Pertanyaan Bapak

Acara pun sudah selesai, para tamu juga sudah pulang. Zahira dengan yang lainnya kini sedang membersihkan sisa-sisa makanan yang ada di meja. Kemudian mengangkat piring-piring kotor itu lalu membawanya ke dalam.

"Ra.. terima kasih ya, kamu sudah datang membantu Bibi di sini. Ini bingkisan makanan untuk kamu bawa pulang." Ucap Bibi yang punya hajatan seraya mengelus lengan Zahira.

Zahira menerima bingkisan itu dengan senang hati dan mengucapkan terima kasih juga, lalu pulang ke rumah.

***

"Assalamu'alaikum, Mak..." Ucap salam Zahira memasuki rumahnya.

"Wa'alaikumsalam.. kok sudah pulang Nduk, memang acaranya sudah selesai?" Tanya Ibu Zahira yang dari belakang lalu mengulurkan tangannya untuk di cium sang putri.

"Udah selesai kok Mak. Ah ya, ini tadi diberi makanan sama Bibi." Zahira memberikan bingkisan kepada ibunya.

"Alhamdulillah.. ya sudah sekarang kamu mandi, setelah itu sholat Dzuhur. Emak mau menyelesaikan pekerjaan Emak yang tadi belum selesai." Zahira pun menuruti perkataan sang Ibu.

Zahira berasal dari keluarga sederhana. Ibu dan Bapaknya bekerja sebagai petani. Sebagian penduduk di kampung ini bekerja sebagai petani. Zahira anak pertama dia mempunyai seorang adik laki-laki yang berusia 14 tahun, saat ini adiknya itu duduk di kelas 2 SMP.

Setelah selesai sholat Zahira menghampiri ibunya, membantu pekerjaan sang ibu yang belum selasai yaitu melipat pakaian yang sudah kering dari jemuran.

"Tadi banyak Nduk tamu yang hadir?" Tanya sang Ibu yang sedang melipat pakaian dengan duduk lesehan di tikar.

"Banyak Mak, banyak banget tamunya dari mempelai pria dan wanita. Bapak belum pulang ya Mak?" Tanya Zahira mencari keberadaan sang Bapak karena sedari tadi Zahira belum melihatnya.

"Sudah, tapi sekarang lagi keluar beli bibit sawi sama bibit kangkung." Jawab Ibu.

Zahira hanya manggut-manggut tanda mengerti.

"Kamu lanjutkan ya, Emak mau ke warung dulu. Beli gula sama garam." Kata Ibu.

Saat Ibu Zahira sudah keluar terdengar suara sepeda motor berhenti di depan rumah Zahira.

"Assalamu'alaikum." Ucap Bapak.

"Wa'alaikumsalam.." Jawab Zahira kemudian berdiri mencium tangan Bapak.

"Sudah selesai ya Nduk acaranya?" Tanya Bapak sambil meletakkan kantong kresek lalu meminum air yang sudah tersedia di meja.

"Sudah kok Pak, Bapak mau di buatkan kopi nggak?"

"Tidak usah, mana Emak kamu kok sepi?" Tanya Bapak lagi.

"Emak lagi ke warung katanya beli gula sama garam." Jawab Zahira lalu masuk ke dalam kamar untuk meletakkan pakaian yang sudah dilipat rapi ke dalam lemari masing-masing.

***

Malam menjelang keluarga Zahira saat ini sedang khusyuk melaksanakan ibadah sholat Maghrib. Untuk para lelaki melaksanakan sholat Maghrib di Masjid termasuk Bapak dan adiknya. Zahira juga sudah terbiasa setelah selesai sholat dia akan mengaji juga.

Bapak dan adik Zahira sudah pulang dari Masjid, mereka pun duduk lesehan untuk makan malam. Hanya menu sederhana yang tersedia saat ini yaitu sayur sop, tempe, ikan asin, sambal dan telur dadar. Mereka makan tanpa adanya suara.

Seperti biasa setelah makan malam, mereka akan menonton TV hanya adiknya Zahira yang sedang belajar di kamar.

"Nduk.. Bapak mau bertanya sama kamu, tapi kamu jangan marah ya." Ucap Bapak dengan hati-hati.

Zahira berkerut kening. "Mau tanya apa Pak?" Tanya Zahira.

Sebelum berbicara Bapak menghela napasnya sejenak.

"Usia kamu saat ini sudah berapa Nduk.. Apa kamu tidak kepikiran untuk menikah?" Tanya Bapak begitu lembut.

Degg..

Pertanyaan Bapak saat ini mampu membuat Zahira tersentak kaget. Dia hanya bisa menunduk dan matanya juga berkaca-kaca, Zahira tidak menyangka jika Bapak akan membahas masalah pernikahan yang baginya selalu ia hindari. Sedangkan Ibu hanya terdiam tanpa ikut menyela omongan sang suami.

"Sebenarnya Bapak malu Nduk, mendengar perkataan orang-orang karena kamu belum menikah juga. Sedang teman-teman kamu, mereka semua sudah menikah dan punya anak. Apa kamu tidak berkeinginan seperti mereka?" Sambung Bapak menatap Zahira yang tertunduk sedih.

Zahira hanya bisa menangis tanpa membalas ucapan Bapaknya. Ibu juga turut sedih melihat anak sulungnya yang menangis seperti ini, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Karena perkataan suaminya itu memang ada benarnya. Dengan sabar Ibu mengelus punggung Zahira untuk menenangkan putrinya itu.

.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nurwana

Nurwana

begitulah klu dikampung. tp untung dulu saya nda dipaksain sama ortu tuk cepat nikah... akhirnya saya nikah umur 30 Thun. adik adik umurku anaknya pada sekolah SD.

2022-10-19

1

Nuna jk

Nuna jk

kalo di kampung mah gitu,
22 keatas aja udh di tanyain kapan nikah

2022-10-04

2

nenk 'yLa

nenk 'yLa

pnglman pribadi dlu bru usia 22th org2 udh pd kepo kpn nikah pdhl msih pen ngjar karier..tp y nm y hdup d kampung ad aja omongn ttga yg ga enk d dger

2022-10-02

4

lihat semua
Episodes
1 Kapan nikah?
2 Pertanyaan Bapak
3 Ibu Adam sakit
4 Apa bersedia?
5 Eko usil
6 Makan siang
7 Membeli Martabak
8 Menerima
9 Tidak bisa berpaling
10 Calon suami
11 Satu bulan lagi
12 Ternyata perhatian juga
13 Dibonceng Adam
14 Punya gebetan
15 Bisa-bisanya Memeluk
16 Apakah pantas?
17 Malam minggu
18 Pasar malam
19 Membeli cincin kawin
20 Berkunjung ke rumah calon mertua
21 Calon Imam sempurna
22 Malu-malu tapi mau
23 Karena begadang
24 Adam lelaki tampan
25 Kurang dua minggu
26 Ada Rasa dari dulu
27 Karena tidak bisa
28 Dia akan kembali
29 Melirik kaca spion
30 Memiliki pemikiran dewasa
31 Berhenti bekerja
32 Hujan
33 Begitu nyaman
34 Jatuh hati dengan masakannya
35 Konyol juga
36 H-1
37 Menuju sah
38 Sah
39 Ingin merawat Ibu
40 Tidur bersama
41 Kesal
42 Haikal
43 Yang pertama
44 Akhirnya malam pertama juga
45 Menjadi candu
46 Panggil sayang
47 Perasaan khawatir?
48 Pikiran kacau
49 Salah tempat
50 Kaki bengkak
51 Terciduk
52 Tekad Haikal
53 Jalan-jalan pagi
54 Ungkapan cinta Haikal
55 Penyesalan Haikal
56 Saling suka
57 Kencan pertama
58 Bertemu Citra
59 Nyeri haid.
60 Tersingkir
61 Sebuah hadiah
62 Bertengkar
63 Masih marah
64 Marahnya masih berlanjut
65 Rencana tidur di rumah Emak
66 Dikira kabur
67 Tidak bisa jauh
68 Jadi nyamuk
69 Akmal menyebalkan
70 Suka digoda
71 Menjaga Mas Adam
72 Bagaimana kalau belum?
73 Dia lagi
74 Aroma parfum
75 Membantu Andi pedekate
76 Kawal Mas Adam
77 Tak berdaya
78 Jadi manja
79 Berhasil menghindar
80 Perihal kue
81 Pengen sate ayam
82 Hilangkan sifat dingin itu
83 Pantai
84 Pusing
85 Menantu kita kenapa?
86 Hempaskan pelakor
87 Libur dulu
88 Positif Hamil
89 Pergi kondangan
90 Rahasia Zahira
91 Pernah di belikan apa?
92 Ada Mikha
93 Punya Om
94 Tidak mau kalah
95 Periksa kandungan
96 Ponsel disita
97 Jaga jarak
98 Hormon Ibu hamil
99 Ngidam
100 Seperti malam kemarin
101 Rekan baru
102 Sebuah bencana
103 Keong racun
104 Begitu manis
105 Jangan ada yang tahu
106 Setia
107 Terjebak macet
108 Dimana Mas Adam?
109 Rumah sakit
110 Tega sekali
111 Yang tidak peka
112 Mendambakan Adam
113 Menjahili suami
114 Kumpul sahabat
115 Harus pas rasanya
116 Dibuat pusing
117 Surprise...
118 Selingkuhanmu
119 Mengabaikan
120 Anda
121 Seperti orang asing
122 Nasi boranan
123 Jika minta pisah
124 Kerjasama
125 Usaha Citra
126 Kira masih lajang
127 Cari laki-laki lain
128 Mall
129 Nasehat untuk Akmal
130 Permintaan maaf Citra
131 Bersungguh-sungguh
132 Masih ingat
133 Akibatnya
134 Lamaran Andi
135 Syukuran tujuh bulanan
136 Keras kepala
137 Operasi caesar
138 Jangan menyesali
139 Baby Arvind
140 Jangan masuk dulu
141 Kepulangan Baby Arvind
142 Penggemar rahasia
143 Rutinitas baru
144 Lalai
145 Akmal kecelakaan
146 Tidak dianggap
147 Cukup tahu diri
148 Sakit
149 Selalu ada
150 Hari bahagia Andi.
151 Fakta
152 Efek cemburu
153 No tium Mama.
154 Kucing-kucingan
155 Kebersamaan (end)
156 Ekstra part 1
157 Ekstra part 2
158 Ekstra part 3
159 Ekstra part 4
160 Ekstra part 5
161 Ekstra part 6
162 Ekstra part 7
163 Ekstra part 8
164 Ekstra part 9
165 Ekstra part 10
166 Ekstra part 11
167 Promo cerita baru
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Kapan nikah?
2
Pertanyaan Bapak
3
Ibu Adam sakit
4
Apa bersedia?
5
Eko usil
6
Makan siang
7
Membeli Martabak
8
Menerima
9
Tidak bisa berpaling
10
Calon suami
11
Satu bulan lagi
12
Ternyata perhatian juga
13
Dibonceng Adam
14
Punya gebetan
15
Bisa-bisanya Memeluk
16
Apakah pantas?
17
Malam minggu
18
Pasar malam
19
Membeli cincin kawin
20
Berkunjung ke rumah calon mertua
21
Calon Imam sempurna
22
Malu-malu tapi mau
23
Karena begadang
24
Adam lelaki tampan
25
Kurang dua minggu
26
Ada Rasa dari dulu
27
Karena tidak bisa
28
Dia akan kembali
29
Melirik kaca spion
30
Memiliki pemikiran dewasa
31
Berhenti bekerja
32
Hujan
33
Begitu nyaman
34
Jatuh hati dengan masakannya
35
Konyol juga
36
H-1
37
Menuju sah
38
Sah
39
Ingin merawat Ibu
40
Tidur bersama
41
Kesal
42
Haikal
43
Yang pertama
44
Akhirnya malam pertama juga
45
Menjadi candu
46
Panggil sayang
47
Perasaan khawatir?
48
Pikiran kacau
49
Salah tempat
50
Kaki bengkak
51
Terciduk
52
Tekad Haikal
53
Jalan-jalan pagi
54
Ungkapan cinta Haikal
55
Penyesalan Haikal
56
Saling suka
57
Kencan pertama
58
Bertemu Citra
59
Nyeri haid.
60
Tersingkir
61
Sebuah hadiah
62
Bertengkar
63
Masih marah
64
Marahnya masih berlanjut
65
Rencana tidur di rumah Emak
66
Dikira kabur
67
Tidak bisa jauh
68
Jadi nyamuk
69
Akmal menyebalkan
70
Suka digoda
71
Menjaga Mas Adam
72
Bagaimana kalau belum?
73
Dia lagi
74
Aroma parfum
75
Membantu Andi pedekate
76
Kawal Mas Adam
77
Tak berdaya
78
Jadi manja
79
Berhasil menghindar
80
Perihal kue
81
Pengen sate ayam
82
Hilangkan sifat dingin itu
83
Pantai
84
Pusing
85
Menantu kita kenapa?
86
Hempaskan pelakor
87
Libur dulu
88
Positif Hamil
89
Pergi kondangan
90
Rahasia Zahira
91
Pernah di belikan apa?
92
Ada Mikha
93
Punya Om
94
Tidak mau kalah
95
Periksa kandungan
96
Ponsel disita
97
Jaga jarak
98
Hormon Ibu hamil
99
Ngidam
100
Seperti malam kemarin
101
Rekan baru
102
Sebuah bencana
103
Keong racun
104
Begitu manis
105
Jangan ada yang tahu
106
Setia
107
Terjebak macet
108
Dimana Mas Adam?
109
Rumah sakit
110
Tega sekali
111
Yang tidak peka
112
Mendambakan Adam
113
Menjahili suami
114
Kumpul sahabat
115
Harus pas rasanya
116
Dibuat pusing
117
Surprise...
118
Selingkuhanmu
119
Mengabaikan
120
Anda
121
Seperti orang asing
122
Nasi boranan
123
Jika minta pisah
124
Kerjasama
125
Usaha Citra
126
Kira masih lajang
127
Cari laki-laki lain
128
Mall
129
Nasehat untuk Akmal
130
Permintaan maaf Citra
131
Bersungguh-sungguh
132
Masih ingat
133
Akibatnya
134
Lamaran Andi
135
Syukuran tujuh bulanan
136
Keras kepala
137
Operasi caesar
138
Jangan menyesali
139
Baby Arvind
140
Jangan masuk dulu
141
Kepulangan Baby Arvind
142
Penggemar rahasia
143
Rutinitas baru
144
Lalai
145
Akmal kecelakaan
146
Tidak dianggap
147
Cukup tahu diri
148
Sakit
149
Selalu ada
150
Hari bahagia Andi.
151
Fakta
152
Efek cemburu
153
No tium Mama.
154
Kucing-kucingan
155
Kebersamaan (end)
156
Ekstra part 1
157
Ekstra part 2
158
Ekstra part 3
159
Ekstra part 4
160
Ekstra part 5
161
Ekstra part 6
162
Ekstra part 7
163
Ekstra part 8
164
Ekstra part 9
165
Ekstra part 10
166
Ekstra part 11
167
Promo cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!