"Jadi nama mu siapa?" Ucap Russel
"Namaku Ayaka dan ini temenku Miko" Ucap Ayaka
"Oh hai Ayaka, kenalin Aku Mikael." Ucap Mikael
"Yeh kan dia kelas kita juga Mik, udah kenal lah." Ucap Russel
"Ya gak apa lah, Aku cuma ngenalin diri." Ucap Mikael
"Serah kamu lah Mik." Ucap Russel
"Kenalin, Aku Rafael." Ucap Rafael
"Aku Wisang dan yang ini Michael." Ucap Wisang
"Halo Rafael, Mikael, dan Wisang." Ucap Ayaka
"Jadi gimana ceritanya kok bisa ada Pencuri tadi?" Ucap Russel
"Jadi ceritanya tadi Aku sama Miko lagi jalan mau pulang ke rumah habis kerja kelompok di sekolah, terus di tengah perjalanan tiba tiba ada dua orang pencuri tadi yang langsung nodong kita. Aku gak tinggal diam, terus ngambil balok kayu buat jaga jaga, eh tiba tiba kalian dateng dan nolongin kita, makasih ya." Ucap Ayaka
"Ah, itu bukan masalah." Ucap Rafael
"Perasaan yang nolongin Ayaka sama Miko si Russel dah." Ucap Wisang
"Yeh, Aku kan tadi bantu bikin dinding pelindung, kalo tadi aku gak bikin dinding pelindung bisa bahaya soalnya gak ada yang bisa nahan serangan pencuri tadi." Ucap Rafael
"Hmmm iya deh iya." Ucap Wisang
"Jadi ngapain kita sekarang?" Ucap Mikael
"Ya ngapain lagi, pulang lah. Udah malem gini, ntar dicariin orang tua." Ucap Michael
"Oke deh, kalo gitu Aku mau pulang dulu, sampai jumpa besok semua." Ucap Wisang
"Yaudah deh, pulang dulu ya. Besok kita ketemu lagi di sekolah." Ucap Rafael
"Ok sampai jumpa besok semua, Aku pulang dulu." Ucap Michael
.
Tersisa Russel, Mikael, Ayaka, dan Miko di sana yang masih belum pulang.
"Loh gak pada pulang nih?" Ucap Russel
"Aku nungguin mereka sih." Ucap Mikael
"Emm, gak apa kok kami bisa pulang sendiri." Ucap Ayaka
"Emangnya rumah kalian ke arah mana?" Ucap Mikael
"Rumah ku ke arah sana (sambil menunjuk)." Ucap Miko
"Wah satu arah berarti, mau bareng?" Ucap Mikael
"Boleh." Ucap Miko
"Yaudah, duluan Sel, Ayaka." Ucap Mikael
"Okee." Ucap Russel
.
"Loh kamu gak pulang?" Ucap Russel
"Kamu sendiri?" Ucap Ayaka
"Rumah mu ke arah mana emang?" Ucap Russel
"Ke sana (sambil menunjuk)." Ucap Ayaka
"Beda arah sih, tapi gak apa deh Aku anterin." Ucap Russel
"Eh gak usah kok." Ucap Ayaka
"Gak apa, soalnya tadi kan kamu dihadang Pencuri, sekalian aja Aku anterin." Ucap Russel
"Yaudah deh." Ucap Ayaka
.
Akhirnya mereka berdua berjalan sambil mengobrol, dan tidak jauh dari mereka ternyata ada kerumunan orang, mereka pun mendekati kerumunan itu untuk mengecek.
"Wah ada pasar malem. Jarang-jarang nih." Ucap Russel
"Ehh, oh iya kamu pindahan dari kota ya." Ucap Ayaka
"Bener juga, banyak jajanan ternyata. Mau beli?" Ucap Russel
"Oke deh, Aku juga lagi lapar." Ucap Ayaka
.
Setelah mereka berdua berkeliling dan membeli beberapa jajanan, mereka duduk dan memakan jajanan yang telah mereka beli sambil mengobrol.
"Ngomong ngomong dari mana kamu bisa dapet senjata itu?" Ucap Ayaka
"Siapa? Aku? Ohh itu senjata yang Aku dapet dari Creator." Ucap Russel
"Siapa itu Creator?" Ucap Ayaka
'Waduh boleh ngomong soal ini ke orang lain gak ya. Hmm, mungkin gak apa.' Ucap Russel dalam hati.
"Jadi Creator itu orang di masa lalu, dan dia ngasih Aku dan temen temen ku senjata buat menyelamatkan dunia ini." Ucap Russel
"Menyelamatkan dunia dari apa?" Ucap Ayaka
"Dari Shadow, dia adalah sahabat Creator yang menjadi musuhnya, pertarungan mereka terjadi beratus ratus ribu tahun melalui reinkarnasi, dan sekarang Creator mengatakan bahwa Aku adalah reinkarnasi dia." Ucap Russel
"Hmm begitu ya." Ucap Ayaka
"Iya, dan kemarin Aku dan yang lain ketemu sekelompok orang yang ternyata mereka anak buah Shadow, jadi tambah repot." Ucap Russel
"Yah namanya juga menyelamatkan dunia, jadi harus semangat." Ucap Ayaka
"Bener kamu. Udah selesai makan juga, mau pulang sekarang?" Ucap Russel
"Oke ayo." Ucap Ayaka
Setelah makan jajanan dan juga Russel telah menjelaskan tentang kejadian yang menimpa dirinya beserta teman temannya yang mengharuskan mereka untuk menyelamatkan dunia, akhirnya Russel mengantarkan Ayaka untuk pulang kerumahnya, dan setelahnya ia pulang ke rumahnya sendiri.
"Hahh, udah jam segini aja, gak kerasa hari ini capek juga. Abis ini Aku mau mandi terus tidur ah." Ucap Russel
Setelah mandi dan membersihkan diri, Russel pun membaringkan diri di tempat tidur sembari berpikir.
'Hmm, Scythe milik Jack kan ada di Creator sekarang, apa mungkin Aku ajak Ayaka buat ikut menyelamatkan dunia ya. Walaupun ini agak aneh karena dia perempuan, tapi mungkin besok Aku bakal tanya ke dia.' Ucap Russel dalam hati.
.
Tak lama Russel pun tertidur dan pada keesokan harinya ia bangun dan kembali untuk pergi ke sekolah. Pada perjalanan menuju ke sekolah, lagi lagi ia kembali bertemu dengan Mikael di tengah perjalanan.
"Oi Mik, gimana kabarmu?" Ucap Russel
"Sehat dong, ngomong ngomong kita ketemu terus ya di jalan." Ucap Mikael
"Bener juga, tapi itu gak penting. Kemarin kamu ngapain aja pas malem?" Ucap Russel
"Ya aku nganterin Miko ke rumahnya, terus pulang. Emang kamu ngapain?" Ucap Mikael
"Kemarin Aku ke pasar malam bareng Ayaka terus Aku cerita ke dia tentang misi kita buat menyelamatkan bumi." Ucap Russel
"Emangnya boleh ya?" Ucap Mikael
"Ya, gimana lagi. Aku dah cerita ke dia, dan sekarang Aku ada ide buat ajak dia ikut menyelamatkan dunia." Ucap Russel
"Haa, lucu kamu Sel. Mana mau dia." Ucap Mikael
"Ya kan belum ditanya, siapa tau dia mau kan." Ucap Russel
"Yaudah ntar di kelas coba kamu tanya." Ucap Mikael
"Oke deh." Ucap Russel
.
Saat mereka sampai ke sekolah, mereka langsung masuk ke dalam kelas. Di dalam kelas Russel mencari Ayaka untuk mengajaknya ikut menyelamatkan dunia.
"Nah itu dia." Ucap Russel
"Coba tanya dia Sel." Ucap Mikael
"Hai Ayaka." Ucap Russel
"Hai, kenapa?" Ucap Ayaka
"Hmm, gimana ya? Ini agak aneh sih, kalaupun kamu gak mau juga gak masalah. Jadi Aku mau ngajak kamu ikut menyelamatkan dunia, kamu mau ikut gak?" Ucap Russel
"Ehh? Menyelamatkan dunia ya. Kalo itu sih boleh aja, tapi Aku gak punya senjata." Ucap Ayaka
"Ohh kalo itu tenang aja, nanti Aku ajak kamu bertemu sama Creator." Ucap Russel
"Emm, oke deh. Tapi kapan?" Ucap Ayaka
"Nanti deh habis pulang sekolah." Ucap Russel
"Okee." Ucap Ayaka
.
Kemudian mereka mengikuti jam pelajaran seperti biasa, hingga akhirnya sampai pada jam pulang sekolah, Russel mengajak teman temannya untuk berkumpul di bukit belakang sekolah.
"Jadi mau ketemu Creator?" Ucap Ayaka
"Jadi, ayo kita ke bukit belakang sekolah." Ucap Russel
"Oke ayo." Ucap Ayaka
Di bukit belakang sekolah mereka bertemu dengan Mikael, Wisang, Michael, dan Rafael yang telah menunggu. Dari kejauhan mereka melihat Russel dan Ayaka yang datang.
"Nah itu Russel, lama amat. Ngapain aja dia?" Ucap Rafael
"Loh ada Ayaka?" Ucap Michael
"Ehh, kenapa Ayaka bisa disini?" Ucap Wisang
"Ternyata dia mau ikut ya." Ucap Mikael
"Hai semua, maaf agak lama. Tadi nyari jalan muter kesini agak susah." Ucap Russel
"Jadi Ayaka ikut ajakan mu tadi Sel?" Ucap Mikael
"Iya, katanya Ayaka mau ikut menyelamatkan dunia." Ucap Russel
"Iya, gak apa kan Aku ikut?" Ucap Ayaka
"Yaa, gimana ya. Hmm oke lah." Ucap Michael
"Gitu amat Michael." Ucap Rafael
"Ya, gak apa lah. Makin banyak orang makin besar kesempatan kita buat berhasil." Ucap Wisang
"Bener juga kamu Wis." Ucap Mikael
"Yaudah, sekarang ayo kita ke dimensi lain." Ucap Russel
.
Seketika Russel memunculkan senjatanya dan mereka masuk ke dalam dimensi hampa kembali. Ternyata di dalam dimensi Creator sudah menunggu mereka.
"Halo kalian semua. Aku sudah menunggu kalian di sini." Ucap Creator
"Ohh halo Creator, di sini Aku membawa teman baru kami, Ayaka." Ucap Russel
"Hmm, seorang gadis? Apa yang ia lakukan disini bersama kalian?" Ucap Creator
"Aku mau membantu mereka untuk menyelamatkan dunia." Ucap Ayaka
"Apa kau yakin? Misi ini sangat berbahaya." Ucap Creator
"Tidak apa, Aku akan berusaha." Ucap Ayaka
"Hmm baiklah." Ucap Creator
"Oh iya, apa gak ada senjata untuk Ayaka?" Ucap Russel
"Tentu saja ada. Ini dia senjata yang sesuai untuknya. Scythe milik Jack." Ucap Creator
"Yang benar saja? Scythe?" Ucap Wisang
"Apa gak terlalu berat?" Ucap Rafael
"Aku gak yakin soal ini." Ucap Wisang
"Haha, Aku bercanda. Tentunya Scythe ini akan terlalu berat untuk seorang gadis sepertimu. Jadi Aku terpikirkan untuk membuat senjata yang lebih ringan. Maka ini dia senjata legendaris ke enam, Sacred Crimson Kusharigama." Ucap Creator
"Woww." Ucap Ayaka
"Woahh, keren banget." Ucap Mikael
"Nah ini baru sesuai, gak terlalu besar kayak Scythe tadi." Ucap Michael
"Ini baru bagus." Ucap Wisang
"Jadi darimana asal senjata legendaris ini? Kau bilang hanya mempunyai lima senjata legendaris yang tersisa?" Ucap Rafael
"Senjata legendaris ini tentunya bukan berasal langsung dari The Creator, tetapi senjata ini Aku buat dengan memodifikasi senjata Scythe milik Jack yang telah berhasil Russel dapatkan. Karena Scythe milik Jack sangat berat dan memiliki kecepatan serangan yang sangat lambat, jadi Aku rasa Sacred Crimson Kusharigama ini lebih cocok untuknya. Karena senjata ini memiliki bentuk yang lebih kecil, dengan tetap mempertahankan senjata utama yaitu Scythe yang dibuat menjadi lebih kecil dan diberi tambahan rantai pada ujungnya, sehingga senjata ini akan memiliki banyak variasi serangan sesuai dengan situasi saat itu. Dengan menggunakan rantai, jarak serang dari Kusharigama ini juga akan meningkat cukup jauh. Sehingga dapat menjangkau target yang berada cukup jauh dari jangkauan normal. Kemudian juga Kusharigama ini dapat membelit musuh dengan rantainya, kemudian dilanjut dengan serangan berikutnya. Jadi Aku harap kau dapat menggunakan senjata ini dengan baik, Ayaka." Ucap Creator
"Baiklah, Aku akan menjaga senjata legendaris ini dengan baik." Ucap Ayaka
"Nah, lengkap sudah senjata kita." Ucap Russel
"Yosh, jadi ke depannya kita bakal seperti ini." Ucap Wisang
"Oke deh, kalau gitu sekarang kita bisa kembali?" Ucap Mikael
"Baiklah, sekarang kalian sudah boleh kembali ke dunia nyata. Sampai jumpa lain waktu." Ucap Creator
"Sampai jumpa lagi." Ucap Russel, Mikael, Wisang, Michael, Rafael, dan Ayaka.
.
Mereka kembali ke dunia nyata dan akan segera pulang.
"Oke kalau begini menyelamatkan dunia bakal lebih gampang." Ucap Mikael
"Jangan ngeremehin musuh, Mik. Mereka sekarang jauh lebih kuat daripada kita." Ucap Russel
"Betul itu, ke depannya bakal banyak ancaman lagi." Ucap Wisang
"Ya mau gimana pun juga ini udah jadi takdir kita. Harus kita jalani." Ucap Michael
"Betul itu." Ucap Rafael
"Udah mulai sore nih, mau pada pulang?" Ucap Russel
"Yaudah, Aku pulang dulu ya." Ucap Michael
"Aku juga, sampai jumpa besok semua." Ucap Wisang
"Yo pulang yo." Ucap Mikael
"Duluan ya Sel, Ayaka. Gak pulang kalian?" Ucap Rafael
"Pulang kok bentar lagi." Ucap Russel
"Hmm iya iya." Ucap Rafael
.
"Mau ke pasar malam lagi? Mumpung Aku lagi lapar nih?" Ucap Russel
"Emm boleh." Ucap Ayaka
.
Dan ya, kurang lebih begitulah hari ini. Russel, Mikael, Wisang, Michael, dan Rafael bertemu dengan teman baru yaitu Ayaka. Saat pulang dari kejadian pencurian kemarin, Russel mengantar Ayaka untuk pulang ke rumahnya, namun ditengah perjalanan ternyata ada pasar malam yang menarik perhatian mereka. Disana Russel menjelaskan tentang senjata dan misi untuk menyelamatkan dunia, kemudian saat Russel mengajak Ayaka untuk bergabung. Ternyata Ayaka mau untuk ikut bergabung dalam misi menyelamatkan dunia. Kini anggota mereka bertambah menjadi enam orang, dan tentunya perjalanan mereka ke depannya tidak akan selalu mudah.
Selanjutnya di Another Place - 他の場所 (Hoka No Basho) Chapter 7: Situasi Darurat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments