20. Hancur

Markas Pusat Distrik V/5, bumi tahun 3022.

Semua pasukan Federasi Venus sudah tiba di bumi. Mereka langsung menyerang dan menghancurkan semua bangunan, menculik rakyat bumi yang belum sempat berlindung ke dalam bunker.

" aku takkan mengira akan menjadi sehancur ini bumi kita." ujar Jimin memangdangi bumi di tahun 3022 dengan kemegahannya, hancur dalam satu hari.

...

...

" ya, aku masih tak mengerti. Kenapa pak tua itu sampai harus berbuat sejauh ini." ujar V.

" kau sudah menemukan Jungkook? Mana dia? Suga bilang kita tak boleh terpisah!" ujar Jimin.

" sudah, tapi dia tak mau ikut. Biarkan saja! Dia gagal menyelamatkan satu orang yang tak nyata dihidupnya, tapi mau dia tangisi seumur hidupnya."

" kau meninggalkan dia begitu saja?! Kita harus menyeretnya kesini! Komandan Umum Gong Yoo dan ayahku pasti mengincar kita." ujar Jimin yang kemudian pergi mencari Jungkook.

Markas Pusat Federasi Venus, tahun 3022.

" nona Jeanne? Anda disini?" tanya Leah. Dia sekarang bertugas di bagian kontrol.

...

...

" ya, aku diutus Komandan Charles membantumu disini." ujar Jennie.

" apa benar? Aku kira Komandan takkan mempercayaimu karena kau masih menjadi rakyat bumi."

" rakyat bumi yang berkhianat dan memihak Venus, itu lebih tepat." ujar Jennie membuat Leah akhirnya percaya.

" oh, ya. Siapa yang bertugas di bagian pengontrolan chip sekarang?" tanya Jennie.

" dokter X. Semua orang ikut menyerang bumi kali ini. Hanya kita bertiga yang tersisa di markas." ujar Leah.

" bagus!" gumam Jennie.

" kalau begitu, aku akan menemui dokter X dulu. Ada hal yang perku aku tanyakan. Kau tetaplah disini." ujar Jennie.

Leah menaruh curiga. Kenapa orang penting seperti Jeanne masih berkeliaran di Venus dan bukan ikut menyerang bumi? Benarkah dia memihak Venus?

Jennie berjalan menyusuri koridor. Walaupun terpantau kamera pengawas, seperti yang Leah katakan hanya ada mereka bertiga. Itu sudah cukup aman.

" dokter X?" sapa Jennie dari balik pintu.

" nona Jeanne? Kenapa bisa ada disini? Bukankah situasi bumi tengah genting?" tanya dokter X.

" ya. Tapi apa yang bisa aku lakukan. Kemampuanku rendah sekarang, ayahku takut jika aku sampai mati. Jadi dia mengirimku kesini." ujar Jennie.

" ah, ayahmu memang mempercayakanmu pada kami disini. Tapi banyak rumor beredar bahwa ayahmu ingin jadi penguasa semesta. Benarkah itu? Kau tak berniat mengkhianati kami, kan?"

" aku memang tidak berkhianat, tapi rumor itu akulah yang buat." gumam Jennie dalam hati.

" tentu tidak! Jika aku mengkhianati kalian, untuk apa aku datang sendirian kesini dan cari mati?" ungkap Jennie tanpa ragu.

" yah, benar juga." ujar dokter X percaya.

" oh, ya. Aku sampai lupa tujuanku kesini. Leah memintaku untuk memanggilmu, ada hal yang dia tidak mengerti di ruang kendali." ujar Jennie.

" benarkah? Gadis itu memang bodoh, sulit sekali diajari. Baiklah, aku akan segera kesana. Kau juga akan keluar kan? Jangan diam disini, kau akan dicurigai."

" tentu aku akan keluar." ujar Jennie.

Saat dokter X keluar dan mengunci pintu ruangan itu dengan sidik jarinya, Jennie segera memindai bekas sidik jari itu dengan alat yang ia bawa. Ia membuat replika sidik jari dokter X dengan alat itu.

" berhasil!" gumam Jennie.

Sebelum dokter X kembali, Jennie segera masuk dan mengganti sandi ruangan itu dengan sidik jarinya. Akan butuh waktu lama baginya berada di ruangan itu. Ia tak peduli jika mereka marah, toh dunia akan segera hancur. Tak akan ada waktu bagi mereka untuk menghukum Jennie.

" fingerprint not detected." terdengar sebuah suara dari luar. Sepertinya itu dokter X.

Suara itu terus keluar beberapa kali sampai dokter X akhirnya sadar ada yang salah dan melihat dari balik pintu.

" nona Jeanne?! Bagaimana kau bisa ada disana?!" teriak dokter X saat melihat Jennie ada di ruangan itu.

Jennie tak menghiraukannya dan terus mengotak atik layar transparan besar di depannya.

" jangan sentuh itu!! Jangan!! Kau akan terkena masalah! Cepat bukakan pintunya! Aku janji tak akan membuatmu dihukum!" ujar dokter X.

Jennie merasa sedikit bersalah, selama ini dokter X lah yang selalu baik padanya.

" maafkan aku, dokter X. Aku harus melakukan ini. Aku pasti akan merindukanmu suatu saat nanti." ujar Jennie menatap dalam keluar pintu.

Dan klik!

Hanya perlu menunggu sampai mencapai persentase 100%, semua chip yang terpasang di otak manusia akan berhenti berfungsi dan ingatan masa lalu mereka akan kembali.

" Jeanne!! Hentikan!!" dokter X terus berteriak. Ia tak punya pilihan lain dan pergi mencari bantuan Leah.

Sementara di bumi.

" Jungkook!" teriak Jimin saat ia melihat Jungkook pun tengah berlari menghampirinya.

" akhirnya kau kembali." ujar Jimin.

" ya, kau rupanya masih ingin hidup." lanjut V.

" hush, sudah untung dia kembali. Bagaimana? Sudah baikan?" Jimin memeriksa kondisi Jungkook, takutnya ia masih terguncang.

" ada masalah besar." ujar Jungkook.

" apa lagi?" tanya V kesal.

" Liz, dia.. Hidup kembali." ungkap Jungkook.

" hah? Apa maksudmu?" tanya Jimin bingung.

" Liz, kemarilah." ujar Jungkook meminta Liz untuk keluar, jangan hanya menguping dibalik dinding.

" Liz?" tanya V tak percaya. Sebelumnya dia benar-benar melihat tubuh Liz membeku dan kaku.

" bukan, dia Lisa." ungkap Jungkook.

" apaa?!"

Markas Pusat Federasi Venus, tahun 3022.

Dokter X dan Leah mulai kewalahan menghentikan Jennie. Memang butuh waktu lama agar seluruh chip berhenti berfungsi, karena penggunanya sangat banyak.

" tak ada cara lain. Jika memang semua yang dibumi akan hancur dengan hal itu, lebih baik kita bertiga yang hancur disini."

" apa maksudmu Leah?!" tanya dokter X tak mengerti.

" ayo kita ledakkan markas Venus ini."

" kau gila??! Kita akan mati!! Aku, kau dan Jeanne juga!"

" lalu kita harus biarkan ribuan bahkan jutaan orang yang ada dibumi mati begitu saja?! Lagipula Komandan Charles akan menguasai bumi kedepannya. Mereka akan terus saling menyerang. Kita tidak tahu apa rencana Jeanne, bisa jadi dia memasang program agar mereka semua menyerang satu sama lain atau bahkan bunuh diri!" ujar Leah.

Dia memang sudah curiga sejak awal. Tapi dugaannya itu terlalu jauh. Jennie belum bisa di tahap itu, ia hanya bisa menghapus semua program yang ada.

" Leah.." dokter X berusaha mencegah Leah.

" dokter, jika kau izinkan maka akan aku lakukan. Aku tak akan mengambil nyawamu tanpa izinmu."

" baiklah, Leah. Aku percayakan semuanya padamu."

Sementara di dalam ruangan.

" ayo! Sudah 95% tinggal 5 lagi!!" Jennie semakin semangat karena rencananya akan segera berhasil.

Hingga tiba saatnya setelah penantian yang lama. Ia akan segera keluar dari dunia sialan ini.

" Reprogram, Success!"

" ahhhh!! Akhirnya!! Rencanaku berhasil!!" teriak Jennie bahagia.

Pasti semua orang di bumi sekarang sudah kembali sadar. Begitupun dokter X dan Leah. Jennie segera keluar mencari mereka. Tapi tiba-tiba..

DUARR!!

...

...

...

...

Markas Pusat Distrik V/5, bumi tahun 3022.

...

...

" ledakan apa itu?!" tanya Jimin panik, karena setelah ledakan itu langit bumi tiba-tiba menjadi gelap.

" sepertinya dari luar angkasa." ujar Jungkook.

" tidak.. Jennie!!!" teriak V saat ia sadar Jennie ada diluar sana.

Ia segera berlari menuju markas distrik V/5 untuk mencari Komandan Gong Yoo.

" Jeanne!!" teriak Komandan Gong Yoo melihat asap merah dari ledakan itu masih terlihat dari bumi.

" Paman!! Dimana Jeanne?!" tanya V pada Komandan Umum Gong Yoo yang merupakan paman nya.

" d-dia.. Disana." Komandan Umum Gong Yoo menunjuk ke arah ledakan dengan pasrah.

...

...

" tidak mungkin!! Itu pasti hanya ledakan pesawat tempur!! Jeanne pasti baik-baik saja!!" V berusaha untuk tidak mempercayai apapun yang orang katakan temtang ledakan itu.

Namun di sela-sela kepanikan mereka karena langit bumi mulai menjadi gelap, tiba-tiba..

KRAAKK..

V melihat dengan jelas tanah bumi mulai retak, membuat beberapa gedung menjadi runtuh.

" aku harus mencari Jungkook dan Jimin!" V segera mencari mereka, namun saat kembali ke tempat itu mereka sudah tidak ada disana.

" kalian dimanaaa!!" teriak V bagai orang gila. Semua orang menghilang disana.

Tiba-tiba semua menjadi gelap. V bahkan tidak tahu apa yang dia pijak dan sedang dimana dia sekarang. Ia menjadi semakin panik lalu kemudian ia tertunduk.

" mungkin ini juga yang dirasakan oleh Suga."

" harusnya aku terus bersama mereka tadi."

" dunia sudah hancur."

" dan aku masih disini.."

" seseorang, tolong aku."

...

...

To Be Continue..

Udah siap sama endingnya belum?? 😄

Dengan sangat terpaksa di percepat karena gemes banget akhir-akhir ini sama cerita-cerita yang belum aku tamatin. 😬

So, siapkan mental kalian untuk mengetahui apa ending dari kisah Raja Gila S2 ini. 😢

Ada lanjutan S3 atau tidak? Itu terserah kalian. 😆

Yang penting kita lihat dulu endingnya akan seperti apa. 😃

See you on the last episode! 👋👋

Mau foto Tiga Iblis dari Langit pas lagi kumpul bareng? Here it is! 😘

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!