Berduaan seharian

Selesai ciuman panas mereka ipul juga mau mandi, karena gerah. lely yang sudah selesai tadi.

" Sayang , kamu tunggu disini ya, abang mau mandi dulu sebentar ". ucap ipul.

" Baik bang ". ucap lely.

Ipul pun mandi dengan cepat, agar lely tidak menunggu lama. lagian ipul juga lapar, tadi dia belum makan, karena dia menyuapi lely yang tiba- tiba demam tadi pagi.

Pas menyabuni badannya dia masih merasakan perih di punggung dan bahunya. tapi tidak dihiraukannya, saat menyabuni pahanya dia menyentuh adik kecilnya yang sudah dewasa, karena adiknya kecilnya sudah merasakan yang namanya pipis orang dewasa.

Dia buru- buru selesai mandi, karena perutnya sudah berbunyi. Tapi..... dia lupa membawa handuknya. Aduh... bagaimana caranya? celananya sudah basah, sedangkan dia tadi masuk tidak pakai baju.

Tidak mungkin dia telanjang keluar dari kamar mandi seperti lely yang sering melepas haduknya saat tiba di kamar, Malu lah, pikir ipul. Apa dia minta tolong sama lely saja mengambilkannya.

Dia membuka pintu kamar mandi sedikit, dia melihat lely sedang duduk di tepi kasur sambil membaca buku.

" Sayang .. bisa tolong ambilkan abang handuk ". ucap ipul.

Lely memandang ke ipul yang hanya kelihatan kepalanya saja, karena tubuh polosnya berada di belakang pintu.

" Abang kenapa tidak kemari saja mengambilnya ?!". tanya lely heran.

" Abang telanjang sayang, malu ". ucap ipul.

" Kenapa malu? lely tidak akan liat abang, ambil saja ". ucap lely .

Ipul ragu- ragu untu keluar, malu...

" Ayo bang.. keluarlah! ". ucap lely.

Dengan sedikit berlari akhirnya ipul menuju jemuran handuk yang berada dekat lemari baju. Dia menarik cepat handuk sambil membelakang lely, dan melilitkan ke pinggangnya. hufff.....

Saat berbalik dia terkejut melihat lely menuju kearahya. Hah... kenapa lely mendekat ?!. pikirnya.

Ipul bergeser ke arah lemari unyuk mengambil baju dan **********.

Saat sedang mengambil baju di lemari handuk ipul di tarik oleh lely...

" Badannya masih basah bang !. keringkan dulu !". ucap lely mengusap punggung ipul dengan handuk, lalu membalikan badan ipul menghadapnya juga melap dada basah ipul dengan handuk. ipul yang terkejut ingin memasang ****** ***** cepat- cepat. tapi ditahan lely.

" Masih basah badannya bang !". Lely mengusap perut ipul dan..... terus kebawah... ke kaki

Deg .... deg.... deg......

Jantung ipul berdetak cepat Ipul menahan nafasnya agar adikya tidak bangun karena sentuhan tangan lely di balik handuk yang menyentuhya.

Selesai mengeringkan kaki ipul , saat lely berdiri wajah lely sangat berdekatan dengan....

" Bang.... ini apa ?!". Tanya lely menunjuk adik ipul yang terbungkus dibalik handuk, karena terjaga.

" Itu... itu.... Abang pakai baju dulu ya... abang kedinginan ". ucap ipul buru- buru memasang ****** ********, dan celana pendek. lalu memasang baju, bergegas dia mengambil handuk di tangan lely untuk mengeringkan rambutnya.

Dengan cepat ipul menyisir rambutnya. hufff... selesai...

" Kita ke bawah yuk... abang lapar "..ajak ipul . lely mengangguk.

Mereka pun beriringan kebawah ssmbil bergandengan tangan. Sesampai di meja makan , ternyata sup ayam tadi pagi dudah dingin. Sekarang sudah hampir jam sembilan, sementara dia memasak tadi pukul enam selesai.

" Abang panaskan sup dulu ya, kamu duduk saja di sini sebentar". ucap ipul pada lely.

Ipul membawa mangkok sup ayam untuk di panaskan. dan membawa piring bekas makan pagi untuk lely tadi pagi. ipul meletakan saja di meja makan karena buru- buru tadi akan meminumkan obat turun panad buat lely.

" Nasi ini apa dimasuk kan kembali bang biar panas ?". tanya lely.

" Tidak usah, nanti makan pakai sup panas jadi panas juga nasinya". ucap ipul. Lely menganggukan kepala. dia mengikuti ipul ke meja dapur yang beberapa langkah dari meja makan.

Sementara sup di panaskan ipul membuat kopi untuknya dan akan membuat susu putih untuk lely.

" Sayang.. kamu mau minum susu lagi?!". tanya ipul.

" Tidak bang.. tadi pagi sudah, lely mau air putih saja". tolaknya.

" Oke..".

Setelah kopinya selesai dia menyuruh lely membawa ke meja makan, dan menyuruh menunggu di meja makan saja.

Setelah sup panas ipul menyalin kembali ke mangkok. dan membawanya ke meja makan. Lely sudah duduk manis menunggu.

Ipul mengambilkan untuk lely, dan memberikannya pada lely.

" Lely tadi kan sidah makan bang !". ucap lely.

" Makan lagi sedikit saja. kan sudah hampir siang ".tawar ipul. lely mengangguk.

Ipul pun mengambil untuk dirinya, dia menyajikan lengkap untuk supnya. Ada kecap, bawang goreng dan cabe. ipul kalau makan sup suka pedas, makanya dia memberikan banyak cabe pada supnya. sesangkan pada sup lely hanya pakai kecap dan bawang goreng saja.

Mereka makan sambil tersenyum dan sesekali ipul mengusap rambut lely. Selesai makan mereka bekerja sama mrmbersihkan meja makan dan mencuci piring.

Selesai bersih- bersih dapur dan ruang makan ipul mengajak lely untuk keteras depan, lely tidak pernah keluar rumah kalau tidak bersama ipul. Makanya ipul mengajaknya ke halaman depan untuk sekedar berjemur pagi, meski telat, sudah pukul setengah sembilan.

Halaman depan rumah mereka tidaklah besar hanya sekitar dua meter dari teras ke pagar depan, dan hanya ada tiga tanaman buah di dalam pot besar, dan pot- pot kecil bunga , ipul tidak tahu nama bunganya.

Halamannya juga pakai pavin block, jadi tidak ada rumput.

Di teras depan pintu hanya kosong , hanya di teras ujung ada dua pot yang tidak terlalu besar dua buah, isinya seperti bungga dan berdaun lebar, entah jenis apa namanya.

Di samping teras depan garase ada parkiran mobil cukup untuk satu mobil, tapi ipul tidak punya mobil. dan garasenya hanya diisi satu motor, ya ipul hanya punya motor metik standar.

Pagar depan pun selalu terkunci, karena baik di rumah maupun ipul pergi bekerja selalu di kunci.

Dan ipul pun mengajak lely untuk menyapu teras dan halaman kecil mereka, biasanya ipul akan menyapu atau menyiram tanaman pagi- pagi sebelum berangkat bekerja sambil memanaskan mesin motornya.

Kalau ipul akan berangkat bekerja lely hanya melepas ipul di depan pintu antara ruang menonton dan garase, lalu ipul mengunci garase dari luar. Sedangkan pintu depan sangat jarang di buka , bisa di hitung saja, hanya saat menyapu dan mempel ruang tamu saja di buka.

Saat memanaskan motornya itulah dia menyapu teras dan halamannya sekilas saja.

Tapi pagi ini ipul ingin mengajak lely menyapu dan mempel teras dan halaman.

Mereka bekerja sama sambil berbincang, walau yang bekerja lebih bsnyak ipul.

.

.

.

like dan koment 🙏🙏

Episodes
1 Sah
2 Drama penganten baru
3 Di rumah baru
4 Berangkat kerja
5 Di tempat kerja
6 Meydina
7 Galaunya penganten baru
8 Ipul malu digoda
9 Ipul oh ipul
10 Rencana Ipul
11 Membujuk lely
12 Demam di pagi hari
13 Berduaan seharian
14 Kedatangan Mertua
15 Jalan Sore
16 Makan Malam
17 Teman Lely.
18 Lely yang pendiam
19 Cerita sebelum tidur.
20 Bicara Sama Abang
21 Ipul yang panik.
22 Lely yang Marah 1
23 Lely masih marah.
24 Abang....
25 Samar Ingatan Lely
26 Di Rumah Ibu.
27 Makan Siang
28 Ikut ke tempat bekerja.
29 Rencana ke kota
30 Curhat.
31 Sayang
32 Lely pov
33 Kekampus
34 Belanja keperluan lely
35 Bertemu Teman Kuliah Lely
36 Masih bertemu teman
37 Cerita Andri
38 Maaf
39 Menginap
40 Suamiku
41 Rumah Sakit
42 Menjelaskan
43 Masih flashback
44 Ini Istriku
45 Bertemu Mertua
46 Makan siang
47 Ikut kekebun
48 Malu
49 Awas Kedengaran
50 Sarapan pagi
51 Lihat sikon bang
52 Di warung mertua
53 Kedatangan Orang Tua Mey
54 Saling Memaafkan
55 Masakan Ipul.
56 Hari Pertama Koas
57 Tugas
58 Kenalan Baru
59 Memasak
60 Ingin Hamil
61 Isi flashdisc lely
62 Ikut istri
63 Rencana
64 Ah.. berondongku.
65 Alhamdulillah
66 Ayah tahu Rupanya
67 Akan Lahiran
68 Persiapan lahiran
69 Melahirkan.
70 Mengendong Bayi
71 Kesibukan
72 Ipul bahagia
73 Rutinitas Ayah bunda
74 Lely selesai Koas
75 Rencana Pindah ke kota
76 Cerita Bos
77 Resign
78 Warung Nasi Langananku Dulu
79 Berkemas
80 Tempat Fotocopy
81 Ruko Baru
82 Menjaga toko.
83 Hari Pertama
84 Bisa
85 Lely Wisuda
86 Kebersamaan Di Ruko
87 Kuliah
88 Ipul
89 Belanja Kepasar
90 Memasak Berdua
91 Rencana Hamil lagi
92 Adik buat Adiva
93 Hamil
94 Positif
95 Mengidam
96 kehamilan lely.
97 Hari sibuk
98 Bumil
99 Balon
100 Menjelang lahiran
101 Masih belum Melahirkan.
102 belum juga
103 Di Periksa Abang Zul
104 Melahirkan
105 Ipul Ayah Siaga
106 Obrolan dengan abang ipar
107 Permintaan Adiva
108 Berbuka
109 Berbuka 2
110 Ah Abang Zul
111 Alhamdulillah
112 Sibuk
113 Rutinitas
114 Lulus
115 Rencana
116 Persiapan
117 Ikut Tes
118 Menegangkan.
119 Lulus tes
120 Diskusi
121 Memberi tahu karyawan toko
122 Pindahan
123 Kembali Ke Rumah
124 Sekolah Baru Adiva
125 Menata Toko Baru
126 Kesibukan
127 Masih Sibuk
128 Ke rumah Ibu
129 Pembicaraan Ipul dengan adiknya
130 Menginap
131 Kesibukan Pagi.
132 Hari pertama di toko
133 Di rumah
134 Pagi menjelang siang
135 Bercerita
136 Lagi
137 Menunggu
138 Berkunjung
139 Ipul dan Fauzi
140 Bersiap
141 Panen Ikan
142 Ingin
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Sah
2
Drama penganten baru
3
Di rumah baru
4
Berangkat kerja
5
Di tempat kerja
6
Meydina
7
Galaunya penganten baru
8
Ipul malu digoda
9
Ipul oh ipul
10
Rencana Ipul
11
Membujuk lely
12
Demam di pagi hari
13
Berduaan seharian
14
Kedatangan Mertua
15
Jalan Sore
16
Makan Malam
17
Teman Lely.
18
Lely yang pendiam
19
Cerita sebelum tidur.
20
Bicara Sama Abang
21
Ipul yang panik.
22
Lely yang Marah 1
23
Lely masih marah.
24
Abang....
25
Samar Ingatan Lely
26
Di Rumah Ibu.
27
Makan Siang
28
Ikut ke tempat bekerja.
29
Rencana ke kota
30
Curhat.
31
Sayang
32
Lely pov
33
Kekampus
34
Belanja keperluan lely
35
Bertemu Teman Kuliah Lely
36
Masih bertemu teman
37
Cerita Andri
38
Maaf
39
Menginap
40
Suamiku
41
Rumah Sakit
42
Menjelaskan
43
Masih flashback
44
Ini Istriku
45
Bertemu Mertua
46
Makan siang
47
Ikut kekebun
48
Malu
49
Awas Kedengaran
50
Sarapan pagi
51
Lihat sikon bang
52
Di warung mertua
53
Kedatangan Orang Tua Mey
54
Saling Memaafkan
55
Masakan Ipul.
56
Hari Pertama Koas
57
Tugas
58
Kenalan Baru
59
Memasak
60
Ingin Hamil
61
Isi flashdisc lely
62
Ikut istri
63
Rencana
64
Ah.. berondongku.
65
Alhamdulillah
66
Ayah tahu Rupanya
67
Akan Lahiran
68
Persiapan lahiran
69
Melahirkan.
70
Mengendong Bayi
71
Kesibukan
72
Ipul bahagia
73
Rutinitas Ayah bunda
74
Lely selesai Koas
75
Rencana Pindah ke kota
76
Cerita Bos
77
Resign
78
Warung Nasi Langananku Dulu
79
Berkemas
80
Tempat Fotocopy
81
Ruko Baru
82
Menjaga toko.
83
Hari Pertama
84
Bisa
85
Lely Wisuda
86
Kebersamaan Di Ruko
87
Kuliah
88
Ipul
89
Belanja Kepasar
90
Memasak Berdua
91
Rencana Hamil lagi
92
Adik buat Adiva
93
Hamil
94
Positif
95
Mengidam
96
kehamilan lely.
97
Hari sibuk
98
Bumil
99
Balon
100
Menjelang lahiran
101
Masih belum Melahirkan.
102
belum juga
103
Di Periksa Abang Zul
104
Melahirkan
105
Ipul Ayah Siaga
106
Obrolan dengan abang ipar
107
Permintaan Adiva
108
Berbuka
109
Berbuka 2
110
Ah Abang Zul
111
Alhamdulillah
112
Sibuk
113
Rutinitas
114
Lulus
115
Rencana
116
Persiapan
117
Ikut Tes
118
Menegangkan.
119
Lulus tes
120
Diskusi
121
Memberi tahu karyawan toko
122
Pindahan
123
Kembali Ke Rumah
124
Sekolah Baru Adiva
125
Menata Toko Baru
126
Kesibukan
127
Masih Sibuk
128
Ke rumah Ibu
129
Pembicaraan Ipul dengan adiknya
130
Menginap
131
Kesibukan Pagi.
132
Hari pertama di toko
133
Di rumah
134
Pagi menjelang siang
135
Bercerita
136
Lagi
137
Menunggu
138
Berkunjung
139
Ipul dan Fauzi
140
Bersiap
141
Panen Ikan
142
Ingin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!