3. Tawanan

...

...

Istana Raja Oliver, tahun 3022.

" kenapa dunia ini licik sekali. Aku mendapatkan posisi komandan, dan kau malah jadi pangeran." 😒 gerutu V.

" dunia ini pasti tahu, tampang sepertiku ini memang paling cocok menjadi pangeran." 😌 ujar Jimin sombong.

...

...

" ingat untuk tidak memanggil nama asli kita satu sama lain. Kau ingat kan namaku?" tanya Jungkook.

" ya.. Namamu seperti alkohol, Whiskey." jawab Jimin.

" ya, padahal kalian awalnya tak pernah mengizinkanku minum alkohol sampai aku berusia 20 tahun." 🙁

" tapi sekarang kau bukan hanya berani minum alkohol, kau bahkan berani memasang banyak tindik dan tato di tubuhmu." ujar V.

...

...

" ah, iya." 😅 timpal Jungkook.

" ingat, kita masih bisa berpenampilan nyentrik sebagai Idol. Tapi disini kita adalah anggota militer." V memberikan wejangan pada adik bungsunya itu.

" iya, iya.. Namamu Monsun Ji kan??" tanya Jungkook.

" ya, aku terkenal tampan dan populer di Distrik V/5." 😎

" iya, tapi jangan harap aku akan memanggilmu Hyung disini. Kita adalah satu angkatan sekarang."

" kau harus tetap memanggilku hyung! Aku sudah tahu kau bisa satu angkatan dengan aku dan Jimin karena loncat kelas." ujar V.

" iya, iyaa.. Itu karena aku JUGA terlalu pintar disini." 😎 Jungkook terus memuji dirinya.

" kita semua sama sekarang, orang terbodoh di tahun 3022." 🙂 ujar Jimin menyadarkan mereka.

" ah, iya. Masih untung kita masuk ke dunia ini menjadi orang yang cukup berpengaruh. Kita masih bisa menghindari pertempuran itu." ujar V.

" tetap saja, waktu itu akan tiba. Apalagi Suga hyung belum menemukan cara agar kita bisa keluar dari sini." keluh Jungkook.

" bagaimana kalau kita masuk akademi lagi? Kita belajar segalanya dari awal." saran Jimin.

" kau tidak malu? Gelar kita sebagai tiga iblis dari langit akan hancur." ujar V.

" bukankah seluruh rakyat bumi sudah tau bahwa kita hilang ingatan? Cukup bertindak menyedihkan saja dan menarik simpati mereka." jelas Jimin.

" ah, semoga saja tindakan kita ini tak akan mengundang bahaya." ujar Jungkook.

Satu minggu di akademi perang.

...

...

...

...

" bukankah aku keren?" V menyombongkan seragamnya.

" seragam kita sama. Malah punyaku lebih keren darimu." balas Jungkook.

...

...

...

...

" sudah-sudah. Apa kalian tidak memperhatikan bahwa semua teman-teman kita ada disini?" ujar Jimin.

...

...

...

...

" ya, tapi mereka tak mengenali kita. Nama mereka juga berbeda-beda." ujar V.

" ya, tapi bukan itu yang aku khawatirkan." ujar Jimin.

" apa?" tanya Jungkook.

" bukankah kalau mereka mati kemudian mengenali kita, itu artinya teman-teman kita yang asli sudah masuk dunia ini?"

...

...

" ahh, iya.. Suga hyung pernah menjelaskan hal itu. Kita juga masuk karena pemilik asli tubuh ini sudah mati."

" apa itu artinya mereka hanya tengah menunggu giliran?"

" hush! Jangan bicara sembarangan. Suga bilang, dia tak akan bisa masuk karena sudah menjadi peserta dunia sebelumnya."

" lalu kenapa wujud Suga yang lain ada disini?" tanya Jungkook kebingungan.

" aku juga tidak paham. Dunia ini rumit sekali."

" tapi intinya kita jangan biarkan ke empat orang itu mati. Dan jangan sampai di rumah bangtan ada yang memakan apapun dari orang asing." ujar V memperingatkan.

" ya, kita tak pernah tahu siapa pak tua itu."

Di sela-sela obrolan mereka, tiba-tiba suasana kampus mereka ricuh. Ada yang saling mengamankan, ada yang melindungi dirinya sendiri, ada yang berlari masuk dan keluar.

" ada apa?" 😳 ujar ketiga pemuda itu saling menatap satu sama lain. Mereka benar-benar tak mengerti apa yang terjadi.

Di lanjutkan dengan suara sirine tanda bahaya. Tiba-tiba..

Duar!!

" ada bom?!!" 😱 teriak ketiga pemuda itu seraya berlari tak tentu arah.

" jangan panik!! Jangan panik! Kita harus selamatkan orang lain dulu!" teriak Jimin yang sepertinya mulai sadar bahwa posisinya saat ini adalah Pangeran J. Harus melindungi rakyatnya.

" kau gila Jimin!! Eh, pangeran J! Kita saja belum tentu selamat!" teriak V yang menarik Jimin untuk masuk ke kampus.

" kalian duluan saja!" Jimin menghempaskan cengkeraman V begitu saja, dan berlari ke arah kerumunan warga.

" cepat masuk ke bunker!! Utamakan wanita dan anak kecil!" teriak Jimin mengamankan rakyatnya.

Membuat V dan Jungkook tertegun sejenak. Apa benar ini Jimin yang mereka kenal? Sekejap mata mereka saling menatap.

" kita juga pasti bisa!!" ujar V membuat tekad Jungkook semakin kuat. Lalu mereka berdua berlari ke arah para militer yang tengah menyelidiki lokasi ledakan.

" jangan sampai terpisah!" ujar V yang berlari di ikuti Jungkook dari belakang.

" komandan?!" ujar para militer melihat komandan mereka datang.

" bagaimana kondisinya?" tanya V.

" komandan Monsun, kita tengah berada di Distrik I. Tidak baik jika komandan ikut campur disini." ujar salah seorang tentara.

" kalau aku?" tanya Jungkook.

" anda komandan Whiskey dari Distrik III bukan?"

" ahh, iya." 🙁

" tenang saja, komandan Distrik I sedang dalam perjalanan. Apa dua komandan ini membawa senjata?" tanya tentara tersebut.

V dan Jungkook hanya saling menatap ragu.

" baiklah, pegang ini untuk jaga-jaga. Jika situasi semakin parah mungkin kami juga akan memerlukan bantuan dari Distrik anda berdua. Untuk saat ini silahkan berlindung dulu." ujarnya seraya pergi setelah memberi hormat.

V dan Jungkook hanya mematung di tengah jalan.

" V.. Ehm, maksudku.. Monsun, kau pasti tahu kan cara menggunakan senapan ini?" 😅

...

...

" kau bertanya padaku? Minggu lalu kau bilang, kau YANG PALING PINTAR disini. Coba gunakan otak pintarmu itu sekarang." 😒

...

...

" ahh, sepertinya tinggal menarik pelatuk ini dan.." 🙁

Dor!!

" aahh!! Jungkook! Kau hampir saja menembakku!" teriak V, ia tak tahu bahwa senapan itu akan berfungsi. Dan Jungkook dengan asal menembakkan senapan itu ke arahnya.

" ayo kabur!! Sebelum para tentara mendengar tembakanku barusan!" 😳  ujar Jungkook yang kemudian menarik V untuk kabur.

Sementara di sisi lain.

...

...

" kau yakin dua orang yang membawa senapan barusan adalah Tiga Iblis Dari Langit?"

" ya, dan satunya lagi adalah Pangeran J. Dia sedang mengamankan warganya."

" tapi aku rasa, mereka bahkan lebih buruk dari perkiraanku. Tidak sehebat yang rumor katakan."

" dikabarkan mereka hilang ingatan setelah serangan kita sebelumnya."

" ahaha, mereka bodoh sekali sekarang. Bahkan mereka tidak tahu, yang Venus inginkan bukanlah rakyat mereka atau bumi mereka. Melainkan diri mereka sendiri.."

" bersiap untuk menyerang?"

" siap!"

" laksanakan!"

Halaman kampus.

...

...

" semua rakyat sudah masuk bunker?" tanya V.

" ya, kalian mendapatkan senapan dari mana?"

" dari pasukan Distrik I. Tapi mereka tak mau memberitahu apa masalahnya selain pada komandan mereka sendiri."

" haish, egois sekali. Padahal kita berpijak dibumi yang sama." keluh Jungkook.

" sudahlah, biarkan saja mereka. Menurutku, ini masih invasi dari Venus untuk Bumi." ujar Jimin.

" aku masih tak mengerti, kenapa di masa depan kita harus berperang dengan Venus?"

" hush! Ini hanya dunia ilusi. Jangan sampai menjadi kenyataan di masa depan."

" ahh, iya." ujar Jungkook yang kemudian menengadah ke atas. Ia melihat sesuatu yang aneh.

" apa kita punya tentara yang bisa terbang?" tanya Jungkook polos.

" mungkin saja. Kita belum tahu sebesar apa kemajuan teknologi di zaman ini. Kenapa memangnya?" tanya Jimin.

" lihatlah! Mereka keren sekali.." ujar Jungkook menunjukkan apa yang dilihatnya.

...

...

" tunggu.. Apa mereka benar tentara bumi?" ujar V curiga.

" sepertinya bukan.." 😳  ungkap Jimin.

" larii!!"😫 teriak Jungkook disusul Jimin dan V yang berlari dibelakangnya.

Naas, gerombolan pasukan yang memiliki sayap besi itu menyadari tindakan mereka dan langsung mengejar. Dengan kecepatan tinggi, mereka menyusul seperti kilat. Dan benar dugaan V, mereka bukan tentara bumi. Jungkook, Jimin dan V berusaha menyelamatkan diri. Bertarung dengan mereka yang memiliki badan sekeras baja. Hingga akhirnya..

" mundur!!" teriak salah satu yang mereka duga adalah komandan pasukan itu.

" Monsun!!" teriak Jungkook menyadari bahwa V tidak ada bersamanya ketika pasukan itu memutuskan untuk mundur.

" mana V?!" teriak Jimin mulai panik.

Mereka menengok ke atas. Melihat satu teman mereka tengah terkulai di dalam kotak kaca.

" V..!!!!!" teriak Jimin berusaha menggapainya. Namun mereka terbang sangat cepat.

" tidaak!! Kita harus menyelamatkan dia!!" teriak Jimin yang kemudian berlari mengikuti arah terbang pasukan itu.

" tunggu Jimin!! Kita sebaiknya melapor ke pihak militer dulu! Mereka pasti bisa lebih cepat menyelamatkan V!" ujar Jungkook.

Markas Militer Distrik I. Pimpinan Komandan Zorrow.

" tidak bisa."

" apanya yang tidak bisa?! Kalian punya alat yang canggih, mana mungkin mustahil menyelamatkan Monsun?!!" Jungkook semakin marah pada sikap Komandan Zorrow yang seakan santai menghadapi masalah ini.

" saat ini pasti mereka sudah memasuki wilayah Venus. Kita tidak boleh mengorbankan tentara kita untuk menyusul kesana, sangat berbahaya."

" biarkan kami saja yang pergi!! Cukup satu pilot saja bersama kami!" gertak Jimin.

" maaf pangeran J. Ini diluar kemampuan kami. Mohon bersabar. Saya yakin, komandan Monsun akan baik-baik saja dan bisa di selamatkan." ujar Komandan Zorrow.

" tapi apa yang akan mereka lakukan pada Monsun? Kenapa mereka sepertinya mengincar kami bertiga?!" tanya Jungkook.

" mereka selalu mengincar orang-orang terkuat dibumi. Dan mengincar salah satu dari kalian sudah pasti itu tujuannya."

" untuk apa?!" tanya Jimin.

" untuk dicuci otaknya.."

" ditanamkan chip khusus."

" yang akan membuat orang dalam program mereka menjadi.."

" Tentara Federasi Venus."

...

...

To Be Continue..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!