Kepala Sekolah

Bep..Bep..

Tangan perempuan yang sedang membaca buku di tempat tidur itu meraba meja di sebelah tempat tidurnya.

( Jangan lupa besok kita kesekolah ya, jangan bangkong, pokoknya harus datang dan harus ikut! Kita urus suratnya ke Kepala Sekolah. Oke 👍)

Mila menaruh kembali Hapenya di pahanya.

Bep..Bep

" Kaan... pasti ada lagi" ucap Mila

( Jangan tidur dulu, sebentar..ya.. oke, kau sudah kumasukkan grup, mari kita bergosip!)

Mila mengernyitkan dahinya, membaca pesan itu.

( Gibah kok ngajak-ngajak ). Ketik Mila.

Tak lama Hp Mila pun berisik, Banyak notifikasi. Baru beberapa menit sudah ada 75 pesan di sana.

( Haduh... jadi ini yang selama ini kalian lakukan di belakangku ha!!).

Mila membaca satu demi satu chat di grup yang baru saja di ikutinya. Mulai dari cerita piknik lusa, pacar, sampai ngomongin kejelekan teman sendiri.

( Enggak kok mil, baru ini nya kami kek gini, biasanya ngajinya kami) @metasyantikluarbiasa

( Iya, seru kan mil.. kau pulak lama kali punya hapenya, masak kami mau chat samamu ke Wa Ayahmu, manala kami berani ) @Junaedi

( Hahaha... iya, mana berani kami mil sama tuan takur 🏃🏃🏃).@unibukanorangpadang

( Ah... suka ati kamu aja lah, sampai jumpa besok kawan-kawan. Tidur dulu aku ya* ).

Ayah Mila memang paling di takuti oleh semua teman-temannya. Arpin memang memiliki tubuh tinggi tegap. Berat badan Arpin 100Kg, Namun tidak kelihatan gendut, mungkin karena tinggi badannya yang hampir mencapai 2 meter. Tapi sebenarnya Arpin adalah ayah yang ramah. Hanya Juna yang mengatakan itu, iya hanya Juna yang tidak takut dengan Arpin.

"Gak takut kau nengok ayahku?" tanya Mila sewaktu Juna datang ke rumahnya.

"Kenapa takut? Ayahmu ganteng macam Rishi Kapoor kok. Serem dari mananya? malah kelihatan ramah." jawab Juna

Mila tersenyum senang mengingat hal itu. Juna memang temannya yang paling beda dari yang lain. Tapi beberapa hari lagi kami tidak akan pernah bertemu, eh... bukan tidak bertemu. Tapi susah untuk bertemu. Karena Juna masuk kuliah jurusan Farmasi. Mau jadi apoteker dia!

Oiya.. kalau soal Hanphone, Mila baru saja membeli hanphone, Sewaktu masih sekolah Arpin tidak mengijinkannya mempunyai Hp. Nanti main Hp terus kata ayahnya. Jadi setelah Lulus sekolah Mila baru boleh punya Hp.

Mila menutup bukunya, meletakkannya disebelah bantalnya, lalu menyetel alarm di Hpnya. Kemudian dia mematikan lampu kamarnya. Kamar itu terlihat gelap hanya ada sedikit cahaya dari balik jendela.

Tidur dalam keadaan gelap lebih baik. Karena banyak manfaatnya untuk tubuh.

Mila mengambil kembali Hpnya dan mengetik sesuatu

(Assalamu'alaikum bang, ini nomor Mila)~~Send

Mila mengirim pesan kepada Zain.

*****

Seperti yang dijadwalkan hari ini seluruh siswa kelas XII berkumpul di sekolah. Setelah pengumuman kelulusan kemaren, mereka memutuskan untuk pergi bertamasya ke Danau Toba. Seperti kakak- kakak kelas mereka dulu. Seluruh siswa dan guru pergi kesana.

Mila masuk keruangan Kepala sekolah di temani oleh Juna.

*Tok

tok

tok*

"Masuk!" suara kepala sekolah terdengar dari dalam ruangan yang ada di depan mereka berdua. Mereka pun masuk dan mendudukan diri mereka di kursi persis di depan kepala sekolah. Meja besar berwarna coklat lah yang menjadi penghalang mereka.

"Pak... bisa buatkan surat pernyataan?" ucap Mila tanpa basa-basi.

"Pernyataan apa, Mila?" tanya pak Husin bingung.

"Tau la bapak, ayah cemana? kalok gak ada itu gak bisa la aku ikut, pak!" Mila mencebikan mulutnya, menatap datar kepala sekolah. Pak Husin tertawa sambil mengambil Hp di dalam sakunya bajunya.

"Assalamu'alaikum bang, begini bang, mau bilang aku. Lusa aku sama anak- anak muridku yang baru lulus ini mau tamasya, jalan - jalan lah gitu ke Danau Toba. Bisa ku bawa si Mila ikut juga kan, bang?" Husin berbicara begitu akrab, sedikit menyela pembicaraannya. Mungkin orang yang dia telepon sedang berbicara juga.

"Alah... samakunya. Oke... makasi ya, bang!" Pak Husin meletakkan Hpnya di atas meja. Melipat kedua tangannya, memandang siswi yang ada dihadapannya dengan tersenyum penuh makna.

"Kata ayahmu. Iya, boleh! gak pala lah lagi pakai surat."ucap Husin melihat Mila dan Juna yang dari tadi menyimak pembicaraan Husin.

Istri pak Husin adalah adik sepupu dari Mai. Jadi Husin bukan orang lain buat Mila. Pak Husin paham betul bagaimana tabiat Arpin. Karena selain saudara ipar, Husin dan Arpin berasal dari Kampung yang sama Hutasialagan.

Terpopuler

Comments

Rahayu Pus

Rahayu Pus

biar dosa nya rata kan y....mkny gibahny jamaah

2021-07-05

1

Bukan Siapa-siapa

Bukan Siapa-siapa

jejak sampai sini dulu

2020-07-18

0

[AIANA]

[AIANA]

gibah berjamaah

2020-06-18

1

lihat semua
Episodes
1 Kata orang
2 Kereta baru
3 Olahraga
4 Diantar Pulang
5 Curhat
6 Ariel ku
7 Sahabat
8 Abang pulang
9 Mengayunkan
10 Pamit
11 Aku Tau
12 Melihatnya...lagi
13 Teringat
14 Kepala Sekolah
15 Danau Toba
16 Taik Cecak
17 Cerita
18 Cerita 2
19 Lebih Baik
20 Rapat
21 Syahadah Milad
22 Cucu Ummi
23 Al-azhar Park
24 Kabar Gembira
25 Doa
26 Pengganti
27 Karsinoma Nasofaring
28 Tamu
29 Mimpi
30 Umroh
31 Kejutan
32 Menghindar
33 Rumahku
34 Hujan
35 salah paham
36 Pernikahan
37 Semua Pergi
38 DILAMAR
39 Teman Ayahku
40 Mencoba
41 Tak sabar
42 Negosiasi
43 Adat yang bercampur
44 Merasa Aneh
45 Hari kedua
46 Simalem Resort
47 Sparing partner
48 Istriku
49 Nasi goreng dan Selada
50 Cemburu
51 Hadiah
52 Apa ini mimpi?
53 Pengantin Lama
54 Gagal Diving
55 Suamiku
56 Rencana
57 Sensitiv
58 Demi Baby
59 Aladin beli Bakso
60 Bayi Kembar
61 Penantian
62 Lahir
63 Orang Tua Baru
64 Persahabatan dimulai
65 Tifestan Forte
66 Cerita bi Lastri
67 Mudik
68 Jangan membantah!
69 Mamak dan Ummi bingung
70 Berangkat
71 Drop
72 Pengumuman
73 Tambahan support
74 Semangat
75 Support systemnya Double kuadrat
76 Support system Induk
77 Permintaan Maaf
78 Jelek!
79 Males Reuni
80 Pergi
81 Buat Umma bangga!
82 Extra part
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Kata orang
2
Kereta baru
3
Olahraga
4
Diantar Pulang
5
Curhat
6
Ariel ku
7
Sahabat
8
Abang pulang
9
Mengayunkan
10
Pamit
11
Aku Tau
12
Melihatnya...lagi
13
Teringat
14
Kepala Sekolah
15
Danau Toba
16
Taik Cecak
17
Cerita
18
Cerita 2
19
Lebih Baik
20
Rapat
21
Syahadah Milad
22
Cucu Ummi
23
Al-azhar Park
24
Kabar Gembira
25
Doa
26
Pengganti
27
Karsinoma Nasofaring
28
Tamu
29
Mimpi
30
Umroh
31
Kejutan
32
Menghindar
33
Rumahku
34
Hujan
35
salah paham
36
Pernikahan
37
Semua Pergi
38
DILAMAR
39
Teman Ayahku
40
Mencoba
41
Tak sabar
42
Negosiasi
43
Adat yang bercampur
44
Merasa Aneh
45
Hari kedua
46
Simalem Resort
47
Sparing partner
48
Istriku
49
Nasi goreng dan Selada
50
Cemburu
51
Hadiah
52
Apa ini mimpi?
53
Pengantin Lama
54
Gagal Diving
55
Suamiku
56
Rencana
57
Sensitiv
58
Demi Baby
59
Aladin beli Bakso
60
Bayi Kembar
61
Penantian
62
Lahir
63
Orang Tua Baru
64
Persahabatan dimulai
65
Tifestan Forte
66
Cerita bi Lastri
67
Mudik
68
Jangan membantah!
69
Mamak dan Ummi bingung
70
Berangkat
71
Drop
72
Pengumuman
73
Tambahan support
74
Semangat
75
Support systemnya Double kuadrat
76
Support system Induk
77
Permintaan Maaf
78
Jelek!
79
Males Reuni
80
Pergi
81
Buat Umma bangga!
82
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!