Membujuk lely

Karena aktifitas suami istri barusan lely menangis- nangis, berada dalam dekapan ipul yang masih tiduran dikasur sambil memukul dada ipul. ipul hanya memeluk lely agar tenang, mengelus- elus punggung lely sambil mengecup ubun- ubun lely.

Ipul yang juga baru merasakannya hanya senyum- senyum saja sambil membujuk lely.

" Abang jahat ..hik.. abang tidak sayang sama lely hik..... abang.. abang..".

" Sayang... maaf ya, abang sudah menyakiti lely. Tapi itu salah satu tanda kalau abang sayang sama lely ". ucap ipul sambil menghapus air mata lely dan mengecup mata lely.

" Abang jahat.. lely tidak sayang sama abang..". berusaha mendorong ipul.

" Kalau lely tidak sayang abang terus nanti abang tidur sama siapa ?!". bujuk ipul masih terus memeluk lely. " lely sayang... abang sayang sama lely ".

" Tapi abang bikin itu lely sakit dan berdarah hik...". ucap lely manja.

" Nanti abang bantu obatin ya... ". ucap ipul sambil tersenyum melihat lely ngambek. Lely mengangguk.

Mereka berpelukan dengan tubuh masih polos, yang berada di bawah selimut tebal. Ipul sangat bahagia, karena sudah memberi nafkah batin ,yang sudah sebulan baru terlaksanakan.

" Abang... lely mau pipis ". rengeknya

" Ayo bangun ". ucap ipul melepas pelukannya. lely bangkit berlahan dan beringsut ke tepi ranjang dengan tubuh masih polos menahan sakit di .... . saat akan berdiri lely menangis lagi, ipul yang melihat merasa kasihan.

" Abang.... sakit... hik".

" Ayo abang bantu, tapi abang pakai celana dulu ". ucap ipul bergegas memakai celana pendeknya.

Dia membantu mengangkat tubuh polos lely di depan badannya ke kamar mandi. ipul tersenyum, banyak tanda merah di leher, badan dan bahu lely, hasil karyanya.

Ipul mendudukan lely di bangku plastik tinggi di bawah shower, sehingga kaki lely menjuntai . Kamar mandinya tidak mempunyai kloset duduk, apalagi bathtub. tapi punya shower air hangat dan dingin.

Ipul mengambil handuk yang tergantung di belakang pintu, melilitkan pada tubuh lely.

" Sayang... kamu bisa pipis jongkok ?!" tanya ipul.

" Masih sakit kalau bergerak bang ". ucap lely.

" Ya sudah .. kamu pipis saja sambil duduk di situ, angkat sedikit handuknya, nanti sekalian mandi, abang hidupkan air panasnya dulu ". ucap ipul sambil menekan tombol di mesin pemanas airnya.

Lely pipis saja duduk di bangku plastik itu, ipul mengambilkan air untuk ceboknya di kran samping closet jongkok.

" Abang .. sakiit...". ucap lely sambil menahan pipisnya. Ipul mendekat.

" Pelan- pelan saja pipisnya ".ucap ipul mengelus- elus punggung lely. lely pipis tertahan- tahan karena sakit. " Selesai pipisnya!?".. lely mengangguk. " ini.. buat cebok ". ucap ipul memberikan gayung berisi air.

Sangat pelan lely melakukan ceboknya, menyiram saja.

" Kamu mandi sekalian, abang mandikan biar tubuhmu rilek ". ucap ipul mengambil shower yang berada di dinding. " kamu baca do'a mandi besar ya, abang bacakan kamu iringi ". ucap ipul. lely mengangguk.

Ipulpun memandikan lely dengan telaten, mengosok, mengelus bahkan memijit agar semua tubuh lely bersih, saat akan membasuh punya lely ipul kikuk, bagai mana caranya, apakah dia akan menyuruh lely mengangkang?. Akhirnya ipun menyuruh lely saja yang cebok sendiri sambil berdiri, karena sakit untuk jongkok.

" Bang .. sakit... bagaimana mengosoknya kalau cebok sakit ". ucap lely meringis.

" Siram saja dulu, nanti di obati ". bujuk ipul. padahal ipul tidak tahu bagaimana cara mengobatnya, ayau drngan apa obatnya.

Selesai memandikan lely ipul mengambil baju lely di kamar, karena lely kedinginan maka ipul hanya memakaikan lely baju gamis panjang tanpa dalaman, mengangkat nya keluar kamar mandi dan mendudukan di karpet tebal sementara Dia menganti seprai terlebih dahulu, karena....... .

Setelah bersih kasurnya ipul kembali mengangkat lely untuk tidur , berencana mengobati luka di itu lely.

" Sayang... apa masih sakit itunya ?!" tanya ipul. lely mengangguk. " boleh abang lihat dan bersihkan ?!" tanya ipul lagi . lely menganggukan kepalanya. Ipul pun membersihkan itu lely dengan tisu. karena tadi ceboknya hanya disiram.

Setelah selesai Lalu ipul pun mandi besar. saat menyiram tubuhnya dia merasakan perih di punggungnya dan bahunya, dia meraba bahunya, ternyata bekas gigitan. Ipul tertawa mengigatnya, ternyata istrinya mengigit kuat bahunya itu tadi. dan cakaran di punggungnya banyak, Ganas juga istrinya itu pikirnya tersenyum.

Setelah mereka mandi besar kembali mereka tidur. Ipul melihat jam di dinding menujukan pukul dua belas malam, ternyata dia mandi wajib tengah malam. Di tertawa kecil, ternyata dia sudah menjadi suami seutuhnya untuk lely. Tapi dia kasihan melihat istrinya yang kesakitan, dia memeluk dan menciumi istrinya bertubi- tubi, sebagai ucapan terima kasih yang telah menyempurnakan ibadah rumah tangga mereka.

pagi- pagi saat azan subuh ipul membangunkan istrinya untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah seperti biasa.

" Sayang... kita sholat subuh dulu yuk ?". ajak ipul.

" Abang..... badan lely sakit semua ". ucap lely manja.

" Abang tahu, tapi kamu sholat subuh dulu, nanti tidur lagi biar abang pijitin ". ucap ipul.

Lely malas untuk bangun .

" Sayang ... abang bantu berwudhunya ya ". ucap ipul. tampa di setujui lely ipul mengangkat lely kekamar mandi. " Kamu bisa berwudhu sendiri ya ". ucap ipul. dan berwudhu selesai lely berjalan keluar sendiri dengan pelan.

" Abang bantu?!". tanya ipul. lely menggeleng. makanya ipul berwudhu juga.

Mereka sholat subuh berjamaah dan berdo'a. selesai sholat ipul menyuruh lely untuk istirahat di kamarsaja karena ipul mau memasak untuk sarapan pagi.

Tapi lely tidak mau, dia mau menunggu di bawah saja di ruang televisi. lely minta gendong kebawah, karena katanya masih sakit di bawa berjalan.

ipul menidurkan lely di ruang televisi bawah di atas kursi panjang, dan menghidupkan tv. tapi lely bilang tidak mau menonton, matikan saja, katanya dia nau tiduran saja. Ipul mengambil selimut keatas untuk menyelimuti lely.

Sekalian dia membersihkan tempat tidur, dan membawa seprai yang ternoda semalam untuk di cuci.

Ipul menyelimuti lely yang sudah terlelap di atas sofa depan televisi yang mati. Ipul mematikan lampu ruangan karena hari sudah mulai terang.

Jam masih menunjukkan kurang jam enam, ipul membuka horden dan mematikan lampu luar, dan pergi ke dapur untuk memasak sarapan pagi, sambil memasak ipul mencuci seprai dan baju kotor dengan mesin cuci, ipul mengembangkan seprai, untuk melihat bekas noda malam pertama dia dan istrinya.

Ipul mengusap noda yang telah mengering itu dengan jarinya, dan menciumnya sambil tersenyum.

Pagi ini ipul mau memasak sup ayam saja agar hangat, karena lely pasti kelelahan. lely kurang tidur semalam.

Selesai memasak ipul membangunkan lely, jam masih menunjukkan pukul setengah tujuh kurang, lely masih meringkuk di kursi panjang. ipul mengusap rambut lely dan duduk di lantai .

" Sayang... bangun yuk, sarapan dulu, mumpung masih hangat ". ucap ipul, lely hanya bergerak sedikit. " sayang... bangun ya.!". ucap ipul sambil terus membelai rambut lely.

" Lely masih mengantuk abang... ". jawab lely malas.

" Bangun dulu". ucap ipul mencium pipi lely, dan dia terkejut pipi lely panas, dan di memegang kening lely, ternyata juga panas. Ipul panik.

" Sayang ... kamu demam ". ucap ipul mendekap tubuh lely yang dirasa panas.

" Sayang kamu makan duku ya, abang suapkan nanti kamu minum obat dan langsung tidur ". ucap ipul sambil memgosok- gosok punggung lely.

Lely hanya diam, dia sedikit mengigil, ipul merapatkan selimut lily, mengulung tubuh lely dengan selimut.

" Kamu makan dulu, biar abang ambilkan ". ucap ipul sambil berlalu mengambil makanan lekas, dia tidak mau lely lama sakit.

Dia mengambil sup ayam yang baru dia buat, dan teh panas. lalu membawanya ke ruangan nonton.

Dia menyuapi Lely yang tiduran di atas kursi, setelah selesai makan lely di beri obat penurun panas oleh ipul.

" Kamu tidur di kamar ya biar nyaman . ucap ipul.

" Mau tidur sama abang ... di peluk abang ". rengek lely.

" Iya.. nanti abang temani, abang mau menjemur kain sebentar ". ucap ipul.

" Lely tunggu di sini saja ". ucap lely.

" Tidurlah dulu, abang kebelakang sebentar ". ucap ipul.

" Jangan lama bang ". balas lely.

" Iya... sebentar kok, sambil mengunci pintu ". ucap ipul sambil berlalu, buru- buru menjemur kain. agar lekas membawa lely ke kamar untuk istirahat .

Selesai menjemur sepray dan beberapa baju ipul memgunci pintu belakang, pintu depan belum dibuka dari pagi. Dia mematikan semua lampu diruangan.

Dia mengangkat lely ke kamar, dan membaringkan di kasur. dia menganti selimut lely dengan selimut dikamar.

" Bang... peluk lely.. dingin ". ucap lely.

" Iya ". jawab ipul sambil masuk kedalam selimut bersama Lely, lalu mendekapnya.

Saat mendekap lely ipul terkejut, dia meraba dada lely dari luar baju, dan dan bagian bawah itu lely ternyata lely tidak memakai dalaman. Dia tersenyum, ternyata dari semalam lely tidak pakai dalaman, tentu ipul tahu, kan ipul yang memasang daster lely tanpa dalaman semalam setelah mandi wajib.

.

.

.

Terpopuler

Comments

N Wage

N Wage

gara2 bg ipul gak kasih dalaman jd masuk angin.

2023-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 Sah
2 Drama penganten baru
3 Di rumah baru
4 Berangkat kerja
5 Di tempat kerja
6 Meydina
7 Galaunya penganten baru
8 Ipul malu digoda
9 Ipul oh ipul
10 Rencana Ipul
11 Membujuk lely
12 Demam di pagi hari
13 Berduaan seharian
14 Kedatangan Mertua
15 Jalan Sore
16 Makan Malam
17 Teman Lely.
18 Lely yang pendiam
19 Cerita sebelum tidur.
20 Bicara Sama Abang
21 Ipul yang panik.
22 Lely yang Marah 1
23 Lely masih marah.
24 Abang....
25 Samar Ingatan Lely
26 Di Rumah Ibu.
27 Makan Siang
28 Ikut ke tempat bekerja.
29 Rencana ke kota
30 Curhat.
31 Sayang
32 Lely pov
33 Kekampus
34 Belanja keperluan lely
35 Bertemu Teman Kuliah Lely
36 Masih bertemu teman
37 Cerita Andri
38 Maaf
39 Menginap
40 Suamiku
41 Rumah Sakit
42 Menjelaskan
43 Masih flashback
44 Ini Istriku
45 Bertemu Mertua
46 Makan siang
47 Ikut kekebun
48 Malu
49 Awas Kedengaran
50 Sarapan pagi
51 Lihat sikon bang
52 Di warung mertua
53 Kedatangan Orang Tua Mey
54 Saling Memaafkan
55 Masakan Ipul.
56 Hari Pertama Koas
57 Tugas
58 Kenalan Baru
59 Memasak
60 Ingin Hamil
61 Isi flashdisc lely
62 Ikut istri
63 Rencana
64 Ah.. berondongku.
65 Alhamdulillah
66 Ayah tahu Rupanya
67 Akan Lahiran
68 Persiapan lahiran
69 Melahirkan.
70 Mengendong Bayi
71 Kesibukan
72 Ipul bahagia
73 Rutinitas Ayah bunda
74 Lely selesai Koas
75 Rencana Pindah ke kota
76 Cerita Bos
77 Resign
78 Warung Nasi Langananku Dulu
79 Berkemas
80 Tempat Fotocopy
81 Ruko Baru
82 Menjaga toko.
83 Hari Pertama
84 Bisa
85 Lely Wisuda
86 Kebersamaan Di Ruko
87 Kuliah
88 Ipul
89 Belanja Kepasar
90 Memasak Berdua
91 Rencana Hamil lagi
92 Adik buat Adiva
93 Hamil
94 Positif
95 Mengidam
96 kehamilan lely.
97 Hari sibuk
98 Bumil
99 Balon
100 Menjelang lahiran
101 Masih belum Melahirkan.
102 belum juga
103 Di Periksa Abang Zul
104 Melahirkan
105 Ipul Ayah Siaga
106 Obrolan dengan abang ipar
107 Permintaan Adiva
108 Berbuka
109 Berbuka 2
110 Ah Abang Zul
111 Alhamdulillah
112 Sibuk
113 Rutinitas
114 Lulus
115 Rencana
116 Persiapan
117 Ikut Tes
118 Menegangkan.
119 Lulus tes
120 Diskusi
121 Memberi tahu karyawan toko
122 Pindahan
123 Kembali Ke Rumah
124 Sekolah Baru Adiva
125 Menata Toko Baru
126 Kesibukan
127 Masih Sibuk
128 Ke rumah Ibu
129 Pembicaraan Ipul dengan adiknya
130 Menginap
131 Kesibukan Pagi.
132 Hari pertama di toko
133 Di rumah
134 Pagi menjelang siang
135 Bercerita
136 Lagi
137 Menunggu
138 Berkunjung
139 Ipul dan Fauzi
140 Bersiap
141 Panen Ikan
142 Ingin
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Sah
2
Drama penganten baru
3
Di rumah baru
4
Berangkat kerja
5
Di tempat kerja
6
Meydina
7
Galaunya penganten baru
8
Ipul malu digoda
9
Ipul oh ipul
10
Rencana Ipul
11
Membujuk lely
12
Demam di pagi hari
13
Berduaan seharian
14
Kedatangan Mertua
15
Jalan Sore
16
Makan Malam
17
Teman Lely.
18
Lely yang pendiam
19
Cerita sebelum tidur.
20
Bicara Sama Abang
21
Ipul yang panik.
22
Lely yang Marah 1
23
Lely masih marah.
24
Abang....
25
Samar Ingatan Lely
26
Di Rumah Ibu.
27
Makan Siang
28
Ikut ke tempat bekerja.
29
Rencana ke kota
30
Curhat.
31
Sayang
32
Lely pov
33
Kekampus
34
Belanja keperluan lely
35
Bertemu Teman Kuliah Lely
36
Masih bertemu teman
37
Cerita Andri
38
Maaf
39
Menginap
40
Suamiku
41
Rumah Sakit
42
Menjelaskan
43
Masih flashback
44
Ini Istriku
45
Bertemu Mertua
46
Makan siang
47
Ikut kekebun
48
Malu
49
Awas Kedengaran
50
Sarapan pagi
51
Lihat sikon bang
52
Di warung mertua
53
Kedatangan Orang Tua Mey
54
Saling Memaafkan
55
Masakan Ipul.
56
Hari Pertama Koas
57
Tugas
58
Kenalan Baru
59
Memasak
60
Ingin Hamil
61
Isi flashdisc lely
62
Ikut istri
63
Rencana
64
Ah.. berondongku.
65
Alhamdulillah
66
Ayah tahu Rupanya
67
Akan Lahiran
68
Persiapan lahiran
69
Melahirkan.
70
Mengendong Bayi
71
Kesibukan
72
Ipul bahagia
73
Rutinitas Ayah bunda
74
Lely selesai Koas
75
Rencana Pindah ke kota
76
Cerita Bos
77
Resign
78
Warung Nasi Langananku Dulu
79
Berkemas
80
Tempat Fotocopy
81
Ruko Baru
82
Menjaga toko.
83
Hari Pertama
84
Bisa
85
Lely Wisuda
86
Kebersamaan Di Ruko
87
Kuliah
88
Ipul
89
Belanja Kepasar
90
Memasak Berdua
91
Rencana Hamil lagi
92
Adik buat Adiva
93
Hamil
94
Positif
95
Mengidam
96
kehamilan lely.
97
Hari sibuk
98
Bumil
99
Balon
100
Menjelang lahiran
101
Masih belum Melahirkan.
102
belum juga
103
Di Periksa Abang Zul
104
Melahirkan
105
Ipul Ayah Siaga
106
Obrolan dengan abang ipar
107
Permintaan Adiva
108
Berbuka
109
Berbuka 2
110
Ah Abang Zul
111
Alhamdulillah
112
Sibuk
113
Rutinitas
114
Lulus
115
Rencana
116
Persiapan
117
Ikut Tes
118
Menegangkan.
119
Lulus tes
120
Diskusi
121
Memberi tahu karyawan toko
122
Pindahan
123
Kembali Ke Rumah
124
Sekolah Baru Adiva
125
Menata Toko Baru
126
Kesibukan
127
Masih Sibuk
128
Ke rumah Ibu
129
Pembicaraan Ipul dengan adiknya
130
Menginap
131
Kesibukan Pagi.
132
Hari pertama di toko
133
Di rumah
134
Pagi menjelang siang
135
Bercerita
136
Lagi
137
Menunggu
138
Berkunjung
139
Ipul dan Fauzi
140
Bersiap
141
Panen Ikan
142
Ingin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!