Membeli cincin kawin

Hari libur kerja, Zahira begitu sibuk. Selesai mencuci semua pakaian kotor dan memasak. Ia pun membersihkan rerontokan daun kering dari beberapa bunga-bunga yang ada di pot. Juga menyapu pelataran depan akibat kerikil-kerikil yang tidak beraturan.

"Selesai, begini kan bagus jika dipandang." Senyum terkembang ia nampakkan melihat hasil bersih-bersihnya seraya menepuk-nepukkan telapak tangannya.

"Zahira!!" Panggil salah satu tetangga sambil mengendong bayi, berjalan mendekat ke arahnya dengan membawa makanan untuk menyuapi bayinya.

Zahira menoleh dan tersenyum melihat wanita yang berusia sekitar tiga puluh tahun lebih itu datang menghampiri nya.

"Mbak Susi. Aduh Bagas.. makin gembul aja ini pipi." Zahira mencubit pelan pipi bayi yang bernama Bagas itu karena gemas.

"Pagi-pagi udah rapi aja ini rumah. Kamu emang pekerja keras Ra, nggak kenal malas." Puji Mbak Susi.

"Mumpung hari libur Mbak, kasihan Emak kalau harus membersihkan rumah sendirian." Jawab Zahira.

Di setiap hari minggu maka Zahira akan meringankan beban sang ibu agar tidak terlalu capek mengurus pekerjaan rumah. Semuanya ia ambil alih.

"Bagas udah tampan aja, mau nggak onty gendong?" Mengajak bicara pada Bagas.

Bayi itu tersenyum sambil merentangkan tangannya minta di gendong.

"Uluh-uluh.. anak tampan, berat juga ya kamu." Kekeh Zahira mengendong bayinya Mbak Susi.

"Udah pantas kok Ra." Goda Mbk Susi.

"Haha... iya Mbak." Jawab Zahira sambil tertawa tahu maksud Mbak Susi itu.

"Jadi kapan nih kamu nikahnya?" Tanya Mbak Susi.

"InsyaAllah kurang satu bulan lagi Mbak." Jawab Zahira.

"Eh, jadi bener kamu dan Adam itu pacaran. Kirain hoax." Kaget Mbak Susi tidak menyangka.

Ya, berita antara Adam dan Zahira yang sedang berboncengan kala itu, kini menjadi trending topik di kampung mereka. Terlebih lagi para ibu-ibu yang sukanya bergosip, mereka tidak ada henti-hentinya membicarakan Adam dan Zahira.

"Kami nggak pacaran kok Mbak. Tapi kami ini dijodohkan dan kami sama-sama setuju sehingga para orangtua memutuskan hari baiknya." Jawab Zahira mengatakan yang sebenarnya.

"Aduh, selamat ya Zahira. Meski kalian dijodohkan tapi kalian sama-sama cocok. Sangat serasi." Ucap Mbak Susi tulus.

Zahira hanya mengulas senyum, senang karena dibilang serasi jika bersanding dengan Adam.

***

Siang hari, Adam menjemput Zahira untuk membeli cincin kawin. Tak lupa Adam juga berpamitan pada kedua orangtua Zahira. Di sepanjang perjalanan yang mereka lewati hanya ada keheningan, Adam sama sekali tidak mengajak Zahira bicara membuat perempuan itu menjadi canggung sendiri.

Sekitar dua puluh lima menit mereka sudah sampai di toko perhiasan yang dituju.

"Pilihlah mana yang menurutmu bagus." Ucap Adam bernada dingin begitu sudah masuk ke dalam toko.

Zahira langsung melihat-lihat cincin yang terpajang dan semuanya bagus-bagus hingga ia bingung sendiri mau milih yang mana. Sementara Adam sama sekali tidak membantu, laki-laki itu hanya berdiri di sampingnya sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Membuat Zahira merasa kesal karena Adam begitu acuh.

"Masih aja cuek, bantuin kek." Gerutu Zahira dalam hati.

"Bingung Kak, semuanya bagus-bagus." Jawab Zahira sambil memandang wajah Adam membuat laki-laki itu menghela napas.

Petugas yang berjaga pun menunjukkan beberapa macam cincin pasangan. Setelah menimbang-nimbang cukup lama akhirnya mereka memilih cincin yang menurut mereka bagus dan pas di jari.

"Kamu tahu toko yang jual seserahan lengkap di sekitar sini?" Tanya Adam sambil memakai helmnya setelah keluar dari toko perhiasan.

"Tahu Kak, di jalan Anggrek lalu kita belok kiri. Toko yang bercat warna hijau." Jawab Zahira.

Sebelumnya Adam sudah diberitahu oleh Ibunya, agar tidak lupa untuk membeli beberapa seserahan yang menjadi barang wajib di acara pernikahannya nanti.

Adam dan Zahira masih melihat-lihat barang apa saja yang akan dibeli. Toko ini cukup besar dan barang-barang yang di jual pun ada yang kualitas sedang sampai kualitas bagus. Tinggal pilih saja sesuai dengan isi dompet.

"Mau cari barang apa Mbak, Mas?" Tanya pegawai toko dengan ramah.

Zahira menatap Adam mengisyaratkan untuk menjawab.

"Alat sholat lengkap, tas, baju, sepatu, dan juga alat make up." Jawab Adam.

"Oh itu, mari saya tunjukkan. Anda tinggal pilih sesuai pilihan anda." Pegawai toko menunjukkan barang yang dicari Adam.

Mereka mengikuti langkah si penjaga toko. Memilih barang-barang yang di sebut tadi. Adam ternyata tidak main-main, dia membeli barang dengan kualitas bagus. Meskipun cukup mahal, tapi ia ingin memberikan yang terbaik untuk Zahira.

"Kak, beli yang biasa aja." Bisik Zahira melarang Adam agar tidak memilih yang mahal.

"Sudah, kamu diam saja." Balas Adam dingin.

"Tapi itu mahal." Bisik Zahira lagi. Adam menatapnya datar.

"Ya sudahlah." Batin Zahira karena terlalu malas berdebat dengan Adam.

"Mbak barang-barang ini tolong dikemas yang bagus ya, sesuai dengan contoh tadi." Ucap Zahira.

"Iya Mbak, apa mau sekalian diantar juga Mbak ke rumahnya?" Tanya si pegawai.

"Boleh, antar saja Mbak." Adam yang menjawab karena barangnya cukup banyak, tidak memungkinkan untuk mereka bawa kecuali tadi Adam membawa mobil.

Pegawai toko itu memberikan pulpen dan kertas untuk menulis alamat rumah yang akan dituju nanti.

"Ini alamat rumah saya." Ucap Adam dingin.

"Silahkan untuk membayar semua tagihannya di kasir." Ujarnya.

.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Sakur Sakur

Sakur Sakur

si Adam tuh suka cuma gengsi kali😁

2022-10-04

1

Rizki Mardiani

Rizki Mardiani

jadi jg akhirnya

2022-06-16

3

lihat semua
Episodes
1 Kapan nikah?
2 Pertanyaan Bapak
3 Ibu Adam sakit
4 Apa bersedia?
5 Eko usil
6 Makan siang
7 Membeli Martabak
8 Menerima
9 Tidak bisa berpaling
10 Calon suami
11 Satu bulan lagi
12 Ternyata perhatian juga
13 Dibonceng Adam
14 Punya gebetan
15 Bisa-bisanya Memeluk
16 Apakah pantas?
17 Malam minggu
18 Pasar malam
19 Membeli cincin kawin
20 Berkunjung ke rumah calon mertua
21 Calon Imam sempurna
22 Malu-malu tapi mau
23 Karena begadang
24 Adam lelaki tampan
25 Kurang dua minggu
26 Ada Rasa dari dulu
27 Karena tidak bisa
28 Dia akan kembali
29 Melirik kaca spion
30 Memiliki pemikiran dewasa
31 Berhenti bekerja
32 Hujan
33 Begitu nyaman
34 Jatuh hati dengan masakannya
35 Konyol juga
36 H-1
37 Menuju sah
38 Sah
39 Ingin merawat Ibu
40 Tidur bersama
41 Kesal
42 Haikal
43 Yang pertama
44 Akhirnya malam pertama juga
45 Menjadi candu
46 Panggil sayang
47 Perasaan khawatir?
48 Pikiran kacau
49 Salah tempat
50 Kaki bengkak
51 Terciduk
52 Tekad Haikal
53 Jalan-jalan pagi
54 Ungkapan cinta Haikal
55 Penyesalan Haikal
56 Saling suka
57 Kencan pertama
58 Bertemu Citra
59 Nyeri haid.
60 Tersingkir
61 Sebuah hadiah
62 Bertengkar
63 Masih marah
64 Marahnya masih berlanjut
65 Rencana tidur di rumah Emak
66 Dikira kabur
67 Tidak bisa jauh
68 Jadi nyamuk
69 Akmal menyebalkan
70 Suka digoda
71 Menjaga Mas Adam
72 Bagaimana kalau belum?
73 Dia lagi
74 Aroma parfum
75 Membantu Andi pedekate
76 Kawal Mas Adam
77 Tak berdaya
78 Jadi manja
79 Berhasil menghindar
80 Perihal kue
81 Pengen sate ayam
82 Hilangkan sifat dingin itu
83 Pantai
84 Pusing
85 Menantu kita kenapa?
86 Hempaskan pelakor
87 Libur dulu
88 Positif Hamil
89 Pergi kondangan
90 Rahasia Zahira
91 Pernah di belikan apa?
92 Ada Mikha
93 Punya Om
94 Tidak mau kalah
95 Periksa kandungan
96 Ponsel disita
97 Jaga jarak
98 Hormon Ibu hamil
99 Ngidam
100 Seperti malam kemarin
101 Rekan baru
102 Sebuah bencana
103 Keong racun
104 Begitu manis
105 Jangan ada yang tahu
106 Setia
107 Terjebak macet
108 Dimana Mas Adam?
109 Rumah sakit
110 Tega sekali
111 Yang tidak peka
112 Mendambakan Adam
113 Menjahili suami
114 Kumpul sahabat
115 Harus pas rasanya
116 Dibuat pusing
117 Surprise...
118 Selingkuhanmu
119 Mengabaikan
120 Anda
121 Seperti orang asing
122 Nasi boranan
123 Jika minta pisah
124 Kerjasama
125 Usaha Citra
126 Kira masih lajang
127 Cari laki-laki lain
128 Mall
129 Nasehat untuk Akmal
130 Permintaan maaf Citra
131 Bersungguh-sungguh
132 Masih ingat
133 Akibatnya
134 Lamaran Andi
135 Syukuran tujuh bulanan
136 Keras kepala
137 Operasi caesar
138 Jangan menyesali
139 Baby Arvind
140 Jangan masuk dulu
141 Kepulangan Baby Arvind
142 Penggemar rahasia
143 Rutinitas baru
144 Lalai
145 Akmal kecelakaan
146 Tidak dianggap
147 Cukup tahu diri
148 Sakit
149 Selalu ada
150 Hari bahagia Andi.
151 Fakta
152 Efek cemburu
153 No tium Mama.
154 Kucing-kucingan
155 Kebersamaan (end)
156 Ekstra part 1
157 Ekstra part 2
158 Ekstra part 3
159 Ekstra part 4
160 Ekstra part 5
161 Ekstra part 6
162 Ekstra part 7
163 Ekstra part 8
164 Ekstra part 9
165 Ekstra part 10
166 Ekstra part 11
167 Promo cerita baru
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Kapan nikah?
2
Pertanyaan Bapak
3
Ibu Adam sakit
4
Apa bersedia?
5
Eko usil
6
Makan siang
7
Membeli Martabak
8
Menerima
9
Tidak bisa berpaling
10
Calon suami
11
Satu bulan lagi
12
Ternyata perhatian juga
13
Dibonceng Adam
14
Punya gebetan
15
Bisa-bisanya Memeluk
16
Apakah pantas?
17
Malam minggu
18
Pasar malam
19
Membeli cincin kawin
20
Berkunjung ke rumah calon mertua
21
Calon Imam sempurna
22
Malu-malu tapi mau
23
Karena begadang
24
Adam lelaki tampan
25
Kurang dua minggu
26
Ada Rasa dari dulu
27
Karena tidak bisa
28
Dia akan kembali
29
Melirik kaca spion
30
Memiliki pemikiran dewasa
31
Berhenti bekerja
32
Hujan
33
Begitu nyaman
34
Jatuh hati dengan masakannya
35
Konyol juga
36
H-1
37
Menuju sah
38
Sah
39
Ingin merawat Ibu
40
Tidur bersama
41
Kesal
42
Haikal
43
Yang pertama
44
Akhirnya malam pertama juga
45
Menjadi candu
46
Panggil sayang
47
Perasaan khawatir?
48
Pikiran kacau
49
Salah tempat
50
Kaki bengkak
51
Terciduk
52
Tekad Haikal
53
Jalan-jalan pagi
54
Ungkapan cinta Haikal
55
Penyesalan Haikal
56
Saling suka
57
Kencan pertama
58
Bertemu Citra
59
Nyeri haid.
60
Tersingkir
61
Sebuah hadiah
62
Bertengkar
63
Masih marah
64
Marahnya masih berlanjut
65
Rencana tidur di rumah Emak
66
Dikira kabur
67
Tidak bisa jauh
68
Jadi nyamuk
69
Akmal menyebalkan
70
Suka digoda
71
Menjaga Mas Adam
72
Bagaimana kalau belum?
73
Dia lagi
74
Aroma parfum
75
Membantu Andi pedekate
76
Kawal Mas Adam
77
Tak berdaya
78
Jadi manja
79
Berhasil menghindar
80
Perihal kue
81
Pengen sate ayam
82
Hilangkan sifat dingin itu
83
Pantai
84
Pusing
85
Menantu kita kenapa?
86
Hempaskan pelakor
87
Libur dulu
88
Positif Hamil
89
Pergi kondangan
90
Rahasia Zahira
91
Pernah di belikan apa?
92
Ada Mikha
93
Punya Om
94
Tidak mau kalah
95
Periksa kandungan
96
Ponsel disita
97
Jaga jarak
98
Hormon Ibu hamil
99
Ngidam
100
Seperti malam kemarin
101
Rekan baru
102
Sebuah bencana
103
Keong racun
104
Begitu manis
105
Jangan ada yang tahu
106
Setia
107
Terjebak macet
108
Dimana Mas Adam?
109
Rumah sakit
110
Tega sekali
111
Yang tidak peka
112
Mendambakan Adam
113
Menjahili suami
114
Kumpul sahabat
115
Harus pas rasanya
116
Dibuat pusing
117
Surprise...
118
Selingkuhanmu
119
Mengabaikan
120
Anda
121
Seperti orang asing
122
Nasi boranan
123
Jika minta pisah
124
Kerjasama
125
Usaha Citra
126
Kira masih lajang
127
Cari laki-laki lain
128
Mall
129
Nasehat untuk Akmal
130
Permintaan maaf Citra
131
Bersungguh-sungguh
132
Masih ingat
133
Akibatnya
134
Lamaran Andi
135
Syukuran tujuh bulanan
136
Keras kepala
137
Operasi caesar
138
Jangan menyesali
139
Baby Arvind
140
Jangan masuk dulu
141
Kepulangan Baby Arvind
142
Penggemar rahasia
143
Rutinitas baru
144
Lalai
145
Akmal kecelakaan
146
Tidak dianggap
147
Cukup tahu diri
148
Sakit
149
Selalu ada
150
Hari bahagia Andi.
151
Fakta
152
Efek cemburu
153
No tium Mama.
154
Kucing-kucingan
155
Kebersamaan (end)
156
Ekstra part 1
157
Ekstra part 2
158
Ekstra part 3
159
Ekstra part 4
160
Ekstra part 5
161
Ekstra part 6
162
Ekstra part 7
163
Ekstra part 8
164
Ekstra part 9
165
Ekstra part 10
166
Ekstra part 11
167
Promo cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!