Istri Kontrak CEO
Seorang gadis berjalan gontai kearah parkiran tempatnya bekerja, pasalnya hari ini adalah hari dimana 50% dari karyawan diberhentikan kerja.
Salah satunya gadis cantik dengan gigi gingsul dan lesung pada kedua pipinya, serta rambut lurus panjang sepinggul tersebut.
Ya . . . Calista Ranu Anjani adalah seorang gadis berusia 19 tahun pada bulan juli mendatang.
Flasback
Sewaktu bayi Calista ditinggal oleh ibunya saat masih berumur 1 tahun untuk bekerja keluar negeri sebagai tenaga kerja indonesia.
Lalu saat ia berumur 4 tahun ibunya pulang dan meminta cerai pada ayahnya.
Sejak saat itu, dia tidak pernah tau kembali kabar ibunya. Ia dibesarkan oleh nenek dan ayahnya. Sayangnya saat Calista memasuki Sekolah Menengah Pertama, ayahnya menikah dan tidak perduli lagi padanya.
Hingga akhirnya ia hanya hidup berdua bersama sang nenek yang sudah semakin tua dan mempunyai riwayat sakit komplikasi.
Calista sudah bekerja selama 6 bulan ditempat tersebut.
Sebuah pabrik yang beroprasi dibidang pertanian, lebih tepatnya mengolah benih tanaman. Mulai dari benih semangka, melon, jagung, cabai, dan masih banyak lagi.
Namun sayangnya, Calista masuk kedalam daftar pengurangan karyawan yang rutin dilakukan pabrik setiap 6 bulan sekali.
Dan pabrik tersebut akan memanggilnya bekerja kembali di setiap pertengahan tahun.
"Huuuuffftt . . apes banget kita Rik, kecatet dalam daftar pengurangan karyawan juga" ucapnya sambil memakai jaket diarea parkiran.
"Hush, jangan kenceng kenceng dodol entar ada yang denger" jawab Rika.
Rika sendiri adalah gadis desa juga, tidak satu desa dengan Calista. Namun mereka masih satu kota.
"Terus rencananya kamu mau ngelamar kerja dimana lagi Rik?" tanya Calista.
"Kayanya mau pulang kampung aja aku Ta, kalo disini terus bisa mati kelaparan aku belum dapet kerja" jawabnya lesu.
Calista hanya bisa menganggukan kepala.
Sisi lain, ia juga berfikir keras agar cepat mendapatkan pekerjaan kembali. Pasalnya ia tak akan tega jika tak bisa mengirimkan uang kepada sang nenek.
Biasanya ia akan mengirim uang setiap dua minggu sekali dengan meminta tolong di ATM milik tetangganya.
Sesampainya dikamar kos, ia segera mandi dan menunaikan ibadah solat asyar.
Setelah selesai sholat, ia segera keluar kamar berjalanan menuju jalan raya yang setiap sore ramai orang berjualan dipinggir jalan.
Ia memilih penyetan tempe dengan lauk telor ceplok, mengingat ia harus berhemat sampai mendapatkan pekerjaan kembali.
Disisi lain,
Leo Arga Dirgantara, ia sedang makan bersama dengan kedua orangtuanya. Leo adalah seorang pengusaha sukses berusia 26 tahun, yang memiliki wajah tampan, kulit putih bersih, tubuh sispack, memiliki tinggi sekitar 178 cm, dengan mata sipit, dan juga rambut berwarna hitam pekat yang terpotong rapi.
Leo menjadi seorang CEO muda diperusahaan Leosanjaya grop.
Awalnya, selepas kuliah Leo sempat menolak untuk menggantikan papanya. Kebiasaan menghabiskan uang orang tuanya, membuatnya tidak ingin ikut terjun di dunia bisnis tersebut.
Namun sang papa mendadak terkena serangan jantung, hingga akhirnya ia terpaksa harus menggantikan posisi papanya yang bernama Bramasta, serta mamanya bernama Vena Atmaja.
"Le, kapan kamu akan menikah dan memberikan mama papa seorang cucu? mama sudah menantikan itu Le, terlebih papa" ucap Vena.
"Benar Le, kapan kamu akan membawa calon istrimu kemari. Kamu sudah dewasa nak, segeralah menikah supaya ada istri yang mengurusmu" ucap sang papa.
"Sudahlah pah mah, jangan membicarakan itu terus ketika kita sedang sarapan. Hampir setiap pagi mama dan papa selalu menanyakan hal itu, membuatku tidak selera makan saja" Ia segera bangkit dari duduknya dan mencium punggung tangan papa mamanya.
"Aku berangkat kerja dulu mah pah, sampai jumpa nanti malam" ucapnya berlalu sambil memakan sebuah roti.
"Hem dasar anak itu pa, selalu saja begitu saat ditanya soal nikah, Padahal mama kan sudah pengen menimang cucu pah" Vena menarik nafas jengkel atas kelakuan anaknya.
"Papa punya ide ma, bilang saja sama anakmu itu supaya cepat memberi kita cucu atau akan kita jodokan saja, biar dia segera mikir buat nikah" ucap sang papa.
"Boleh juga tuh ide papa, kita gertak saja dia pah" timpal Vena yang diangguki oleh sang suami.
Setelah kepergian anak semata wayangnya itu, Vena dan sang suamipun melanjutkan sarapan dengan obrolan ringan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Arafah Ijatti
aku hadir disini mak thor di fb kelamàan nunggu😍😍😍
2023-03-25
1
Laila Masruroh
6
2022-10-05
1
Cachaa slebeww
nyimak Thor semoga gak ngebosenin
2022-06-17
0