Selesai menyegarkan diri, Zahira duduk di teras rumahnya. Menikmati sore hari sambil melihat anak-anak kecil bermain sepeda di gang rumahnya. Zahira tersenyum senang kala melihat keceriaan di wajah anak-anak kecil yang menurutnya sangat lucu.
"Mbak, aku dengar dari Emak kalau Mbak Hira akan menikah dengan Mas Adam ya?" Tanya Akmal seraya mendudukkan dirinya di sebelah sang kakak.
Zahira menoleh.
"Iya Mal, gimana menurutmu. Apa Mbak pantas menjadi istri Kak Adam nantinya?" Tanya Zahira meminta pendapat pada saudara satu-satunya itu.
"Pantas lah Mbak.. memangnya kenapa?" Heran Akmal.
Adik Zahira ini orangnya asyik, meskipun masih SMP terkadang bergaul juga dengan yang lebih dewasa darinya. Sehingga jika diajak ngobrol maka langsung nyambung.
"Ya.. Kak Adam kan orangnya tampan Dek, juga kaya. Mbak ngerasa kayak nggak pantas gitu." Aku Zahira jujur, dengan rasa tidak percaya dirinya jika dia akan bersanding dengan Adam nantinya.
"Lah, kalo Mbak ngerasa nggak pantas, kenapa di terima coba lamarannya?" Heran Akmal.
Ia geleng-geleng kepala, merasa aneh dengan Kakaknya ini. Di lamar sama laki-laki tampan yang menjadi idaman para gadis di kampung ini kok malah nggak yakin.
"Mbak nggak mau melawan perintah orang tua Mal." Jawab Zahira lirih.
Akmal yang melihat keraguan di wajah Kakaknya merasa kasihan.
"Kemarin pas mereka melamar bawa apa aja Mbak, kok aku lihat tidak ada barang atau apa gitu." Ucap Akmal.
"Hmm.. gimana ya Mal, Mbak juga bingung. Di bilang acara lamaran juga tidak, lebih tepatnya sih mereka kemarin itu datang cuma untuk berkunjung. Terus mengenalkan siapa calon suami Mbak.. lalu mereka bertanya, apa Mbak setuju jika kami dijodohkan." Jelas Zahira membuat Akmal manggut-manggut.
Karena saat Adam dan Ayahnya datang berkunjung, Akmal tidak ada di rumah. Ia menginap di rumah temannya.
"Pas Mbak tahu jika Mas Adam yang jadi calon suami Mbak, gimana tuh dengan reaksi Mbak?" Tanya Akmal karena dia tahu jika kakak perempuan nya ini orangnya pemalu.
"Ya, Mbak kaget lah Mal.. ternyata Kak Adam adalah orangnya." Jawab Zahira dengan tersenyum tipis.
Akmal juga ikut tersenyum.
"Terus dengan tradisi kita, yang saat acara lamaran maka akan memasak berbagai macam makanan, lalu di bagi-bagikan pada tetangga itu gimana?" Tanya Akmal lagi dengan nada keponya.
"Kata Emak, memasak berbagai macam makanan lalu di bagi-bagikan ke tetangga itu nanti saja sebelum hari H-nya. Karena sekalian kita bawa ke mempelai pria, sebagai barang bawaan kita gitu. Biar kita ke sananya nggak dengan tangan kosong. Karena Akadnya kan di adakan di rumah Kak Adam." Jawab Zahira panjang lebar.
"Tapi cepet amat Mbak satu bulan lagi pernikahan kalian!" Seru Akmal.
"Kamu tahu sendiri kan, Ibunya Kak Adam sakitnya kambuh lagi. Jadi para orang tua tidak mau menunda-nunda acaranya." Ujar Zahira.
"Aku tahu Mbak.. kenapa mereka tidak sabar menikahkan Mbak sama Mas Adam.." Sahut Akmal sembari mengulum senyumnya.
"Memang apa alasannya?" Tanya Zahira dengan kening mengkerut melihat tampang tengil Akmal.
"Biar Mbak nggak kecantol sama orang lain, haha." Jawab Akmal tertawa terbahak.
"Haha.. ada-ada aja kamu." Zahira juga ikut tertawa.
Obrolan mereka terpaksa berhenti karena adzan Maghrib sudah berkumandang. Mereka pun segera masuk ke dalam untuk melaksanakan kewajiban yang tidak boleh di tinggalkan itu.
***
Selesai makan malam mereka berkumpul menonton televisi kecuali Akmal, dia berada di kamarnya.
"Pak, Kak Adam bilang mau ngajak Hira beli cincin kawin." Ucap Zahira.
"Kapan Nduk?" Tanya Bapak.
"Hari Minggu Pak, kan liburnya Hira di hari itu. Tapi agak siangan sih." Jawab Zahira.
"Bapak senang Nduk, akhirnya kamu mau menikah juga." Ujar Bapak tersenyum sembari mengelus kepala Zahira.
Zahira juga membalas senyuman Bapaknya.
"Terus sepeda motormu kapan selesainya Nduk. Besok kamu kan kerja?" Tanya Ibu Zahira meskipun matanya tidak teralihkan dari sinetron yang ia tonton, tapi masih mendengar pembicaraan antara suami dan putrinya.
"Biar Bapak yang antar kamu." Sahut Bapak.
"Iya Pak." Jawab Zahira dengan anggukan kecil.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Sakur Sakur
ahirnya Nemu cerita yang bukan CEO,lebih suka cerita yang biasa😁
2022-10-04
5
Yunisa
Pantas Ra kamu bersanding dengan Adam. jangan takut aku dukung kok
2022-08-12
0
Wa Japulina 99
💖❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤💖💖💖💖
2022-06-17
2