17. Rencana

Distrik I/1, Bumi tahun 3022.

" HEI! LEPASKAN MEREKA!" teriak Suga yang muncul bersama pasukan lainnya.

" Liz! Ayo cepat kita pergi!" gertak Jisoo.

" tapi Ji Eun dan dua rekan kita bagaimana?!" terlihat Liz yang panik karena sahabatnya Ji Eun tak kunjung ketemu.

" tidak ada waktu lagi!! Mereka juga pasti tengah bersembunyi. Saat waktunya tiba, kita jemput mereka kembali." Sooya berusaha menyeret Liz.

Memang ini rencana mereka. Suga akan dengan sengaja memergoki mereka agar Jimin dan Jungkook langsung dibawa ke Federasi Venus tanpa hambatan apapun.

" ayo, Liz!!" Jisoo terus mendesak. Akhirnya mereka masuk dan pesawat pun lepas landas.

" Ji Eun.." gumam Liz yang terus melihat keluar jendela.

Sooya menatap sendu sahabatnya, Lisa. Kenapa ia malah dekat dengan Ji Eun ketimbang dirinya? Padahal di dunia nyata, teman Lisa adalah dia.

Markas Pusat Federasi Venus.

" ahh, seperti ini rupanya planet Venus." ujar Jungkook.

" hush! Ini dunia palsu. Mana mungkin Venus seperti ini di dunia nyata."

Tak lama akhirnya mereka tiba di hadapan Komandan Federasi Venus,

...

...

" hai, selamat datang di istanaku. Tiga Iblis Dari Langit! Ahh, salah. Sekarang tinggal dua, karena yang satu sudah jadi milikku. Haha!" ujar seseorang yang duduk di singgahsana. Sambutan yang amat sangat baik.

" inikah yang selama ini disombongkan oleh Oliver? Dia memang hanya bisa duduk di istana memakai mahkota! Anaknya hilang pun ia tak tahu." orang itu terus saja berbicara.

Jimin hanya tertunduk dengan wajah menahan tawa. Andai orang ini tahu bahwa Jimin sengaja datang ke istana nya bukan diculik prajuritnya.

" oh, ya. Kalian jangan takut. Aku tidak akan memberikan gen biru pada kalian. Karena aku rasa itu tidak perlu. Si penembak jitu Monsun Ji pun jadi tak berguna setelah mendapatkan gen birunya."

" Aku butuh kejeniusan kalian. Jika kaian menolak untuk membantu, aku akan menghancurkan bumi kalian beserta isinya."

" jenius? Yang benar saja.." gumam Jungkook yang tak bisa menahan tawa. Mereka berdua dan V sama saja, payah. Diberikan gen biru atau tidak, mereka akan tetap tak berguna.

" kenapa kau tertawa?" tanya Komandan membuat Jungkook kaget.

" ah, a-aku.. Hanya tidak percaya padamu, karena aku tidak mengenalmu." jawab Jungkook.

" ah, ya! Aku lupa memperkenalkan diriku. Haha.. Aku kira orang bumi masih mengenalku sebagai 3 petinggi dunia. Ternyata secepat itu mereka melupakanku."

" dugaan kita benar, selain Komandan Gong Yoo dan ayahku.. Dia pasti.." isyarat Jimin pada Jungkook.

" aku adalah pemimpin Federasi Venus, Komandan Umum Charles."

Wilayah terbuka, Federasi Venus. Tahun 3022.

V terus mencari keberadaan Jisoo setelah tahu keadaan IU. Ia tak menyangka seseorang selembut Jisoo bisa melepaskan dua peluru seperti itu.

" aku tidak punya pilihan lain! Kau tahu sendiri manajermu itu keras kepala!" gertak Jisoo.

" dia bukan manajer, tapi sudah seperti keluarga kami! Apa kau sampai harus menembaknya? Dia sedang hamil!"

" aku juga tahu! Itu sebabnya aku menembak kakinya. Kau tahu sendiri disini lebih berbahaya!"

" sudah, sudah.. Kalian bertengkar disini seperti pasangan suami istri saja!" ujar Jennie yang tiba-tiba muncul.

V yang masih belum terbiasa langsung tertunduk mematung layaknya robot.

" mana sudi aku punya suami sepertinya!" gertak Jisoo, V pun tak bisa melawan.

" lalu kau mau punya suami seperti apa? Pangeran J?" pertanyaan random Jennie membuat pipi Jisoo memerah. Kenapa? Jisoo pun tak mengerti.

" dan kau! Orang Venus tidak selalu berlagak seperti itu. Yang normal saja, kecuali saat bertugas atau dihadapan Komandan."

" baik nona Jeanne." jawaban V membuat Jennie terdiam.

" nona?! Dia memanggilku nona?" gumam Jennie.

" aku di pihak kalian, camkan itu! Jangan sembunyikan hal apapun jika kalian ingin selamat." ujar Jennie dengan tegas. Kemudian dia pergi.

Entah kenapa setelah kalimat itu, V langsung bergegas mengejarnya.

" nona Jeanne? Bisa bicara sebentar?" tanya V.

" ada hal apa?" Jennie pun berhenti dan berbalik.

" itu.. Bisa jelaskan padaku rencana pa yang sudah kalian siapkan?"

" kenapa tidak tanya Sooya? Kalian akrab sekali dari tadi."

" nona memperhatikan kami dari tadi? Ahh, maaf. Aku agak kesal dengan nya, dia menembak kaki manajerku 2x. Aku tidak mau bicara padanya lagi."

" ah, iya baiklah. Temui aku disini malam pukul 9." ujar Jennie singkat, kemudian pergi.

" ah, satu lagi. Jangan panggil aku nona, aku bukan putri raja. Aku hanya putri seorang pengkhianat." ujar Jennie tanpa berbalik.

" aku tahu kau bukan orang seperti itu." ujar V.

" dan.. Jangan terlalu dekat dengan Leah, dia bukan dari dunia nyata. Semakin kau menyukainya, maka semakin sakit saat kau harus meninggalkannya." Jennie pergi setelah mengatakan hal itu.

V hanya terdiam.

" Leah? Yang benar saja! Kata siapa aku suka padanya?" gumam V.

Malam pun tiba. Sesuai permintaan Jennie, V bahkan tiba sejam lebih awal disana. Memandangi langit Venus yang lumayan indah di malam itu.

" langit di dunia palsu ini lumayan juga." gumam V.

...

...

" sudah kubilang jam 9, kenapa sudah disini?" tanya seseorang yang ternyata adalah Jennie.

...

...

" ini juga belum jam 9, kenapa kau sudah kesini?" tanya V seakan tak ingin ada yang menganggu waktu santainya.

" ya, aku hanya ingin tiba lebih awal saja. Aku benci keterlambatan." ujar Jennie.

" tunggu, barusan kau tidak memanggilku nona kan?" tanya Jennie.

" tidak. Bukankah kau tidak menyukainya?" tanya V balik.

" lupakan saja. Kita tunggu yang lain dulu." ujar Jennie yang kemudian duduk di samping V.

" yang lain? Kukira hanya akan ada kita berdua disini?" tanya V.

" kau kira ini kencan?! Rencana besar kita akan dimulai minggu depan, bersiaplah!"

" hah? Minggu depan?!" ujar V. Ia tak mengira waktu akan berlalu sesingkat itu. Entahlah, apakah ia akan merindukan kepalsuan dunia ini?

" kau sepertinya masih betah disini?"

" tidak. Aku hanya.. Tidak pernah bisa se-bebas ini sebelumnya."

" dan ketika kita bisa keluar dari sini, semua memori akan hilang. Tempat indah dan menyeramkan ini, perjuangan bersama teman-teman, dan kau. Semua akan hilang." lanjut V.

" darimana kau tahu hal itu!?" tanya Jennie kaget.

" Suga dan manajer kami, IU. Mereka buktinya. Dunia seperti ini bukan pertama kalinya bagi mereka."

" apa?! Jadi rumor bahwa Suga mengalami amnesia itu benar?!" tanya Jennie kaget.

" ya, aku takut keluarnya kita dari dunia ini tak semudah itu."

" sebelum rencana itu terjadi, bisakah kau menemuiku disini pada jam yang sama?" ujar Jennie menatap dalam V.

" aku? Kenapa kau mau bertemu denganku? Apakah yang lain juga harus aku ajak?" tanya V polos.

" jangan! Sendiri saja, kau harus datang kemari sendiri. Jangan ajak siapapun!" tegas Jennie.

" ya, oke." jawab V.

Tak lama ada orang lain yang datang. Itu adalah Jisoo, Jungkook dan Jimin.

" V!! Astagaa!! Aku rindu sekali padamu!" teriak Jimin berlari memeluk V.

" hei! Kita bertemu setiap hari di rumah bangtan! Kenapa kau emosional sekali?" tanya V melepas pelukan Jimin.

" hyung, kami merindukanmu seperti tak bertemu ribuan tahun lamanya." ungkap Jungkook.

" aku bahkan tak akan berumur sepanjang itu." ujar V.

" mana Liz?" tanya Jennie.

" dia sudah masuk asrama." jawab Jisoo.

Ya, jangan sampai Liz tau rencana mereka. Karena dia masih Liz bukan Lisa yang di dunia nyata.

" oke, kita persingkat saja pertemuan kaki ini." Jennie segera mengambil alih topik utama mereka.

" rencana kita yang pertama, usulkan penyerangan bumi secara besar-besaran. Dan usahakan Komandan Umum Charles harus ikut serta." ujar Jennie.

" tapi itu sulit, dia orang penting disini kan?" ujar V.

" kita harus mengadu domba mereka dulu." jelas Jennie.

" mereka?" tanya Jimin.

" ya. Komandan Charles, ayahmu dan ayahku." ujar Jennie.

Jimin hanya termenung. Memang benar ia bukan ayah aslinya, tapi melihat kebaikannya selama ini.. Jimin rasa tak tega mengkhianatinya.

" sadalah Pangeran J! Dia bukan ayahmu. Jika kau mau keluar dari sini lawan rasa bersalahmu itu!" tegas Jennie.

Jisoo menatap sendu orang yang disukainya itu. Perlahan ia beranikan diri untuk mendekat dan mengelus punggungnya.

" kau pasti bisa, aku yakin itu." ujar Jisoo pelan.

" lalu orang itu bagaimana?" tanya Jungkook.

" siapa?" tanya Jennie balik.

" gadis berambut biru lain yang merupakan kawan kalian di dunia nyata."

" Liz? Dia.. Kita urus saja nanti. Yang penting jangan beritahu siapapun kita sering berkumpul dan saling mengenal. Bersikaplah acuh saat bertemu satu sama lain. Terutama kau V! Otakmu sudah dipasang chip pengendali dan di program ulang. Jika kau sampai menyapa dua temanmu, maka habislah sudah!" ujar Jennie menatap tajam kearah V.

" ya, aku mengerti!" gerutu V.

" dan saat penyerangan besar itu tiba, aku sendiri yang akan diam disini. Kalian tinggalah di bumi selama mungkin, ulur waktu kalian selama disana."

" disini serahkan saja padaku."

" aku akan memprogram ulang chip yang terpasang di otak semua orang."

To Be Continue..

...

...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!