16. Hari Penculikan.

Markas Pusat Distrik I/1, Bumi tahun 3022.

" Letnan Spike? Ada siapa di dalam?!" tanya seseorang dari luar membuat Suga dan IU kaget.

" kau diamlah disini!" bisik Suga pada IU.

Suga beranjak membuka pintu, berusaha agar yang diluar tak bisa melihat kedalam.

" eh, kalian.. Ada apa?" tanya Suga canggung.

" barusan aku mendengar suara dari kamarmu, sepertinya suara perempuan. Kau sedang ada tamu?" tanya orang itu.

" ehm, tidak. Aku.. Sedang menonton." Suga malah memberikan jawaban absurb nya.

" menonton? Ahh.. Iya." tak disangka mereka percaya.

" pantas saja kau sering sendiri dan tak mau diganggu. Rupanya begitu." lanjut mereka.

" eh, iya. Kalau tidak ada hal lain aku masuk, ya." ujar Suga tak ingin memperpanjang.

" oke. Eh, tunggu.." tiba-tiba mereka menahan Suga.

" a-ada apa lagi?"

" lekaslah menikah, jangan menonton hal seperti itu terus. Tidak sehat untuk pikiranmu. Kau sebentar lagi akan naik jabatan, kan?"

" huh? Maksudmu apa?" Suga tak mengerti. Ia merasa normal dan bahkan sudah menikah sejauh ini.

" sudahlah, aku mengerti kok. Jangan sering-sering, ya! Jika kau butuh konsultasi hubungi aku!" ujar mereka seraya pergi.

Suga segera menutup pintu. Berbalik dan melihat IU tengah tertawa disana.

" maaf, tapi aku mendengar percakapanmu dengan mereka. Aku tidak bisa menahan tawaku." ujar IU seraya terus tertawa.

" teruslah tertawa jika mau kucium agar berhenti."

" eh?! Becandanya kok mesum sih!"

" apa?! Kau bilang aku apa?! Mesum?" Suga semakin kesal dengan perilaku istrinya yang terus memancing emosi. Tapi kali ini dia tidak marah lagi, melainkan hanya kesal dan gemas saja dengan kelakuan istrinya.

" sudah!! Sudah!! Cukup becandanya, aku mau bicara serius!" ujar IU mengakhiri pertengkaran kecil mereka.

" apa? Urusan kebohonganmu padaku saja belum selesai."

" itu nanti dulu, aku janji akan menebusnya. Sekarang adalah hal yang paling penting. Kita harus segera keluar dari dunia ini."

" caranya? Bukankah sejak dahulu kita tak pernah tahu caranya?"

" pasti dalam pikiranmu adalah setiap orang harus menemukan cinta mereka, kan? Kamu emang bucin!"

" ya, lalu apa?"

" menurutku, misi dalam dunia lalu memang tentang cinta. Tapi yang utamanya adalah, menyelesaikan setiap masalah. Bukankah pernikahan kita disana masalah? Hilangnya putri Baekje adalah masalah? Dan tertukarnya posisi Raja antara kau dan Seo Joon juga masalah? Ketika semua selesai maka dunia itu berakhir."

" ahh, jadi itu siasat si pak tua. Dia yang menciptakan semua masalah itu untuk kita selesaikan. Setelah masalah selesai, maka mungkin dunia yang dia buat sudah tak seru lagi." ujar Suga mulai mengerti.

" tapi di dunia ini permasalahan nya adalah.." ujar IU berusaha berpikir.

" masalah kita saat ini sebenarnya hanyalah satu. Tapi memang sangat rumit."

" apa itu?" tanya IU penasaran.

" perdamaian antara Bumi dan Venus."

Istana Raja Oliver, Bumi tahun 3022.

Suga tengah berkumpul bersama Jimin dan Jungkook. Ia meninggalkan IU di asramanya demi keselamatannya. Jangan sampai IU berkeliaran dibumi dengan ambut birunya itu.

" apa hyung?! Kau yakin itu rencana IU?" ujar Jungkook kaget mendengar rencana yang telah disiapkan oleh Jisoo di transfer ke IU lalu pada mereka.

" ya, Jisoo lah orang pertama yang datang ke dunia ini. Lalu Jennie, kemudian kita."

" Jennie?!" ujar Jimin kaget.

" ya, kita sudah salah paham selama ini. Jennie sebenarnya berada di pihak kita."

" tapi dia kan.." Jungkook masih merasa tak percaya.

" seperti V, dia disana hanya sebagai mata-mata. Ada rencana besar yang sudah disiapkan."

" dan agar rencana itu terlaksana."

" mereka butuh kalian berdua disana."

Dua Hari Kemudian.

Markas Pusat Distrik III/3, Bumi tahun 3022.

Mereka tengah bersiap di markas yang dipimpin oleh Komandan Whiskey, yaitu Jungkook. Hari sebelumnya, V sempat memberitahu bahwa pasukan khusus Federasi Venus akan kembali menuju bumi untuk menyelesaikan misinya. Karena misi sebelumnya gagal, maka misi kali ini ditambah dengan membawa IU kembali.

Suga telah mengamankan IU sebaik mungkin. Karena asrama sudah tak lagi aman, ia memindahkan IU  ke kampung halaman Letnan Spike. Tak akan ada yang curiga disana.

" V bilang, yang datang kali ini adalah pasukan yang kemarin. Ingat, Jisoo adalah yang asli. Dia di pihak kita. Dan Lisa adalah palsu." ujar Suga mengingatkan.

" oke. Aku tidak akan sampai tertipu oleh mereka." ujar Jungkook.

" Komandan! Ada objek terdeteksi!" ujar seorang petugas pengawas.

" kalian siap?" tanya Suga.

" ya!" jawab Jimin dan Jungkook. Mereka lalu berlari keluar.

" Komandan jangan keluar!! Mereka mengincar kalian!" ujar seorang petugas hendak menghentikan.

" aku tidak bisa membiarkan rakyatku dalam bahaya!" ujar Jimin.

" aku juga!" ujar Jungkook.

Mereka terus berlari walaupun sudah di kejar para petugas.

" ish, ngerasa keren banget kali ya mereka bilang begitu." gumam Suga merasa iri atas kedudukan yang mereka berdua punya.

Agar tak ada yang curiga Suga pun segera pergi mengejar.

Distrik III/3, Bumi tahun 3022.

" kita sudah keluar sejauh ini, di tempat yang luas tapi kenapa mereka tidak menangkap kita ya?" ujar Jungkook polos.

" mereka juga tahu diri kali! Mana mungkin akan menculik kita di tempat terbuka seperti ini. Mereka akan tahu kita menyerahkan diri." ujar Jimin.

" ayo kita pura-pura menyelamatkan rakyat bumi dulu!" ujar Jimin yang segera pergi.

" pura-pura?" Jungkook terdiam tak mengerti, tapi tetap pergi.

Sementara di sisi lain.

" lihat, Liz! Yang itu adalah Pangeran J. Dan yang di belakangnya adalah Komandan Whiskey."

" kau yakin?" tanya Liz pada Sooya yang tengah mengintip dengannya di balik dinding.

" yakin 1000%. Bahkan orang lain pun pasti tahu siapa mereka di dunia nyata. Kita dan mereka sama terkenalnya." gumam Jisoo.

" kau harus berurusan dengan Pangeran J, aku akan mengalihkan Komandan Whiskey. Buat mereka terpisah!" ujar Liz.

" eh? Pangeran J? Kenapa?" tanya Sooya.

" kemampuanmu belum pulih sepenuhnya, aku yakin tidak sulit melumpuhkan Pangeran J."

" ah, baiklah. Aku akan menunggumu di pesawat satu jam lagi. Ingat! Jangan sampai tertinggal!" ujar Sooya mengkhawatirkan rekannya.

" kau juga! Semoga mereka bisa segera menemukan Ji Eun di tempat lain." ujar Liz yang kemudian pergi.

" Tidak Liz, aku yakin Ji Eun tak akan kembali lagi kali ini." gumam Jisoo. Ia sedikit merasa bersalah, karena tahu sejak awal Liz dan Ji Eun tidak pernah terpisahkan. Tapi kali ini situasi tidak memungkinkan.

" ahh, apa aku akan tega menculik Pangeran se-imut itu.. Apa aku perlu sedikit menyiksanya agar mau ikut denganku? Tak tega sekali.." guman Jisoo menatap Jimin yang tengah sibuk menggiring rakyatnya menuju bunker.

...

...

...

...

" eh! Apa yang aku pikirkan! Fokus Sooya, kau hanya perlu membawanya. Ji Eun pasti sudah memberitahu mereka rencanamu."

Sementara dalam situasi Liz alias Lisa.

" apa Sooya yakin dia Komandan Whiskey? Kenapa tidak terlihat garang sama sekali? Dia malah terkesan menggemaskan untuk ukuran prajurit tingkat atas." Liz pun malah termenung di sudut lain memandang Jungkook yang tengah membantu Jimin.

...

...

" tidak! Jangan terkecoh, Liz. Tampangnya bukan hal yang bisa membuatmu beralih untuk mengasihaninya." ujar Liz berusaha menyadarkan dirinya.

" hey kau!" teriak Liz menghampiri Jungkook, dengan yang memakai penutup kepala agar rambut birunya tak terlihat.

" eh, siapa gadis ini? Berani sekali berteriak padaku?!" gerutu Jungkook masih dengan kepolosannya.

" iya, kenapa?" tanya Jungkook sopan.

Liz malah jadi terlihat sungkan.

" i-itu. Kau sedang mengamankan rakyat bumi, kan?" tanya Liz.

" ya, kenapa?" jawab Jungkook singkat.

" ada seseorang yang harus kau amankan juga, dia sudah tua tidak bisa berjalan." ujar Liz.

" oh, kau mau aku gendong?"

" bukan aku! Pak tua itu yang harus kau gendong!" gerutu Liz dengan pipinya yang seketika memerah.

" emang bukan kau. Maksudku, apa kau mau aku menggendongnya?" tanya Jungkook.

" tentu saja! Jika aku bisa, pasti sudah ku gendong kemari!" ujar Liz yang kemudian pergi di buntuti oleh Jungkook.

" berhasil!" gumam Liz dalam hati.

...

...

" gadis ini, dia anggap aku bodoh apa? Aku tahu dia Lisa dari Blackpink."

" tanpa dibohongi pun aku pasti ikuti dia. Itu memang rencananya."

" dulu aku selalu memperhatikan dia dari kejauhan saat perform."

" dilihat lebih dekat cantik juga.."

Ahh, Jungkook akhirnya sudah dewasa. Huhu.. 😭

Sementara di sisi Jisoo.

" Liz sudah berhasil membawa Whiskey, ini giliranku!" ujarnya seraya pergi.

" aduh!!" Jisoo berpura-pura seakan jatuh di dekat Jimin.

" eh, kau tidak apa-apa?" tanya Jimin. Belum sempat Jisoo menjawab, Jimin sudah terpaku padanya.

" ini Jisoo kan? Jisoo yang asli?"  gumam Jimin.

...

...

" sudah tau rencananya kan? Ikut aku." bisik Jisoo saat ia dibantu berdiri oleh Jimin.

" ah, iya. Kau bisa berjalan?" tanya Jimin agar orang disana tak curiga ia tiba-tiba ikut dengan Jisoo.

" bantu aku kesana, tolong." ujar Jisoo kembali berlagak menyedihkan.

Jimin pun segera mengikuti kemana arah yang Jisoo inginkan.

" sudah tidak ada siapapun disini. Bisa jalan kan?" ujar Jimin.

" ternyata sikapnya tak se-imut wajahnya." gumam Jisoo.

" jangan sampai kau menipu kami, atau kau juga akan terperangkap disini bersama kami." lanjut Jimin.

" aku juga ingin keluar, untuk apa aku harus repot-repot memanggil kalian jika aku bisa keluar sendiri." ujar Jisoo mulai bete dengan perlakuan Jimin.

" lalu bagaimana caranya?"

" rumit, akan kujelaskan nanti disana. Turuti saja perintahku jika kau mau aman." ujar Jisoo.

" haish, padahal kau gadis yang terkenal lembut. Kenapa setelah disini kau mendadak jadi galak." ungkap Jimin.

" hei! Kau yang galak padaku duluan!"

" hah? Kapan aku galak padamu?" Jimin malah mengundang perseteruan dengan Jisoo.

" hei, Sooya. Kenapa dia dilepaskan?" kedatangan Liz yang tiba-tiba membuat Jisoo kaget dan langsung memborgol Jimin.

" ahh!! Pelan-pelan!" teriak Jimin.

" aku hampir saja tertipu olehnya, untung kau datang Liz. Dimana Whiskey?" tanya Jisoo.

" tuh!" Liz menunjuk ke arah dimana Jungkook tengah dikurung di sebuah kotak transparan.

" hyung! Eh, Pangeran J! Tolong aku!! Kenapa dia mengurungku seperti kelinci?!" teriakan Jungkook malah membuat Jimin tak bisa menahan tawa. Ia beruntung ditangkap oleh Jisoo.

" ahh!! Sakit!" teriak Jimin saat tiba-tiba Jisoo mencubitnya dengan keras.

" jangan tertawa! Kau kira ini hiburan? Kau harus terlihat se-tersiksa mungkin. Lihatlah kawanmu itu! Nah, bertingkah lah seperti dia!" bisik Jisoo.

" astagaa.. Kenapa nasibku buruk sekali. Aku seorang pangeran tapi kalah oleh dua gadis cantik ini. Ayaahh!! Tolong aku!!" teriak Jimin.

" itu terlalu lebay!" bisik Jisoo yang kemudian menarik Jimin untuk masuk juga ke dalam kotak transparan bersama Jungkook.

" hai! Akhirnya kau masuk kesini juga." ledek Jungkook.

" haish. Gadis itu menyebalkan." gerutu Jimin.

" HEI! LEPASKAN MEREKA!"

.

.

.

To Be Continue..

...

...

...

...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!