part 16 KEADAAN NASRUL

Pov dalari

Akhirnya kami melanjutkan, perjalanan. yang sempat tertunda, untuk menuju ke Puskesmas. menurut Nawir, tempat pemberhentian kita ini, baru, hanya seperempat dari perjalanan, yang akan kita tempuh.

Setelah keluar dari area gunung. Kami menyusuri sawah, Yang padinya sebentar lagi akan dipanen. terlihat sangat indah, bagaikan hamparan permadani, dengan warna kuning keemasan. selesai menyusuri sawah.dan kami masuk kembali ke jalan besar. menurut Nawir, dia tidak tahu lagi Jalan terobosan, yang menuju ke arah Puskesmas.

"Dari sini, kita lurus aja, nanti. kalau gak salah, Puskesmas ada di samping kanan" ucap Nawir yang terus berjalan.

"Masih jauh nggak" tanya aku, yang sudah merasa lelah, karena. terus berjalan tanpa henti, setelah peristirahatan terakhir, dikaki gunung.

"Lumayan" jawab Nawir, tanpa menghentikan perjalanannya.

"Yang bener?, masih jauh, apa nggak," tanya Heru memastikan.

"Aku lupa, kalau lokasi Pasnya, di mana. cuman aku yakin kita sudah ada di jalan, yang benar" ungkap Nawir.

"Kalau masih jauh, mending kita, istirahat dulu. Kita cari makanan, untuk mengganjal perut, supaya tidak terlalu keroncongan. " saranku. mengingat kita berangkat dari pagi, dan belum sempat, untuk sarapan. hanya air pegunungan yang baru masuk ke perut.

"Ide bagus tuh, lagian aku juga sudah capek. " Timpal Heru

" Ya sudah, aku ikut aja" ucap Nawir mengalah

Setelah berjalan beberapa saat, terlihat. ada warung penjual gorengan. tanpa pikir panjang. Kami bertiga masuk, lalu duduk di bangku yang sudah disediakan.

"Jajan Dek? " tanya ibu warung ramah.

"Iya Bu. gorengan berapaan? " aku balik bertanya, memastikan Bang kami cukup untuk membelinya.

"Murah, cuma 200-an."  jawabnya sambil membuka penutup gorengan.

Kami menyantap gorengan, dengan lahap. walau gorengannya sudah tidak hangat lagi, karena mungkin dibuatnya dari pagi tadi, namun. itu tidak mempengaruhi kami, untuk terus mengunyahnya.

Selesai mengisi perut, dan membayar jajanan yang kami makan, aku berpamitan sama ibu warung, untuk melanjutkan perjalanan.

Puskesmas Kecamatan sudah terlihat, habiskan 30 menit di perjalanan.

"Itu, bukan?" Tanyaku, yang menunjuk ke arah bangunan berbentuk rumah sakit. Terlihat, di depannya ada mobil ambulans yang terparkir.

"Benar" jawab Nawir, sambil menyeka keringat, yang bercucuran membasahi wajahnya.

"Alhamdulillah. kita sampai juga" ujarku, mengucap syukur. setelah menghabiskan beberapa jam di perjalanan, untuk menuju tempat ini.

Kami bertiga. memasuki Puskesmas. lalu menanyakan keberadaan pasien, yang bernama Nasrul. kepada resepsionis, dengan ramah dia memberitahu, kamar teman, yang kita cari. Dengan mudah kita menemukannya, karena hanya ada beberapa kamar di sini, mengingat. bangunan Puskesmas yang tidak terlalu besar.

"Nawir, Heru, Dalari" teriak Nasrul. Solah tidak percaya akan kedatangan kami.

"Kamu kenapa" Tanyaku, sambil memegang tangannya untuk bersalaman.

"Kakiku, terluka. Menginjak serpihan kaca" jelasnya sambil membumbung air mata. Nasrul, bangkit dari tempat tidurnya, kemudian. memperlihatkan kakinya yang sudah tertutup kain.

"Lukanya, dalam ya?" Tanyaku.

"Katanya sih, iya. Aku nggak berani melihatnya. ngeri" ujarnya sambil bergidik.

"Gimana ceritanya, bisa kejadian seperti ini" tanya Nawir Yang penasaran.

"Nggak tahu, kejadian sebenarnya seperi apa. Mata kita kan ditutup. tiba-tiba saja, telapak kakiku. Terasa menginjak benda tajam, dan ketika aku pegang. Ternyata tanganku basah, dan bau anyir darah. para pembina OSIS mendekat, menerangiku dengan senter, sehingga. aku bisa melihat darah yang keluar, begitu banyak. Aku pingsan, karena takut kalau melihat darah,  pas bangun tahu-tahu udah ada di sini" jelas Nasrul

"Tapi, tadi malam. terdengar suara, kayak kamu di tampar" tanya Heru.

"Bener, aku ditampar, Tapi gak apa apa, mungkin ini salahku. tolong rahasiakan ya, soalnya takut Masalah ini jadi meluas, ke mana-mana. biarkan saja, biar mereka dibalas, oleh Allah" ungkap Asrul membenarkan pernyataan Heru.

"Parah banget, mereka. Masa orang lagi kena musibah, mereka malah tampar" gerutu Heru.

"Ya, mungkin. mereka kira aku cuma bercanda, kan keadaan tadi malam, sangat gelap" jawab Nasrul.

"Ya sudah, kalau kamu nggak mau memperpanjang masalah. Semoga, kamu. cepat sembuh dan Kita suatu saat, bisa membalas perlakuan mereka" ucap Nawir sambil memukul telapak tangannya.

Cklek!!

"Pintu kamar Puskesmas terbuka, lalu. masuklah seorang ibu-ibu yang sangat rapi, terlihat. tangannya menenteng kantong plastik, yang berisi botol air mineral. Mungkin dia baru pulang dari kantin.

"Eh!. ada tamu" sapanya yang terlihat kaget melihat ada Kami bertiga.

"Iya, Bu. Kami temannya Nasrul" jawabku sambil mecium pungung tanganya.

"Mau jenguk nasrul, ya." Tanya sambil membagi tatapan kearah kami bertiga.

"Iya, Bu. Soalnya khawatir, tiba-tiba. Nasrul menghilang begitu saja. Akhirnya kami putuskan untuk ke sini" aku menjelaskan alasan kita sampai Puskesmas.

"Ternyata, ada Heru juga, disini" ucap ibu Nasrul setelah mengetahui bahwa salah satu dari kami adalah tetangga dekatnya.

"Iya, bu  hehehe" jawab Heru sambil menggaruk-garuk kepala.

"Padahal, kalian. enggak usah repot-repot, pakai datang ke sini segala. Tapi terima kasih ya, udah mau menjenguk Nasrul." ungkap Ibu Nasrul. sambil mengulung senyum di bibirnya.

"Oh iya, tadi. Kalian berangkat jam berapa, ke sini" tanya ibu Nasrul, sambil menyimpan botol air minum di bawah ranjang.

"Pagi-pagi, Bu. kebetulan acara kemahnya ditutup sesudah subuh" jelas Heru

"Ya Allah, berarti. kalian berjalan emapat jam, untuk sampai ke sini" tanya ibu Nasrul, dengan mata berbinar. Mungkin dia terharu, karena Melihat kesungguhan kami.

"Iya, Bu. mau gimana lagi, soalnya takut terjadi apa-apa, sama nasrul" jelasku sambil menundukkan kepala.

"Ngomong ngomong, kalian. Sudah pada makan belum, Pasti belum ya" tanya ibu Nasrul, yang terlihat khawatir.

"Udah, Bu. tadi makan lontong sama gorengan, di warung. pas mau sampai ke sini" jawab heru.

Ibu Nasrul, mengbungkukan badan, mengambil sesuatu dari bawah ranjang tempat tidur Nasrul.

"Ya, sudah. kalian, makan dulu, kebetulan. Ibu masih ada nasi, tadinya buat sarapan, namun. Melihat, nasrul sakit. Napsu makan ibu, jadi hilang" ujar ibu Nasrul, Sambil memberikan kantong, yang ada di tangannya.

"Apa ini, bu" tanya Heru.

" Timbel Nasi Ru"

"Terus, kalau timbal ini kita makan, nanti Ibu mau makan apa" tanyaku, yang merasa tidak enak, memakan jatahnya.

"Kalian, sudah makan aja, jangan pikirin Ibu, nanti siang juga bapaknya Nasrul, kesini, pasti bawa nasi lagi" ungkap Ibu Nasrul.

"Wah, terima kasih banyak, Bu" ujar Nawir yang kegirangan menerima nasi gratis.

"Yah, sama-sama. tapi makannya jangan di sini, nanti dimarahin perawat" ujar Ibu Nasrul mengingatkan.

"Baik, bu. Rul, kami makan dulu ya" ucapku meminta ijin sama Nasrul

"Oke! kalian. makan yang banyak, biar kuat nemenin aku, di sini. sampai sembuh"

Kami bertiga serempak mengangkat jempol, tanda menyetujui apa yang dikatakannya.

Akhirnya, aku keluar. mengikuti Nasrul dan Heru, yang sudah jalan duluan, sambil membawa timbal.

Episodes
1 bimbang
2 part 2 jangan pacaran disekolah
3 part 3 coklat
4 part 4 protektif
5 part 5 BEKERJA SAMA
6 part 6 BERDAMAI
7 part 7 ADA APA DENGAN NAWIR
8 part 8 MENJENGUK NAWIR
9 part 9 CHEF NAWIR
10 part 10 BERANG-BERANG
11 part 11 BERKEMAH
12 part 12 SIAPAKAH ITU
13 Part 13 NASRUL MENGHILANG
14 part 14 TITIK TERANG
15 part 15 MENUJU PUSKESMAS
16 part 16 KEADAAN NASRUL
17 part 17 DRAMATISIR DI PUSKESMAS
18 part 18 KEBAIKANNYA
19 part 19 POCONG JADI JADIAN
20 part 20 TUGAS BERAT
21 part 21 KUBURAN
22 part 22 KUBURAN Vol. 2
23 part 23 KANG ARIF KENAPA
24 pary 24 INALILLAHI ARIF
25 part 25 AMUKAN WARGA.
26 part 26 TIDAK TAHU TERIMAKASIH
27 part 27 MENCARI BUKTI
28 part 28 JANGGAL
29 part 29 DICEGAT POCONG
30 part 30 SULTAN BARU DARI CIKADU
31 part 31 KANG AGUS
32 part 32 KEMBALI KE KUBURAN
33 part 33 DIKUBURAN
34 part 34 TUGAS
35 part 35 ventrilouquis
36 part 36 TATAPANNYA
37 part 37 PANGERAN
38 part 38 KSATRIA
39 part 39 BERENCANA
40 part 40 MENCURIGAKAN
41 part 41 MENJALANKAN MISI
42 part 42 TIDAK MENUMUKAN APAPUN
43 part 43 KENAPA BISA TERTIDUR
44 part 44 GARA GARA KOPI
45 part 45 TITIK TERANG
46 part 46 MENGUMPULKAN BUKTI
47 part 47 MULAI DIKUNTIT
48 part 48 MENGELAK
49 part 49 BERAKSI
50 part 50 MELARIKAN DIRI
51 part 51 MENAKAP POCONG
52 part 52 TERBUNUH
53 part 53 MISI SUKSES
54 part 54 KEMBALI KESEKOLAH
55 part 55 PERTAMA NGAPEL
56 part 56 RENCANA MALAM MINGUAN
57 TAMAT
Episodes

Updated 57 Episodes

1
bimbang
2
part 2 jangan pacaran disekolah
3
part 3 coklat
4
part 4 protektif
5
part 5 BEKERJA SAMA
6
part 6 BERDAMAI
7
part 7 ADA APA DENGAN NAWIR
8
part 8 MENJENGUK NAWIR
9
part 9 CHEF NAWIR
10
part 10 BERANG-BERANG
11
part 11 BERKEMAH
12
part 12 SIAPAKAH ITU
13
Part 13 NASRUL MENGHILANG
14
part 14 TITIK TERANG
15
part 15 MENUJU PUSKESMAS
16
part 16 KEADAAN NASRUL
17
part 17 DRAMATISIR DI PUSKESMAS
18
part 18 KEBAIKANNYA
19
part 19 POCONG JADI JADIAN
20
part 20 TUGAS BERAT
21
part 21 KUBURAN
22
part 22 KUBURAN Vol. 2
23
part 23 KANG ARIF KENAPA
24
pary 24 INALILLAHI ARIF
25
part 25 AMUKAN WARGA.
26
part 26 TIDAK TAHU TERIMAKASIH
27
part 27 MENCARI BUKTI
28
part 28 JANGGAL
29
part 29 DICEGAT POCONG
30
part 30 SULTAN BARU DARI CIKADU
31
part 31 KANG AGUS
32
part 32 KEMBALI KE KUBURAN
33
part 33 DIKUBURAN
34
part 34 TUGAS
35
part 35 ventrilouquis
36
part 36 TATAPANNYA
37
part 37 PANGERAN
38
part 38 KSATRIA
39
part 39 BERENCANA
40
part 40 MENCURIGAKAN
41
part 41 MENJALANKAN MISI
42
part 42 TIDAK MENUMUKAN APAPUN
43
part 43 KENAPA BISA TERTIDUR
44
part 44 GARA GARA KOPI
45
part 45 TITIK TERANG
46
part 46 MENGUMPULKAN BUKTI
47
part 47 MULAI DIKUNTIT
48
part 48 MENGELAK
49
part 49 BERAKSI
50
part 50 MELARIKAN DIRI
51
part 51 MENAKAP POCONG
52
part 52 TERBUNUH
53
part 53 MISI SUKSES
54
part 54 KEMBALI KESEKOLAH
55
part 55 PERTAMA NGAPEL
56
part 56 RENCANA MALAM MINGUAN
57
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!