Teman Lely.

Ketiga teman lely sedih mendengar cerita tentang lely dari ayah.

" Semenjak kecelakaan itu lely tidak mau berintegrasi dengan orang yang tidak di kenalnya. makanya tadi dia tidak menanggapi kalian saat menyapa". ucap ayah.

" Aku ikut sedih om, semoga Lely lekas sembuh dari Amnesianya ". ucap Sivia teman lely.

" Boleh om bertanya pada kalian?". tanya ayah lely

" Iya om, boleh ". ucap Silvia.

Indra dan Fani pun mengangguk

" kalian sama kuliah kedokteran sama lely?!".

" Aku sama Indra sama kuliah om. sedangkan Fani kami sama kos ". jawab silvia.

Lely kuliah di kota sebelah, sementara orang tua lely di kota yang masih satu provinsi. Jadi lely kos, dan lely kecelakaan juga di kota tempatnya kuliah dan koasnya juga di kota lely berkuliah.

" Hm.... satu lagi, apa kaliat tahu atau mengetahui, spakah lely ada dekat ddngan seseorang?! sebutlah pacar. Apakah ada?!". Tanya ayah lagi.

" Setahu Aku pribadi tidak ada Om, tapi ada beberapa teman pria yang suka sama lely. tidak dari satu fakultas saja, dari fakultas lain pun ada ". jawab Silvia.

Ayah menganggukkan kepalanya.

" Tapi ada seseorang yang pernah mengaku pacaran dengan lely Om! Kami pun tidak tahu pasti, sebab mereka dekat, lely dan dia sering membuat tugas bareng. Jadi kami tidak tahu, apakah dekat sebagai teman atau teman spesial ". tambah Indra. Karena indra juga satu fakultas dengan lely.

" Oo begitu... Om cuma tidak mau terjadi kesalah pahaman saja, karena sekatang lely sudah menikah. Dan lagi pula kami sebagai orang tua juga tidak pernah tahu, dan kalau adapun, kalian bisa menjelaskan yang sebenarnya". Ucap ayah.

Mereka semua hanya mengangukan kepala.

" Yah... kenapa tidak memesan makanan dan minuman sih?! masa ngobrol kering saja?!" ucap ibu datang bersama Ipul dan lely.

Lely berjalan masih memeluk lengan ipul dan berdiri di samping ipul agak kebelakang. dia hanya melihat sedikit mengintip pada temannya dari belakang ipul.

" Sudah pesan bu, tapi belum datang pesanannya". hawab ayah.

" Duduk disini lely, pul!" ucap ayah memberikan tempat duduk di sampingnya.

Ayah mengerti, lely pasti tidak nyaman dengan orang baru. Walaupun itu temannya, tapi dia lupa dengan temannya itu.

Lely duduk dekat ayahnya sambil mengandeng suaminya. Dia melihat temannya dari sudut matanya saja.

" Hai lely.... kenalkan aku Sivia. Maukah kamu jadi temanku?!". Ucap Silvia mengulurkan tangannya pada lely.

Lely ragu menjabat tangan Silvia. Melihat kearah Ipul, ipul mengangguk, dan lely menerima uluran tangan Silvia berjabat tangan. Dan cepat-cepat melepas kannya.

" Ini temanku juga namanya Indra dan Fani, sekarang kita berteman ya". Ucap Silvia.

Indra dan fani ikut berdiri mendekat ke tempat duduk lely dan ikut bersalaman dengan Lely, lely bersalaman drngan meteka, lalu kembali memeluk lengan ipul.

" Senang berkenalan dengan mu, semoga kita bisa berteman ya lely". ucap Indra dan fani saat bersalaman dengan lely. Lely hanya mengangguk saja.

Semua mengobrol bersama, sesekali mengajak lely berbicara. Dan sesekali bertanya, agar lely nyaman dan tidak merasa asing.

Bahkan ayah juga sesekali menyingung tentang perkuliahan mereka, agar lely ingat kalau dia pernah kuliah dan mereka teman lely juga.

Lely dan ipul hanya mendengar pembicaraan antara ayah, ibu dan teman lely. lalu,

" Bang.. pulang yuk". bisik lely pada ipul.

" Kamu bosan?!". tanya ipul berbisik juga. Lely mengangguk.

" Hm... yah, bolehkah kami pulang duluan yah?". ucap ipul ragu-ragu.

Ayah melihat kearah ipul, dan melihat lely yang berada disamping nya duduk. Lely yang duduk merapat pada ipul terlihat tidak nyaman. Ayah mengerti. Lalu melihat jam tangannya.

" Kamu ajak saja lely berkeliling sebentar, ketempat main atau mau sekedar berkeliling. Masih pukul delapan, nanti kalau sudah selesai balik lagi.

Ayah masih mau mengobrol sebentar dengan mereka". Ucap ayah pada ipul.

Ipul mengangguk menyetujui usul ayah mertuanya.

" Kita jalan-jalan keliling mall yuk!". Ajak ipul pada istrinya.

Lely mengangguk dan berdiri sambil menarik ipul untuk segera pergi dari meja ini.

" Maaf, kami pergi dulu". Ucap ipul pada semua yang ada di meja cafe tersebut.

Mereka semua mengangguk. Lely dan ipul pergi dari sana, dan berjalan ke arah tempat bermain terlebih dahulu. Membiarkan Ayah dan ibu mertua nya berbicara dengan teman lely.

Di tempat bermain ipul mengajak lely bermain, tapi lely tidak mau bermain. Entah mengapa ipul tidak tahu, bahkan ipul mengajak berkeliling tempat bermain itu, tapi tidak satupun yang menarik perhatiannya.

Akhirnya ipul mengajak lely ke luar tempat bermain dan mengajak berkeliling saja.

Melewati semua toko, toko baju, toko tas, toko acesoris, banyak toko yang mereka lewati, bahkan sudah dua lantai mall yang mereka kelilingi.

Tiba di salah satu sudut Mall tempat menjual alat tulis, ada toko buku ternama gra*****, lely menarik ipul masuk kesana. Ipul mengikuti saja.

Lely berkeliling menyusuri tiap rak-rak buku, ipul yang dari tadi di peluk lengannya oleh lely tiba-tiba di lepaskan lely.

Ipul semula kaget tapi mulai berfikir, mungkin toko buku ini tempat favorit lely. Dia merasa nyaman di toko buku ini. Bahkan tersenyum melihat buku-buku yang terpajang di rak.

Tadi saat ipul mengajak ke tempat bermain lely malah erat memeluk lengan ipul. Bahkan melihat kekiri dan kekanan seperti tidak nyaman. Ya... ipul mulai sedikit mengerti dan paham, lely tidak suka tempat keramaian dan berisik.

Ipul masih terus mengiringi lely melihat-lihat buku, dan ada buku yang di pilih lely. Lama mereka berkeliling toko.

Sampai di tempat buku pelajaran untuk perguruan tinnggi, pada rak buku tentang kesehatan. lely mengambil sebuah buku tebal, lumayan tebal. Melihat cover buku dan belakangnya. lalu,

" Ini yang aku cari!". ucap Lely membawanya, ada sekitar empat buku yang lely bawa. Dua di antaranya di ambil di rak buku yang memajang buku-buku kesehatan.

Lely membawanya kekasir, dia membayarnya dengan mengeluarkan kartunya yang di ambil dari dompetnya.

Ipul yang terus mengiringi lely dari jarak dua meter terkejut. Lely melakukan semua seperti tidak sedang amnesia, bahkan seperti pelajar yang sedang mencari buju pelajaran. Tapi ipul tidak mau menganggu terlebih dahulu.

Mungkin lely sedang ingat dengan kuliahnya, ingat dengan buku pelajaran dan tugas kuliah kedokterannya. Maka ipul mengikuti saja, semoga Lely mulai ingat semua.

Setelah membayar bukunya lely membawa bukunya dan keluar dari toko. Bahkan dia melupakan ipul, tapi ipul tetap mengiringi lely berjalan dari belakang.

Tiba-tiba lely berhenti saat hampir sampai di dekat eskalator akan turun. Dia melihat ke tas buku bawaanya. Lama dia melihat, bahkan membuka tas bawaan tersebut.

Lalu dia melihat kekiri dan kekanan panik, pengunjung sangat ramai, berjalan hilir mudik di sana. Ada yang turun kearah eskalator, ada yang masuk dan keluar toko.

Lely kelihatan panik, dia gelisah dan melihat kesekeliling. Dan...

" Abang....!!". Teriak Lely.

Ipul yang berdiri di belakang lely mendekat. Padahal tadi saat lely melihat berkeling lely ada melihat ipul. Entah dia tidak menyadarai keberadaan ipul karena panik, atau lupa dengan ipul.

" Sayang.... Ada apa?!". tanya ipul mendekati lely yang hanya beberapa langkah dari lely berdiri.

Lely melihat Ipul lama, seperti tidak mengenal ipul. Ipulpun terdiam, Apa lely lupa dengannya? Apa lely mulai....

" Abang...". ucap lely sambil memeluk ipul erat, dan menangis.

" Sayang... ada apa?!". ucap ipul panik sambil memeluk lely, kenapa lely tiba-tiba menangis.

Padahal tadi dia sangat menikmati kegiatan berbelanja buku, bahkan ipul seperti di lupakan,di tinggalkan saja demi memilih buku.

"Abang kemana saja, lely sendiri saja dari tadi". ucap lely terisak.

"Lely tidak sendiri, abang kan selalu di dekat Lely. dibelakang lely". ucap ipul lembut sambil mengosok pungung lely yang terisak.

.

.

.

Episodes
1 Sah
2 Drama penganten baru
3 Di rumah baru
4 Berangkat kerja
5 Di tempat kerja
6 Meydina
7 Galaunya penganten baru
8 Ipul malu digoda
9 Ipul oh ipul
10 Rencana Ipul
11 Membujuk lely
12 Demam di pagi hari
13 Berduaan seharian
14 Kedatangan Mertua
15 Jalan Sore
16 Makan Malam
17 Teman Lely.
18 Lely yang pendiam
19 Cerita sebelum tidur.
20 Bicara Sama Abang
21 Ipul yang panik.
22 Lely yang Marah 1
23 Lely masih marah.
24 Abang....
25 Samar Ingatan Lely
26 Di Rumah Ibu.
27 Makan Siang
28 Ikut ke tempat bekerja.
29 Rencana ke kota
30 Curhat.
31 Sayang
32 Lely pov
33 Kekampus
34 Belanja keperluan lely
35 Bertemu Teman Kuliah Lely
36 Masih bertemu teman
37 Cerita Andri
38 Maaf
39 Menginap
40 Suamiku
41 Rumah Sakit
42 Menjelaskan
43 Masih flashback
44 Ini Istriku
45 Bertemu Mertua
46 Makan siang
47 Ikut kekebun
48 Malu
49 Awas Kedengaran
50 Sarapan pagi
51 Lihat sikon bang
52 Di warung mertua
53 Kedatangan Orang Tua Mey
54 Saling Memaafkan
55 Masakan Ipul.
56 Hari Pertama Koas
57 Tugas
58 Kenalan Baru
59 Memasak
60 Ingin Hamil
61 Isi flashdisc lely
62 Ikut istri
63 Rencana
64 Ah.. berondongku.
65 Alhamdulillah
66 Ayah tahu Rupanya
67 Akan Lahiran
68 Persiapan lahiran
69 Melahirkan.
70 Mengendong Bayi
71 Kesibukan
72 Ipul bahagia
73 Rutinitas Ayah bunda
74 Lely selesai Koas
75 Rencana Pindah ke kota
76 Cerita Bos
77 Resign
78 Warung Nasi Langananku Dulu
79 Berkemas
80 Tempat Fotocopy
81 Ruko Baru
82 Menjaga toko.
83 Hari Pertama
84 Bisa
85 Lely Wisuda
86 Kebersamaan Di Ruko
87 Kuliah
88 Ipul
89 Belanja Kepasar
90 Memasak Berdua
91 Rencana Hamil lagi
92 Adik buat Adiva
93 Hamil
94 Positif
95 Mengidam
96 kehamilan lely.
97 Hari sibuk
98 Bumil
99 Balon
100 Menjelang lahiran
101 Masih belum Melahirkan.
102 belum juga
103 Di Periksa Abang Zul
104 Melahirkan
105 Ipul Ayah Siaga
106 Obrolan dengan abang ipar
107 Permintaan Adiva
108 Berbuka
109 Berbuka 2
110 Ah Abang Zul
111 Alhamdulillah
112 Sibuk
113 Rutinitas
114 Lulus
115 Rencana
116 Persiapan
117 Ikut Tes
118 Menegangkan.
119 Lulus tes
120 Diskusi
121 Memberi tahu karyawan toko
122 Pindahan
123 Kembali Ke Rumah
124 Sekolah Baru Adiva
125 Menata Toko Baru
126 Kesibukan
127 Masih Sibuk
128 Ke rumah Ibu
129 Pembicaraan Ipul dengan adiknya
130 Menginap
131 Kesibukan Pagi.
132 Hari pertama di toko
133 Di rumah
134 Pagi menjelang siang
135 Bercerita
136 Lagi
137 Menunggu
138 Berkunjung
139 Ipul dan Fauzi
140 Bersiap
141 Panen Ikan
142 Ingin
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Sah
2
Drama penganten baru
3
Di rumah baru
4
Berangkat kerja
5
Di tempat kerja
6
Meydina
7
Galaunya penganten baru
8
Ipul malu digoda
9
Ipul oh ipul
10
Rencana Ipul
11
Membujuk lely
12
Demam di pagi hari
13
Berduaan seharian
14
Kedatangan Mertua
15
Jalan Sore
16
Makan Malam
17
Teman Lely.
18
Lely yang pendiam
19
Cerita sebelum tidur.
20
Bicara Sama Abang
21
Ipul yang panik.
22
Lely yang Marah 1
23
Lely masih marah.
24
Abang....
25
Samar Ingatan Lely
26
Di Rumah Ibu.
27
Makan Siang
28
Ikut ke tempat bekerja.
29
Rencana ke kota
30
Curhat.
31
Sayang
32
Lely pov
33
Kekampus
34
Belanja keperluan lely
35
Bertemu Teman Kuliah Lely
36
Masih bertemu teman
37
Cerita Andri
38
Maaf
39
Menginap
40
Suamiku
41
Rumah Sakit
42
Menjelaskan
43
Masih flashback
44
Ini Istriku
45
Bertemu Mertua
46
Makan siang
47
Ikut kekebun
48
Malu
49
Awas Kedengaran
50
Sarapan pagi
51
Lihat sikon bang
52
Di warung mertua
53
Kedatangan Orang Tua Mey
54
Saling Memaafkan
55
Masakan Ipul.
56
Hari Pertama Koas
57
Tugas
58
Kenalan Baru
59
Memasak
60
Ingin Hamil
61
Isi flashdisc lely
62
Ikut istri
63
Rencana
64
Ah.. berondongku.
65
Alhamdulillah
66
Ayah tahu Rupanya
67
Akan Lahiran
68
Persiapan lahiran
69
Melahirkan.
70
Mengendong Bayi
71
Kesibukan
72
Ipul bahagia
73
Rutinitas Ayah bunda
74
Lely selesai Koas
75
Rencana Pindah ke kota
76
Cerita Bos
77
Resign
78
Warung Nasi Langananku Dulu
79
Berkemas
80
Tempat Fotocopy
81
Ruko Baru
82
Menjaga toko.
83
Hari Pertama
84
Bisa
85
Lely Wisuda
86
Kebersamaan Di Ruko
87
Kuliah
88
Ipul
89
Belanja Kepasar
90
Memasak Berdua
91
Rencana Hamil lagi
92
Adik buat Adiva
93
Hamil
94
Positif
95
Mengidam
96
kehamilan lely.
97
Hari sibuk
98
Bumil
99
Balon
100
Menjelang lahiran
101
Masih belum Melahirkan.
102
belum juga
103
Di Periksa Abang Zul
104
Melahirkan
105
Ipul Ayah Siaga
106
Obrolan dengan abang ipar
107
Permintaan Adiva
108
Berbuka
109
Berbuka 2
110
Ah Abang Zul
111
Alhamdulillah
112
Sibuk
113
Rutinitas
114
Lulus
115
Rencana
116
Persiapan
117
Ikut Tes
118
Menegangkan.
119
Lulus tes
120
Diskusi
121
Memberi tahu karyawan toko
122
Pindahan
123
Kembali Ke Rumah
124
Sekolah Baru Adiva
125
Menata Toko Baru
126
Kesibukan
127
Masih Sibuk
128
Ke rumah Ibu
129
Pembicaraan Ipul dengan adiknya
130
Menginap
131
Kesibukan Pagi.
132
Hari pertama di toko
133
Di rumah
134
Pagi menjelang siang
135
Bercerita
136
Lagi
137
Menunggu
138
Berkunjung
139
Ipul dan Fauzi
140
Bersiap
141
Panen Ikan
142
Ingin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!