Bertunangan

Semua diam menunggu jawaban Kirana, terlihat keraguan diwajah gadis itu. Sementara Keanu harap-harap cemas menunggunya. Keyakinannya Kirana akan langsung menjawab 'iya', sama seperti saat dia melamar Kirana di apartemen.

"Tunggu sebentar" ucap Kirana lalu berdiri dan berlalu meninggalkan semua orang yang menunggu jawabannya.

"Ada apa, Ken?" tanya papi Edwar.

Keanu menggeleng, dia tidak tahu ada apa dengan Kirana. Sejak pagi sampai tadi siang mereka berpisah, semua tampak baik-baik saja. Bahkan Keanu masih sempat menikmati bibir tipis Kirana yang selalu menjadi candunya, sebelum mereka berpisah.

Keanu ikut berdiri dan menyusul Kirana yang kembali kekamarnya, pintu kamar itu tidak tertutup rapat. Salah satu kebiasaan buruk Kirana yang memudahkan Keanu untuk masuk ke kamar gadis itu.

"Ada apa sayang?" tanya Keanu sambil memeluk Kirana dari belakang.

Laki-laki itu mengecupi ceruk leher Kirana membuat gadis itu meremang, satu kelemahan Kirana bila Keanu sudah seperti ini.

"Kiran suruh Abang tunggu, kenapa ikut ke kamar?" seru dan tanya Kirana begitu kesadarannya kembali lagi.

"Abang hanya ingin tahu, mengapa kamu tidak langsung menjawab, iya" ucap Keanu.

Kirana menghembuskan nafas kasar. Dia senang Keanu memeluknya, tapi dia juga ingin marah dengan laki-laki ini.

"Bagaimana Kiran harus menjawab iya, jika saat ini ada wanita yang sedang mengandung anak, Abang"

Mendengar jawaban Kirana, Keanu melepaskan pelukannya dan membalik tubuh Kirana agar menghadapnya.

"Apa maksud perkataan kamu, Kiran?" tanya Keanu tidak mengerti.

"Abang tidak usah pura-pura tidak tahu." jawab Kirana sambil mendorong Keanu agar menjauh darinya.

"Jelaskan pada Abang, siapa yang telah mengatakan padamu jika ada wanita yang hamil anak, Abang." pinta Keanu.

"Ini." Kirana memberikan amplop yang diberikan Laura pada Keanu.

"Apa ini?" tanya Keanu.

"Abang buka dan lihat sendiri, lalu Abang jelaskan pada Kiran." jawab Kirana.

Mata Keanu membulat saat melihat buku hasil USG dengan nama Laura. Bukan hanya itu, ada namanya tertera disana sebagai ayah sang bayi.

"Siapa yang memberikan ini sama kamu?" tanya Keanu.

"Laura sendiri yang memberikanya. Kenapa? Apa Abang takut tidak bisa menjelaskan?" jawab dan tantang Kirana.

Keanu menggelengkan kepala. "Ini kebohongan, Sayang." jawab Keanu.

Dengan kasar Keanu melempar buku yang ada ditangannya lalu duduk di sofa yang ada di kamar Kirana.

"Kiran..." Keanu menepuk tempat kosong disampingnya, meminta agar Kirana mendekat dan duduk disampingnya.

Kirana berjalan dan duduk disamping Keanu seperti permintaan laki-laki itu.

"Sayang" panggil Keanu pada Kiran.

Meraih tangan Kirana dan menyatukan jarinya dengan jari Kirana. Gadis itu hanya diam dan membiarkan Keanu yang menggenngam erat jemarinya dengan posisi mereka yang sudah saling berhadapan.

"Kalau boleh jujur, berat bagi Abang berpisah jauh dari kamu."

Satu tangan Keanu yang bebas merapikan rambut Kirana. Menatap lekat wajah yang selalu hadir dipelupuk matanya, bahkan saat dia terpejam.

"Tapi Abang menaruh kepercayaan penuh sama kamu."

Tangan Keanu yang merapikan rambut Kirana berhenti pada wajah cantik itu.

"Abang yakin kamu bisa menjaga..." Keanu menunjuk hati Kirana, "Untuk, Abang."

"Abang juga ingin, Kamu percaya sama Abang."

"Jangan mudah di provokasi dengan sesuatu yang belum kamu ketahui kebenarannya."

Kirana diam sambil mencerna setiap kata-kata Keanu, dalam hatinya dia membenarkan setiap ucapan Abang kesayangannya itu.

"Kirana sayang... perlu kamu ketahui, jika Laura itu sebenarnya..."

"Laura itu putri Feni, Nak" papi Edwar memotong ucapan Keanu.

Kirana berbalik kearah sumber suara. Ada papi Edwar, papa Agung dan juga mama Luna di depan pintu kamarnya. Ketiganya ikut menyusul Keanu dan Kirana, yang pergi ke kamar Kirana.

Papi Edwar mengambil dan membuka buku yang Keanu lempar. Dia menggelengkan kepala saat melihat disana tertulis nama Keanu sebagai ayah dari anak yang ada dalam kandungan Laura.

"Tidak ada hubunganya semua ini dengan mami Feni, sebagai ibu dari Laura." jawab Kirana.

"Ini mungkin ada hubugannya dengan perpisahan Papi dan mami Feni" balas papi Edwar sambil mengacungkan buku yang ada di tangannya.

Kirana berdiri dan berpindah duduk disamping mama Luna yang duduk diatas tempat tidurnya. Dia menjatuhkan kepalanya di bahu sang mama.

Lelah, itu yang Kirana rasakan. Mencintai Keanu itu menguras emosi bagi Kirana. Baru saja mereka akan bahagia, selalu saja ada penghalang.

"Kamu mengakui ini anakmu, Ken?" tanya papi Edwar sambil menaruh buku hasil usg kandungan Laura.

"Tidak, Pi." jawab Keanu cepat.

"Keanu bertemu laura hanya satu kali. Itupun ditemani, Kiran" jawab Keanu.

"Bagaimana bisa dia mengandung anak, Ken?" tanya Keanu heran.

"Maksudmu ini mengada-ada?" tanya papi Edwar sambil menunjuk hasil usg tersebut.

"Iya. Kejadian itu juga sudah lama, delapan bulan yang lalu. Setelah itu, Ken tidak pernah bertemu dia lagi"

"Lalu apa maksud tujuan gadis itu memberikan buku ini pada, Kiran?" mama Luna yang bertanya.

"Ini pasti ulah Feni yang ingin memisahkan Ken dan Kiran" jawab papi Edwar.

"Kirana, kamu pecaya sama, Papi?" tanya papi Edwar yang mendapat anggukan dari Kirana.

"Percayakan pada Papi untuk menyelesaikan masalah ini." ucap papi Edwar untuk menenangkan Kirana.

"Minggu depan kita adakan acara pertunangan kalian berdua." lanjut papi Edwar ucapannya.

Mendengara ucapan papi Edwar, Keanu langsung tersenyum lebar. Kirana mengeratkan rangkulannya di lengan mama Luna yang di balas sang mama dengan mengusap kepala Kirana.

Satu minggu belalu. Papi Edwar sudah menyelesaikan masalah Laura. Seperti dugaannya, buku tentang kehamilan Laura adalah kebohongan. Mami Feni yang berada di balik semuanya, tujuannya untuk menguasai harta papi Edwar. Dia tidak terima di ceraikan oleh papi Edwar, sumber penghasilannya untuk hidup mewah selama ini hilanglah sudah.

Menikahkan putrinya dengan Keanu adalah satu-satunya cara untuk kembali menikmati harta papi Edwar. Sayangnya rencananya tercium oleh papi Edwar.

Hari ini Keanu dan Kirana bertunangan. Bukan pesta besar yang mereka lakukan, melainkan hanya acara makan malam bersama keluarga dari Keanu yang juga keluarga Kirana, serta saudara dari mama Luna.

"Bunda senang melihat kalian bisa bersama" ucap bunda Karisa begitu mendekati Keanu dan Kirana.

"Terima kasih, Bun" Keanu yang berucap sambil memeluk erat bundanya.

Tidak bisa Keanu pungkiri, semua ini terjadi karena bantuan bunda Karisa yang membuka pikiran Keanu agar berani menyatakan perasaanya pada Kirana.

"Selamat Bang" ucap Arjuna memberi selamat pada Keanu.

"Thanks" jawab Keanu.

"Bang, Jika suatu saat Kiran datang ke gue dan nanggis karena lo. Lo tahu, kan. Apa yang bisa gue lakuin?" lanjut Arjuna ucapannya.

"Iya, Abang tahu. Bukan hanya Abang yang sayang sama Kirana, tapi kamu juga"

"Cakep" jawab Arjuna sambil mengacungkan jempolnya.

Arjuna sangat menyayangi Kirana, tapi murni sayang sebagai saudara. Selain Keanu, Arjuna juga orang yang selalu ada di belakang Kirana untuk menjaga gadis itu.

"Kamu nggak ingin tunangan dengan Elma, Jun?" tanya Keanu.

Arjuna melirik Keanu. "Belum kepikiran, Bang. Gue masih mau bebas." jawab Arjuna santai.

Dia memang menyayangi Elma, tapi belum berpikir untuk melangkah lebih jauh lagi. Biarkan saja dia menikmati hubungannya seperti saat ini.

Kirana membaringkan tubuhnya melepas lelah, Acara makan malam bersama yang meresmikan hubungannya dengan Keanu berakhir sudah. Satu langkah besar sudah dia dan Keanu ambil, Kirana berharap kedepannya akan baik-baik saja.

"Bang" panggil Kirana terkejut saat membuka mata ada Keanu tidur disampingnya, dengan tangan yang meligkar ditubuh Kirana.

Laki-laki itu tampak sangat nyenyak. Kirana menghela nafas, bukan sekali atau dua kali dia menemukan Keanu tidur disampingnya saat terbangun di pagi hari.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!