: Festival Budaya Hari Ke 2 (2)
58 Chapter 58: Festival Budaya Hari Ke-3
59 Chapter 59: Festival Budaya Hari Ke-3 (END)
60 Chapter 60: Persiapan Pesta Tahun Baru
61 Chapter 61: Christmas Party
62 Chapter 62: Pesta Akhir Tahun
63 Chapter 63: Hatsumode Dan Awal Tahun
64 Chapter 64: Ujian Akhir Semester
65 Chapter 65: Kelas Baru dan Teman Baru
66 Chapter 66: Study Tour Ke Kyoto
67 Chapter 67: Kyoto: Fushimi Inari (Hari Ke-1)
68 Chapter 68: Kyoto: Arashiyama (Hari Ke-2)
69 Chapter 69: Kyoto-Arashiyama (Onsen)
70 Chapter 70: Kyoto (Hari Ke-3)
71 Chapter 71: Kyoto (Hari Ke-4)
72 Chapter 72: Kyoto (END)
73 Chapter 73: Pertemuan Dimensi Lain
74 Chapter 74: Misi Desa Kabut
75 Chapter 75: Misi Desa Kabut (2)
76 Chapter 76: Misi Desa Kabut (3)
77 Chapter 77: Misi Desa Kabut (4)
78 Chapter 78: Misi Desa Kabut (END)
79 Chapter 79: Kejadian Misterius
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Chapter 1: Permulaan Segalanya
2
Chapter 2: Awal Yang Sebenarnya
3
Chapter 3: Ke Lima Senjata Legendaris
4
Chapter 4: Ancaman Baru
5
Chapter 5: Identitas
6
Chapter 6: Teman Baru
7
Chapter 7: Situasi Darurat
8
Chapter 8: Situasi Darurat (2)
9
Chapter 9: Duka
10
Chapter 10: Balas Dendam
11
Chapter 11: Daun Yang Gugur
12
Chapter 12: Piknik
13
Chapter 13: Teror Saudara
14
Chapter 14: Teror Saudara (2)
15
Chapter 15: Teknik Rahasia
16
Chapter 16: Setelah Tragedi
17
Chapter 17: Arti Persaudaraan
18
Chapter 18: Arti Persaudaraan (2)
19
Chapter 19: Evaluasi
20
Chapter 20: Di Atas Rooftop Sekolah
21
Chapter 21: Rencana Berlibur
22
Chapter 22: Tokyo (Hari Ke-1)
23
Chapter 23: Tokyo (Hari Ke-2)
24
Chapter 24: Tokyo (Hari Ke-3)
25
Chapter 25: Ousama (The King Game)
26
Chapter 26: Tokyo (Hari Ke-4)
27
Chapter 27: Tokyo (END)
28
Chapter 28: Masalah Baru
29
Chapter 29: Masalah Baru (2)
30
Chapter 30: Sepadan
31
Chapter 31: Sepadan (2)
32
Chapter 32: Sepadan (3)
33
Chapter 33: Sepadan (4)
34
Chapter 34: Sepadan (5)
35
Chapter 35: Putus Asa
36
Chapter 36: Kesalahan
37
Chapter 37: Persiapan Festival Olahraga
38
Chapter 38: Festival Olahraga (1)
39
Chapter 39: Festival Olahraga (2)
40
Chapter 40: Festival Olahraga (3)
41
Chapter 41: Festival Olahraga (4)
42
Chapter 42: Festival Olahraga (5)
43
Chapter 43: Festival Olahraga (6)
44
Chapter 44: Festival Olahraga (END)
45
Chapter 45: Persiapan Liburan Musim Panas
46
Chapter 46: Liburan Musim Panas (1)
47
Chapter 47: Liburan Musim Panas (2)
48
Chapter 48: Camping (Hari Ke-1)
49
Chapter 49: Camping (Hari Ke-2)
50
Chapter 50: Camping (Hari Ke-3)
51
Chapter 51: Festival Kembang Api
52
Chapter 52: Festival Kembang Api (END)
53
Chapter 53: Persiapan Festival Budaya
54
Chapter 54: Festival Budaya Hari Ke-1
55
Chapter 55: Festival Budaya Hari Ke-1 (2)
56
Chapter 56: Festival Budaya Hari Ke-2
57
Chapter 57: Festival Budaya Hari Ke 2 (2)
58
Chapter 58: Festival Budaya Hari Ke-3
59
Chapter 59: Festival Budaya Hari Ke-3 (END)
60
Chapter 60: Persiapan Pesta Tahun Baru
61
Chapter 61: Christmas Party
62
Chapter 62: Pesta Akhir Tahun
63
Chapter 63: Hatsumode Dan Awal Tahun
64
Chapter 64: Ujian Akhir Semester
65
Chapter 65: Kelas Baru dan Teman Baru
66
Chapter 66: Study Tour Ke Kyoto
67
Chapter 67: Kyoto: Fushimi Inari (Hari Ke-1)
68
Chapter 68: Kyoto: Arashiyama (Hari Ke-2)
69
Chapter 69: Kyoto-Arashiyama (Onsen)
70
Chapter 70: Kyoto (Hari Ke-3)
71
Chapter 71: Kyoto (Hari Ke-4)
72
Chapter 72: Kyoto (END)
73
Chapter 73: Pertemuan Dimensi Lain
74
Chapter 74: Misi Desa Kabut
75
Chapter 75: Misi Desa Kabut (2)
76
Chapter 76: Misi Desa Kabut (3)
77
Chapter 77: Misi Desa Kabut (4)
78
Chapter 78: Misi Desa Kabut (END)
79
Chapter 79: Kejadian Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!