Ramadhan kareem, bulan yang penuh keberkahan telah memasuki hari ke 10. Bulan dimana semua pahala dilipat gandakan. Bulan yang datang satu tahun sekali ini, banyak di manfaatkan oleh Ummat Muslim untuk memperbaiki diri, menjadi insan yang lebih baik. Tak terkecuali gadis berkerudung hitam yang sedang membaca alqur'an di dalam gedung hijau yang lumayan luas itu.
"Ukhti... udah di siapkan rencana kegiatan kita minggu depan?" tanya Manda Mahasiswa semester Lima fakultas Hukum.
Gadis yang membaca Alqur'an menutup mushabnya. Ia mengambil kertas Hvs yang sudah terbungkus rapi seperti proposal.
walaupun hanya rencana belum tentu di sepakati oleh semua orang yang ikut rapat hari ini, tapi gadis itu menyiapkannya dengan rapi. Ide-ide yang ada di kepalanya ia tuangkan dalam kertas itu.
"Coba ukhti baca, itu ide yang ada di kepala ana, ana rasa itu menarik karena alhamdulillah sekarang sudah mulai banyak yang hijrah, seperti artis-artis di tv ukht... kan banyak yang sudah hijrah, sampai buat squad segala lagi, secara tidak langsung fans fanatik mereka kan jadi ikut." ucap Mila.
"Hm... menarik! tapi kita harus cari pembicaranya ni. Kalau bisa lebih dari satu pembicara ukht... kita juga perlu Ustadz." Maya menambah ide.
Rapat pembentukan kegiatan Ramadhan tahunan berlangsung lancar. Ide Mila disetujui, semua menyukainya, pembicara, ustadz, gedung, undangan dan segala keperluannya sudah direncanakan dengan rapi, hanya tinggal eksekusi. Ikhwan dan Akwat bekerja sama demi kesuksesan acara yang akan di laksanakan minggu depan.
Setelah rapat dibubarkan semua mata tertuju pada dua anak kecil yang sangat menggemaskan, mereka nampak sebaya. Umurnya sekitar 2 Tahun. Bahkan yang satunya terlihat lebih kecil. Dari rapat berlangsung mereka tak berhenti bermain.
Gadis kecil yang memakai jilbab lucu dengan bando miki mouse berlari memanggil- manggil bundanya sambil menangis.
"Bundaaa... Zi nakal!" teriak gadis kecil menghampiri bundanya.
Mila yang dari tadi berbicara dengan Erna mendengar kata-kata gadis kecil itu.
"Loh... memangnya Yumna diapain sayang?" Sarah menenangkan anaknya.
"Zizi ambil mainan Yumna, Yumna kan lagi main bunda." ucap gadis kecil itu mencebikan mulutnya.
Gadis kecil itu bernama Yumna.
"Eh... anak bunda gak boleh pelit dong, Zizi nya kan cuman minjam sayang." Sarah menenangkan Yumna yang masih menangis.
Sarah kemudian mengajak Yumna pulang karena Ayahnya sudah menjemput mereka.
Dari kejauhan sepasang mata memperhatikan kepergian Sarah dan Yumna yang berjalan menuju area parkir. Disana berdiri laki-laki yang menunggu. Yumna tampak berlari menghampiri laki-laki itu dan memeluknya. Terdengar suaranya memanggil AYAH.
"Seperti tidak ada masalah, tetap terlihat mesra. Tidak tampak sedikitpun kesedihan diwajah ukhti Sarah." ucap Wanita yang dari tadi memperhatikan.
"Liat apa sih?"
Erna menepuk bahu Mila yang dari tadi seperti memperhatikan sesuatu.
"Masih memikirkan soal itu!" tanya Erni
"Enggak memikirkan Er, tapi kepikiran."
"Semuanya sudah diatur Allah, skenarionya pasti lebih indah dari semua yang kita harapkan. Allah tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambanya, berdo'a saja semoga kita tidak merasakan apa yang dirasakan ukhti Sarah." Erna dan Mila berjalan menuju kendaraan mereka masing-masing.
Mila menghempaskan badannya ketempat tidur, matanya menerawang menatap langit-langit kamarnya. Kenapa harus ada ujian berat ketika hendak menjadi manusia yang lebih baik lagi. Tapi... kalau hidup tidak ada ujiannya, semua orang masuk surga dong! sekolah saja ada ujiannya apalagi hidup.
Mungkin lebih baik aku sekedarnya saja, tidak perlu menutup aurat sempurna seperti ini, lama-lama ribet juga. Kalau buru-buru memakai kaos kaki saat keluar menjemur pakaian atau pas ada tamu ayah ribet juga. Biasa- biasa aja kali ya, yang penting pakai jilbab.
"Mungkin juga lebih baik aku mengenal laki-laki yang akan menikahi ku nanti. Pacaran kan proses mengenal satu sama lain. Gak kaget nanti kalau sudah menikah, kalau sudah cinta sebelum menikahkan nanti cintanya jadi makin kuat setelah menikah, jadi suamiku gak akan lirik cewek lain."
Mila memicit pangkal hidungnya dengan jari, beristighfar lirih... ampunkan dosa dosaku ya Allah, Lindungi hamba dari dosa dan berputus asa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Rahayu Pus
goooo otor go otor go.....
2021-07-05
1
🎀ᵀᵗᵇ'ˢ 80'™
mantaaap....lanjutkan thor..👍😊
2020-07-02
2
Adine indriani
aku di sini kak bawa like semangat trs ya
jgn bosen mampir karyaku
salam dr love at first sight😊👍
2020-06-18
0