Cerita

Bagian 1. Cerita Juna

Juna lahir di Jambi, 19 tahun yang lalu. Ayahnya seorang Polisi. Lima tahun yang lalu, Rudi bercerai dengan Lia. Lia mama Juna, memilih tinggal di kota kelahirannya di Makassar, sedangkan Rudi sudah menikah lagi dan sudah memiliki anak dari istri barunya.

Cindy mengambil pakaian yang baru saja selesai dicuci, dengan menggendong ember yang berisi cucian dia berjalan kebelakang rumah.

"Bunda.... " suara anak kecil manggil sambil menangis.

"Juna, tolong jemurkan pakaian ini! adikmu bangun." Cindy meninggalkan ember pakaiannya di depan pintu dapur.

Juna yang tengah sarapan menyudahi makannya.

"Iya, bunda... nanti Juna jemur." jawab Juna sambil menghabiskan makanannya.

Cindy adalah ibu tiri Juna, tapi Juna sangat menyayanginya. Cindy baik, lembut, dan penyayang. Juna memanggilnya bunda. Kini Juna sudah memiliki dua adik. Juni anak bunda Cindy, dan kevin anak mama Lia. Ya... mama Juna juga sudah menikah lagi dengan teman masa kecilnya dulu di Makassar.

"Barang-barangmu semua sudah disiapkan Juna?" tanya Rudi

"Sudah, Pa! gak perlu bawa baju banyak-banyak kata mama. Nanti beli di sana aja!" jawab Juna sambil menaruh ember cucian yang sudah kosong.

"Kakak, cekolah dicini aja napa." ucap anak kecil yang sedang dikuncir bundanya.

"Gak mau, adek nakal!" Jawab Juna asal

"Juni gak nakal lagi kok, kak. Janji!!"

Juni menunjukkan kelingkingnya. Juni baru berusia 3 tahun. Masih lucu-lucunya, kadang Juna merasa tak tega meninggalkan adiknya. Tapi mau bagaimana lagi dia sudah Lulus masuk kulian di Universitas Hasanuddin Makassar.

"Enggak, kok. Juni adik kakak yang paling baik sedunia, kakak mau sekolah... disini sekolahnya gak ada, jadi kakak harus ke rumah mama Lia, nanti kalau sudah selesai sekolahnya kakak pulang kesini lagi kok!". Juna menjelaskan.

"Padahal di USU pun adanya jurusan Farmasi, ngapai la jauh-jauh kau ke sana." ucap Rudi

"Gak jauh kok, Pa. Kan mama disana "

Juna melingkarkan tangannya dibahu Rudi

"Juna sayang kalian semua, tapi Juna juga rindu mama, Lima tahun saja kok pa! tapi, gak tau kalau Juna lanjut ambil apotekernya sekalian disana." ucap Juna menyeringai

"Lanjutkan disini saja!" ucap Rudi tegas

Ada rasa tak rela di hati Rudi melepas anaknya kuliah jauh meninggalkannya. Tapi Juna sudah terlanjur menyiapkan semuanya sendiri. Rudi merasa ini adalah kejutan yang sangat tidak menyenangkan untuknya. Namun begitu, ia juga tak boleh egois, di ujung pulau Sulawesi sana ada sosok yang pernah mengisi hatinya. Mama juna, Mama yang sudah sangat anaknya itu rindukan.

 

\[ Mil, aku berangkat\]

 

[ Hati-hati, peluk dari jauh 😭]

[ Jangan cengeng]

[ Sedih taauuu...tiba-tiba robah cita-cita aja, kalau pulang kabari aku ya]

[ oke 👍👍]

Juna menerima Boarding passnya. Beberapa cairan bening menetes mengenai pashmina yang ia pakai.

"Demi masa depan Juna, jangan lemah".

\=\=\=

Bagian 2. Cerita Erwin

Setelah ujian kenaikan sabuk, Erwin dan Aisy berjalan keparkiran kereta.

" Abang lapar Aisy, makan yok?"

" Ayok.. Aisy gak lapar tapi haus, minum Aisy habis" Aisy menunggingkan botol minumnya.

Aisy dan Erwin pun berjalan kekantin, dan memesan satu mangkok bakso dan dua botol air putih kemasan 2 liter. Maklum habis olahraga kalau 1 liter saja cepat habisnya.

" Betul gak mau makan juga dek?" tanya Erwin

" Enggak bang, baru siap olahraga kok makan bakso, lemak yang dibuang tadi langsung digantikan oleh lemak yang baru lah" jawab Aisy sambil meminum air mineralnya.

Dihari yang sama dengan Juna, Erwin juga akan berangkat ke Jakarta. Erwin kuliah di Politeknik Keuangan Negara STAN. Beberapa hari yang lalu Erwin dan Juna sudah janjian untuk pergi bersama. Karena Pesawat Juna juga akan transit dulu di Jakarta.

Erwin mengambil amplop coklat besar seperti yang sering dibawa orang untuk melamar pekerjaan. Erwin memberikannya kepada Aisy.

" Apa ini bang? lamaran kerja? maaf sudah tidak ada lowongan!" Jawab Aisy bercanda, tapi sebenarnya dia memang bingung itu apa.

" Nanti saja dibuka dirumah, kenang-kenangan" Jawab Erwin sambil meneruskan makannya.

" Em... besok abang berangkat, jangan nakal ya titip dojang!. Jangan jadi senior galak!" Erwin menaruh tangan kesamping bibirnya seperti berbisik.

Ada raut kesedihan di wajah Aisy, mendengar Erwin akan pergi. Rasanya seperti akan ada yang hilang dalam hidupnya.

" Kenapa pada pergi semua sih!" kata Aisy manja

" Mila kan ada" jawab Erwin

" Kakak kuliah, pigi pagi pulang sore, nyampek rumah capek, gak bisa diajak curhat" Rengek Aisy

" Cari teman baru.." Erwin memegang kepala Aisy lembut.

" Ayo pulang, sudah abang bayar" Erwin berjalan mendahului

Itu yang akan Aisyah rindukan. Erwin sangat perhatian hatinya lembut. Sama sekali tidak pernah kasar kepada wanita.

Aisy dan Erwin berpisah di persimpangan jalan karena rumah mereka berbeda arah.

Terpopuler

Comments

Zes

Zes

halo thor.sbgian udh aku bca dn ksh like.

di tunggu kedatangannya di cerita aku

2020-07-12

1

Adine indriani

Adine indriani

aku like 4 bab smp sini

mampir lagi ke Love at first sight jgn bosen👍😊

2020-06-14

1

Zanuba Mashud (ririn)

Zanuba Mashud (ririn)

saling dukung yaaaa

2020-06-01

1

lihat semua
Episodes
1 Kata orang
2 Kereta baru
3 Olahraga
4 Diantar Pulang
5 Curhat
6 Ariel ku
7 Sahabat
8 Abang pulang
9 Mengayunkan
10 Pamit
11 Aku Tau
12 Melihatnya...lagi
13 Teringat
14 Kepala Sekolah
15 Danau Toba
16 Taik Cecak
17 Cerita
18 Cerita 2
19 Lebih Baik
20 Rapat
21 Syahadah Milad
22 Cucu Ummi
23 Al-azhar Park
24 Kabar Gembira
25 Doa
26 Pengganti
27 Karsinoma Nasofaring
28 Tamu
29 Mimpi
30 Umroh
31 Kejutan
32 Menghindar
33 Rumahku
34 Hujan
35 salah paham
36 Pernikahan
37 Semua Pergi
38 DILAMAR
39 Teman Ayahku
40 Mencoba
41 Tak sabar
42 Negosiasi
43 Adat yang bercampur
44 Merasa Aneh
45 Hari kedua
46 Simalem Resort
47 Sparing partner
48 Istriku
49 Nasi goreng dan Selada
50 Cemburu
51 Hadiah
52 Apa ini mimpi?
53 Pengantin Lama
54 Gagal Diving
55 Suamiku
56 Rencana
57 Sensitiv
58 Demi Baby
59 Aladin beli Bakso
60 Bayi Kembar
61 Penantian
62 Lahir
63 Orang Tua Baru
64 Persahabatan dimulai
65 Tifestan Forte
66 Cerita bi Lastri
67 Mudik
68 Jangan membantah!
69 Mamak dan Ummi bingung
70 Berangkat
71 Drop
72 Pengumuman
73 Tambahan support
74 Semangat
75 Support systemnya Double kuadrat
76 Support system Induk
77 Permintaan Maaf
78 Jelek!
79 Males Reuni
80 Pergi
81 Buat Umma bangga!
82 Extra part
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Kata orang
2
Kereta baru
3
Olahraga
4
Diantar Pulang
5
Curhat
6
Ariel ku
7
Sahabat
8
Abang pulang
9
Mengayunkan
10
Pamit
11
Aku Tau
12
Melihatnya...lagi
13
Teringat
14
Kepala Sekolah
15
Danau Toba
16
Taik Cecak
17
Cerita
18
Cerita 2
19
Lebih Baik
20
Rapat
21
Syahadah Milad
22
Cucu Ummi
23
Al-azhar Park
24
Kabar Gembira
25
Doa
26
Pengganti
27
Karsinoma Nasofaring
28
Tamu
29
Mimpi
30
Umroh
31
Kejutan
32
Menghindar
33
Rumahku
34
Hujan
35
salah paham
36
Pernikahan
37
Semua Pergi
38
DILAMAR
39
Teman Ayahku
40
Mencoba
41
Tak sabar
42
Negosiasi
43
Adat yang bercampur
44
Merasa Aneh
45
Hari kedua
46
Simalem Resort
47
Sparing partner
48
Istriku
49
Nasi goreng dan Selada
50
Cemburu
51
Hadiah
52
Apa ini mimpi?
53
Pengantin Lama
54
Gagal Diving
55
Suamiku
56
Rencana
57
Sensitiv
58
Demi Baby
59
Aladin beli Bakso
60
Bayi Kembar
61
Penantian
62
Lahir
63
Orang Tua Baru
64
Persahabatan dimulai
65
Tifestan Forte
66
Cerita bi Lastri
67
Mudik
68
Jangan membantah!
69
Mamak dan Ummi bingung
70
Berangkat
71
Drop
72
Pengumuman
73
Tambahan support
74
Semangat
75
Support systemnya Double kuadrat
76
Support system Induk
77
Permintaan Maaf
78
Jelek!
79
Males Reuni
80
Pergi
81
Buat Umma bangga!
82
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!