Keesokan harinya.
Zahira bersiap akan berangkat kerja. Bapak sudah stand by di depan untuk mengantar putrinya. Namun pandangan mereka tertuju pada si pengendara motor yang berhenti di rumah mereka. Siapa lagi jika bukan Adam laki-laki tampan yang akan menjadi anggota baru di keluarga mereka.
"Apa Bapak yang akan mengantar Zahira?" Tanya Adam dengan sopan setelah turun dari motor.
"Iya Nak, Bapak yang akan mengantar putri Bapak ini." Jawabnya mengangguk.
"Nggak usah ya Pak, biar Zahira berangkat bersama saya saja." Ucap Adam sambil melihat Zahira.
Bapak menoleh pada putrinya. "Kamu sama Nak Adam ya Nduk." Ujarnya.
Zahira pun mengangguk. "Iya Pak. Nggak masalah, kalau gitu Zahira berangkat ya." Pamit Zahira sambil mencium tangan Bapak di ikuti oleh Adam.
"Assalamu'alaikum." Ucap salam mereka.
"Wa'alaikumsalam." Jawab Bapak.
Lagi-lagi mereka menjadi pandangan warga kampung saat Adam membonceng Zahira.
"Loh, Bapak kok belum berangkat. Katanya mau mengantar Zahira?" Tanya Ibu Zahira melihat suaminya masuk rumah lagi.
"Tidak jadi Mak. Putri kita berangkatnya sama Nak Adam." Jawab Bapak lalu meletakkan kunci motor di atas meja.
"Oalah.." Ucap Ibu singkat.
Di perjalanan, mereka sama sekali tidak ada yang bersuara. Adam fokus dengan laju kendaraannya sedangkan Zahira hanya menatap punggung Adam dan sesekali ia tersenyum senang di balik Helmnya. Kini sampailah mereka di tempat kerja Zahira.
"Makasih Kak." Ucap Zahira setelah turun dari sepeda motor Adam.
Adam mengangguk. "Nanti setelah pulang kerja, kita ambil sepeda motormu." Ucap Adam masih dengan nada dingin suaranya.
"Iya Kak." Jawab Zahira singkat tidak tahu harus menjawab apa lagi.
Setelah itu Adam langsung melajukan sepeda motornya. Zahira segera masuk ke dalam Swalayan.
"Hai Ra..." Sapa Dini dengan senyum lebarnya.
"Hai juga, semangat sekali Din?" Tanya Zahira dengan kening mengkerut.
"Iya dong.. kita harus semangat besok kan hari Minggu." Jawab Dini dengan senyum mekarnya.
"Iya.. ya, cepat sekali hari berganti. Besok udah hari minggu lagi." Sahut Zahira.
"Benar sekali." Jelas Dini.
Mereka pun melakukan tugas masing-masing dengan semangat.
***
Di sinilah sekarang. Adam mengantar Zahira mengambil sepeda motornya di bengkel. Bengkel yang cukup ramai sore itu.
"Sudah selesai Mas sepeda motornya?" Tanya Adam mendekati tukang bengkel yang kemarin membawa sepeda motor Zahira.
"Oo.. sudah selesai Mas. Ini kuncinya, silahkan." Jawab tukang bengkel yang kebetulan mengecek lagi sepeda motor milik Zahira.
"Berapa Mas biayanya?" Tanya Zahira.
"Seratus lima puluh ribu Mbak." Jawab tukang bengkel karena ternyata yang bermasalah adalah Akinya yang harus diganti.
Saat Zahira akan mengambil uang di dompetnya, Adam sudah terlebih dahulu memberi uang kepada tukang bengkel itu.
"Lho, kenapa Kak Adam yang bayar?" Tanya Zahira heran.
"Sudah, tidak apa. Uangnya kamu simpan saja." Jawab Adam dingin.
Zahira pun memasukkan uangnya kembali ke dalam dompet.
"Sekali lagi makasih ya Kak. Lagi-lagi Kak Adam membantuku." Ucap Zahira tersenyum membuat Adam mengangguk.
Zahira langsung menaiki sepeda motornya sedangkan Adam membuntuti di belakangnya, mereka pulang menuju rumah masing-masing.
"Assalamu'alaikum." Ucap Zahira memasuki rumah. Mengambil air minum di kulkas karena sangat haus.
"Wa'alaikumsalam." Jawab Ibu Zahira di dalam dapur entah sedang melakukan apa dia.
Zahira memasuki kamarnya lalu berbaring sebentar merebahkan tubuh rampingnya karena saking lelahnya. Dia pun teringat jika hari ini malam Minggu, ada janji dengan Risma sang sahabat dan juga si imut Mikha putri dari Risma.
Zahira mengambil handuk dan pakaian ganti juga, lalu menuju kamar mandi membasahi tubuhnya yang sudah lengket oleh keringat.
"Segarnya.." Gumam nya setelah mandi.
Zahira langsung membuka ponsel melihat postingan teman-teman nya di media sosial yang beraplikasi warna hijau. Dia tersenyum jika ada postingan yang menurutnya lucu.
Dia pun teringat jika Adam pernah meminta nomor kontaknya.
"Kenapa Kak Adam nggak pernah ngechat aku ya, padahal dia udah punya nomor kontakku?" Gumam Zahira bertanya-tanya.
Dert...dert..
Zahira mengangkat panggilan masuk ternyata dari sang sahabat yaitu Risma.
"Hallo, Assalamu'alaikum Ris.. iya, ada apa?" Tanya Zahira di balik ponsel.
"Wa'alaikumsalam Ra.. jangan lupa ya ntar malam." Jawab Risma mengingatkan sang sahabat agar tidak lupa.
"Iya.. aku tidak lupa kok, kamu tenang aja." Jelas Zahira.
"Iya, aku cuma mengingatkan saja. Jam setengah tujuh aku jemput kamu ya." Kata Risma.
"Beres.. nanti aku tunggu kamu." Balas Zahira.
"Jangan lupa dandan yang cantik." Goda Risma di sebrang sana.
"Haha.. kamu ini." Sahut Zahira tertawa. Risma kira ia akan bertemu Adam apa, pake disuruh dandan cantik-cantik.
"Ya sudah sampai bertemu nanti, Assalamu'alaikum." Ucap Risma.
"Wa'alaikumsalam."
.
.
.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Yunisa
dingin2 tapi perhatian juga
2022-08-12
2
Tihajar
mw kmn tu Zahira nanti KTM Adam lo
2022-06-30
3
Wa Japulina 99
💖❤😍😍😍😍😍😍😍💖
2022-06-17
2