Suasana di pasar malam sangat ramai, apalagi di malam Minggu seperti ini. Banyak sekali pengunjung berdatangan. Keriuhan dari para pemuda, pemudi dan anak-anak kecil menambah suasana menjadi lebih ceria.
Zahira, Risma dan si kecil Mikha nampak melihat-lihat beberapa macam permainan yang ada pasar malam itu. Nampak si kecil Mikha begitu senang sehingga berlarian ke sana kemari. Membuat Zahira dan Risma kewalahan mengikuti langkahnya.
"Sayang... jangan lari-lari nanti adek jatuh!!" Teriak Risma. Zahira hanya geleng-geleng kepala dengan keaktifan bocah kecil itu.
"Mama.. Mama mau beyi itu?" Mikha menunjuk penjual gula kapas.
Risma yang melihat putrinya menarik-narik bajunya segera menuruti keinginannya. Mengajak Zahira memghampiri penjual gula kapas yang menurutnya tidak bagus untuk pertumbuhan gigi bagi si kecil.
"Mas, beli gula kapas satu ya." Kata Risma.
"Iya Bu." Jawab si penjual.
"Ashhikkk..." Riang Mikha melompat-lompat sambil tepuk tangan.
"Haha.. anakmu lucu banget Ris, senang sekali kamu belikan gula kapas." Zahira tertawa melihat Mikha yang melompat-lompat.
"Kalau ada Papanya nggak bakal di bolehin Ra, makanya dia kegirangan banget, tuh lihat." Tunjuk Risma ikut tersenyum melihat tingkah lucu putrinya.
Gula kapas sudah selesai dibuat. Risma memberikan pada putrinya setelah membayar terlebih dahulu.
"Ini. Nanti adek nggak boleh minta lagi ya? Biar gigi adek tidak sakit." Peringati Risma pada putrinya setelah memberikan gula kapas.
"Iyya.. ndak matan lagi." Angguk Mikha menyetujui, setelah itu memakan gula kapasnya.
"Kita ke mana lagi Ris?" Tanya Zahira.
"Emm.. gimana kalau naik komedi putar." Saran Risma setelah melihat wahana yang ia sebutkan tadi.
"Oke, Ayo ke sana!" Semangat Zahira.
Mereka pun segera menaiki komedi putar setelah mengantri karcis terlebih dahulu. Dengan Mikha yang duduk dengan Mamanya.
"Mama... adek lapal." Rajuk Mikha setelah turun dari komedi putar.
"Kita cari makan dulu ya Ris, aku juga udah lapar banget." Ungkap Zahira.
Mereka pun menuju stand makanan untuk mengisi perut yang sudah kelaparan. Segera mencari tempat duduk dan memesan menu yang tersedia.
"Ris, aku mau cerita sama kamu." Ucap Zahira dengan wajah serius.
"Apa ada masalah Ra?" Tanya Risma khawatir.
"Nggak ada." Jawab Zahira dengan gelengan kepala.
"Terus?" Tanya Risma lagi.
"Sebenarnya, aku dijodohin Ris sama kedua orang tuaku." Jawab Zahira sambil tersenyum.
"Benarkah Ra. Wah.. siapa lelaki yang beruntung itu!" Seru Risma dengan mata berbinar melihat sahabat baiknya akhirnya sold out juga. 😄😄
Pesanan mereka sudah di hidangkan.
"Makan dulu Ris. Lihat tuh anakmu udah nggak sabar minta kamu suapi." Kekeh Zahira karena Mikha sudah membuka mulutnya lebar-lebar, sedangkan sang Mama tidak menyadari jika anaknya minta disuapi.
Risma pun menoleh pada anaknya.
"Ya Allah anakku, maafkan Mama ya.. Mama lupa jika ada kamu juga." Sesal Risma. Zahira tidak bisa membendung tawanya lagi.
Risma menyuapi putrinya terlebih dahulu, melihat anaknya yang kelaparan dia merasa bersalah. Mikha begitu lahap makan disuapi oleh Mamanya.
"Enak sayang makannya?" Tanya Zahira pada Mikha
"Enak onty, adek lapal banet ini.." Jawab Mikha dengan suara cadelnya sambil mengelus perut buncitnya.
Zahira dan Risma tertawa. Bocah kecil yang berumur 2 tahun lebih itu sungguh menggemaskan apalagi dengan suara cadelnya, kadang orang dewasa dibuat bingung dengan gaya bahasanya itu.
Makanan dan minuman mereka sudah habis tak tersisa. Risma sudah penasaran dengan kelanjutan cerita dari sahabatnya itu, mengenai perjodohan yang di lakukan oleh kedua orang tua Zahira.
Tidak ingin sang putri mengganggu obrolannya, Risma memberikan ponselnya kepada Mikha untuk bermain.
"Jadi siapa Ra, laki-laki itu?" Desak Risma dengan tidak sabaran.
Zahira tersenyum. "Kamu kenal kok sama orangnya, bahkan satu kampung juga sama kita." Zahira belum mau menyebutkan namanya.
Risma berpikir, satu kampung. Yang masih single ada Adam, Andi dan beberapa pemuda kampung yang masih jauh dibawah umur mereka.
"Apa Kak Andi Ra..." Jawab Risma ragu-ragu. Sebab hanya nama Andi yang terlintas di pikirannya saat ini. Kalau Adam itu tidak mungkin, mengingat bagaimana tidak sukanya laki-laki itu dengan sahabatnya.
"Kenapa bisa Kak Andi?" Tanya Zahira menahan senyumnya.
"Ck.. jika bukan Kak Andi terus siapa lagi coba." Ucap Risma sedikit kesal karena sahabatnya ini suka main teka-teki dengan dirinya.
"Haha.. gitu aja marah, Bu.. Bu. Bukan Kak Andi yang jadi calon suamiku tapi Kak Adam." Jawab Zahira pada akhirnya setelah melihat sahabatnya sudah kesal.
"Hah? Serius Ra, kamu nggak bohong kan?" Tanya Risma dengan mata melotot mendengar nama Adam yang menjadi calon suami sahabatnya ini.
"Kapan aku pernah bohong sama kamu. Awalnya aku juga kaget, tidak nyangka aja kalo Kak Adam yang akan jadi suamiku." Jawab Zahira dengan senyum lebarnya.
"Aaa.. Zahira.. akhirnya do'aku terkabul juga!" Seru Risma memegang kedua tangan Zahira.
"Kamu masih ingat kan, aku pernah berdo'a semoga kamu berjodoh dengan Kak Adam." Ungkap Risma dengan nada bahagianya.
"Aku masih ingat kok," Jawab Zahira mengangguk.
"Terus-terus, kapan hari bahagia itu akan tiba?" Tanya Risma dengan antusias.
"Kurang satu bulan lagi di bulan ini, tapi cuma Akad aja." Jawab Zahira.
"Kenapa cuma Akad?" Heran Risma.
"Ibu Kak Adam masih sakit, jadi resepsi dan hajatannya di tunda." Terang Zahira.
"Oh..." Risma mengangguk-angguk.
"Mama...ayo puyang, adek nantuk." Rengek Mikha dengan mata sayunya.
Risma memutuskan untuk pulang meski dia belum puas mengobrol dengan Zahira.
"Iya Sayang. Ayo Ra kita pulang, kapan-kapan aku bakal main ke rumahmu. Kalau kamu libur kerja." Kata Risma mengendong putrinya yang sudah mengantuk.
Zahira mengangguk. "Iya aku tunggu kamu, sini kunci motornya biar aku yang bonceng." Zahira mengambil kunci motor dari tas Risma.
Mereka keluar dari pasar malam. Zahira berkendara dengan hati-hati dari udara malam, mengingat Mikha yang lagi tidur agar tidak kedinginan.
"Akhirnya kamu menikah juga Ra, dengan orang kamu sukai dari dulu." Batin Risma bahagia.
.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Nafik Yuliyan
😍😍😍😍😍😍😍😍
2022-10-26
1
Yunisa
enak punya sahabat bisa diajak berkeluh kesah
2022-08-12
2
Wa Japulina 99
💖💖💖💖💖💖💖❤❤❤❤❤❤😍😍😍😍😍😍
2022-06-17
3