Paradev, Bus pariwisata tingkat yang di sewa sekolah untuk bertamasya hari ini. Bis itu melaju dengan kecepatan sedang, menyusuri jalan-jalan berbelok menuju Bumi indah kepingan surga. Itu adalah slogan Danau Toba yang cantiknya luar biasa.
Jalanan masih sepi, tidak terlalu banyak kendaraan yang melintas karna waktu masih menunjukkan pukul 4.20 pagi. Para Penumpang di dalam bus itu hampir semuanya terlelap. Maklum saja mereka berangkat dari sekolah jam 23:30. Mila dan teman-temannya sudah berkumpul di sekolah dari jam 9 malam, pastinya mata mereka sangat mengantuk.
"Bangun anak-anak, kita shalat subuh dulu."Pak Husin membangunkan penumpang dengan pengeras suara.
Husin berjalan naik ke atas untuk membangunkan siswa yang lain.
Mila menggeliat meluruskan kakinya, badannya terasa sakit semua karena tidur dalam posisi duduk.
"Masjid Al-Mujahidin Tigabalata."
ucap Mila membaca tulisan yang ada di depannya.
"wow... wow" Mila melompat lompat, matanya langsung segar, yang tadinya masih mengantuk menginjak lantai kamar mandi yang sangat dingin.
"Lantainya saja sedingin ini, macamana lagi airnya." ucap Mila dalam hati, senyum usilnya merekah seketika.
Mila mengambil air segayung dan berjalan memasuki bus yang di parkir tidak jauh dari masjid. Mila mengangkat tangan perempuan yang tadi duduk di sebelahnya yang masih tertidur pulas. Dia memasukkan jari-jari tangan temannya itu kedalam gayung.
"Mamaaak!" jerit Juna yang membuat terkejut siswa yang lain. Mila tertawa terbahak bahak, memegangi perutnya yang terasa sakit karena tertawa yang keterlaluan.
"Ha... ha... ha, bangun! sudah mau subuh."
Lantunan Adzan berkumandang, Mila dan Juna sudah memakai mukena mereka dan masuk kedalam masjid. Mereka di sambut ramah oleh nenek nenek penduduk sekitar yang sholat di masjid.
"Mau ke Danau Toba, nang?" sapa nenek yang bertubuh mungil
"Iya, Nek. Kami permisi dulu." jawab Mila berlalu mendahului nenek yang berjalan mengambil Alqur'an dalam lemari.
Warga disini sudah terbiasa melihat banyaknya tamu yang shalat dimasjid mereka. Sudah tradisi tahunan, menjelang tahun ajaran baru akan banyak anak sekolah yang datang ke Danau Toba. Danau Toba adalah tujuan nomor satu, wisata terbaik dikota kami.
"Subhanallah... cantik sekali." Mila tak berhenti memuji Tuhannya, Yang begitu sempurna memciptakan keindahan didepan matanya. Jalan semakin menurun dan semakin berliku.
"Mana asoymu? ( asoy \= kantong plastik yang sengaja disiapkan untuk menampung muntah ) tanya Mila pada Juna. Mila tau kalau temannya itu mabuk perjalanan.
"Uweeek...." Juna menampung cairan yang keluar dari mulutnya dengan kantong plastik. Mila mengurut bagian belakang leherJuna.
"Ini... pakai minyak kayu putih," Mila memberikan minyak kayu putihnya
"Ini untukmu!" Juna memberikan kantong plastiknya ke Mila.
"Iyak... Jorok! buang sana buang."Mila mengangkat kakinya keatas kursi dan menutup mulutnya.
Semua siswa sudah turun dari bus dan sudah duduk di tenda yang sudah disewa pak Husin. Semua membuka bekal yang mereka bawa dari rumah masing-masing untuk di santap bersama-sama. Ini pengalaman pertama Mila pergi dengan teman-temannya.
"Setelah sarapan silahkan kalian mengexsplore tempat ini, hati-hati jangan pergi sendiri-sendiri. Nanti jam 11 kembali kumpul disini, kita akan menyeberang ke tomok" ucap pak Husin
Seluruh siswa membereskan sisa makanan mereka, membersihkan tikar yang tadinya sedikit kotor dengan makanan yang tak sengaja terjatuh. Ada yang menyapu, ada yang membuang sampah dan ada yang hanya bantu do'a saja.
"Woy kan jam 11 kumpul lagi disini, kita ke masjid parapat yok" ajak Mila
" Wiih... jauh kali lo, Mil! Disini aja la kalok mau sholat, kok gak salah aku, di sebelah sana ada musholla" Erwin menunjuk kearah barat.
"Kita ke istana Presiden aja, yok!" ajak Uni
"Oke...."
"Ayok...." jawab Mila dan kawan-kawannya kompak.
"Tunggu, aku ketoilet dulu!" Juna berlari sambil menutup mulutnya
"Haha... belum ilang maboknya" Erwin tertawa
\=\=\=
Laki-laki paruh baya meminum tehnya yang sudah tidak terlalu panas, tangan satunya memegang HP yang sedari tadi dia pandangi lekat.
"Percaya sama Allah, Allah akan menjaga anak kita! lagipun bang Husin kan di sana. Jangan la terlalu kau cemaskan. Sudah besar anak gadismu itu." Mai menaruh satu piring pisang goreng diatas meja teh Arpin.
Arpin meletakkan Handphonenya.
Meraih kepercayaan itu mudah, namun mempertahankannya itu yang sulit.
******
Istana Presiden itu rumah tempat pengasingan presiden Soekarno. Sampai saat ini masih dilestarikan pemerintah kabupaten Simalungun. Barang-barang didalamnya masih terjaga, namun tak semua pengunjung diizinkan masuk kedalam.
Masjid di Raya Taqwa Parapat, terdapat dijalan sisingamangaraja no 2 sipangan Bolon Girsang. Diarea belakang masjid ini ada beberapa kuburan, yang sepengetahuan author itu adalah kuburan pendiri masjid tersebut.
Banyak kerajinan tangan dijual dipajak ( pasar) dipinggiran jalan di Parapat ini. Banyak macamnya tinggal pilih. Apa lagi mangga udangnya. uhm... manisnya seperti aku, Tinggal bilang klen mau berapa kilo! Tapi siap tu jangan lupa kau bayar.
Lain cerita lagi di Tomok, ada batu saksi pemenggalan kepala manusia, tempat orang dipasung. Ada lagi legenda batu gantung****.
Ayo..exsplore Sumut, masih banyak tempat wisata lainnya loh. Tapi pastinya kemari dulu klen ya. Mantap lah 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
[AIANA]
saya mau kesana ih . kapan ya bisa ke sana
2020-06-18
1
Adine indriani
Like di sini juga👍😊
2020-06-14
1
Alensa
keren ceritanya Thor 👍👍👍
mampir yuk " BECAUSE OF YOU" 😍
please like, komen dan rate-nya kakak 😁🙈😍🙏🙏🙏
lanjut baca Thor, MENGAYUNKAN sampai DANAU TOBA
2020-06-04
1