Chapter 11: Daun Yang Gugur

"Mati kau bocah!!" Ucap Jack, Ia menarik Spearnya dari tubuh Wisang.

"Akhhh..." Wisang pun ambruk seketika karena serangan Jack tadi.

"Tugasku sudah selesai, setelah menggunakan teknik terlarang ini, Aku akan mati dalam beberapa jam ke depan. Sekarang aku harus mengambil senjata bocah ini dan menyerahkannya kepada Akane. Dengan begitu misiku di dunia ini akan selesai. Maafkan aku Tuan Kuro karena aku tidak bisa bertahan lebih lama dari ini." Ucap Jack

Jack menarik salah satu Demon Claw milik Wisang yang dipakai di tangan kirinya, dan ia hendak mengambil yang sebelah lagi, namun..

*TSSKKKKKKK

"A-apaa?!" Ucap Jack

Wisang yang tadi roboh mendadak bangun dengan cepat dan menusuk dada kiri Jack menggunakan Demon Claw miliknya yang tersisa satu di tangan kanan nya.

"UAKKKK.. Ba-bagaimana bisa?" Ucap Jack

.

Sementara itu keadaan Russel, Mikael, Ayaka, Rafael, dan Michael yang berhadapan dengan Akane dan dua pion pengguna elemen kertas.

"Ayo!! Michael!!" Ucap Russel

"Oke!!" Ucap Michael

"Ke sini kalian!!" Ucap Akane

Michael, Russel, dan Ayaka berlari untuk menyerang dua pion milik Akane.

"Sekarang!!" Ucap Russel

"Baiklah, rasakan ini!!" Ucap Michael.

Michael melompat ke atas, dan dengan cepat langsung menghantam Blazing War Axe nya ke tanah dekat dengan dua pion Akane berdiri. Seketika dua pion itu langsung terpental dan terbang ke atas, tetapi seperti dugaan Russel bahwa kedua pion itu langsung membuat shield dari kertas untuk mempertahankan dirinya.

"Sial seranganku gagal, mereka masih bisa menahannya!!" Ucap Michael

"Masih belum!! Sekarang giliranku!!" Ucap Russel

Russel menerjang ke arah kedua pion itu saat masih berada di udara. Kemudian ia mengerahkan seluruh tenaganya dan menebas kedua pion milik Akane itu.

*SHRAKKKKKKKK

Kedua shield dari kertas yang dimunculkan kedua pion itu seketika hancur karena tidak kuat menahan tebasan Sacred Black Staff milik Russel.

"Apa?!" Ucap Akane

"Sekarang!! Ayaka!!" Ucap Russel

"Oke!! Crimson Manuver!!" Ucap Ayaka

"A-apa berhasil?" Ucap Mikael

Ayaka memutar Sacred Crimson Kusharigama miliknya dengan sangat cepat sehingga menebas kedua pion yang sudah tidak memiliki shield nya hingga terpental dan menabrak Akane.

"Akh.. bocah sialan!! Bahkan kedua pion ini juga tidak bisa menyerang mereka. Sekarang Aku kalah jumlah, Jack juga sedang melawan salah satu dari bocah bocah ini, kalau begitu Aku akan mundur terlebih dahulu." Ucap Akane

"Oii!! Mau kemana kau!!" Ucap Russel

"Urusanku disini sudah selesai, sampai jumpa lain waktu bocah!!" Ucap Akane

*BOOFFFFFF

Akane melempar bom asap yang sangat tebal yang menyelimuti tempat tersebut, dan ia langsung kabur begitu saja dari tempat itu.

"Si-sial dia kabur!!" Ucap Michael

"Kita harus kejar dia!!" Ucap Mikael

"Jangan! Kita harus tetap di sini." Ucap Russel

"Tapi dia kabur gitu aja." Ucap Mikael

"Liat dirimu sendiri Mik!! Jangan memaksakan diri. Kau terluka karena serangan tadi kan." Ucap Russel

"Sekarang kita harus mencari Wisang." Ucap Ayaka

"Ayaka benar." Ucap Russel

"Tunggu dulu, Sel." Ucap Michael

"Kenapa?" Ucap Russel

"Kenapa kedua pion Akane tadi bisa terkena serangan Ayaka dengan mudah? Padahal serangan serangan kita sebelumnya selalu saja gagal." Ucap Michael

"Nah, bener juga itu. Tadi aku baru mau nanya." Ucap Rafael

"Kalau soal itu, Aku udah memperkirakan serangan kombinasi kita tadi. Karena di serangan kombinasi sebelumnya kita gagal karena tidak ada yang bisa membuat jeda interval teknik pion Akane, sehingga shield kertas mereka dapat dibuat lagi secara terus menerus tanpa henti." Ucap Russel

"Maksudnya gimana?" Ucap Mikael

"Seperti yang sudah aku bilang, setiap teknik memiliki kelemahannya tersendiri, termasuk shield kertas mereka. Pada serangan kombinasi Aku, Michael, dan Ayaka tadi, Michael menggunakan teknik Knock Up yang berfungsi untuk memancing mereka menggunakan teknik shield kertasnya." Ucap Russel

"Terus?" Ucap Mikael

"Terus aku langsung lanjut serang dengan menebas shield kertas mereka, sebelum mereka jatuh ke tanah." Ucap Russel

"Ohh, jadi selama kedua pion itu berada di udara mereka gak akan bisa menggunakan teknik nya lagi?" Ucap Michael

"Betul, ketika shield kertas mereka hancur, mereka tidak dapat membuat shield baru lagi sehingga serangan Ayaka dengan teknik Crimson Manuver nya dapat mengenai kedua pion itu dengan mudah." Ucap Russel

"Sekarang aku paham. Keren juga analisa mu, Sel." Ucap Mikael

"Ah, enggak kok." Ucap Russel

"Tapi, kenapa Akane tiba tiba mundur?" Ucap Ayaka

"Kalau itu aku gak tau, tapi kemungkinan dia mundur karena kalah jumlah dengan kita, dan juga Jack sedang berada dengan Wisang di dalam hutan." Ucap Russel

"Jadi sekarang kita harus ke tempat Wisang." Ucap Michael

"Ayo, tapi Mik. Kau udah bisa jalan sendiri?" Ucap Rafael

"Ya, Aku udah baikan." Ucap Mikael

Kemudian Russel, Mikael, Ayaka, Rafael, dan Michael menyusul Wisang kedalam hutan.

Sementara itu keadaan Wisang..

.

"Bagaimana bisa kau melakukannya. Padahal aku yakin serangan ku tadi mengenai titik vital mu." Ucap Jack

"Betul, serangan mu tadi memang mengenai jantungku. Tapi apa kau tahu sesuatu?" Ucap Wisang

"Apa?" Ucap Jack

"Aku masih mempunyai teknik lain untuk bertahan dari seranganmu itu." Ucap Wisang

"Tidak mungkin!!" Ucap Jack

"Tentu saja mungkin. Teknik ini bisa dibilang teknik terkuatku untuk saat ini. Namanya adalah Demon Blood, teknik yang sangat beresiko ini memerlukan perantara untuk dapat menggunakan nya, yaitu dengan memakai beberapa tetes darah target." Ucap Wisang

"Jadi kau menggunakan darahku tadi.." Ucap Jack

"Benar. Saat darah target telah terkena dengan Demon Claw ini, perantara untuk mengaktifkan teknik ini telah terpenuhi, dan aku menunggu saat yang tepat dan krusial untuk menggunakan teknik ini, dan tadi adalah saat yang tepat. Ketika kau menggunakan teknik terlarangmu, dan saat kau ingin menusukku. Sepersekian detik sebelum spearmu menembus tubuhku, Aku menggunakan teknik Demon Blood." Ucap Wisang

"Ta-tapi kenapa kau masih bisa hidup.." Ucap Jack

"Teknik Demon Blood akan memungkinkan penggunanya kebal segala serangan selama beberapa saat setelah mengaktifkan teknik ini, kemudian pengguna akan mendapatkan peningkatan kekuatan yang cukup besar dibandingkan dengan mode biasa. Seperti yang bisa kau lihat, pada tubuhku muncul tanduk di atas kepalaku ini dan juga beberapa perubahan lain. Tetapi seperti yang ku bilang tadi teknik ini juga memiliki resiko." Ucap Wisang

"Apa.." Ucap Jack

"Setelah menggunakan teknik ini nyawa pengguna nya secara perlahan akan terkuras. Jadi jika aku menggunakan teknik ini secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama, aku akan mulai kehilangan kesadaran dan kontrol terhadap diriku ini dan aku bisa aja mati karena terlalu berlebihan menggunakan teknik ini." Ucap Wisang

Kemudian Wisang menonaktifkan teknik Demon Blood pada dirinya karena resiko yang ia katakan tadi, kemudian Wisang menarik Demon Claw yang tertancap di dada kiri Jack, setelah itu Jack terjatuh ke belakang dan sekarang tubuhnya dalam posisi terlentang di tanah. Lalu Wisang mengambil Demon Claw sebelah kiri yang tadi sempat direbut oleh Jack.

"Haa, pada akhirnya aku tetap tidak bisa menyelesaikan misiku.." Ucap Jack

"Semua orang pasti akan berusaha memberikan yang terbaik, tetapi kau harus tau batasan dirimu sendiri." Ucap Wisang

"Yah, sepertinya kau tidak sepenuhnya bocah yang lemah.. Aku terlalu meremehkanmu." Ucap Jack

"Seperti yang kau katakan tadi Jack." Ucap Wisang

"Haha.. sampaikan pesan terakhirku kepada Akane, dan mungkin juga Kuro. Aku harap mereka dapat mengalahkan mu." Ucap Jack

"Hm, Aku akan berusaha sebaik mungkin ketika menghadapi mereka." Ucap Wisang

"Aku sudah tidak akan lama lagi, tadi siapa namamu?" Ucap Jack

"Namaku Wisang." Ucap Wisang

"Baiklah, Aku akan mengingatnya... Wisang ya..." Ucap Jack

Kemudian Jack pun mulai kehilangan kesadaran dan ia pun tewas...

Dan Wisang duduk bersandar di bawah pohon di dekat jasad Jack terbaring. Dari atas pohon yang rindang bertiup angin yang mengugurkan daun yang mulai menguning, salah satunya jatuh ke arah Wisang, dan kemudian ia menangkap salah satu daunnya.

"Hahh.. apakah daun ini perumpamaan darimu Jack? Aku sangat lelah. Baru kali ini aku merasakan pertarungan sejauh ini. Dan juga kau Jack, kau orang yang tangguh. Aku tidak akan melupakan mu Jack. Semoga kau tenang disana." Ucap Wisang

.

"WIS!! Kau gak apa?!" Ucap Russel

"Ah? Teman teman?" Ucap Wisang

"Jack? Tewas?" Ucap Mikael

"Ya, dia tewas. Aku berhasil mengalahkannya. Tadi aku menggunakan teknik terkuatku, namanya -" Ucap Wisang

"Udah ceritanya nanti aja, yang penting sekarang kamu ke rumah sakit dulu mendingan, luka semua tubuhmu." Ucap Ayaka

"Bener kata Ayaka, sini Wis. Aku bopong kamu sampe ke Rumah Sakit." Ucap Russel

"Oke, makasih, Sel." Ucap Wisang

.

Pada akhirnya Wisang menemukan banyak pelajaran setelah semua kejadian ini. Ia mendapat banyak arti tentang pertemanan, penderitaan, dan juga arti kehidupan. Sekarang ia tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang, seperti yang Jack bilang di saat saat terakhirnya. Masih banyak musuh yang akan menanti mereka, termasuk Akane.

.

.

.

.

.

Sementara itu jauh di bawah sana..

"Apa?! Jack tewas? Oleh bocah itu?!" Ucap Kuro

"Ya, dia tewas. Makanya Aku kabur ke sini." Ucap Akane

"Kenapa kau tidak menolong nya?" Ucap Salah satu orang diantara mereka

"Aku melawan lima dari mereka, sehingga aku kewalahan." Ucap Akane

"Apakah pion mu tidak sekuat itu Akane?" Ucap Salah satu orang

"Berisik kau, aku belum menggunakan semua pion ku. Aku menyimpannya untuk pertarungan yang lebih besar nanti." Ucap Akane

"Seperti biasa kau banyak bicara." Ucap Salah satu orang

"Diam kau!!" Ucap Akane

"Kalian memang gak bisa akur ya, haha." Ucap Salah satu orang lainnya

"Kalau begitu karena Jack telah tewas, sekarang giliran kalian. Kirin! Kurai!" Ucap Kuro

"Baiklah, ini akan menjadi sedikit menarik, sudah lama kita gak bertarung dengan serius." Ucap Kirin

"Hahaha benar sekali, Aku tidak sabar." Ucap Kurai

"Bagus sekarang Aku akan mengenang Jack terlebih dahulu." Ucap Kuro

"Baiklah." Ucap Kirin

.

Selanjutnya di Another Place - 他の場所 (Hoka No Basho) Chapter 12: Piknik

Episodes
1 Chapter 1: Permulaan Segalanya
2 Chapter 2: Awal Yang Sebenarnya
3 Chapter 3: Ke Lima Senjata Legendaris
4 Chapter 4: Ancaman Baru
5 Chapter 5: Identitas
6 Chapter 6: Teman Baru
7 Chapter 7: Situasi Darurat
8 Chapter 8: Situasi Darurat (2)
9 Chapter 9: Duka
10 Chapter 10: Balas Dendam
11 Chapter 11: Daun Yang Gugur
12 Chapter 12: Piknik
13 Chapter 13: Teror Saudara
14 Chapter 14: Teror Saudara (2)
15 Chapter 15: Teknik Rahasia
16 Chapter 16: Setelah Tragedi
17 Chapter 17: Arti Persaudaraan
18 Chapter 18: Arti Persaudaraan (2)
19 Chapter 19: Evaluasi
20 Chapter 20: Di Atas Rooftop Sekolah
21 Chapter 21: Rencana Berlibur
22 Chapter 22: Tokyo (Hari Ke-1)
23 Chapter 23: Tokyo (Hari Ke-2)
24 Chapter 24: Tokyo (Hari Ke-3)
25 Chapter 25: Ousama (The King Game)
26 Chapter 26: Tokyo (Hari Ke-4)
27 Chapter 27: Tokyo (END)
28 Chapter 28: Masalah Baru
29 Chapter 29: Masalah Baru (2)
30 Chapter 30: Sepadan
31 Chapter 31: Sepadan (2)
32 Chapter 32: Sepadan (3)
33 Chapter 33: Sepadan (4)
34 Chapter 34: Sepadan (5)
35 Chapter 35: Putus Asa
36 Chapter 36: Kesalahan
37 Chapter 37: Persiapan Festival Olahraga
38 Chapter 38: Festival Olahraga (1)
39 Chapter 39: Festival Olahraga (2)
40 Chapter 40: Festival Olahraga (3)
41 Chapter 41: Festival Olahraga (4)
42 Chapter 42: Festival Olahraga (5)
43 Chapter 43: Festival Olahraga (6)
44 Chapter 44: Festival Olahraga (END)
45 Chapter 45: Persiapan Liburan Musim Panas
46 Chapter 46: Liburan Musim Panas (1)
47 Chapter 47: Liburan Musim Panas (2)
48 Chapter 48: Camping (Hari Ke-1)
49 Chapter 49: Camping (Hari Ke-2)
50 Chapter 50: Camping (Hari Ke-3)
51 Chapter 51: Festival Kembang Api
52 Chapter 52: Festival Kembang Api (END)
53 Chapter 53: Persiapan Festival Budaya
54 Chapter 54: Festival Budaya Hari Ke-1
55 Chapter 55: Festival Budaya Hari Ke-1 (2)
56 Chapter 56: Festival Budaya Hari Ke-2
57 Chapter 57: Festival Budaya Hari Ke 2 (2)
58 Chapter 58: Festival Budaya Hari Ke-3
59 Chapter 59: Festival Budaya Hari Ke-3 (END)
60 Chapter 60: Persiapan Pesta Tahun Baru
61 Chapter 61: Christmas Party
62 Chapter 62: Pesta Akhir Tahun
63 Chapter 63: Hatsumode Dan Awal Tahun
64 Chapter 64: Ujian Akhir Semester
65 Chapter 65: Kelas Baru dan Teman Baru
66 Chapter 66: Study Tour Ke Kyoto
67 Chapter 67: Kyoto: Fushimi Inari (Hari Ke-1)
68 Chapter 68: Kyoto: Arashiyama (Hari Ke-2)
69 Chapter 69: Kyoto-Arashiyama (Onsen)
70 Chapter 70: Kyoto (Hari Ke-3)
71 Chapter 71: Kyoto (Hari Ke-4)
72 Chapter 72: Kyoto (END)
73 Chapter 73: Pertemuan Dimensi Lain
74 Chapter 74: Misi Desa Kabut
75 Chapter 75: Misi Desa Kabut (2)
76 Chapter 76: Misi Desa Kabut (3)
77 Chapter 77: Misi Desa Kabut (4)
78 Chapter 78: Misi Desa Kabut (END)
79 Chapter 79: Kejadian Misterius
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Chapter 1: Permulaan Segalanya
2
Chapter 2: Awal Yang Sebenarnya
3
Chapter 3: Ke Lima Senjata Legendaris
4
Chapter 4: Ancaman Baru
5
Chapter 5: Identitas
6
Chapter 6: Teman Baru
7
Chapter 7: Situasi Darurat
8
Chapter 8: Situasi Darurat (2)
9
Chapter 9: Duka
10
Chapter 10: Balas Dendam
11
Chapter 11: Daun Yang Gugur
12
Chapter 12: Piknik
13
Chapter 13: Teror Saudara
14
Chapter 14: Teror Saudara (2)
15
Chapter 15: Teknik Rahasia
16
Chapter 16: Setelah Tragedi
17
Chapter 17: Arti Persaudaraan
18
Chapter 18: Arti Persaudaraan (2)
19
Chapter 19: Evaluasi
20
Chapter 20: Di Atas Rooftop Sekolah
21
Chapter 21: Rencana Berlibur
22
Chapter 22: Tokyo (Hari Ke-1)
23
Chapter 23: Tokyo (Hari Ke-2)
24
Chapter 24: Tokyo (Hari Ke-3)
25
Chapter 25: Ousama (The King Game)
26
Chapter 26: Tokyo (Hari Ke-4)
27
Chapter 27: Tokyo (END)
28
Chapter 28: Masalah Baru
29
Chapter 29: Masalah Baru (2)
30
Chapter 30: Sepadan
31
Chapter 31: Sepadan (2)
32
Chapter 32: Sepadan (3)
33
Chapter 33: Sepadan (4)
34
Chapter 34: Sepadan (5)
35
Chapter 35: Putus Asa
36
Chapter 36: Kesalahan
37
Chapter 37: Persiapan Festival Olahraga
38
Chapter 38: Festival Olahraga (1)
39
Chapter 39: Festival Olahraga (2)
40
Chapter 40: Festival Olahraga (3)
41
Chapter 41: Festival Olahraga (4)
42
Chapter 42: Festival Olahraga (5)
43
Chapter 43: Festival Olahraga (6)
44
Chapter 44: Festival Olahraga (END)
45
Chapter 45: Persiapan Liburan Musim Panas
46
Chapter 46: Liburan Musim Panas (1)
47
Chapter 47: Liburan Musim Panas (2)
48
Chapter 48: Camping (Hari Ke-1)
49
Chapter 49: Camping (Hari Ke-2)
50
Chapter 50: Camping (Hari Ke-3)
51
Chapter 51: Festival Kembang Api
52
Chapter 52: Festival Kembang Api (END)
53
Chapter 53: Persiapan Festival Budaya
54
Chapter 54: Festival Budaya Hari Ke-1
55
Chapter 55: Festival Budaya Hari Ke-1 (2)
56
Chapter 56: Festival Budaya Hari Ke-2
57
Chapter 57: Festival Budaya Hari Ke 2 (2)
58
Chapter 58: Festival Budaya Hari Ke-3
59
Chapter 59: Festival Budaya Hari Ke-3 (END)
60
Chapter 60: Persiapan Pesta Tahun Baru
61
Chapter 61: Christmas Party
62
Chapter 62: Pesta Akhir Tahun
63
Chapter 63: Hatsumode Dan Awal Tahun
64
Chapter 64: Ujian Akhir Semester
65
Chapter 65: Kelas Baru dan Teman Baru
66
Chapter 66: Study Tour Ke Kyoto
67
Chapter 67: Kyoto: Fushimi Inari (Hari Ke-1)
68
Chapter 68: Kyoto: Arashiyama (Hari Ke-2)
69
Chapter 69: Kyoto-Arashiyama (Onsen)
70
Chapter 70: Kyoto (Hari Ke-3)
71
Chapter 71: Kyoto (Hari Ke-4)
72
Chapter 72: Kyoto (END)
73
Chapter 73: Pertemuan Dimensi Lain
74
Chapter 74: Misi Desa Kabut
75
Chapter 75: Misi Desa Kabut (2)
76
Chapter 76: Misi Desa Kabut (3)
77
Chapter 77: Misi Desa Kabut (4)
78
Chapter 78: Misi Desa Kabut (END)
79
Chapter 79: Kejadian Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!