" Sepertinya akan segera hadir cucu kita nih yah ". ucap ibu tersenyum memandang penganten baru yang saling memandang mesra
" Semoga bu, aku tidak sabar di panggil kakek ". ucap ayah mertua yang telah berdiri akan pergi jalan sore.
Ipul jadi malu, lalu dia mengajak lely untuk berdiri , mengikuti ayah mertua yang telah berdiri.""
" Ayok.. ". ajak ipul membimbing lely. Lely berdiri dan memeluk lengan ipul.
Ayah dan ibu mertua ipul tersenyum senang melihat putrinya sudah nyaman dengan ipul sebagai suaminya.
Mereka beriringan menuju keluar, ipul mengunci pintu garase dari luar dan membukakan pagar.
" Lely ... kamu naik dulu sayang ". pangil ibunya supaya lely naik kemobil terlebih dahulu.
" Lely naik sama abang". ucapnya mengiringi ipul kearah pagar.
" Pengaten baru bu.. ". ucap ayah mertua"
" Iya.. tidak mau di pisahkan, semoga cepat dapat cucu yah ". jawab ibu mertua.
" Aamiin...". jawab ayah.
Ipul yang mendengarnya jadi salah tingkah, malu. Tapi tidak apa- apa, kan sudah mulai nyicil , pikirnya.
Setelah mobil keluar ipul menutup pagar dan menguncinya. Lalu mendekat ke mobil. Tapi.... lely tidak mau naik ....
" Ada apa sayang?!" tanya ibu mertua heran , biasanya dia dan lely selalu berdua di jok belakang.
" lely mau duduk sama abang ". ucap lely.
" Ooo .. ok, ibu pindah kedepan ". ucap ibu mertua sambil tersenyum.
Setelah ibu mertua pindah ke kursi depan , baru lely mau naik dengan terus memegang tangan ipul, seolah tidak mau di tinggal.
" Kita mau kemana ?!". tanya ayah mertua.
Ipul memandang Lely, lely hanya diam melihat ipul.
" Kemana sayang?!". tanya ibu mertua lagi.
" Lely... kita mau kemana dulu nih ". tanya ipul.
" Sayang bang ". ucap lely pada ipul.
" Iya, Sayang kamu mau kemana jalan sorenya ?!". tanya ipul.
" Aku mau ketaman bang mau main sepeda". ucap lely.
" Ayok... kita kesana ". jawab pak mertua.
Mobil yang dikendarai ibu mertua itu menuju taman yang tidak jauh dari perumahan mereka, taman kota yang ramai dikunjungi warga.
Taman ini selalu ramai dari pagi hingga malam, karena di taman ini luas dan banyak aktifitas warga yang akan dilakukan sesuai hobi.
Disini ada lapangan luas, ya ..ada lapangan sepak bola, sekelilingnya ada jalanan besar untuk joging, bersepeda, atau sekedar membawa anak belajar berjalan .
Di ujung kiri lapangan ada dua lapangan basket, dan di ujung kanan ada lapangan voly dan lapangan takraw, di arah depan banyak stan makanan berbagai jenis.
Mereka sampai di taman bermain dan olah raga, ayah memarkirkan mobilnya. Mereka berjalan ke arah lapangan dan berjalan beriringan.
sesampai di tepi lapangan lely berhenti mendadak, dia memperhatikan keseluruh lapangan luas itu, melihat, memutar kepalanya melihat kesekeliling lapangan, sambil memijit keningnya. Dia memegang tangan ipul erat.
" Sayang... ada apa?!. kamu kenapa?!". ucap ipul kaget melihat lely berhenti berhenti dan memegang tangannya erat.
Lely masih diam memandang lapangan yang ramai orang sedang joging dan berjalan sekeliling lapangan.
" Sayang...". ucap ipul merangkul bahu lely . " Kamu tidak apa- apa?!".
" Sepertinya lely pernah kesini. tapi lely lupa kapan". ucapnya.
" Kita duduk dulu di sana yuk". ajak ipul menuju bangku beton di samping lapangan basket.
Lely memperhatikan anak sma sedang bermain basket, lely memperhatikan sambil tersenyum sendiri. mungkin lely ada mengingat sesuatu pikir ipul.
Tiba- tiba bola basket memantul ke arah lely. Ipul takut akan mengenai badan lely, tapi lely berdiri menangkap bola dengan cepat. Dia lalu mendrebel bola itu ke lantai lapangan seolah-olah sedang bermain. lalu.....
"Ayo main!!".Ajaknya ke anak sma yang sedang menunggu bola dari Lely. dia masuk ke lapangan sambil memaikan bola basket itu.
" Ayo ambil ". tantangnya lagi sambil mendrebel bola.
Anak sma itu mulai tertarik, mungkin melihat gaya lely menantangnya dia merasa tertantang.
" Ayok..".
Mereka berdua saling berebut bola, teman yang lain hanya memperhatikan saja, mungkin mereka akan membiarkan sebentar sambil istirahat berkacak pinggang di tengah lapangan.
Melihat lely yang pandai mengecoh bola dari serangan anak sma itu, teman- temanya memberi semangat buat mereka berdua, sambil meneriaki ..
" Ayo kak ..."
" Semangat ren...!"
Ipul hanya ternganga melihat kelihaian istrinya itu, dia tidak menyangka istrinya pandai bermain basket.
Semua bertepuk tangan melihat mereka bermain, saling berebut bola memasukan bola, mereka terlihat saling berebut dan saling mengecoh.
Setiap bola yang masuk semua bertepuk tangan,karena kehebohan di lapangan basket itu menjadi ramai yang datang melihat. tepuk tangan ramai mengakhiri permainan mereka.
" Hebat kak..."
" bagus ren.."
Lely menuju kearah ipul dengan nafas memburu sambil memeluk pinggang ipul, ipul menyambut istrinya itu mendekat juga dengan memeluknya.
" Hebat kamu yang". ucap ipul tersenyum bangga.
Semua yang ada di sana bertepuk tangan melihat keromantisan mereka, tanpa ipul ketahui ternyata ayah nertuanya sedang memfidiokan mereka, bahkan semenjak lely masuk kelapangann.
Tiba- tiba datang ibu mertuanya memberikan air mineral kepada ipul. ipul membukanya dan memberikan kepada lely.
Beberapa anak sma tadi mendekati ipul dan lely sambil menyalami mereka, bahkan lely memberikan salam tos saling mengepalkan tinju ala anak basket kepada anak sma itu.
Mereka berbincang sebentar, dan anak sma itu melanjutkan kembali bermain mereka. Ipul dan Lely duduk kembali di bangku beton tersebut, menonton anak sma tadi main basket.
" Hebat kamu sayang, belajar dimana kamu?!". tanya ipul.
" Entahlah bang, melihat bola itu aku ingin main saja". ucap lely memeluk tangan ipul erat, tapi pandangannya ke lapanan.
" Kamu pasti belajar saat kamu sekolah dulu, atau kamu ikut klub basket ". ucap ipul mengelus kepala lely yang terbungkus jelbab.
lely menggelang saja. masih erat memegang lengan ipul.
" Lely saat sekolah dulu suka main basket, dia ikut klub basket putri di smanya, mereka pasti junior lely di sma 2". ucap ibu mertua sambil duduk di samping lely dan ayah mertua di samping ibu.
" Beneran bu, aku pernah sekolah?!" tanya lely.
" Iya.. kamu harus mau keluar bermain, biar kamu ingat semuanya". jawab ibu.
" Memangnya lely tidak pernah pergi main bu?". tanya ipul.
"Ayah sering mengajak keluar, tapi dia tidak mau, maunya di beliin saja untuk dia ". ucap ayah mertua.
" Tidak... Dia tidak pernah mau diajak keluar, baik untuk main maupun berkunjung ketempat saudara. dia lebih suka berkurung dikamar.
Sangat susah bagi lely untuk bertemu dengan orang yang baru. kamu kan sudah melihatnya kan, awal- awal menikah kamu di usir dari kamar.
Ibu tahu, mungkin malam awal pernikahan kalian kamu mungkin di usir dari kamar atau dari kasur, ibu sudah bisa membayangkannya. meskipun kamu tidak keluar kamar sudah pasti kamu tidur di lantai". ucap ibu mertua tersenyum memandang ipul.
Ipul tersenyum juga, karena mengingat beberapa malam dia tidur di lantai, memang kamar lely di pasang karpet bulu tebal, mungkin mertuanya sudah memperkirakan itu.
" Bang... kita beli es krim yuk, haus" .ucap lely manja.
" Baik, kita panggil saja tukang es krim bersepeda itu ". ucap ipul.
" Tapi lely mau yang di toko yang kita duduk disana makannya sambil makan ayam tepung ". ucapnya cemberut .
"Ooo... kesana. Ok". ucap ipul, ipul tahu tempat yang di tunjuk lely, pasti ke k** atau ke p**** h**.
" Ayok..". ajak ipul.
mereka berjalan ke parkiran bersama, dan naik ke mobil.
" Kita kemana ke k atau p?!. tanya ayah
" P aja yah, banyak pilihan buat kita, nanti kita sholat magrib di sana saja, biar tidak kelamaan makan es krimnya ". ucap ibu " Kita bisa pesan dulu, kalau pas waktu magrib kita gantian sholatnya". usul ibu.
" Ok ". jawab ayah mertua.
.
.
.
.
Like & coment ya kawan....🙏🙏
makasih sudah mampir di tulisam ottor ini 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments