Ariel ku

"Wak... Aisy pulang. Assalamu'alaikum." Aisyah pamit sambil mencium tangan uwaknya.

"Dada... mba, Aisy latihan dulu." Aisy berjalan menuju rumahnya.

"Apa?, latihan katanya?" Mai memastikan siapa tau dia salah dengar.

"Iya,mak. Katanya dia udah gak demam lagi." jawab Mila berjalan mengambil sapu.

"Cepat kali sehatnya, bukan ada dia makan obat!"

" Ya sehatlah, mak. Udah siap peer kimianya."jawab Mila senyum.

"Ada-ada saja anak itu, yang gara gara peernya dia gak sekolah!" Mai geleng geleng kepala.

\=\=\=\=\=

Di dalam kamar bercat biru, perempuan berambut sebahu itu mengacak-acak lemarinya.

"Mama... liat sabuk Aisy gak?" jerit Aisyah

"Kok, gak ada disini!" Dia mencarinya di semua laci

"Di dalam kamar mandi Aisyah, siapa yang menggantungkannya dibalik pintu!" jawab Manda mama Aisyah membuka pintu kamar anak semata wayangnya itu

"Oh, iya!" Aisy menepuk jidatnya.

\=\=\=\=

"Mila gak latihan, Aisy?" tanya laki laki ganteng yang berjalan menghampiri Aisy di arena latihan.

"Enggak bang, gak di izinin uwak, kakak kemana- mana dulu di suruh istirahat aja. Ya udah Aisy masuk barisan dulu ya, bang!" Aisy berlari memasuki barisan, karena latihan akan segera di mulai.

Setelah latihan selesai.

"Sabeum saya duluan!" ucap Aisy pamit kepada pelatihnya sambil memegang kunci keretanya.

"Pulang, Aisy?" sapa Erwin.

"Iya,bang. Takut kehujanan. Aisy duluan ya, bang" jawab Aisy sambil berlalu dari Erwin.

"Lama - lama dekat dia, bisa sakit jantung aku." gumam Aisyah dalam hati.

Kenapa semakin hari dia semakin keren aja!

\=\=\=\=\=\=

Dear diary... aku bingung sama perasaanku. Kenapa setiap di dekatnya jantungku seperti mau copot ya. Aisy... gak pernah rasain ini sebelumnya. Apa ini yang namanya cinta. Tadi waktu liat dia sparing.. dia yang ketendang kok aku yang sakit ya! aneh... hari ini dia gak seperti biasanya. Kurang konsentrasi kayaknya. Apa jangan - jangan dia menyukai kak Mila. Jangan dong Tuhan... biarkan dia jadi jodohku! janji deh gak nakal lagi. Jagakan hati Ariel hanya untukku tuhan... love bang Erwin ( Ariel ku )

Aisyah menutup buku berwarna pink kemudian memasang kembali gemboknya.

\=\=\=\=

Tin..tin...tiiin..

"Kakak, ayok!" jerit Aisy di depan pagar rumah Mila.

"Iya, iya sebentar...." Mila berlari.

"Hati - hati,awas kena bola lagi!" Mai melambaikan tangannya.

"Iya mak Insya Allah... Assalamu'alaikum."

Kemaren malam

"Halo... ada apa mas?" Imran mengangkat telepon dari pak Arpin.

"Gini Im... tolong bilangkan Aisyah, besok singgahi kakaknya dirumah. Biar gak usah dulu Mila bawa kereta!"

"Kenapa rupanya Mila, mas?" tanya Imran bingung

"Kena bola, semalam kepalanya jadi sakit katanya. Taulah kau anakku ini lemah kali fisiknya. Tolong bilangkan Aisyah,ya. Sudah dulu teleponnya ya".

" Iya mas... nanti ku bilangkan ke Aisyah".

\=\=\=\=\=

"Hey... udah sembuh sahabat baik aku!" Juna menyambut Mila yang baru saja sampai di kelas.

"Alhamdulillah... tapi masih sering datang- datang sakitnya ( maksudnya kambuh)" jawab Mila sambil duduk di bangkunya.

"Mila... maaf ya Mil, suer deh gak sengaja aku!" Ahmad duduk di sebelah Mila.

"Gak papa Mad, gak kena bola juga memang kepala Mila sering sakit, kok!" jawab Mila menegaskan.

"Heh... Memet awas, bangkuku itu!" Juna menepuk bahu Ahmad.

"Gak usah pake mukul kenapa!" Ahmad merengut.

"Bah... gitu aja nangis kau!" Juna tertawa.

\=\=\=

"Mila... nanti kalau kita sudah gak satu sekolah lagi masik bisa bekawan macam (seperti) gini gak ya?" Juna mengoceh sambil memakan jajan yang di bawanya dari kantin.

"Ya kenapa gak bisa... kan kita masik satu kota, cuman beda kampus aja. Masik bisa la jumpa, tukaran nomor hape nanti kita. Tulis nomor hape mu disini." Mila menyodorkan buku hariannya.

"Nanti kalok aku jadi beli hape ku kabari kau!" ucapnya lagi.

Bagaimana mungkin kita bisa mudah untuk bertemu Mil, aku akan pergi jauh. Ucap Juna dalam hati

"Win... jadinya kau kuliah dimana?" tanya Juna

"Belum tau... kalau di Jakarta aku lulus ya disana. Kalau enggak ya coba dulu la di Medan. Kalau gak lulus juga, di sini saja la aku. Ngapai jauh jauh ke Medan kok gak bisa kuliah di kampus Negri kan!" jawab Erwin sambil menyeruput esnya.

"Klen dua ni ya.. udah di tulis di situ besar besar..DILARANG MAKAN DIKELAS! masik juga makan di kelas.. bandal kali pun klen" ucap Mila datar.

"Iya bu ustadzah... malas kami di kantin padat kali (maksudnya ramai)" jawab Juna dan Erwin kompak di susul tawa mereka.

"Sok kompak,klen!" jawab Mila tersenyum.

"Kau gak jajan? tanya Juna

"Gak bawa bontot pun ( bekal ) nampakku" ucap Juna lagi.

"Enggak, ini kan hari Kamis aku puasa" jawab Mila sambil meninggalkan mereka membawa mukenanya ke Mushola sekolah.

"Cepat habiskan makanan klen... yok shalat Duha kita!" Juna dan Erwin terdiam

"Is... gak bilang kau dia puasa! tak sopan kali kita makan minum di muka nya! ( didepannya)" ucap Erwin.

"Mana tau aku kalok dia puasa! tadipun dia ku ajak ke kantin mau aja" jawab Juna mempercepat makannya dan lari mengejar Mila.

Terpopuler

Comments

Angela Jasmine

Angela Jasmine

Semangat kakak 👍👍

2020-07-18

1

Sasa (fb. Sasa Sungkar)

Sasa (fb. Sasa Sungkar)

aq dtg.. bawa boomlike
smangaaat thor

2020-07-17

1

Koit Lom:v

Koit Lom:v

Ini Kak,Aku bantu Like ya yg likenya masih Dikit,Semoga membantumu kak,Mdk menantimu ya hehe

2020-07-08

1

lihat semua
Episodes
1 Kata orang
2 Kereta baru
3 Olahraga
4 Diantar Pulang
5 Curhat
6 Ariel ku
7 Sahabat
8 Abang pulang
9 Mengayunkan
10 Pamit
11 Aku Tau
12 Melihatnya...lagi
13 Teringat
14 Kepala Sekolah
15 Danau Toba
16 Taik Cecak
17 Cerita
18 Cerita 2
19 Lebih Baik
20 Rapat
21 Syahadah Milad
22 Cucu Ummi
23 Al-azhar Park
24 Kabar Gembira
25 Doa
26 Pengganti
27 Karsinoma Nasofaring
28 Tamu
29 Mimpi
30 Umroh
31 Kejutan
32 Menghindar
33 Rumahku
34 Hujan
35 salah paham
36 Pernikahan
37 Semua Pergi
38 DILAMAR
39 Teman Ayahku
40 Mencoba
41 Tak sabar
42 Negosiasi
43 Adat yang bercampur
44 Merasa Aneh
45 Hari kedua
46 Simalem Resort
47 Sparing partner
48 Istriku
49 Nasi goreng dan Selada
50 Cemburu
51 Hadiah
52 Apa ini mimpi?
53 Pengantin Lama
54 Gagal Diving
55 Suamiku
56 Rencana
57 Sensitiv
58 Demi Baby
59 Aladin beli Bakso
60 Bayi Kembar
61 Penantian
62 Lahir
63 Orang Tua Baru
64 Persahabatan dimulai
65 Tifestan Forte
66 Cerita bi Lastri
67 Mudik
68 Jangan membantah!
69 Mamak dan Ummi bingung
70 Berangkat
71 Drop
72 Pengumuman
73 Tambahan support
74 Semangat
75 Support systemnya Double kuadrat
76 Support system Induk
77 Permintaan Maaf
78 Jelek!
79 Males Reuni
80 Pergi
81 Buat Umma bangga!
82 Extra part
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Kata orang
2
Kereta baru
3
Olahraga
4
Diantar Pulang
5
Curhat
6
Ariel ku
7
Sahabat
8
Abang pulang
9
Mengayunkan
10
Pamit
11
Aku Tau
12
Melihatnya...lagi
13
Teringat
14
Kepala Sekolah
15
Danau Toba
16
Taik Cecak
17
Cerita
18
Cerita 2
19
Lebih Baik
20
Rapat
21
Syahadah Milad
22
Cucu Ummi
23
Al-azhar Park
24
Kabar Gembira
25
Doa
26
Pengganti
27
Karsinoma Nasofaring
28
Tamu
29
Mimpi
30
Umroh
31
Kejutan
32
Menghindar
33
Rumahku
34
Hujan
35
salah paham
36
Pernikahan
37
Semua Pergi
38
DILAMAR
39
Teman Ayahku
40
Mencoba
41
Tak sabar
42
Negosiasi
43
Adat yang bercampur
44
Merasa Aneh
45
Hari kedua
46
Simalem Resort
47
Sparing partner
48
Istriku
49
Nasi goreng dan Selada
50
Cemburu
51
Hadiah
52
Apa ini mimpi?
53
Pengantin Lama
54
Gagal Diving
55
Suamiku
56
Rencana
57
Sensitiv
58
Demi Baby
59
Aladin beli Bakso
60
Bayi Kembar
61
Penantian
62
Lahir
63
Orang Tua Baru
64
Persahabatan dimulai
65
Tifestan Forte
66
Cerita bi Lastri
67
Mudik
68
Jangan membantah!
69
Mamak dan Ummi bingung
70
Berangkat
71
Drop
72
Pengumuman
73
Tambahan support
74
Semangat
75
Support systemnya Double kuadrat
76
Support system Induk
77
Permintaan Maaf
78
Jelek!
79
Males Reuni
80
Pergi
81
Buat Umma bangga!
82
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!