Markas Distrik IV/4, Bumi tahun 3022.
Ruang tamu pribadi.
...
...
" kita sudah terlalu larut ke dalam permainan dunia ini." ujar Suga ketika mereka bertiga tengah menunggu untuk bertemu dengan Komandan Umum Gong Yoo.
" mungkin memang itulah yang di inginkan pembuat dunia ini, hyung." jawab Jungkook lesu.
" tapi setidaknya kita harus mencari cara agar bisa keluar dari sini." ujar Jimin
" waktu itu, apa yang terjadi sampai kau bisa keluar hyung?" Jimin melanjutkan ucapan nya dengan pertanyaan pada Suga.
" aku juga tak paham. Kalau aku tahu, pasti kita sudah keluar sekarang." jawab Suga.
" setidaknya pasti akan ada petunjuk. Coba ingat-ingat kembali, hyung." Jungkook memohon pada Suga dengan puppy eyes-nya.
" ayolah, aku tersiksa disana sampai 15 tahun lamanya. Tak ada petunjuk apapun! Penderitaan kalian ini tak seberapa! Harusnya kalian berterima kasih, aku masih mau membantu kalian disini." Suga malah tersulut emosi, padahal Jungkook hanya bercanda.
Akhirnya Jimin dan Jungkook terdiam. Mereka semakin merasa putus asa. Akankah mereka terjebak disini selamanya? Lalu bagaimana dengan V?? Apakah dia akan hilang begitu saja? Suga menatap dalam kedua adiknya. Merasa bersalah dengan apa yang barusan ia katakan.
" haish, maaf aku tak bermaksud menyakiti kalian. Aku hanya terlalu stress akhir-akhir ini." dengan nada pelan Suga menyesali perbuatannya. Semua member tahu, Suga adalah orang yang paling gengsi kalau soal minta maaf.
" tidak apa-apa, hyung." jawaban kedua adiknya masih terdengar putus asa.
" ayolah.. Kenapa kalian seperti mengemis untuk mati lebih cepat? Jika kalian ingin keluar maka harus hidup dulu. Setidaknya berjuanglah untuk hidup." ujar Suga.
" baiklah, hyung." jawab Jungkook masih lesu.
" apa kalian ingat bahwa aku sempat kehilangan ingatan?" pertanyaan Suga membuat mata kedua adiknya sedikit bernyawa.
" ah, iya. Waktu kau hanya melupakan IU?" tanya Jimin menegaskan.
" ya. Saat itulah aku keluar dunia sialan itu."
" benarkah?? Apa kau ingat peristiwa apa yang terjadi sebelum kau lupa ingatan?" tanya Jimin antusias.
" hanya ada kilat besar menyambar, membuat langit retak lalu tiba-tiba gelap."
...
...
" begitu saja?" ujar Jimin tak puas dengan penjelasan Suga.
" kau meremehkan situasiku. Bagaimana jika kau merasakan hal seperti itu? Terperangkap dalam lorong gelap, di kelilingi suara-suara aneh yang memecah kepalamu hingga ingatanmu jadi hancur berkeping-keping."
" tapi hyung, kenapa dunia itu baru hancur setelah 15 tahun lamanya? Apakah ada perbedaan di sepanjang tahun yang kau jalani?" Jungkook pun masih tak puas dengan penjelasan Suga.
" ini memang konyol. Tapi yang aku tahu perbedaan nya adalah.."
" kalian sudah lama menunggu?" kalimat Suga terpotong oleh kedatangan seseorang.
Dia tak terlihat begitu tua, namun cukup dewasa. Wibawanya sangat kuat, membuat mereka tak berani menatap dan bertanya.
...
...
" ahh tidak, kami sangat senang menunggu anda." ujar Jimin berusaha menjaga image-nya sebagai Pangeran, berdiri dn menyapa. Suga dan Jungkook pun demikian.
" jangan sungkan, duduklah. Kau adalah putra sahabatku, tentu ku anggap putraku sendiri." ujarnya. Dari situ mereka langsung tahu, memang benar inilah Komandan Umum Gong Yoo.
" apa ini hanya pemikiranku saja?" bisik Jungkook.
" kita satu pikiran, dia memang mirip aktor Gong Yoo di dunia kita." ujar Jimin.
" apa mungkin ini memang dia?" tanya Jungkook.
" sssht! Jangan banyak berbisik di depannya!" Suga memperingati kedua adiknya untuk lebih menjaga tatakrama.
" kalian menjadi sangat akrab setelah sembuh dari koma." Komandan Umum Gong Yoo membuka topik pembicaraan.
" ahh, iya Komandan. Kami semakin akrab dengan Letnan Spike karena dia mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan Monsun. Namun mungkin bekum saatnya dia kembali." ujar Jimin.
" ayolah, jangan panggil aku Komandan, canggung rasanya. Panggil paman saja, kau biasa memanggilku begitu. Aku turut sedih perihal hilangnya ingatanmu. Tapi aku hanya akan memberi satu kesempatan ini seumur hidup kalian, panggil aku paman. Termasuk Letnan Spike dan Whiskey juga. Kalian sangat akrab denganku sebelum kecelakaan itu terjadi." jelas Komandan Umum Gong Yoo.
" ahh, baiklah Ko.. Eh, Paman. Ini agar dirimu lebih nyaman." jawab Jimin.
" oh, ya. Aku malah lupa. Kalian ada perlu apa kemari? Sepertinya penting?" tanya Komandan Umum Gong Yoo.
" ehm, itu.. Paman.. Kami ingin menyelamatkan Monsun kembali. Tapi sepertinya itu tidak mudah." ujar Jungkook.
" itu memang tidak mudah. Tak hanya kalian yang tengah berusaha, tapi kami juga. Semua personil tentara bumi ingin menyelamatkan rekan mereka. Dan tentu bukan Monsun saja yang terjerat disana."
" ah, begitu." Jungkook menghela nafas.
" tapi tenang saja Whiskey, selagi kita berusaha pasti ada celah. Cara apapun itu akan kami lakukan agar rakyat bumi yang dikurung disana bisa kembali."
" tapi, paman Gong.. Apa sebenarnya motif mereka terus menyerang kita?" tanya Suga, karena mereka memang sudah di izinkan memanggil Komandan dengan sebutan paman.
" kisah yang panjang. Tapi intinya mereka haus wilayah dan ingin menguasai bumi."
" tapi kenapa mereka memakai orang bumi sebagai tentaranya? Apa Venus tak memiliki spesies manusia atau apalah yang tinggal disana? Lalu darimana mereka mendapatkan banyak senjata?" tanya Suga makin penasaran.
" ah, aku lupa. Kalian kehilangan ingatan sepenuhnya. Agar lebih jelas, kalian perlu belajar dari nol. Atau mungkin memakai chip di leher kalian agar bisa beradaptasi di bumi ini."
" chip?" Jimin tak mengerti.
" ya, tentara Federasi Venus juga memakainya. Mengontrol pikiran dan tindakan tentaranya. Serta menanamkan ilmu beladiri tinggi pada chip mereka."
" apa kita juga punya hal seperti itu?" tanya Jungkook.
" tentu saja, Venus bisa punya karena kita.." tiba-tiba saja paman Gong Yoo terdiam.
" ah, mereka pernah mencurinya dari kita." lanjutnya.
Suga mulai menatap curiga.
" besok datanglah, paman akan membawa kalian ke tempat dimana chip itu dibuat. Kalian bisa memakainya masing-masing satu. Setidaknya kalian perlu ilmu bela diri untuk bertahan hidup bukan?"
" ah, iya paman. Kami sekarang malu menyandang status sebagai Iblis dari Langit, kemampuan bertarung kami sudah lemah." ujar Jungkook.
" bahkan nol besar." bisik Jimin membuat Jungkook tertawa.
" jangan berkecil hati, sekarang setiap orang bisa handal bertarung dan pintar tanpa belajar. Besok datanglah setelah tenggelam matahari. Kalian akan kembali menjadi orang-orang hebat dalam semalam."
" baiklah paman, besok kami akan datang. Kalau begitu maaf hari ini merepotkan paman, kami pamit pulang." ujar Jimin seraya berdiri untuk berpamitan.
" baiklah, paman tunggu kedatangan kalian besok."
Rumah Bangtan, bumi tahun 2022.
Suga terus berpikir keras. Tapi Jungkook dan Jimin malah kegirangan karena sebentar lagi mereka akan menjadi orang yang pintard an pandai bertarung. Memang hanya Suga disini yang kritis dengan setiap kalimat yang diucapkan paman Gong.
" apa kalian tak berpikir bahwa paman Gong Yoo itu benar-benar BAIK?"
" kenapa memangnya? Toh dia bilang aku juga putranya karena ayahku adalah sahabatnya." ujar Jimin.
" kau tak ingat pak Nam pernah bilang hubungan mereka tak baik?" sangkal Suga.
" tapi masa iya sih? Itu mungkin masalah mereka di masa lalu. Aku tak berhak ikut campur." timpal Jimin.
" apa semudah itu memberikan chip pada kita? Dia tak bilang efek sampingnya apa."
" ayolah, hyung. Dia mempermudah kesulitan kita sekarang. Kita tak perlu tanya sana sini lagi. Kita langsung tahu keadaan bumi, sejarahnya serta ilmu beladiri dalam satu waktu." ujar Jungkook.
" tetap saja, aku merasa tak tenang." ujar Suga gusar.
" beristirahatlah dulu, hyung. Kita harus fokus menyelamatkan V dulu." ujar Jimin.
" kalian berbohong!!" sebuah teriakan mengejutkan mereka di ruang tengah.
" V?? Kau terbangun?" tanya Jimin pada V yang memang sudah berubah sejak awal.
" sudah kubilang namaku G28J07T1996 Pasukan Federasi Venus unit.."
" ya.. Ya.. Kami sudah tahu." Suga tak ingin mendengar basa-basi lagi. Ia sudah stress mengurus satu orang ini. Namun sudah menjadi keberuntungan juga V bisa kembali.
" kenapa aku malah kembali kesini?!" teriak V lagi.
" dengar, hukum dunia ini tak semudah itu." Suga merangkul V hendak mengajaknya duduk.
" lepas! Jangan menyentuhku makhluk bumi yang kotor!!"
Plak!
Teriakan V cukup membuat satu tamparan mak Jin melayang di pipi kirinya.
" hey! Jangan mentang-mentang kau punya senjata!! Bisa berbuat seenaknya disini! Duduk diam saja, jangan buat keributan!! Nanti tidak kebagian makan, baru tahu rasa!" celoteh Jin hyung dengan spatula di tangannya. Member BTS itu ternyata tengah memasak dan malas melihat perdebatan.
Ia kembali ke dapur dan memasak setelah menyeret V untuk duduk. Benar saja, dia hanya duduk diam tak berkata sepatah pun.
" makanan siap!" teriak Jin membuat semua member berlari ke arah meja makan. V masih terdiam.
" ayolah, kami tak akan meracuni mu. Kau perlu makan untuk tetap hidup!" ujar Jungkook menyeret V. Entah mungkin karena chip pengendali itu tak berfungsi disini, V jadi mudah menuruti perkataan teman-temannya.
" apa ini?" tanya V menunjuk satu hidangan.
" itu ikan. Apa kau baru melihatnya sekali seumur hidupmu?" ujar mak Jin meledek adiknya.
" kenapa kau memasaknya?" tanya V polos.
" untuk kau lihat sepuas hatimu. Yaa untuk kau makan, lah!" gertak Jin.
" tapi, aku tak makan ini." V berpikir keras.
" lupakan, sudah kubilang ini tahun 2022. Belum ada kapsul makanan disini, semuanya manual. Apa perlu aku mengajarimu mengunyah seperti bayi?" ujar Suga menyodorkan mangkok kecil pada V.
" tidak usah!" gertak V mempertahankan harga dirinya.
Ya, di tahun 3022 memang sudah tak ada makanan. Setiap manusia mengisi energi dengan kapsul. Satu kapsul bisa membuat manusia kenyang hingga berhari-hari.
Tapi V yang sudah hilang ingatan masa lalu nya sudah lupa caranya makan. Itu membuat member lain kesal dan gemas dengan perilaku V.
...
...
To Be Continue..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments