"Ta kamu gak apa apa kan? tadi kita berdua denger kamu dimarahin sama pak Leo" ucap Tika.
"Iya mbak, saya nggak papa kok"
"Udah jangan nangis Ta, pak Leo emang gitu orangnya. Kita semua yang udah lama disini juga sering kena semprot kok, entar lama lama pasti udah biasa" Saripun berkomentar.
"Bener tu Ta kata si Sari, kalo kita dibagian atas mah harus siap mental, secara ini nih ruangan CEO disini jadi harus ati ati ajalah pokoknya" Tika mengelus pundak Calista.
"Makasih ya mbak, saya sedih aja baru pertama kerja dibentak, dibuta butain padahal bener bener gak sengaja" ucap Calista.
"Iya udah gapapa, entar kita bantu biar cepet selesai dan turun kelantai bawah" Tika tersenyum.
Mereka duduk dilantai pantry sambil mengobrol dan menghabiskan makan siang.
Ya, memang OB tidak bekerja penuh full seharian, saat mereka sudah selesai mengerjakan tugasnya biasanya kenunggu Rojak kembali untuk memberi tugas dilantai lain.
"Calista kamu dipanggil keruangan pak Leo" ucap Rojak.
"Hah", ucap mereka kompak.
"Aduh, mati aku" guman Calista dalam hati.
"Iya pak Rojak" ucapnya.
"He jangan panggil pak kali Ta, saya masih muda. panggil bang aja kaya yang laennya, kita kalo udah dipantry udah gak usah formal lagi kecuali dihadapan orang orang atas" sanggah Rojak.
"Iya pak, eh iya bang" Calista nyengir.
"Ya udah kamu kesana sekarang gih, tau kan pak Leo yang CEO itu dilantai atas?" tanya Rojak.
"Ii iya bang saya tau, ya udah saya permisi dulu" Calistapun berlalu.
"Kenapa tuh si calista kaya ketakutan gitu?" tanya Rojak penasaran.
"Itu bang dia tadi abis kena semprot pak Leo gara gara gak sengaja nabrak dan jas pak Leo basah kena cipratan air dalem ember" jawab Sari.
"Kasian juga tu anak, kayanya baik masih polos juga. Semoga kagak dihukum sama pak Leo" Rojak menimpali.
"Ehem, pak Rojak dimana OB baru si Calista?" tanya Nathan.
"Oh anu pak, itu si Calista dipanggi keruangan pak Leo" jawab Rojak.
"Ya sudah saya permisi" ucap Nathan berlalu.
"Iya pak"
Diruangan Leo,
Tok, Tok, Tok.
"Masuk"
"Permisi pak, apa bapak memanggil saya?" Calista menunduk.
"Hem" Leo bergeming.
"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanyanya pelan.
"Kamu lihat jas saya basah karena air kotormu itu" Leo bernada tinggi.
"Maaf pak, sekali lagi saya minta maaf. Saya benar benar tidak sengaja pak" Calista masih menunduk.
'Bener kata Nathan, cantik juga ini OB'
Batin Leo.
"Cuci jas saya sekarang juga diwastafel kamar mandi saya, sampai benar henar bersih dan kamu harus menunggu sampai kering" ucap Leo dengan enteng.
"Tapi pak, ini keringnya akan sangat lama pak".
"Apa kamu mau saya pecat sekarang juga!"
"Maaf pak, baik akan saya cuci sekarang" Calistapun masuk kekamar mandi yang ada didalam ruangan tersebut.
"Dasar CEO jutek, bisa bisanya nyuruh nungguin cucian kering. Inikan tebal" gerutu Calista.
"Heeeeyy . . Jangan mengomel, saya bisa mendengar apa yang kamu ucapkan. Apa kamu mau saya potong gaji kamu!"
'Mampus aku' runtuknya dalam hati.
"Eh iya pak maaf" teriak Calista dari dalam kamar mandi.
Tok Tok Tok, pintu terketuk.
"Masuk"
"Permisi pak"
"Ada apa Than?"
"Apa dia sudah ada disini pak? Tadi saya sudah kepantry namun kata teman temannya Calista sudah disini" ucap Nathan.
"Iya dia lagi dikamar mandi mencuci jasku" jawab Leo malas.
"Lalu bagaimana pak yang tadi kita biacarakan saat makan siang?"
"Segera kamu buat surat perjanjian pernikahan kontrak selama 1 tahun, buat dia bisa meminjamkan rahimnya untuk melahirkan anakku" bisiknya.
"Baik pak, kalau begitu saya permisi" pamit Nathan.
Leopun mengangguk.
Leo menatap pintu kamar mandi, duduk dirusi emouknya sambil memainkam bolpoin.
*He bodoh belum selesaikah?" teriak Leo.
"Sudah pak, ini tinggal nunggu kering" ucap Calista.
"Hem, sini kamu"
"Ada apa pak? apa perlu bantuan lagi?" jawab Calista dengan wajah ditekuk.
"Siapa yang menyuruhmu menekuk muka, apa kau fikir mukamu kurang jelek?" ejek Leo.
"Kenapa bapak memanggil saya bodoh, saya punya nama pak" jawab Calista kesal.
"Kenapa kamu ganti memarahi saya" dahi Leo berkerut.
"Eh maaf pak, maaf"
"Apa kau kira aku adikmu hingga kau meneriakiku seperti itu" ucap Leo.
"Habis bapak manggil saya bodoh bodoh" sanggahnya.
"Jika kau tidak bodoh, kau akan berjalan menggukan mata" jawab Leo enteng.
"Pak saya jalan menggunakan kaki bukan mata"
"Kamu ngejawaaaaaabbb terus!!"
"Maaf pak" Calistapun menunduk.
"Saya akan potong gaji kamu separo"
"Jangan pak, saya sangat butuh uang untuk berobat nenek saya" ucap Calista menatap Leo.
'Hem benarkan dia lagi butuh duit'
Batin Leo.
"Saya punya pilihan buat kamu" ucap Leo datar sambil memutarkan bolpoin dijarinya.
"Apa pak?"
"Menikahlah dengan saya 1 tahun, saya butuh menitipkan benih saya kerahimmu. Setelah kamu melahirkan anak saya, kamu boleh pergi" ucap Leo dengan santai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Cantika Ahtania
mulai asik,tp ya ngeselin jg tuh s,Leo gitu amat ya
2023-02-10
1
Tuti Alawiyah
,jangan jual mahal
2022-09-19
1
Neni Sumarni
sumpah sadis bgt ngomongnya tanpa basa basi....
2022-06-18
0