16. Gosip panas

Deg!

Lagi dan lagi sang mama dan papa selalu membahas soal cucu, ia hanya bisa tersenyum miris.

Bagaimana tidak ketika orang tuanya sudah semakin tua dan menantikan kehadiran cucu ditengah tengah mereka, namun Leo masih belum bisa menemukan labuhan hatinya.

Sebenarnya dulu ia sudah hampir bertunangan dengan mantan kekasihnya yang Citra, namun ternyata Citra menghianatinya hingga membuatnya trauma untuk mengenal wanita.

Namun sekarang hari harinya sudah mulai berwarna semenjak kehadiran Calista, hanya saja ia belum bisa meletakan hatinya pada Calista. Istri kecilnya itu selain sabar juga tidak pernah rewel seperti wanita wanita lain.

"Le, kok malah bengong sih" sang mama menepuk pundak anak semata wayangnya itu.

"Eh iya mah, maaf" balsnya di iringi senyum tipis.

"Gimana kamu ini, kapan kasih mama dan papa cucu" tanyanya lagi.

"Iya iya Leo bakal kasih mama cucu" sahutnya menenangkan sang mama.

Disisi lain,

Suara bisik bisik para karyawan yang membicarakan naiknya jabatan Calista dengan tidak wajar itupun semakin ramai, bukan tanpa sebab.

Gadis cantik berkulit putih mulus itu hanya seorang office girl di perusahaan Leosanjaya grop, dan kini menjadi asisten pribadi CEO. Apakah itu wajar?

Bisik bisik semua karyawan ketika Calista jalan melewati mereka.

"Mari mbak" sapa Calista ramah sembari menganggukan kepala.

"Eh lu pakek pelet apaan sih Ta ke pak Nathan buat jadiin lu naik diposisi asisten pak Leo?" ucap salah satu karyawan bernama Ruli.

"Bener tu kata Ruli, bagi bagi dong Ta caranya biar kita juga bisa naik jabatan juga kaya kamu" ejek Nisa salah satu karyawan yang juga teman Ruli.

Merekapun tertawa bersama.

Sir! Perih hati Calista mendengar cemo'oh dari mereka yang terang terangan dihadapan Calista.

"Apa kalian tidak ada kerjaan selain menggunjing orang lain?"

Terdengar suara Nathan dari belakang yang membuat mereka kaget, seketika semua karyawan menoleh dan menundukan kepala.

"Maaf pak" ucap Ruli dan Nisa bersamaan.

"Lanjutkan pekerjaan kalian, jangan suka mengurusi kehidupan orang lain" Nathanpun melangkah pergi ke arah ruangannya.

Calista yang mendapat celahpun segera melangkahkan kaki dari hadapan mereka semua, ia berjalan menuju pantry untuk membuat secangkir kopi untuk meredam kantuknya karena semalam bertarung dengan suami hingga pukul 2 pagi.

"Ini nih orangnya, baru juga diomongin udah muncul aja" sindir mbak Tini pada Calista.

Memang mbak Tinilah orang yang tau saat ia turun dari mobil pak Leo yang tak lain adalah suaminya sendiri.

'Ya Allah cobaan apa lagi ini', batin Calista.

"Maaf mbak, ada apa ya?" tanya Calista pelan.

"Udah deh Ta gak usah pura pura gak tau, bukan cuma kita aja ni. Semua karyawan juga tau kalo kamu naik jabatan drastis", mbak Desi ikut menimpali, ia juga salah satu anggota OB di kantor ini.

"Emang bener ya Ta kalo kamu berangkat bareng pak Nathan?" tanya Tika pelan.

"Enggak kok Tik, aku nggak bareng pak Nathan" Calista menggelengkan kepala.

"Udah deh lu gak usah banyak alesan, aku tu tau sendiri dia turun dari mobil sebelum pintu gerbang" sanggah Tini tetap menas manasi anak anak OB yang lain.

"Gak nyangka ya cantik cantik udah jadi penggoda" ucap mbak Desi terdengar pedas dan juga nylekit dihati.

"Ada apa sih ini? kalian itu tim, yang kompak dong jangan malah ribut kaya anak kecil" ucap bang Rojak yang baru datang.

"Maaf bang" Calista menunduk merasa sungkan gara gara dirinya telah membuat ribut.

"Ya udah kalian balik kerja ketempat pembagian kerja masing masing perintah bang Rojak, ia adalah ketua OB disini.

"Emang bener Ta kalo kamu berangkat dengan pak Nathan?" kini Rojak juga mulai menanyakan tentang gosip yang beredar.

"Enggak bang Rojak, saya tidak berangkat bareng pak Nathan" Calista menunduk lagi, Rojakpun jadi merasa tidak enak hati.

"Ya sudah kalo gitu Ta, saya tinggal dulu ya" pamit Rojak meninggalkan pantry.

Calistapun menganggukan kepala.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***