Ipul oh ipul

Ipul pulang dengan membawa lauk Ayan cabe hijau kesukaan istrinya lely. Dia akan merencanakan semua yang di usulkan oleh Riky tadi, dia akan memulainya . Dengan langkah bersemangat ipul menuju rumahnya.

Membuka kunci pintu seperti biasa dari luar, karena ipul selalu menguncikan lely di dalam, karena permintaan lely. Dia yang biasa sendiri di rumah akan betah berkurung di kamar, dia akan keluar jika ipul ada dirumah saja.

Maka ipul menyediakan semua keperluan istrinya itu di dalam kamar, seperti minuman dan cemilan. Lely akan keluar kamar kalau sudah mendengar suara motor ipul memasuki halaman rumah. Ipul akan langsung megunci pagar dan memasukan motornya ke garase, dan langsung masuk rumah melalui garese ini.

Ipul membiasakan diri untuk selalu mengunci pintu rumah dan pagar. karena biasa ipul kalau sudah pulang tidak akan pernah keluar lagi, sebab lely istrinya tidak mau di ajak keluar. Hanya beberapa kali mereka keluar naik motor, itupun hanya berkeliling, membeli makanan selalu di bungkus dan langsung pulang.

Dan lely pun sudah menunggu Ipul di depan pintu antara garase dan ruang televisi. Saat ipul masuk lely akan segera menyambut ipul dengan pelukan erat, bahkan minta digendong di depan oleh ipul. Ipul akan mengabulkan semua permintaan lely, karena ipul juga sudah mulai terbiasa dengan kebiasaan lely.

Tapi sekarang... kemana lely?. dia melihat kesekeliling ruang nonton itu mana tahu lely tertidur atau bersembunyi. Tidak ada lely nampak oleh ipul setelah melihat ke ruang menonton dan ruang tamu.

" Lely..... kamu dimana?! " . tanya ipul.

" Lely.... abang ada membawa lauk kesukasn kamu nih ".

Tidak ada jawaban dari lely, ipul pun pergi keruang makan dan meletakkan lauk yang di bawanya tadi di atas meja ruang makan itu, ipul pun naik ke atas menuju kamarnya. taou dia tidak menemukan lely. ipul panik... dia mameriksa kmseluruh kamar..

" lely..... kamu dimana?!.... lely.... Lely sayang.... kamu di mana sayang.. jangan buat aku panik.... lely....." . panggil ipul memanggil istrinya.

Dia memeriksa sertiap ruangan di lantai atas rumahnya, tidak juga menemukan istrinya itu. Lalu dia menuruni tangga untuk mencari di lantai bawah rumahnya.

" Lely..... lely sayang.... lely.......".

Ipul panik... tidak menemukan istrinya itu.

" Sayang..... lely sayang......".

Dia telah mencari di semua ruangan di lantai bawah. Dia telah melihat kesemuanya bahkan dapur dan kamar mandi bawah juga sudah dia periksa, dia menuju ke taman kecil di belakang dekat ruang cuci.

Dia melihat istrinya itu duduk bersandar menangis di dinding dekat jemuran, ipul segera berlari menuju istrinya itu. Dia panik, kenapa istrinya menangis.

" Lely.... kenapa menangis!?. ada apa?!". tanya ipul setelah berada dekat istrinya itu.

" Lely...". ucap ipul sambil membelai kepala istrinya yang madih memakai jelbab. Namun lely menepisnya masih sambil menangis., ipul terjejut, kenapa istrinya berubah.

" Lely... lely sayang ada apa?!". tanya ipul lembut masih berusaha mengelus kepalanya. tapi lely menghindar.

" Sayang.... ada apa? bicara sama abang. kamu kenapa?!". bujuk ipul. " Lely sayang.... sini peluk abang.. bicara sama abang, kamu kenapa sayang ". ucap ipul sambil menarik paksa lely ke pangkuannya menyamping dan memeluknya erat.

Lely menangis memeluk ipul, ipul pun memeluk lely sambil mengelus- elus punggung lely.

" Ada apa sayang ? kenapa menangis ?". ucap ipul setelah mendengar tangisan lely mulai mereda.

" Abang jahat hik... pulangnya lama... lely lama menunggu abang ..hiks..". ucap lely terisak.

Ipul tersenyum sendiri, ini sebabnya istrinya ini menangis. dia memang agak telat pulang, karena tadi mampir ke warung makan ibunya riky, dan di ceramahi sedikit oleh mak yan ibunya riky.

Ipul mendorong tubuh lely menjarak dari tubuhnya, di pandanginya wajah istrinya yang masih berada di pelukannya itu. Wajah basah oleh air mata , di hapusnya dengan telapak tangannya dan jarinya.

" Lely sayang... tadi abang mampir di warung makan mak yan, kamu ingat tidak, warung makan di depan sma dekat persimpangan ke rumah kita. Abang ada belikan kamu ayam gulai cabe hijau, kamu suka kan ? ". bujuk ipul.

Lely mengangguk, tapi masih cemberut, tidak mau senyum, ipul gemes melihatnya.

" Kamu suka ayam gulai cabe hijau tidak?!". tanya ipul.

Lely mengangguk saja. nasih tanpa ekspresi.

" Senyum dong sayang.. abang kan sedih, kalau lely cemberut begini ". ucap ipul memelas, agar istrinya itu tersrnyum. Lama ipul menampakkan wajah memelasnya pada lely, akhirnya lely tersenyum juga akhirnya.

" Pintar istri abang... ". ucap ipul menciumi kedua pipi istrinya itu dan medekap erat istrinya sambil mengoyang- goyangkan badannya dan badan istrinya kekiri dan kekanan yang masih dipeluknya itu.

Tapi......... Sesuatu terbangun dari tidurnya. Akibat terlalu lama goyangan kekiri kekanan yang ipul lakukan, istrinya tenang dan nyaman di pelukannya , tapi membangunkan adikya yang sedang bersemedi.

" Ah...". ucap ipul tanpa sadar. dan menghentikan gerakannya itu. Tapi masih memeluk erat istrinya. Meskipun sudah berhenti mengerakan tubuh lely, tapi yang terbangun tadi malah tidak mau tidur lagi, karena masih di duduki istrinya. malah semakin bangun dan....

" Bang....". panggil istrinya sambil megoyangkan pahanya, bahkah agak menekan.

" Aahh...ish... ada apa lely... ". tanya ipul seperti menahan sesuatu.

" Ini apa ... kok keras...?!". Ucap lely mengoyangkan pingulnya tepat mengenai pusaka ipul yang semakin membetontak.

" Ahh.. lely .... jangan gerak- gerak badannya, bahaya.. iisshh ". jawab ipul. Tapi lely malah semakin bergerak. " Sayangggh....diam sebentar ". ucap ipul sambil memejamkan matanya.

" Abang kenapa.... !? ". tanyo lely.

" Sayanghnhh..... kamu berdiri dulu ya sayang ". ucap ipul berusaha mendorong lely . " Berdiri ya.... kita bersih- bersih dulu, mau sholat magrib dulu, baru makan. abang bawa ayam gulai cabe hijau buat kamu ". ucap ipul membujuk lely agar bangkit dari pelukannya.

" Baik abang ". ucap lely sambil memeluk ipul dan mengoyang- goyang kan badannya kembali.

" Lely..... jangan bergerak terus sssh". ucap ipul.

" Abang..... lely suka abang panggil sayang, abang mulai sekarang pangil lely sayang ya...". ucap lely pada ipul.

" Iya sayang... sekarang kamu berdiri ya... ". ucap ipul sambil mengerang .

" Baik abang ". Ucap lely sambil mencium pipi ipul. lalu dia berdiri. " ayok bang... berdiri... katanya mau mandi, bersih- bersih... ". ucap lely lagi .

" Mm .. ok..". ucap ipul bangkit dari duduknya. " Ayo...". ajak ipul membimbing lely. Tapi lely menariknya kembali " Ada apa lely..". tanya ipul.

" Sayang abang.... sayang...". ucap lely.

" Iya sayang... ada apa?!". ucap ipul.

" Gendong abang.... kan biasa lely abang gendong.. ". ucap lely manja.

" Oh.. mari abang gendong ". ucap ipul menghadap lely.

Lalu lely naik ke pangkuan ipul, karena lely selalu di pangku ipul di depan , tangan lely bergantung di leher ipul, kakinya melingkar di pinggang ipul.

Untung badan lely tidak terlalu berisi, sebab lely sering di pangku di gendongan ipul sampai keatas, kekamar mereka. sedangkan badan ipul juga tidak terlalu berisi, sama seperti laki- laki seumuran, cenderung agak kurus, dan tinggi ipul agak lebih dari teman- temannya, sedangkan lely tingginya sebahu ipul.

.

.

.

like & comment ya sobat

ottor tunggu 🙏🙏

Terpopuler

Comments

liuna melia

liuna melia

hebat kamu author mudah2an suksees slalu💪💪👍

2022-12-27

1

lihat semua
Episodes
1 Sah
2 Drama penganten baru
3 Di rumah baru
4 Berangkat kerja
5 Di tempat kerja
6 Meydina
7 Galaunya penganten baru
8 Ipul malu digoda
9 Ipul oh ipul
10 Rencana Ipul
11 Membujuk lely
12 Demam di pagi hari
13 Berduaan seharian
14 Kedatangan Mertua
15 Jalan Sore
16 Makan Malam
17 Teman Lely.
18 Lely yang pendiam
19 Cerita sebelum tidur.
20 Bicara Sama Abang
21 Ipul yang panik.
22 Lely yang Marah 1
23 Lely masih marah.
24 Abang....
25 Samar Ingatan Lely
26 Di Rumah Ibu.
27 Makan Siang
28 Ikut ke tempat bekerja.
29 Rencana ke kota
30 Curhat.
31 Sayang
32 Lely pov
33 Kekampus
34 Belanja keperluan lely
35 Bertemu Teman Kuliah Lely
36 Masih bertemu teman
37 Cerita Andri
38 Maaf
39 Menginap
40 Suamiku
41 Rumah Sakit
42 Menjelaskan
43 Masih flashback
44 Ini Istriku
45 Bertemu Mertua
46 Makan siang
47 Ikut kekebun
48 Malu
49 Awas Kedengaran
50 Sarapan pagi
51 Lihat sikon bang
52 Di warung mertua
53 Kedatangan Orang Tua Mey
54 Saling Memaafkan
55 Masakan Ipul.
56 Hari Pertama Koas
57 Tugas
58 Kenalan Baru
59 Memasak
60 Ingin Hamil
61 Isi flashdisc lely
62 Ikut istri
63 Rencana
64 Ah.. berondongku.
65 Alhamdulillah
66 Ayah tahu Rupanya
67 Akan Lahiran
68 Persiapan lahiran
69 Melahirkan.
70 Mengendong Bayi
71 Kesibukan
72 Ipul bahagia
73 Rutinitas Ayah bunda
74 Lely selesai Koas
75 Rencana Pindah ke kota
76 Cerita Bos
77 Resign
78 Warung Nasi Langananku Dulu
79 Berkemas
80 Tempat Fotocopy
81 Ruko Baru
82 Menjaga toko.
83 Hari Pertama
84 Bisa
85 Lely Wisuda
86 Kebersamaan Di Ruko
87 Kuliah
88 Ipul
89 Belanja Kepasar
90 Memasak Berdua
91 Rencana Hamil lagi
92 Adik buat Adiva
93 Hamil
94 Positif
95 Mengidam
96 kehamilan lely.
97 Hari sibuk
98 Bumil
99 Balon
100 Menjelang lahiran
101 Masih belum Melahirkan.
102 belum juga
103 Di Periksa Abang Zul
104 Melahirkan
105 Ipul Ayah Siaga
106 Obrolan dengan abang ipar
107 Permintaan Adiva
108 Berbuka
109 Berbuka 2
110 Ah Abang Zul
111 Alhamdulillah
112 Sibuk
113 Rutinitas
114 Lulus
115 Rencana
116 Persiapan
117 Ikut Tes
118 Menegangkan.
119 Lulus tes
120 Diskusi
121 Memberi tahu karyawan toko
122 Pindahan
123 Kembali Ke Rumah
124 Sekolah Baru Adiva
125 Menata Toko Baru
126 Kesibukan
127 Masih Sibuk
128 Ke rumah Ibu
129 Pembicaraan Ipul dengan adiknya
130 Menginap
131 Kesibukan Pagi.
132 Hari pertama di toko
133 Di rumah
134 Pagi menjelang siang
135 Bercerita
136 Lagi
137 Menunggu
138 Berkunjung
139 Ipul dan Fauzi
140 Bersiap
141 Panen Ikan
142 Ingin
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Sah
2
Drama penganten baru
3
Di rumah baru
4
Berangkat kerja
5
Di tempat kerja
6
Meydina
7
Galaunya penganten baru
8
Ipul malu digoda
9
Ipul oh ipul
10
Rencana Ipul
11
Membujuk lely
12
Demam di pagi hari
13
Berduaan seharian
14
Kedatangan Mertua
15
Jalan Sore
16
Makan Malam
17
Teman Lely.
18
Lely yang pendiam
19
Cerita sebelum tidur.
20
Bicara Sama Abang
21
Ipul yang panik.
22
Lely yang Marah 1
23
Lely masih marah.
24
Abang....
25
Samar Ingatan Lely
26
Di Rumah Ibu.
27
Makan Siang
28
Ikut ke tempat bekerja.
29
Rencana ke kota
30
Curhat.
31
Sayang
32
Lely pov
33
Kekampus
34
Belanja keperluan lely
35
Bertemu Teman Kuliah Lely
36
Masih bertemu teman
37
Cerita Andri
38
Maaf
39
Menginap
40
Suamiku
41
Rumah Sakit
42
Menjelaskan
43
Masih flashback
44
Ini Istriku
45
Bertemu Mertua
46
Makan siang
47
Ikut kekebun
48
Malu
49
Awas Kedengaran
50
Sarapan pagi
51
Lihat sikon bang
52
Di warung mertua
53
Kedatangan Orang Tua Mey
54
Saling Memaafkan
55
Masakan Ipul.
56
Hari Pertama Koas
57
Tugas
58
Kenalan Baru
59
Memasak
60
Ingin Hamil
61
Isi flashdisc lely
62
Ikut istri
63
Rencana
64
Ah.. berondongku.
65
Alhamdulillah
66
Ayah tahu Rupanya
67
Akan Lahiran
68
Persiapan lahiran
69
Melahirkan.
70
Mengendong Bayi
71
Kesibukan
72
Ipul bahagia
73
Rutinitas Ayah bunda
74
Lely selesai Koas
75
Rencana Pindah ke kota
76
Cerita Bos
77
Resign
78
Warung Nasi Langananku Dulu
79
Berkemas
80
Tempat Fotocopy
81
Ruko Baru
82
Menjaga toko.
83
Hari Pertama
84
Bisa
85
Lely Wisuda
86
Kebersamaan Di Ruko
87
Kuliah
88
Ipul
89
Belanja Kepasar
90
Memasak Berdua
91
Rencana Hamil lagi
92
Adik buat Adiva
93
Hamil
94
Positif
95
Mengidam
96
kehamilan lely.
97
Hari sibuk
98
Bumil
99
Balon
100
Menjelang lahiran
101
Masih belum Melahirkan.
102
belum juga
103
Di Periksa Abang Zul
104
Melahirkan
105
Ipul Ayah Siaga
106
Obrolan dengan abang ipar
107
Permintaan Adiva
108
Berbuka
109
Berbuka 2
110
Ah Abang Zul
111
Alhamdulillah
112
Sibuk
113
Rutinitas
114
Lulus
115
Rencana
116
Persiapan
117
Ikut Tes
118
Menegangkan.
119
Lulus tes
120
Diskusi
121
Memberi tahu karyawan toko
122
Pindahan
123
Kembali Ke Rumah
124
Sekolah Baru Adiva
125
Menata Toko Baru
126
Kesibukan
127
Masih Sibuk
128
Ke rumah Ibu
129
Pembicaraan Ipul dengan adiknya
130
Menginap
131
Kesibukan Pagi.
132
Hari pertama di toko
133
Di rumah
134
Pagi menjelang siang
135
Bercerita
136
Lagi
137
Menunggu
138
Berkunjung
139
Ipul dan Fauzi
140
Bersiap
141
Panen Ikan
142
Ingin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!