Abang pulang

kriing... kring

"Ayah... hapeny bunyi" Mila yang mencuci piring memanggil ayahnya di kamar mandi.

"Tengokkan dulu siapa yang telepon, kok kenal kau angkat saja, bilang ayah mandi." perintah Arpin dari kamar mandi.

Mila melap tangannya kering - kering dengan roknya. Bergegas mengambil gawai yang berada diatas nakas. Bibirnya membentuk guratan bulan sabit sempurna, melihat nama yang tertera di handphone.

"Halo... selamat sore, maaf ayah sedang mandi, mamak menjahit, Nando membakar lemak." oceh Mila ditelepon.

"Kalau Mila, lagi apa? " suara dari seberang sana

"Mila lagi rinduuu sama abang.... " jawabnya manja.

"Assalamu'alaikum, abang! "

"Wa'alaikumsalam... adekku yang jelek, mau oleh oleh apa?" tanya Zain

"Abang, mau pulang?" tanya Mila yang sudah kegirangan.

"Insya Allah... mau liat ponakan baru."

"Waktu kak Husna nikahan abang kan gak bisa pulang, dek. Masak acara mengayunkan,dedek bayinya juga gak liat tulang gantengnya ini." jawab Zain.

Mengayunkan salah satu tradisi di Medan, anak yang baru lahir di masukkan kedalam ayunan yang telah di hias. Di gunting rambutnya dan di berikan nama. Kemudian di doakan beramai ramai. Ada juga yang menyebut mengayunkan ini dengan istilah Penabalan nama. Lain daerah lain namanya tapi hampir sama caranya.

Waktu Husna menikah Zain baru saja mulai bekerja. Tidak enak kalau harus izin pulang.

"Mak... abang mau pulang katanya!" Mila menghampiri mamaknya

"Eh... mau pulang kau? kapan, nak?

Mila melounspeakerkan hpnya.

"Insya Allah lusa, Mak. Mamak, mau Zain bawakan apa?"

"Mamak cumak mau kau sampai sini sehat selamat saja, udah bahagia mamak. Hati hati di jalannya nanti. Kasi tau kalok udah sampai terminal,biar di jeput ayah!"

"Nando mau kerupuk Palembang bang... segoni." ucapan Nando mengejutkan Mai.

"Jangan menyusahkan abangmu!" ucap Mai

Nando mengambil handuknya dan berjalan ke kamar mandi. Berpapasan dengan ayah yang baru saja keluar.

"Siapa yang telfon,Ndo? "

"Bang Zain, Yah" jawab Nando menutup pintu

\=\=\=\=\=\=

"Kenapa Zain tadi Mai? tanya Arpin sambil duduk membawa gelas tehnya di teras rumah.

"Lusa Zain pulang... Insya allah, rindu kali aku bang sama Zain, sudah lebih satu tahun dia tak pulang." mata Mai berkaca kaca. Ada kerinduan yang menggunung di hatinya. Rindu kepada anak laki laki kebanggaannya.

Zain... Zain Rizky. Anak kedua Mai yang sangat penurut, pintar dan soleh. Masa sekolahnya di habiskan di Pesantren.

Dulunya, Mai berfikir setelah lulus pesantren Zain akan melanjutkan kuliahnya ke Mesir.

Tapi Zain memberikan kejutan, dia lulus masuk ke Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan Medan.

"Zain mau, setelah lulus nanti Zain bisa bantu ayah sama mamak, menyekolahkan adek adek! mamak gak usah menjahit lagi " itu yang di ingat Mai. Cairan bening itu jatuh tak bisa ditahan lagi.

"Anak kita sudah berhasil Insya Allah...." Arpin memegang tangan Mai.

\=\=\=\=

teet..notifikasi pesan masuk

( Assalamu'alaikum bapak ZAIN RIZKY SST)

( Wa'alaikumsalam bapak ARIF MUDZAKI Lc)

( lebaaaay....) tulis Zain

( Hahaha... apa kabarmu pak citeen?)

( Alhamdulillah ana bii khoir ustadz, antum?)

( Alhamdulillah... kapan ke Medan?)

( Besok Insyaallah ana pulang kampung, ada acara kecil kecilan. Antum sudah di Medan Rif? Datanglah ke acara Husna nanti,ana undang antum! sekalian ajak buya dan ummi juga ya. )

( Insya Allah... ana usahakan, ana masih di Uin Maliki ni akhi, mempersiapkan semuanya, alhamdulillah ana sudah jadi dosen tetap disini.)

( Alhamdulillah... kalau begitu ana tunggu kehadiran antum.)

\=\=\=\=

Ayah... laki laki itu memeluk erat laki laki paruh baya yang masih memakai helm dan jaket lengkap miliknya.

"Ayah sehat?" tanyanya

"Alhamdulillah... seperti yang kau lihat Zain. Masik muda ayahmu ini kan! " jawabnya tersenyum.

"Ayo, pulang kita. Mamak mu udah rindu kali...." ucap Arpin sambil membawa kotak yang di pegang Zain.

"Zain saja yang bonceng ya, yah!"

"Kau capek... biar ayah saja. Udah lama aku tak memboncengmu, udah lama kau tak naek kereta ini kan?" Arpin menaiki kereta Rx - king nya.

"Allahu akbar... akhirnya pulang kau, nakku"

Mai memeluk Zain sambil menangis.

Maklum baru ini mereka membiarkan anak mereka jauh dan baru kali ini pula anak mereka tidak pulang sampai satu tahun lamanya.

"Mamak! sehat mamak? Zain mencium dan memeluk mamaknya rindu.

"Mana si tukang bakar lemak? udah kayak mana kali gendutnya rupanya?" mata Zain mencari sekeliling.

"Apa? mana kerupukku?" Nando datang memeluk abangnya.

"Bukannya gendut, kau! kenapa asik yang membakar lemak saja kau! Zain memukul bahu Nando.

"Mila gak di cariin!" Mila keluar dari kamarnya.

"Assalamu'alaikum ukhti...." Zain melihat penampilan Mila berbeda dari yang di lihatnya lebih dari 1 tahun yang lalu.

"Wa'alaikum salam, bang!" Mila mencium tangan Zain hormat.

"Mana kerupuk ku, bang?" suara Nando mengejutkan semua.

"Ini... habiskan la"Zain memberikan satu kotak penuh berisi kerupuk Palembang.

Terpopuler

Comments

Angela Jasmine

Angela Jasmine

Lanjuuuttt lagi kakak ❤️

2020-08-01

0

Bukan Siapa-siapa

Bukan Siapa-siapa

mampir lagi

2020-07-18

1

❤

Kok aku bacanya malah jadi pake logat medan ya

2020-07-15

1

lihat semua
Episodes
1 Kata orang
2 Kereta baru
3 Olahraga
4 Diantar Pulang
5 Curhat
6 Ariel ku
7 Sahabat
8 Abang pulang
9 Mengayunkan
10 Pamit
11 Aku Tau
12 Melihatnya...lagi
13 Teringat
14 Kepala Sekolah
15 Danau Toba
16 Taik Cecak
17 Cerita
18 Cerita 2
19 Lebih Baik
20 Rapat
21 Syahadah Milad
22 Cucu Ummi
23 Al-azhar Park
24 Kabar Gembira
25 Doa
26 Pengganti
27 Karsinoma Nasofaring
28 Tamu
29 Mimpi
30 Umroh
31 Kejutan
32 Menghindar
33 Rumahku
34 Hujan
35 salah paham
36 Pernikahan
37 Semua Pergi
38 DILAMAR
39 Teman Ayahku
40 Mencoba
41 Tak sabar
42 Negosiasi
43 Adat yang bercampur
44 Merasa Aneh
45 Hari kedua
46 Simalem Resort
47 Sparing partner
48 Istriku
49 Nasi goreng dan Selada
50 Cemburu
51 Hadiah
52 Apa ini mimpi?
53 Pengantin Lama
54 Gagal Diving
55 Suamiku
56 Rencana
57 Sensitiv
58 Demi Baby
59 Aladin beli Bakso
60 Bayi Kembar
61 Penantian
62 Lahir
63 Orang Tua Baru
64 Persahabatan dimulai
65 Tifestan Forte
66 Cerita bi Lastri
67 Mudik
68 Jangan membantah!
69 Mamak dan Ummi bingung
70 Berangkat
71 Drop
72 Pengumuman
73 Tambahan support
74 Semangat
75 Support systemnya Double kuadrat
76 Support system Induk
77 Permintaan Maaf
78 Jelek!
79 Males Reuni
80 Pergi
81 Buat Umma bangga!
82 Extra part
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Kata orang
2
Kereta baru
3
Olahraga
4
Diantar Pulang
5
Curhat
6
Ariel ku
7
Sahabat
8
Abang pulang
9
Mengayunkan
10
Pamit
11
Aku Tau
12
Melihatnya...lagi
13
Teringat
14
Kepala Sekolah
15
Danau Toba
16
Taik Cecak
17
Cerita
18
Cerita 2
19
Lebih Baik
20
Rapat
21
Syahadah Milad
22
Cucu Ummi
23
Al-azhar Park
24
Kabar Gembira
25
Doa
26
Pengganti
27
Karsinoma Nasofaring
28
Tamu
29
Mimpi
30
Umroh
31
Kejutan
32
Menghindar
33
Rumahku
34
Hujan
35
salah paham
36
Pernikahan
37
Semua Pergi
38
DILAMAR
39
Teman Ayahku
40
Mencoba
41
Tak sabar
42
Negosiasi
43
Adat yang bercampur
44
Merasa Aneh
45
Hari kedua
46
Simalem Resort
47
Sparing partner
48
Istriku
49
Nasi goreng dan Selada
50
Cemburu
51
Hadiah
52
Apa ini mimpi?
53
Pengantin Lama
54
Gagal Diving
55
Suamiku
56
Rencana
57
Sensitiv
58
Demi Baby
59
Aladin beli Bakso
60
Bayi Kembar
61
Penantian
62
Lahir
63
Orang Tua Baru
64
Persahabatan dimulai
65
Tifestan Forte
66
Cerita bi Lastri
67
Mudik
68
Jangan membantah!
69
Mamak dan Ummi bingung
70
Berangkat
71
Drop
72
Pengumuman
73
Tambahan support
74
Semangat
75
Support systemnya Double kuadrat
76
Support system Induk
77
Permintaan Maaf
78
Jelek!
79
Males Reuni
80
Pergi
81
Buat Umma bangga!
82
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!