Demam di pagi hari

Ternyata lely masih belum memakai pakaian dalam, masih pakai gamis panjang yang di pasangkan ipul semalam.

Ipul melihat jam di dinding, masih setengah tujuh, masih bisa istirahat satu jam kurang, kalau lely masih panas ipul akan izin saja.

Lely tidur sambil memeluk ipul, biasanya kaki lely melingkar di kaki bahkan pinggang ipul, sekarang mungkin karena itu di bagian bawah lely sakit dia merapatkan kedua pahanya.

Sudah setengah jam lely tidur, Ipul mengosok- gosok punggung lely, sambil terus mengecup kening lely yang mulai berkeringat. Lely tertidur, entah karena kelelahan, atau demam. Mungkin lely kelelahan karena di gempur ipul kemaren malam, padahal ipul melakukannya hanya sekali, karena tidak tega melihat lely kesakitan, dan mungkin saja lely demam karena kelelahan dan mandi tengah malam.

Ipul melihat jam di dinding sudah pukul tujuh lewat, ipul pun berniat untuk tidak berangkat bekerja, dia akan menemani lely saja, dan memajakan lely seharian ini.

Dia mengeser kaki lely, yang berada di antara kedua pahanya. karena akan mengambil hpnya yang berada di atas meja samping tempat tidur.

" Abang mau kemana?!". tanya lely terganggu dengan pergerakan ipul.

" Mau ambil hp, abang mau minta izin untuk tidak masuk kerja hari ini ". jawah ipul.

lely bergeser saja, tapi dia memegangi baju ipul, ipul tersenyum saja. setelah mengambil hpnya dia kembali memeluk lely, sambil mencari nomor teman kerjanya.

" Assalamualaikum bang.... Bang Anto.... aku izin tidak masuk kerja hari ini bang... istriku lagi sakit ". ucap ipul ." Iya.... terima kasih bang". ucap ipul.

Ipul meletakan hpnya di dekat bantalnya,karena lely erat memeluknya, Kembali mereka rebahan. mata ipul tidak bisa tidur sebenarnya, tapi melihat lely demam dia bertahan saja di atas kasur. Berpelukan dengan istrinya.

Dia memperhatikan wajah lely yang masih terlelap.

Saat dirasa tubuh lely tidak terasa panas ipul membangunkan lely. Karena dia bosan tiduran di kasur. dia ingin mengajak lely untuk istirahat di kursi luar saja atau di balkon, agar tidak bosan.

" Sayang... kita duduk- duduk di luar yuk, badan kamu sudah tidak panas lagi ". ucap ipul.

" Tapi badan lely masih capek bang " . ucap lely manja. " Ini karena abang, bikin itu lely sakit, dan mandi tengah malam bikin kepala lely sakit ".

" Abang minta maaf ya, sekarang abang pijitin lely dulu biar badanya tidak sakit lagi ". bujuk ipul. Lely mengangguk.

Ipul mengangkat lely ke karpet tebal yang ada di kamar ini, Ipul menyuruh lely duduk, dan membuka baju lely.lely jadi telanjang, dia memberikan sarung untuk lely. dia mulai memijit pungung telanjang dan bahu lely, melihat tubuh lely membuat ipul on. tapi dia abaikan dia mau fokus merawat lely.

Setelah memijit punggung, bahu dan tangan lely ipul pun memijit paha dan kaki lely. lely di suruh tidur telentang. Melihat tubuh lely yang terbentuk di balik sarung, adik ipul nyut- nyutan, ipul hanya mereguk kasar ludahnya.

Ipul memijit paha dan kaki lely dengan telaten, dia berlama- lala memijit paha lely, malah menyentuh yang ada di tengah- tengah antara kedua paha lely, yang tersingkap, menampakan sesuatu yang baru ipul lihat, tapi sudah ipul rasakan semalam.

" Masih sakit ini nya ngak sayang ". ucap ipul mengelus dan mengusap yang tengah- tengah antara paha lely. kemudian dia menutupnya dengan menurunkan sarung lely sampai lutut.

" Sudah tidak bang ". jawab lely

" Kamu berpakain ya, abang ambilkan. setelah itu kita ke bawah, kamu istirahat di bawah saja, abang temanin ". ucap ipul yang betada di samping lely yang sedang tiduran telentang.

" Disini saja bang ". ajak lely.

" Bahaya lely. ini kamu masih sakit ". ucap ipul mengelus inti lely yang di selimuti sarung. Ipul mengosok- gosok perut rata lely serta yang di bawahnya.

" Abang....". ucap lely sambil miring menghadap ipul.

" Makanya kita di bawah saja, kasihan ini abang ". tunjuk ipul pada adiknya yang juga membentuk di balik celana pendeknya.

Lely melihat tepat ke sana, dan mendakatkan tangannya. dia menekan tunjuknya pada adik ipul yang sedang bangun.

" Eh...". ucap ipul kaget.

" Apa itu bang ?!" ucap lely yang penasaran, bahkan meremasnya kuat.

" Ahh... lely ". ucap ipul mengerang, karena lely meremasnya.

" Abang...". Kaget lely karena yang di pegangya berdenyut dan bergerak. Buru- buru dia menarik tangannya.

" Lely... kamu berpakaian ya?. bahaya. nanti menjelang zuhur baru mandi, biar badanmu segar ". ucap ipul berdiri dan mengambil baju lely tidak lupa **********.

Ipul sangat terangsang saat lely meremas adikya tadi, makanya dia langsung berdiri untuk mengambilkan lely pakaian.

" Sayang.. kamu pasang sendiri ya !". ucap ipul memberikan baju buat lely pakai.

" Lely bersih- bersih dulu bang". ucap lely berdiri dan berjalan kekamar mandi dengan pelan dan agak mengangkang.

Ipul tersenyum melihat gaya jalan lely yang mengangkang, dia senyum- senyum sendiri sambil mengelus adiknya yang masih bangun dan terasa ngilu sedap.

Syukurnya lely tidak minta di gendong kekamar mandi, berarti sudah tidak sakit lagi, dan mungkin nanti malam bisa beraksi lagi, nyicil pikir ipul.

Lely keluar kamar mandi dengan dililit handuk pendek dan rambut basah.

" Sayang.... kenapa mandi ?!. kamu masih demam sayang!". ucap ipul mengambil baju handuk dan memakaikan nya pada lely, dia membula handuk pendek yang melilit tubuh lely, untuk mengulung rambut lely.

" Lely gerah bang, badan berminyak setelah abang pijit tadi ". jawab lely.

Ipul mendudukan lely di kursi meja rias dan mengosok- gosok rambut lely, lalu mengeringkanya secara alami dengan handuk yang lebih kering. Lalu menyisirnya sampai rapi.

Setalah itu dia memberikan baju dan dalaman lely untuk di pakai lely.

" Abang.... pasangin baju lely !". ucap lely berdiri dan sambil membuka baju handuknya. terpajanglah tubuh polos lely di depan ipul.

Ipul jadi panas dingin. Padahal semenjak tinggal berdua dengan lely, ipul sudah sering melihat tubuh telanjang lely. karena sering membantu lely untuk mandi dan berganti pakaian.

Tapi sekarang, sejak semalam dia sudah menjadi suami seutahnya lely, dia jadi lebih sensitif, lebih tepatnya adik kecilnya. melihat dan menyentuh kulit lely membuat adikya beraksi cepat. Bangun tiba- tiba dan berdenyut, nyut.

Ipul lekas- lekas memasangkan baju lely sambil menelan ludahnya, jakunnya pun naik turun dan batuk, sambil menarik nafas kasar.

" Ada apa bang ?". tanya lely merasa aneh.

" Tidak ada..., sayang kamu tidak boleh membuka baju dan telanjang selain di depan abang ya ?!. hanya boleh di depan abang saja. kamu ingat itu !". Ucap ipul pada lely.

" Kalau di depan ibu boleh tidak?!". tanya lely " Dulu lely sering telanjang dekat ibu, karena ibu selalu yang mandiin lely ".

" Sekarang lely sudah punya suami, dan suami lely itu abang. Jadi hanya boleh abang yang mandiin lely, dan hanya di depan abang lely boleh telanjang. tidak boleh dekat ibu atau siapapun. kamu paham !?. ucap ipul sambil memegang wajah lely.

Lely mengangguk.

" Pintar..". ucap ipul mencium kadua pipi lely sambil tersenyum.

Lalu dia mencium bibir lely dan melumatya. Lely pun membalasnya ipul sangat senang, sudah memberikan palajaran untuk lely dalam berciuman, padahal dia juga belajar sambil praktek.

Ciumam mereka semakin panas, lely yang terhanyut dengan ciuman itu melingkarkan tangannya ke punggung ipul, entah merasa terangsang lely meremas punggug ipul kuat dan merapatkan tubuhnya.

Ipul yang mulai naik nafsunya menekan kepala belakang lely untuk memperdalam ciumannya, lely pun mengikuti semua gerakan ipul mengikuti naluri dari dalam dirinya. Saling hisap, saling gigit dan saling bersilat lidah.

Setelah lama berciuman mereka melapasken tautan bibir mereka dengan nafas ngos- ngosan dan saling tersenyum berdua.

" Abang sayang sama lely ". ucap ipul menatap mata lely dengan manja, sambil mengusap bibir lely dengan ibu jarinya.

" Lely juga sayang abang ". jawab lely tersenyum.

.

.

.

Terima kasih sudah mampir di tulisan ottor ya sobat ottor.

jangan lupa dukung ottor dengan meninggalkan jejak,

Like dan komennya ottor tunggu. 🙏🙏

Episodes
1 Sah
2 Drama penganten baru
3 Di rumah baru
4 Berangkat kerja
5 Di tempat kerja
6 Meydina
7 Galaunya penganten baru
8 Ipul malu digoda
9 Ipul oh ipul
10 Rencana Ipul
11 Membujuk lely
12 Demam di pagi hari
13 Berduaan seharian
14 Kedatangan Mertua
15 Jalan Sore
16 Makan Malam
17 Teman Lely.
18 Lely yang pendiam
19 Cerita sebelum tidur.
20 Bicara Sama Abang
21 Ipul yang panik.
22 Lely yang Marah 1
23 Lely masih marah.
24 Abang....
25 Samar Ingatan Lely
26 Di Rumah Ibu.
27 Makan Siang
28 Ikut ke tempat bekerja.
29 Rencana ke kota
30 Curhat.
31 Sayang
32 Lely pov
33 Kekampus
34 Belanja keperluan lely
35 Bertemu Teman Kuliah Lely
36 Masih bertemu teman
37 Cerita Andri
38 Maaf
39 Menginap
40 Suamiku
41 Rumah Sakit
42 Menjelaskan
43 Masih flashback
44 Ini Istriku
45 Bertemu Mertua
46 Makan siang
47 Ikut kekebun
48 Malu
49 Awas Kedengaran
50 Sarapan pagi
51 Lihat sikon bang
52 Di warung mertua
53 Kedatangan Orang Tua Mey
54 Saling Memaafkan
55 Masakan Ipul.
56 Hari Pertama Koas
57 Tugas
58 Kenalan Baru
59 Memasak
60 Ingin Hamil
61 Isi flashdisc lely
62 Ikut istri
63 Rencana
64 Ah.. berondongku.
65 Alhamdulillah
66 Ayah tahu Rupanya
67 Akan Lahiran
68 Persiapan lahiran
69 Melahirkan.
70 Mengendong Bayi
71 Kesibukan
72 Ipul bahagia
73 Rutinitas Ayah bunda
74 Lely selesai Koas
75 Rencana Pindah ke kota
76 Cerita Bos
77 Resign
78 Warung Nasi Langananku Dulu
79 Berkemas
80 Tempat Fotocopy
81 Ruko Baru
82 Menjaga toko.
83 Hari Pertama
84 Bisa
85 Lely Wisuda
86 Kebersamaan Di Ruko
87 Kuliah
88 Ipul
89 Belanja Kepasar
90 Memasak Berdua
91 Rencana Hamil lagi
92 Adik buat Adiva
93 Hamil
94 Positif
95 Mengidam
96 kehamilan lely.
97 Hari sibuk
98 Bumil
99 Balon
100 Menjelang lahiran
101 Masih belum Melahirkan.
102 belum juga
103 Di Periksa Abang Zul
104 Melahirkan
105 Ipul Ayah Siaga
106 Obrolan dengan abang ipar
107 Permintaan Adiva
108 Berbuka
109 Berbuka 2
110 Ah Abang Zul
111 Alhamdulillah
112 Sibuk
113 Rutinitas
114 Lulus
115 Rencana
116 Persiapan
117 Ikut Tes
118 Menegangkan.
119 Lulus tes
120 Diskusi
121 Memberi tahu karyawan toko
122 Pindahan
123 Kembali Ke Rumah
124 Sekolah Baru Adiva
125 Menata Toko Baru
126 Kesibukan
127 Masih Sibuk
128 Ke rumah Ibu
129 Pembicaraan Ipul dengan adiknya
130 Menginap
131 Kesibukan Pagi.
132 Hari pertama di toko
133 Di rumah
134 Pagi menjelang siang
135 Bercerita
136 Lagi
137 Menunggu
138 Berkunjung
139 Ipul dan Fauzi
140 Bersiap
141 Panen Ikan
142 Ingin
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Sah
2
Drama penganten baru
3
Di rumah baru
4
Berangkat kerja
5
Di tempat kerja
6
Meydina
7
Galaunya penganten baru
8
Ipul malu digoda
9
Ipul oh ipul
10
Rencana Ipul
11
Membujuk lely
12
Demam di pagi hari
13
Berduaan seharian
14
Kedatangan Mertua
15
Jalan Sore
16
Makan Malam
17
Teman Lely.
18
Lely yang pendiam
19
Cerita sebelum tidur.
20
Bicara Sama Abang
21
Ipul yang panik.
22
Lely yang Marah 1
23
Lely masih marah.
24
Abang....
25
Samar Ingatan Lely
26
Di Rumah Ibu.
27
Makan Siang
28
Ikut ke tempat bekerja.
29
Rencana ke kota
30
Curhat.
31
Sayang
32
Lely pov
33
Kekampus
34
Belanja keperluan lely
35
Bertemu Teman Kuliah Lely
36
Masih bertemu teman
37
Cerita Andri
38
Maaf
39
Menginap
40
Suamiku
41
Rumah Sakit
42
Menjelaskan
43
Masih flashback
44
Ini Istriku
45
Bertemu Mertua
46
Makan siang
47
Ikut kekebun
48
Malu
49
Awas Kedengaran
50
Sarapan pagi
51
Lihat sikon bang
52
Di warung mertua
53
Kedatangan Orang Tua Mey
54
Saling Memaafkan
55
Masakan Ipul.
56
Hari Pertama Koas
57
Tugas
58
Kenalan Baru
59
Memasak
60
Ingin Hamil
61
Isi flashdisc lely
62
Ikut istri
63
Rencana
64
Ah.. berondongku.
65
Alhamdulillah
66
Ayah tahu Rupanya
67
Akan Lahiran
68
Persiapan lahiran
69
Melahirkan.
70
Mengendong Bayi
71
Kesibukan
72
Ipul bahagia
73
Rutinitas Ayah bunda
74
Lely selesai Koas
75
Rencana Pindah ke kota
76
Cerita Bos
77
Resign
78
Warung Nasi Langananku Dulu
79
Berkemas
80
Tempat Fotocopy
81
Ruko Baru
82
Menjaga toko.
83
Hari Pertama
84
Bisa
85
Lely Wisuda
86
Kebersamaan Di Ruko
87
Kuliah
88
Ipul
89
Belanja Kepasar
90
Memasak Berdua
91
Rencana Hamil lagi
92
Adik buat Adiva
93
Hamil
94
Positif
95
Mengidam
96
kehamilan lely.
97
Hari sibuk
98
Bumil
99
Balon
100
Menjelang lahiran
101
Masih belum Melahirkan.
102
belum juga
103
Di Periksa Abang Zul
104
Melahirkan
105
Ipul Ayah Siaga
106
Obrolan dengan abang ipar
107
Permintaan Adiva
108
Berbuka
109
Berbuka 2
110
Ah Abang Zul
111
Alhamdulillah
112
Sibuk
113
Rutinitas
114
Lulus
115
Rencana
116
Persiapan
117
Ikut Tes
118
Menegangkan.
119
Lulus tes
120
Diskusi
121
Memberi tahu karyawan toko
122
Pindahan
123
Kembali Ke Rumah
124
Sekolah Baru Adiva
125
Menata Toko Baru
126
Kesibukan
127
Masih Sibuk
128
Ke rumah Ibu
129
Pembicaraan Ipul dengan adiknya
130
Menginap
131
Kesibukan Pagi.
132
Hari pertama di toko
133
Di rumah
134
Pagi menjelang siang
135
Bercerita
136
Lagi
137
Menunggu
138
Berkunjung
139
Ipul dan Fauzi
140
Bersiap
141
Panen Ikan
142
Ingin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!