Lebih Baik

Erna menghentikan jalannya. Ia tersenyum kepada wanita yang berjalan mendekatinya. Matanya tak berhenti memandang gadis yang saat ini sudah ada dihadapannya.

"Seperti ini dong Ukhti, baru kelihatan seperti akhwat-akhwat yang lain"

Erna memegang kedua bahu temannya itu.

"Rasannya lucu, lebih leluasa pakai celana aja." ucap wanita itu tersipu

"Enggak... gini yang the best, cocok, sebentar lagi ada yang khitbah ni," Erna tertawa

"Jangan ya Allah... Mila masih mau kuliah!" Mila mengangkat kedua tangannya.

Hari ini Mila memakai gamis. Gamis yang sudah dijahit oleh Mai dari Mila mulai masuk ke kampus dulu. Entah sudah berapa gamis yang dijahit Mai, lain lagi baju - baju gamis yang dikirimkan oleh Zain. Semuanya hanya memenuhi lemari dikamar Mila.

*waktu itu*

"Kenapa gak di pakek kuliah?" tanya Zain lebaran tahun lalu setelah mendengar cerita mamaknya Mai

"Susah bang, gak bisa lari." Jawab Mila santai.

"Mau lari kemana rupanya kau, dek" Zain memegang kepala Mila.

"Ada saja alasanmu!" ucap Zain lagi

Mila memang tidak pernah lagi membuka jilbabnya, dia selalu mengenakannya walau hanya sekedar diteras rumah.

Pokoknya dia memang betul-betul sudah istiqomah untuk tidak melepas jilbabnya. Walau begitu yang beda dari Mila adalah dia tetap memakai celana panjang, bukan rok apalagi gamis. Alasannya selalu susah kalau lari."Yang penting kan tertutup" begitu kata Mila

Obat hati ada lima perkara... yang pertama baca qur'an dan maknanya....

.....,................

yang ke lima berkumpullah dengan orang soleh.

Lagu ini membenarkan apa yang dirasakan Mila. Setelah ikut bergabung di Lembaga Dakwah kampus, Mila mempunyai banyak teman-teman yang solehah.

Rasanya bukan lagi teman tapi sudah seperti saudara. Semuanya saling menyayangi karena Allah. Berlomba- lomba dalam kebaikan.

Hari ini Mila sudah sama seperti akhwat akhwat yang lain, jilbabnya panjang senada dengan gamis yang dipakainya, kaos kaki tebal yang tidak transparan, dan tak ketinggalan handstok. Ia merasakan kenyamanan tersendiri saat mengenakannya.

Ternyata hanya pakaian yang dikenakanpun bisa memotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Rasa malu itu hadir jika masih malas beribadah, masih jarang membaca kitab Allah dan amalan baik lainnya.

"Aku harus terus belajar, memperbaiki Ibadahku, memperdalam ilmu agamaku. Jangan cuman sekedar pakaian saja yang lebih baik." ucap Mila kepada dirinya sendiri.

"Malu dengan penampilan kalau isinya kosong." Gumamnya lagi

"Terus kalau, jodoh? Kalau ikut seperti teman-teman liqo'mu mana boleh pacaran. Mau nikah aja pakai Proposal. Coba lihat cuman sedikit akhwat-akwat itu yang sudah menikah. Yang lain masih banyak yang jomblo, ada juga yang di Poligami Mil. Kamu siap? Pilih jomblo atau dimadu?".

Pergolakan batin Mila. Bisikan-bisikan itu selalu ia dengar.

"Ya Allah... aku tidak mau dimadu, tapi bukannya hamba mengharamkan Poligami.

Hamba tidak mengingkari ketentuan darimu Ya Allah, tapi hamba tidak siap kalau itu terjadi pada hamba" Mila berdo'a dalam hati

"Eh... ada apa ni rame kali." Mila masuk kelas bersama Erna

Mila melihat Ayu, Sarah, Wanda dan teman-teman yang lain berbisik-bisik sambil memperhatikan perempuan yang ada diseberang kelas mereka.

"Kenapa mereka melihat ukhti Sarah seperti itu ya, Er?" tanya Mila pada Erna

"Pasti nyeritain ukhti Erna yang barusan punya Madu." Jawab Erna

"Punya madu kok dimasalahkan ya, namanya juga mau sehat, kan bagus minum maa...d, " Mila berhenti bicara. Matanya membulat dan melihat Erna dengan tatapan tajam.

"Suami ukhti Sarah, kawin lagi?" Tanya Mila

"Iya, seminggu yang lalu." Jawab Erna

"Kok ukhti Sarah mau! Gak melarang gitu?"

"Ustadz Mirza kan kaya, bisnisnya juga cukup sukses sekarang. Mungkin beliau merasa mampu dan adil. Ukhti Sarah saja tidak masalah, kenapa kita yang repot!" Jawab Erna sambil memukulkan penanya ke tangan Mila pelan.

Ukhti Sarah dulu Murobbi Mila dan Erna di Ldk, setelah wisuda ukhti Sarah tidak terlalu aktif lagi, apalagi setelah menikah dan mempunyai anak. Mungkin hari ini waktu Sarah sedang senggang makanya dia bisa datang ke kampus.

Memang nanti akan ada rapat pembentukan panitia seminar. Ldk Al- Kahfi kampus ZXx akan mengadakan seminar bulan Ramadhan nanti.

"Ya Allah... jauhkan hamba dari suami yang berpoligami, dan jangan jadikan hamba sebagai penyebab dari laki-laki berpoligami."

Do'a Mila lirih. Ada semacam ketakutan dan keraguan meneruskan istiqomahnya.

Terpopuler

Comments

Shankara

Shankara

aku sudah favorit dan rate 5

2020-06-19

1

Adine indriani

Adine indriani

like juga disini semangat kak

salam dr love at first sight👍😊

2020-06-17

1

Laura❄️

Laura❄️

Baru nyampe sini kk, nanti lanjut lagi.
Salam dari Back to the previous dynasty dan sang penggoda

2020-06-14

1

lihat semua
Episodes
1 Kata orang
2 Kereta baru
3 Olahraga
4 Diantar Pulang
5 Curhat
6 Ariel ku
7 Sahabat
8 Abang pulang
9 Mengayunkan
10 Pamit
11 Aku Tau
12 Melihatnya...lagi
13 Teringat
14 Kepala Sekolah
15 Danau Toba
16 Taik Cecak
17 Cerita
18 Cerita 2
19 Lebih Baik
20 Rapat
21 Syahadah Milad
22 Cucu Ummi
23 Al-azhar Park
24 Kabar Gembira
25 Doa
26 Pengganti
27 Karsinoma Nasofaring
28 Tamu
29 Mimpi
30 Umroh
31 Kejutan
32 Menghindar
33 Rumahku
34 Hujan
35 salah paham
36 Pernikahan
37 Semua Pergi
38 DILAMAR
39 Teman Ayahku
40 Mencoba
41 Tak sabar
42 Negosiasi
43 Adat yang bercampur
44 Merasa Aneh
45 Hari kedua
46 Simalem Resort
47 Sparing partner
48 Istriku
49 Nasi goreng dan Selada
50 Cemburu
51 Hadiah
52 Apa ini mimpi?
53 Pengantin Lama
54 Gagal Diving
55 Suamiku
56 Rencana
57 Sensitiv
58 Demi Baby
59 Aladin beli Bakso
60 Bayi Kembar
61 Penantian
62 Lahir
63 Orang Tua Baru
64 Persahabatan dimulai
65 Tifestan Forte
66 Cerita bi Lastri
67 Mudik
68 Jangan membantah!
69 Mamak dan Ummi bingung
70 Berangkat
71 Drop
72 Pengumuman
73 Tambahan support
74 Semangat
75 Support systemnya Double kuadrat
76 Support system Induk
77 Permintaan Maaf
78 Jelek!
79 Males Reuni
80 Pergi
81 Buat Umma bangga!
82 Extra part
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Kata orang
2
Kereta baru
3
Olahraga
4
Diantar Pulang
5
Curhat
6
Ariel ku
7
Sahabat
8
Abang pulang
9
Mengayunkan
10
Pamit
11
Aku Tau
12
Melihatnya...lagi
13
Teringat
14
Kepala Sekolah
15
Danau Toba
16
Taik Cecak
17
Cerita
18
Cerita 2
19
Lebih Baik
20
Rapat
21
Syahadah Milad
22
Cucu Ummi
23
Al-azhar Park
24
Kabar Gembira
25
Doa
26
Pengganti
27
Karsinoma Nasofaring
28
Tamu
29
Mimpi
30
Umroh
31
Kejutan
32
Menghindar
33
Rumahku
34
Hujan
35
salah paham
36
Pernikahan
37
Semua Pergi
38
DILAMAR
39
Teman Ayahku
40
Mencoba
41
Tak sabar
42
Negosiasi
43
Adat yang bercampur
44
Merasa Aneh
45
Hari kedua
46
Simalem Resort
47
Sparing partner
48
Istriku
49
Nasi goreng dan Selada
50
Cemburu
51
Hadiah
52
Apa ini mimpi?
53
Pengantin Lama
54
Gagal Diving
55
Suamiku
56
Rencana
57
Sensitiv
58
Demi Baby
59
Aladin beli Bakso
60
Bayi Kembar
61
Penantian
62
Lahir
63
Orang Tua Baru
64
Persahabatan dimulai
65
Tifestan Forte
66
Cerita bi Lastri
67
Mudik
68
Jangan membantah!
69
Mamak dan Ummi bingung
70
Berangkat
71
Drop
72
Pengumuman
73
Tambahan support
74
Semangat
75
Support systemnya Double kuadrat
76
Support system Induk
77
Permintaan Maaf
78
Jelek!
79
Males Reuni
80
Pergi
81
Buat Umma bangga!
82
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!