Matanya menatap layar lebar yang menampilkan pertempuran dengan suara tembakan yang tak ada habisnya, tangannya sibuk menekan dan menggerakan stik playstation. Tapi pikirannya tidak tertuju pada keduanya.
"Horeee" Teriak Pandu kegirangan.
"Akhirnya aku bisa mengalahkan Abang Ken" ucapnya sambil melirik sang abang dengan sombongnya.
"Abang sengaja kalah, biar kamu senang" sangkal Keanu kekalahannya karena tidak konsentrasi.
Bunda Karisa tersenyum sambil menggelengkan kepala melihat keributan anak dan keponakannya tersebut.
"Aa Pandu temani adek Rika belajar, sana! Bunda ada perlu sama abang" ucap bunda Karisa menyuruh putranya untuk meninggalkan dia bersama Keanu.
"Kamu sedang ada masalah dengan mami atau Kirana?" tanya bunda Karisa langsung pada topik yang akan dibahas.
"Kenapa Bun?"
"Papi baru saja nanya Bunda, dia nyariin kamu"
"Terus Bunda jawab apa?"
"Bunda jawab kalau kamu ada disini, sedang main sama Pandu."
Keanu menarik nafas panjang, dia tahu pasti maminya membuat ulah sampai papi mencari keberadaannya.
"Papi nyuruh Ken pulang?"
Bunda Karisa menggeleng. "Papi mengijinkan kamu menginap disini" jawabnya.
"Mami membuat ulah ya, Bun?" Bunda Karisa tersenyum.
"Apa yang dilakukan mami?"
"Ken, Bunda boleh tanya sesuatu?" bukan menjawab pertanyaan Keanu, bunda Karisa balik bertanya.
"Tanyakan saja, Bun"
"Apa yang membuat kamu ribut dengan mami Feni?"
Keanu menceritakan kemarahan mami Feni berawal dari dia yang mengakhiri hubungannya dengan Laura yang hanya terbilang jam. Gadis itu mengadu dan memojokan Kirana seakan-akan adiknya itu yang menyuruh Keanu memutuskan Laura.
"Apa yang kamu katakan pada Laura?"
"Wanita yang aku cintai adalah Kirana, kemarin, hari ini dan selamanya hanya ada Kirana untukku."
"Kamu mencintai Kirana, Ken?"
"Apa Ken salah mencintai Kirana?" Keanu balik bertanya.
"Tidak ada yang salah, sayang. Tidak ada larangan untuk kalian berdua saling mencintai, tapi bunda ingin kamu yakinkan dulu perasan yang kamu miliki. Abang itu mencintai Kiran atau hanya terbiasa bersama Kirana?"
Keanu terdiam, haruskah dia menguji rasa cinta dan sayangnya pada Kirana?
"Tapi Kiran hanya menganggap Ken, sebagai Abang, Bun." keluh Keanu. Tapi tidak seperti itu yang Karisa lihat, dia yakin kalau Kirana juga mencintai keponakan laki-lainya ini.
"Mami juga tidak suka jika Ken bersama Kiran. Bunda tahu, bukan hanya Laura yang mami suruh kencan dengan Ken. Tapi mami selalu saja mencarikan banyak gadis yang harus Ken kencani" Keanu mengadu seperti anak kecil. Selain mama Luna, bunda Karisa juga menjadi orang yang Keanu cari untuk berbagi cerita.
"Kamu kencani mereka semua?" Keanu mengangguk.
"Ken minta temani Kiran tiap mami nyuruh ken bertemu dengan para gadis itu" Bunda Karisa menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan keponakannya ini.
"Kenapa? Apa Ken salah?" tanya Keanu.
"Apa kamu tidak takut? Yang kamu lakukan itu bisa saja menyakiti Kirana, Keanu." Keanu kembali diam. Tujuannya mengajak Kirana, karena ingin menunjukkan pada adiknya itu, jika tidak ada satupun gadis lain yang bisa berada disisinya seperti Kirana. Bukan untuk menyakiti hati adiknya.
"Mami tadi memarahi Kirana karena kamu enggak ada dirumah saat mamimu pulang"
Akhirnya bunda Karisa memberitahu Keanu apa yang dilakukan maminya. Mendengar itu Keanu segera meraih kunci mobilnya.
"Ken pulang, Bun" pamit Keanu.
"Ini sudah malam, Ken"
"Kiran butuh Ken." Teriak Keanu sambil berjalan keluar yang dikejar bunda Karisa.
"Ken, jangan sampai kamu melakukan kesalahan" pinta bunda Karisa.
"Ken hanya ingin menemani Kiran, Bunda. Jangan takut, Ken pasti akan menjaga Kirana." jawab laki-laki itu.
"Bunda percaya sama kamu" jawab bunda Karisa mengalah. Dia hanya tidak ingin kedua keponakannya melakukan hal terlarang. Harusnya mas Agung dan Teteh Lunanya tidak mengijinkan Keanu dan Kiran tidur dikamar yang sama.
"Ayah papa meninggal saat papa masih sangat kecil, usia papa waktu itu baru tiga tahun" Papa Agung mengawali cerita masa lalunya setelah Kirana merengek agar papanya itu bercerita.
"Satu tahun setelahnya, oma menikah dengan opa"
"Ibunya papi dimana?" tanya Kirana.
"Papa tidak tahu, opa waktu menikah dengan oma sudah lama berpisah dari ibunya papi" Kirana mengangguk mengerti mendengar penjelasan papa Agung.
"Kalau bunda Karisa?"
"Bunda Karisa anak oma dan opa. Adik papi dan papa" Mama Luna yang menjawab.
"Sudah sana tidur, ini sudah malam" lanjut mama Luna ucapannya. Kirana menuruti perintah sang mama.
"Kiran tidur Ma, Pa" ucap Kirana sambil mencium pipi kedua orang tuannya dan berlalu.
Kirana masuk kekamarnya dan segera membaringkan tubuhnya di kasur, dia tadi sudah hampir terlelap saat mami Feni berteriak memanggilnya.
"Kamu dimana bang?" gumam Kirana yang belum juga mendapat kabar keberadaan sepupunya itu. Ponsel Keanu tidak bisa dihubungi, entah sengaja atau terjadi sesuatu pada laki-laki itu, Kirana hanya bisa berdoa agar orang yang dia cintai itu baik-baik saja.
Lagi-lagi Kirana menemukan tangan kekar itu memeluk erat tubuhnya, saat dia terjaga.
"Maafin Abang, Kiran" lirih Keanu berbisik membuat Kirana kembali memejamkan matanya.
Ada perasaan lega Keanu baik-baik saja dan berada dekat dengannya. Tapi Kirana juga menyimpan marah, Keanu berbohong padanya malam itu.
"Kenapa Abang bohong sama Kiran?"
"Maaf, Abang hanya nggak mau kamu ikut memikirkan masalah Abang" jelas Keanu agar Kirana mengerti.
"Tapi tidak harus berbohong"
"Maaf, mafin Abang, Kirana"
"Mami semakin benci sama Kiran, Bang"
"Iya maaf, maaf sayang. Enggak seharusnya Abang melibatkan kamu sejak awal."
Kirana berbalik menghadap laki-laki itu, terlihat wajahnya yang tidak baik-baik saja. Apa dia semalaman tidak tidur? Lalu, dari mana saja laki-laki ini.
"Abang malam itu bertengkar dengan mami masalah Laura. Dia mengadu pada mami tentang kamu"
"Apa yang Abang katakan pada Laura?"
"Abang tidak bisa pisah sama kamu"
"Maaf, seharusnya Abang tidak pernah mengajak kamu menemui para gadis-gadis yang mami suruh kencan dengan Abang"
Kirana mengerti satu hal sekarang, mengapa mami Feni sangat marah padanya dan tidak suka dia dekat dengan Keanu. Mami Feni ingin Keanu megenal banyak gadis diluar sana, bukan sibuk menjaga dan menemai Kirana.
"Harusnya Abang kasih tahu Kiran, kalau semua itu keinginan mami"
"Iya, Abang salah. Maaf. Selama ini tanpa Abang sadari, Abang sudah menyakiti kamu, Kirana. Maafkan Abang. Abang tidak bermaksud, Abang..." Keanu menatap wajah Kirana yang menunggu jawabannya.
"Abang sayang sama kamu" Keanu menyatukan keningnya dengan kening Kirana.
"Abang sangat menyayangimu, Kirana. Jangan pernah berpikir untuk tinggalkan Abang, Kiran. Abang enggak bisa kalau enggak ada kamu"
"Bang"
"Janji jangan tinggalkan Abang, Kirana." Kirana diam, dia tidak bisa berjanji sebelum ada ungkapan cinta dari laki-laki yang kini memeluknya erat.
Keanu menagis, sulit untuk mengungkapkan rasanya pada Kirana. Keanu takut, takut adiknya akan pergi jika tahu perasaannya yang sesungguhnya. Keanu takut, takut kehilangan Kirana, dia belum siap dan tidak akan pernah siap kehilangan Kirana.
"Bang, jangan seperti ini." pinta Kirana yang ikut menanggis.
Mama Luna ikut menitikkan air mata, dia mendengar percakapan keduanya. Tadi mama Luna berencana akan membangunkan Kirana, tapi tidak menyangka kalau ada Keanu di kamar Kirana. Entah sejak kapan keponakannya itu datang dan siapa yang membukakan dia pintu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments