Markas Pusat Federasi Venus.
...
...
" Ji Eun, kami tahu kau baru sembuh dari cedera minggu lalu."
" tapi saat ini kami benar-benar membutuhkanmu."
" kami akan kembali mengutusmu ke bumi. Besok kita akan menyerang mereka."
IU menunggu gelisah diluar ruangan tempat V bekerja. Ia merasa tidak tenang dan terus memegangi perutnya. Berharap kegelisahannya saat ini takkan berpengaruh pada bayinya.
" IU.. Eh, Ji Eun! Kenapa kau bisa ada disini?" tanya V panik saat melihat IU tiba-tiba ada di markas.
" ayo kita bicara di tempat lain!" IU menarik lengan V dan membawanya ke tempat yang luas, agar mustahil bagi pengawas untuk melihat atau mendengar pembicaraan mereka.
" gawat." IU terus mengatakan kata itu membuat V khawatir tanpa alasan yang jelas.
" jelasin dulu!" gertak V kesal.
" aku diutus ke bumi besok."
" kenapa? Aku kira hanya pasukan khusus saja yang diutus kesana?"
" apa kau akan ikut?" tanya IU.
" tidak, aku hanya mendapat kabar dari orang lain. Aku ditempatkan dibagian pengawasan."
" sial!" IU semakin kesal.
" apa kau sempat meneliti siapa kau yang dulu?"
" mereka bilang aku adalah pasukan khusus Unit 03. Aku diberi cuti sementara karena cedera."
" ini kesalahan kita. Harusnya kita cari tahu dulu siapa kau disini. Seperti Leah, tak mungkin rasanya manusia bumi dibawa kesini hanya untuk jadi rakyat biasa." V berpikir keras, ia tak ingin jika IU sampai ada di posisi yang berbahaya.
" ketimbang mati, aku lebih takut bertemu Suga disana!"
" hush! Jangan katakan hal buruk! Kalau kau mati maka Suga juga akan membunuhku!"
" aku bahkan tidak bisa mengemudikan mobil dan motor, apalagi pesawat tempur."
" bisakah kau membuat alasan seperti kami berempat? Lupa ingatan?"
" kalian adalah petinggi yang di hormati di bumi. Kalau aku? Sekali tidak berguna pasti mereka akan menghabisiku!"
" carilah alasan lain agar kau lolos. Kabur dulu atau apalah. Aku akan mencarimu nanti."
" kabur? Kau gila? Mau kabur kemana? Ke Mars?"
" siapa tahu mereka mau menerima."
" jangan bercanda! Ini bukan waktunya! Kita hanya punya beberapa jam sampai hari esok tiba."
" aku serius, kau benar-benar harus kabur ke tempat yang aman. Ah! Aku ada ide."
" apa?"
" kau harus tetap membuat alasan, tapi jangan pada Komandan! Pada rekan satu tim mu nanti."
V membisikkan rencana nya pada IU. Sekilas IU sempat menolak. Tapi memang tak ada pilihan lain. Ia harus tetap ikut berperang esok hari.
ESOK HARINYA.
" haish, semoga Bangtan Junior yang dikandung IU baik-baik saja. Bertahanlah IU! Masa depan junior kami ada di tanganmu." gumam V ketika melihat pesawat tempur yang di tempati IU lepas landas.
DI PESAWAT.
Jantung IU terus berdegup kencang, tidak tahu apakah rencana yang ia siapkan bisa berhasil atau tidak. Ia sangat payah dalam hal berbohong dan berakting.
" pasukan khusus unit 03." seseorang bicara. IU masih melamun.
" hey! Kau! Sadarlah!" gertak yang lainnya. Membuat IU tersadar.
" eh, aku?"
" ya! Kau unit 03 kan?!" gertak seseorang yang mengemudikan pesawat.
" ah, iya. Kenapa?" tanya IU polos.
" 15 menit lagi kau yang mengemudi, aku harus bersiap."
" ahh, itu.. Aku.." IU terlihat gugup.
" kenapa? Apa cedera tanganmu belum pulih??" tanya dia lagi.
Akhirnya! IU punya kesempatan untuk mengelak.
" ahh! Iya.. Aduhh.. Tanganku masih sakit. Kalau aku yang mengemudi bagaimana jika kita menabrak?" ujar IU menakuti rekannya.
" ah! Sudah kuduga! Seharusnya komandan jangan memanggil dia! Merepotkan saja!" gerutu pilot yang sebelumnya.
" iya! Awas kau kalau jadi beban di misi ini. Lindungi dirimu sendiri! Kami tidak akan bertanggung jawab jika kau mati."
" ah, iya. Lalu aku harus lakukan apa agar tidak mati?"
" harusnya kau diam saja jangan ikut misi ini!" gertak rekan IU yang tengah memakai sesuatu di pungungnya.
" aku tidak berani menentang komandan." ujar IU berusaha terlihat semenyedihkan mungkin.
" haish, padahal dulu kau pejuang paling tangguh. Tidak pernah takut mati. Kenapa sekarang terlihat lesu sekali?"
" ah, benarkah?"
" kalau begitu berikan aku tugas yang mudah saja." ujar IU berusaha agar tidak dicurigai dan tidak mengundang kemarahan komandan Federasi Venus.
" kau yakin? Apa tanganmu itu bisa menjangkau mesin terbang kita?"
" mesin terbang?" IU semakin tak paham.
" haish, dari ekspresinya aku sudah tahu! Tamatlah kita." ujar pilot yang sedari tadi menggerutu.
" sudahlah.. Unit 03. Kau hanya perlu pergi membawa seorang anak berusia sekitar 5 tahunan. Menangkap anak seperti itu tidak perlu terbang. Kau hanya perlu mengendap-endap dan gunakan wajah memelasmu itu." ujar seseorang disamping pilot.
" seorang anak usia 5 tahunan? Untuk apa?" tanya IU penasaran.
" apa kau lupa? Misi kita ke bumi saat ini adalah membawa 2 Iblis dari Langit serta seorang anak usia 5 tahunan. Pasukan sebelumnya hanya mampu membawa satu orang dari 3 Iblis dari Langit yaitu Laksamana Monsun Ji. Semoga kita tidak pulang dengan tangan kosong hari ini."
" maksudmu.. Dua Iblis dari Langit itu.. Ji.. Eh, Pangeran J dan Whiskey?"
" ya! Itu kau tau. Biarkan kami saja yang menangkap mereka. Kau hanya perlu jalankan tugas kecil dan kembali ke dalam pesawat. Jangan berkeliaran atau kau akan tertinggal di bumi!"
" memangnya kenapa kalau aku tertinggal di bumi?"
" kau tidak tahu? Manusia bumi adalah makhluk yang paling kejam! Mereka akan membunuh kita tanpa ampun. Ahh, entah ada masa lalu apa antara Venus dan Bumi hingga mereka sangat membenci kita." ujar pilot sembari membelokkan pesawat melewati bebatuan langit yang lumayan besar.
" ahh, jadi pemikiran itu yang ditanamkan komandan Federasi Venus kepada manusia-manusia yang dibawa dari bumi.
Haish, mereka bodoh sekali. Bumi dan Venus tidak punya masa lalu buruk apapun di zaman dahulu! Justru mereka yang di bawa ke Venus untuk memusuhi kaum mereka sendiri dibumi." gumam IU dalam hati.
Tak lama mereka akhirnya melihat bumi semakin dekat. IU gemetar ketakutan. Dibanding kematian, sekali lagi ia hanya takut Suga dan yang lain mengenali dia disana.
" sudah dalam mode otomatis. Segera bersiap! " ujar pilot dengan tegas yang kemudian berbalik.
Semula mereka memakai pelindung kepala hingga IU tidak bisa melihat wajah mereka dengan jelas. Tapi kali ini semua kru pasukan khusus berkumpul di satu tempat yang sama. Ketika dua orang yang sedari tadi duduk di depan kemudi pesawat akhirnya berbalik, IU seketika kaget.
" astaga.." mata IU tak berkedip melihat mereka berdua.
" kenapa kau menatapku begitu?" tanya pilot yang sedari tadi menggerutu.
...
...
" t-tidak.. Aku hanya.. Seperti mengenalmu." ujar IU gugup.
" kau memang mengenalku, bodoh! Kenapa kau aneh sekali akhir-akhir ini." ujarnya.
" sudahlah, Liz. Dia baru sadar dari koma panjangnya, mungkin ingatan nya masih kabur." ujar seseorang lagi.
" ah, iya." jawab IU masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Liz? Yang benar saja!! Dia Lisa Blackpink! Tapi mungkin dia hanya tiruannya saja, dia tidak terlihat seperti Lisa di dunia nyata yang ramah dan periang.
" baiklah. Karena kau tampak bingung, aku akan mengenalkanmu pada rekanmu lagi. Kau tahu namamu Ji Eun kan? Secara formal kami memanggilmu unit 03, tapi saat senggang begini kami juga memanggilmu Ji Eun kok. Jadi santai saja ya. Oh, ya. Dia yang tadi terus menggerutu padamu adalah Liz, padahal dulu kalian berdua paling dekat. Dia mungkin masih kesal dengan kecelakaanmu minggu lalu."
" ahh, iya." ujar IU singkat. Orang ini ramah sekali, sama persis dengan sosok aslinya di dunia nyata. Apa mungkin dia..
" aku Sooya, kelak kalau butuh apapun panggil aku saja ya!" ujarnya ramah.
...
...
" dia mirip Jisoo Blackpink, persis sekali." gumam IU. Tapi kembali menggeleng, tidak mungkin dia adalah Jisoo.
Di sela-sela lamunan IU yang terus merasa tak percaya, bahwa ada banyak sekali yang terlibat di dunia baru ini. Tiba-tiba pesawat mereka sudah menembus atmosfer bumi dan mulai melihat keadaan bumi menjadi lebih dekat.
" benar-benar berbeda!" IU terus berdecak kagum melihat bumi di tahun 3022 sangatlah canggih. Inikah yang dilihat para Bangtan dalam mimipinya selama ini?
" indah bukan? Jangan terlena, kita tidak seharusnya ada disini." perkataan Sooya mengagetkan IU.
" ah, iya. Kita punya misi."
" ya. Jika misi itu selesai, kita bisa kembali ke dunia nyata." ujar Sooya menatap sendu keluar jendela.
" hah?! Sooya? Bagaimana kau.."
" aku lega.."
" ternyata bukan hanya aku yang berusaha keluar dari dunia sialan ini."
...
...
To be continue..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments