"Turun" perintah Leo sebelum memasuki gerbang area kantor.
"Iya Iya" sungut Calista.
Calista segera turun dari mobil Leo, ia berjalan masuk dengan langkah terburu buru, takut jika dibelakang ada yang melihatnya turun dari mobil Leo.
"Hei Ta, baru berangkat ya?" tanya Tini.
Mbak Tini adalah salah satu anggota OB dikantor ini dan juga sudah menikah, umurnya selisih 8 tahun dengan Calista.
"Eeeh, ii.. iya mbak" gagap Calista.
"Tadi kamu berangkat sama siapa Ta? Naik mobil kan? Emang kamu punya kenalan atau sodara disini ya?" pertanyaan mbak Tini berturut turut.
"Eh anu mbak, saya nggak punya sodara kok disini" senyumnya yang terlihat terpaksa.
"Terua tadi kamu turun dari mobil siapa Ta?" lagi lagi mbak Tini kepo.
"Ta mari ikut saya keruangan saya sekarang ya" ucap Nathan ditengah obrolan mereka.
'Haduh syukurlah, hampir saja aku ketahuan. Gara gara mis kepo nih', batin Calista.
"Baik pak" Calista mengangguk.
"Mulai sekarang nona saya pindah menjadi asisten pribadi pak Leo ya? ini juga perintah langsung dari pak Leo" ucapnya ramah.
"Baik pak Nathan"
"Silahkan nona pergi keruangan bapak Nathan, atau mau saya antar?" tawar Nathan,
Ia memang akrab dengan Leo, namun ia juga paham pekerjaan dengan pertemanan itu berbeda, jadi ia menjaga sikap agar tetap bisa membedakan sedang dikantor atau diluar jam kerja.
"Duduk" perintah Leo.
"Apa yang harus saya kerjakan pak?" tanya Calista.
"Kenapa kamu memanggil saya pak?" Leo mengangkat sebelah alisnya.
"Ini dikantor pak, saya dan anda adalah atasan dan bawahan" Calista tersenyum lebar menunjukan deretan gigi putihnya yang menampakan kedua gingsul, serta lesung dikedua pipi.
'Manis', batin Leo.
Mobil Leo menuju sebuah rumah, rencananya ia akan menghampiri seseorang yang dikenalkan oleh Nathan, yaitu bi Sumi yang akan menjadi art di apartemennya. Calista yang sadar jika ini bukan arah pulangpun menoleh ke arah Leo.
"Kita akan kemana?" ucapnya.
"Membuangmu!" jawab Leo asal.
"Apa maksutmu mas?" mata Calista melotot mendengar jawaban sang suami.
"Kembalikan matamu ketempat semula, apa kau ingin matamu itu copot" sindir Leo.
"Ish" desah Calista kesal.
Tok tok tok, Leo mengetuk pintu bi Sumi. Kreeekkk, suara pintu dibuka sang pemilik rumah.
"Assalamu'alaikum bu" ucap Leo.
"Wa'alaikum salam den, mari silahkan masuk" jawab bi Sumi ramah, diangguki oleh Leo.
"Maaf yo non rumah bibi jelek, silahkan duduk dulu saya buatkan minum" ucap bi Sumi lalu melangkah menuju dapur.
Bi Sumi adalah seorang janda yang memiliki 1 orang anak yang masih SD, suaminya sudah lama meninggal, sehari hari ia hanya mengandalkan penghasilan dari bekerja jika ada orang yang memanghilnya untuk menyetrika pakain.
"Monggo diminum dulu non, aden" bi Sumi pun ikut duduk.
"Ini bi kedatangan saya kemari ingin menyampaikan jika saya membutuhkan asisten rumah tangga, saya mendapat alamat bi Sumi dari Nathan teman saya" jelas Leo panjang lebar.
Setelah pulang dari rumah bi Sumi, Leopun mengajak Calista berhenti disebuah rumah makan padang.
"Mas mau lauk apa?" tanya Calista.
"Dendang sama opor ayam, jus jeruk" jawab Leo lengkap.
Mereka menikmati makan malam dengan suasana ramai disekitar, namun berbeda dengan dua orang ini yang hanya saling diam dengan iringan sendok dan garpu yang beradu disana.
"Mas" panggil Calista pelan.
"Ada apa?" Leopun mengangkat wajah menatap sang istri.
"Tadi pagi waktu saya keluar mobil ada yang lihat" ucap Calista pelan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
azril arviansyah
makin seru nih
2022-06-19
2
Erni Hernawan
mulai serius ni
2022-06-11
2