Berangkat kerja

Pagi sekali ipul bangun sebelum subuh, dia sudah biasa bangun sebelum subuh, biasanya setelah sholat subuh dia membantu ibunya membawa masakan sarapan pagi dangangan ibunya ke dari dapur ke warung sarapan pagi ibunya yang berada di samping rumahnya.

Warung sarapan pagi ibunya sebenarnya berada tepat di depan dapur, tapi ipul selalu membawa masakan ibunya ke rak pajangan makanan di depan jika sudah masak, dan tepat pukul enam dia membukakan pintu- pintu warung sarapan pagi ibunya, barulah dia membersihkan dapur, mencuci perkakas yang kotor. setelah dapur bersih baru dia siap- siap pergi bekerja.

Ibunya setelah mandi dan sholat subuh akan sibuk di dapur, dan tepat pintu di bukakan ipul beliau akan sibuk melayan pelangan yang mau belanja, baik yang di bungkus atau makan di tempat.

Maka setelah menikah pun ipul sudah siap dengan petalatan dapur untuk membuat sarapan pagi, karena dia pagi ini mulai bekerja.

Selesai memasak dia keatas membangunkan istrinya lely. teryata lely sedang sholat subuh, ipul pun membersihkan tempat tidur, dan melipat selimut.

"Sudah selesai...". ucap ipul saat melihat lely melipat mukenanya.

Lely cemberut saja pada ipul dan menuju meja rias menyisir rambutnya. , ipul gemes melihat istrinya seperti merajuk.

Didekatinya istrinya itu dan depeluknya dari belakang .

" Ada apa... kok mulutnya begitu !. kayak bebek !. kamu mau nyosor abang ya ". ucap ipul. meletakkan dagunya di pundak lely. Dan melihat ke arah kaca, dia melihat mata istrinya itu berkaca- kaca.

Dibaliknya badan istrinya itu dan menangkup kedua pipi lely dengan kedua tangannya. mengelus - elus lembut kemudian tangannya mengusap rambut istrinya dari kening terus kebelakang, rambut lely panjang se pinggang lalu mengikatnya longgar.

" Kenapa menangis?.. ada yang sakit? ". belai ipul di pipi istrinya lagi. lely mengeleng "Terus ..". Tiba- tiba lely memeluk ipul erat. dan menangis. ipul panik, kenapa istrinya menangis.

Dibiarkannya istrinya menangis sebentar, digosok- gosoknya punggung istrinya itu sambil terus menciumi ubun- ubun istrinya.

" Mau cerita sama abang ?!". tanya ipul, masih terus nenciumi kepala istrinya, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk menghentikan tanggisan istrinya itu.

" Abang nanti kerjanya lama... sama siapa lely di rumah.. ". ucap lely setelah tangisannya mereda.

Mendengar itu ipul pula yang memeluk istrinya erat. jadi dia tidak mau di tinggal sendiri, pikir ipul.

" Nanti kita tanya sama ibu, kalau kamu mau kamu dirumah ibu saja menunggu, kan tidak sepi. kamu bisa telfon abang kapanpun kamu mau". usul ipul. dia terus menghujani ciuman di kepala dan kening istrinya.

Selama ini ipul tidak pernah dekat dengan wanita, tapi entah mengapa ipul hari ini selalu ingin menciumi kening istrinya, hanya seperti itu cara yang terfikir olehnya untuk menenangkan dan membuat nyaman istrinya itu.

" Kita telfon ibu ya...". lely mengangguk. " tapi kita sarapan dulu, abang bikin nasi goreng pakai telor ceplok". tambahnya lagi

" Mau!?" . tanya ipul lely mengangguk lagi.. " Pintar istrinya abang ". ucap ipul sambil mencium kedua pipi istrinya itu, seperti maunya yang di ucapkan kemaren. Lely tersenyum senang. " Sekarang ikat rambutnya ya.. Abang ambil jelbabya dulu". lely mengangguk senang

Mereka sarapan dengan lahap lely terus memegang tangan ipul, ipul pun sesekali menyuapkan istrinya, di terima dengan senyum oleh istrinya itu.

Selesai makan mereka membersihkan meja dan mencuci piring berdua, sambil bercanda dan tertawa.

" Yuk kita telfon ibu, kalau kamu dirumah ibu menunggu sampai abang pulang kerja ". Ajak ipul.

" Tidak usah bang, lely di rumah saja , nonton filem dan baca buku ". tolak lely .

" kamu berani, kan sendiri di rumah ". ucap ipul.

" Berani bang, biasa ibu juga kalau pergi lely di rumah saja , diam di kamar tidak boleh keluar, lely nonton saja, dan ibi kunci pintu rumah ". jawab lely .

Ipul sebenarnya tidak tega untuk mengurung lely sendiri di rumah, tapi harus bagaimana, dia harus pergi bekerja. Dia akan bertanya pada ibu mertuanya nanti sebelum pergi bekerja.

" Ya sudah... lily jangan keluar rumah ya, pintu abang kunci saja, apa saja yang akan di sediakan di kamar, nanti kamu capek turun naik ? ". tanya ipul

" Ibu biasa membawa makanan dan minuman kekamar lely, nanti lely juga akan baca buku , kan buku- buku lely sudah ada di sana ". tunjuk lely pada sudut kamar tidur ini.

Ya kamar ini cukup besar untuk sebuah kamar, mungkin dulu ada dua kamar, dijadikan satu kamar. sudut sebelah kiri terdapat tempat tidur besar dan lemari besar, ada meja rias besar juga di samping pintu masuk dan kamar mandi diujung kiri nya.

Di sebelah kanan terdapat karpet bulu tebal di tengah ruangan ada meja di arah depannya di dinding sebelah pintu ada rak buku besar, banyak buku cerita dan mungkin juga buku pelajaran lely dahulu, ada buku tebal seperti buku kesehatan. Lely adalah mahasiswa kedokteran yang sedang koas, dia koas di rumah sakit umum daerah terbesar di kota ini sebelum dia kecelakaan.

Dia kecelakaan saat pulang dari dinas malam koasnya,hampir dua tahun yang lalu. dia memang pulang dan pergi menggunakan sepeda motor. Katanya lebih simpel, dan tidak ribet jika macet.

Itu yang ipul dengar dari cerita mertuanya, setelah sadar dari komanya lely mempunyai sifat seperti anak- anak, dia sangat manja pada orang terdekatnya. tidak suka ada orang asing atau orang baru di dekatnya, makanya saat baru menikah dengan ipul minggu kemaren dia sering mengusir ipul untuk tidak tidur di kasurnya, bahkan malam hari setelah menikah ipul di usir dari kamarnya.

Sama seperti dia dulu sebelum kecelakaan, dulu dia itu mandiri, tidak suka bergaul, dan lebih sering menyendiri membaca buku. dan tidak suka berkumpul atau membawa teman kerumah.

" Nanti akan abang bawakan makanan dan minuman keatas ya". ucao ipul.

Ipul bergegas menyiapkan segala sesuatu yang dirasa di perlukan istrinya. cemilan yang dia beli kemaren, buah. Diletakannya di meja kamar. Di kamarnya sudah ada dispenser, mungkin mertuanya tahu kebiasaan lely yang betah dikamar. Nanti sore akan dia beli semua yang dirada perlu.

" Ini semua yang mungkin kamu butuhkan, nanti kalau ada yang di butuhkan lagi kamu telfon abang ya, biar abang bawa pas istirahat siang atau sore ". ucap ipul.

Lely melihat semua, dan mengangguk. " Sudah bang ... ini sudah banyak ". ucap lely.

" Nanti kalau ada apa- apa telfon abang ya, abang berangkat bekerja dulu jangan keluar , karena pintu akan abang kunci dari luar". ucap ipul.

Lely mengangguk, ipul pun pergi keluar kamar dan menutup pintu. dia keluar rumah sambil mengunci pintu dan pagar. Sebelum benar- benar berangkat ipul menyempatkan dulu untuk mampir kerumah mertuanya.

" Assalamualaikum bu..." . ucap ipul saat bertemu ibu mertuanya di depan rumah yang sedang menyiram bungga. Dia menyalami mertuanya itu.

" Waalaimummussalam... Ada apa pul?!. pagi- pagi kemari?". tanya ibu mertuanya. " Masuk dulu, kamu sudah sarapan ".

" Aku sudah sarapan sama lely tadi bu. aku hanya sebentar ". ucap ipul. " Itu bu... lely di rumah sendirian, aku disuruhnya untuk mengunci pintu dari luar saja dan katanya dia akan menonton dan baca buku saja dikamar. Apakah aman ya bu? rencananya aku mau titip lely di sini sampai aku pulang kerja sore, tapi dia tidak mau ". jelas ipul pada mertuanya.

" Tidak apa- apa Pul lely biasa sendiri di rumah, dia lebih nyaman sendiri dari pada di temanin. Sediakan saja cemilan buat dia, tapi dia itu kurang suka yang manis- manis, dia sukanya kerupuk, apapun jenisnya yang penting kerupuk ". jelas mertuanya.

" Oo begitu.... baik bu ". ucap ipul ." Aku berangkat bekerja dulu bu". ucap ipul mrnyalami tangan mertuanya.

Ipul senang hatinya setelah mendengar penjelasan mertuanya, dua pun berangkat bekerja dengan tenang.

.

like & coment nya di tunggu ya sobat ottor,

dukung ottor ya sobat dan terima kasih sudah mampir di karya ottor.

Terpopuler

Comments

N Wage

N Wage

gak salah ibunya lely maksa ipul menikahi anaknya.ipul laki2 yg baik dan tulus am lely.

2023-12-14

0

Sulati Cus

Sulati Cus

suami idaman,... babang ipul

2022-06-28

0

lihat semua
Episodes
1 Sah
2 Drama penganten baru
3 Di rumah baru
4 Berangkat kerja
5 Di tempat kerja
6 Meydina
7 Galaunya penganten baru
8 Ipul malu digoda
9 Ipul oh ipul
10 Rencana Ipul
11 Membujuk lely
12 Demam di pagi hari
13 Berduaan seharian
14 Kedatangan Mertua
15 Jalan Sore
16 Makan Malam
17 Teman Lely.
18 Lely yang pendiam
19 Cerita sebelum tidur.
20 Bicara Sama Abang
21 Ipul yang panik.
22 Lely yang Marah 1
23 Lely masih marah.
24 Abang....
25 Samar Ingatan Lely
26 Di Rumah Ibu.
27 Makan Siang
28 Ikut ke tempat bekerja.
29 Rencana ke kota
30 Curhat.
31 Sayang
32 Lely pov
33 Kekampus
34 Belanja keperluan lely
35 Bertemu Teman Kuliah Lely
36 Masih bertemu teman
37 Cerita Andri
38 Maaf
39 Menginap
40 Suamiku
41 Rumah Sakit
42 Menjelaskan
43 Masih flashback
44 Ini Istriku
45 Bertemu Mertua
46 Makan siang
47 Ikut kekebun
48 Malu
49 Awas Kedengaran
50 Sarapan pagi
51 Lihat sikon bang
52 Di warung mertua
53 Kedatangan Orang Tua Mey
54 Saling Memaafkan
55 Masakan Ipul.
56 Hari Pertama Koas
57 Tugas
58 Kenalan Baru
59 Memasak
60 Ingin Hamil
61 Isi flashdisc lely
62 Ikut istri
63 Rencana
64 Ah.. berondongku.
65 Alhamdulillah
66 Ayah tahu Rupanya
67 Akan Lahiran
68 Persiapan lahiran
69 Melahirkan.
70 Mengendong Bayi
71 Kesibukan
72 Ipul bahagia
73 Rutinitas Ayah bunda
74 Lely selesai Koas
75 Rencana Pindah ke kota
76 Cerita Bos
77 Resign
78 Warung Nasi Langananku Dulu
79 Berkemas
80 Tempat Fotocopy
81 Ruko Baru
82 Menjaga toko.
83 Hari Pertama
84 Bisa
85 Lely Wisuda
86 Kebersamaan Di Ruko
87 Kuliah
88 Ipul
89 Belanja Kepasar
90 Memasak Berdua
91 Rencana Hamil lagi
92 Adik buat Adiva
93 Hamil
94 Positif
95 Mengidam
96 kehamilan lely.
97 Hari sibuk
98 Bumil
99 Balon
100 Menjelang lahiran
101 Masih belum Melahirkan.
102 belum juga
103 Di Periksa Abang Zul
104 Melahirkan
105 Ipul Ayah Siaga
106 Obrolan dengan abang ipar
107 Permintaan Adiva
108 Berbuka
109 Berbuka 2
110 Ah Abang Zul
111 Alhamdulillah
112 Sibuk
113 Rutinitas
114 Lulus
115 Rencana
116 Persiapan
117 Ikut Tes
118 Menegangkan.
119 Lulus tes
120 Diskusi
121 Memberi tahu karyawan toko
122 Pindahan
123 Kembali Ke Rumah
124 Sekolah Baru Adiva
125 Menata Toko Baru
126 Kesibukan
127 Masih Sibuk
128 Ke rumah Ibu
129 Pembicaraan Ipul dengan adiknya
130 Menginap
131 Kesibukan Pagi.
132 Hari pertama di toko
133 Di rumah
134 Pagi menjelang siang
135 Bercerita
136 Lagi
137 Menunggu
138 Berkunjung
139 Ipul dan Fauzi
140 Bersiap
141 Panen Ikan
142 Ingin
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Sah
2
Drama penganten baru
3
Di rumah baru
4
Berangkat kerja
5
Di tempat kerja
6
Meydina
7
Galaunya penganten baru
8
Ipul malu digoda
9
Ipul oh ipul
10
Rencana Ipul
11
Membujuk lely
12
Demam di pagi hari
13
Berduaan seharian
14
Kedatangan Mertua
15
Jalan Sore
16
Makan Malam
17
Teman Lely.
18
Lely yang pendiam
19
Cerita sebelum tidur.
20
Bicara Sama Abang
21
Ipul yang panik.
22
Lely yang Marah 1
23
Lely masih marah.
24
Abang....
25
Samar Ingatan Lely
26
Di Rumah Ibu.
27
Makan Siang
28
Ikut ke tempat bekerja.
29
Rencana ke kota
30
Curhat.
31
Sayang
32
Lely pov
33
Kekampus
34
Belanja keperluan lely
35
Bertemu Teman Kuliah Lely
36
Masih bertemu teman
37
Cerita Andri
38
Maaf
39
Menginap
40
Suamiku
41
Rumah Sakit
42
Menjelaskan
43
Masih flashback
44
Ini Istriku
45
Bertemu Mertua
46
Makan siang
47
Ikut kekebun
48
Malu
49
Awas Kedengaran
50
Sarapan pagi
51
Lihat sikon bang
52
Di warung mertua
53
Kedatangan Orang Tua Mey
54
Saling Memaafkan
55
Masakan Ipul.
56
Hari Pertama Koas
57
Tugas
58
Kenalan Baru
59
Memasak
60
Ingin Hamil
61
Isi flashdisc lely
62
Ikut istri
63
Rencana
64
Ah.. berondongku.
65
Alhamdulillah
66
Ayah tahu Rupanya
67
Akan Lahiran
68
Persiapan lahiran
69
Melahirkan.
70
Mengendong Bayi
71
Kesibukan
72
Ipul bahagia
73
Rutinitas Ayah bunda
74
Lely selesai Koas
75
Rencana Pindah ke kota
76
Cerita Bos
77
Resign
78
Warung Nasi Langananku Dulu
79
Berkemas
80
Tempat Fotocopy
81
Ruko Baru
82
Menjaga toko.
83
Hari Pertama
84
Bisa
85
Lely Wisuda
86
Kebersamaan Di Ruko
87
Kuliah
88
Ipul
89
Belanja Kepasar
90
Memasak Berdua
91
Rencana Hamil lagi
92
Adik buat Adiva
93
Hamil
94
Positif
95
Mengidam
96
kehamilan lely.
97
Hari sibuk
98
Bumil
99
Balon
100
Menjelang lahiran
101
Masih belum Melahirkan.
102
belum juga
103
Di Periksa Abang Zul
104
Melahirkan
105
Ipul Ayah Siaga
106
Obrolan dengan abang ipar
107
Permintaan Adiva
108
Berbuka
109
Berbuka 2
110
Ah Abang Zul
111
Alhamdulillah
112
Sibuk
113
Rutinitas
114
Lulus
115
Rencana
116
Persiapan
117
Ikut Tes
118
Menegangkan.
119
Lulus tes
120
Diskusi
121
Memberi tahu karyawan toko
122
Pindahan
123
Kembali Ke Rumah
124
Sekolah Baru Adiva
125
Menata Toko Baru
126
Kesibukan
127
Masih Sibuk
128
Ke rumah Ibu
129
Pembicaraan Ipul dengan adiknya
130
Menginap
131
Kesibukan Pagi.
132
Hari pertama di toko
133
Di rumah
134
Pagi menjelang siang
135
Bercerita
136
Lagi
137
Menunggu
138
Berkunjung
139
Ipul dan Fauzi
140
Bersiap
141
Panen Ikan
142
Ingin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!