Seorang gadis muda duduk dengan manisnya, wajahnya yang tersenyum bahagia saat melihat sosok Keanu, seketika hilang saat melihat seorang gadis berjalan disisi Keanu, dengan jari tangan mereka yang saling bertautan. Gadis yang tidak pernah dia lihat sebelumnya ada di sekitar Keanu saat dikampus.
"Siapa dia?" gumamnya dalam hati sambil menilai sosok gadis di samping Keanu dari wajah hingga outfit yang dikenakannya.
"Maaf menunggu lama" ucap Keanu begitu tiba di meja tempat kekasihnya duduk.
Keanu menarik kursi untuk Kirana duduk, lalu menarik kursi untuknya sendiri setelah yakin adiknya duduk dengan nyaman.
"Tidak apa-apa. Saya juga baru sampai" jawab gadis itu yang sudah pasti berbohong. Wajahnya mencoba melukiskan senyum walau ada sedikit rasa tidak suka pada perlakuan Keanu terhadap Kirana.
"Kenalkan ini Kirana, adik saya" ucap Keanu memperkenalkan Kirana.
"Oh. Hai, saya Laura" jawab Laura mengulurkan tanganya yang disambut baik oleh Kirana.
Keduanya sama-sama tersenyum tapi memiliki makna yang berbeda. Laura tersenyum lega, karena Kirana ternyata adalah adik dari Keanu. Sementara Kirana tersenyum terpaksa, sambil menahan rasa sakit, kesal dan kecewa. Keanu selalu saja mendapatkan kekasih yang cantik dan Kirana cemburu.
"Kirana" sebut Kirana namanya.
"Sudah kuliah atau masih sekolah" tanya Laura ramah setelah tahu kirana adalah adiknya Keanu.
Kirana tidak menjawab, dia menatap Keanu yang juga menatapnya. Kirana membiarkan Keanu yang menjawab, dia tidak tahu skenario apa yang dibuat abang sepupunya itu kali ini.
"Kiran masih sekolah. Kelas berapa sayang?" jawab Keanu pertanyaan Laura yang juga bertanya pada Kirana.
"Abang hitung aja sendiri" jawab Kirana sedikit ketus. Selalu saja Keanu memancing emosinya dengan memaggilnya sayang dihadapan kekasih barunya. Keanu tidak marah, dia malah terkekeh mendengar jawaban sang adik.
"Gitu aja ngabek" cubit Keanu pada hidung Kirana.
"Mau pesan apa?" tanyanya pada Laura tapi tangannya sambil membelai rambut Kirana.
Siapa yang tidak merasa iri dan kecewa jika sudah begini, siapa disini yang menjadi kekasih Keanu sebenarnya? Laura atau Kirana? Entah apa yang dipikirkan laki-laki itu hingga melakukan hal seperti ini.
"Cheese cake dan capucino" jawab Laura.
Keanu mengangguk lalu memangil waiter untuk mencatat pesanannya. Tidak perlu bertanya pada Kirana apa yang akan dipesan gadis kecilnya, tentu Keanu sangat tahu apa yang jadi makan kesukaan Kirana di Cafe Zein, cafe pavorite Kirana.
"Kiran cari om Zein dan tante Mer sebentar, Bang" ucap Kirana yang langsung berdiri tanpa menunggu persetujuan Keanu.
"Kalian kenal dengan pemilik cafe ini?" tanya Laura.
"Iya, pemilik cafe ini masih ada hubungan keluarga dari mama" jawab Keanu. Laura tidak tahu saja, jika mama yang dimaksud Keanu bukan mama kandungnya, melainkan mama dari Kirana.
"Om, Tante" sapa Kirana pada Zein dan Mery begitu dia di ijinkan masuk ke ruangan owner cafe.
"Kiran, hei. Apa kabar? Sudah lama kamu tidak main kesini" Mery yang menyapa keponakan dari kakak sepupu sahabatnya.
"Sendiri atau sama abang Ken?" tanya Zein.
"Seperti biasa, Om" jawab Kirana sambil menghempaskan tubuhnya ke sofa yang ada diruangan itu. Mery dan Zein terkekeh bersama, mereka sudah tahu seperti apa Keanu.
"Om, Kiran mau cari kuliah diluar. Bisa bantu?"
"Mau kemana?" tanya Zein sambil mendekati gadis itu.
"Belum tahu, Om. Kiran masih binggung, takut mama sama papa tidak mengijinkan."
"Masih banyak waktu untuk berpikir. Kamu pikirkan lagi baik buruknya" Mery yang bicara memberikan nasehatnya.
"Tante benar. Tapi tolong jangan katakan pada siapa-siapa keinginan Kiran ini, terutama pada abang" pinta Kiran pada keduanya. Zein dan Mery mengangguk setuju bersamaan.
"Kiran keluar, Om, Tante. Takut abang marah kalau Kiran lama-lama disini" pamit Kiran pada keduanya.
"Tunggu!"
"Tante ikut, mau tahu pacarnya Ken yang sekarang" Mery mengatakannya sambil terkekeh.
"Belum tentu bertahan sampai besok" sahut Zein. Baik Kiran maupun Mery sama-sama tertawa mendengar ucapan Zein.
Baru saja keluar dari ruangan owner, Kiran sudah disuguhi pemandangan yang tidak aneh baginya. Laura menangis. Tidak perlu bertanya, Kiran sudah tahu jawabannya, apa lagi jika bukan Keanu yang memutuskan hubungan keduanya.
Kiran tidak berani mendekat bila sudah begini, dia lebih memilih melihatnya dari jauh saja. Tidak ingin jadi orang yang disalahkan jika dia berada disana.
"Om benar, bukan?" suara Zein yang bertanya mengejutkan Kiran dan Mery yang sedang memperhatikan Keanu dan Laura.
"Sudah, biarkan Ken menyelesaikan masalahnya. Kamu tunggu saja disini. Om punya menu baru" Mery yang bicara mengajak Kirana untuk duduk didekatnya.
Tahukah Keanu, jika kiran juga sedih dengan apa yang Keanu lakukan.
"Bang, jangan pernah tinggalkan Kiran" pinta Kirana kala itu. Tanpa menunggu lama, Keanu segera mengangguk.
"Hemm. Mana bisa abang jauh dari kamu" sahut Keanu yang langsung memeluk Kirana.
"Abang janji?" Kirana menjulurkan jari kelingkingnya yang langsung disambut Keanu.
"Kamu disini ternyata" ucap Keanu yang langsung duduk disamping Kiran, membuat gadis itu menarik lamunanya yang mengingat masa lalu. Lalu apa mungkin Kirana bisa berlari dan sembunyi dari seorang Keanu.
"Masalah Abang sudah selesai?" tanya Kirana.
Keanu tersenyum, "sudah" jawabnya.
"Mau pulang sekarang?" tanya Kirana lagi.
"Mau ketempat lain?" bukan menjawab, Keanu balik bertanya.
"Mau kemana?"
"Ikut Abang" Keanu menarik tangan Kirana.
"Hei, kalian mau kemana?" Mery yang baru dari dapur memanggil keduanya.
"Tante, kami pulang" Keanu yang menjawab.
"Anak itu" keluh Mery.
Keanu menjalankan kendaraannya sedikit lebih kencang dari biasanya. Tentu saja itu adalah hal yang tidak disukai Kirana.
"Pelankan, atau Kiran locat!" ancaman Kiran menyadarkan Keanu.
"Mau Abang itu apa?" Teriak Kirana. Selalu saja, setiap bertengkar dengan kekasihnya, Keanu tidak bisa mengontrol dirinya. Kiran benci sosok Keanu yang seperti itu. Kiran hanya ingin Keanu yang penyayang, bukan yang pemarah.
"Apa sebenarnya yang Abang inginkan?" tanya Kiran lagi.
Keanu memelankan laju kendaraanya, lama mereka terdiam. Pertanyaan Kirana tidak pernah dijawab. Bukan hanya kali ini dia menanyakan hal yang sama, sudah berkali-kali pertanyaan itu dia lontarkan dan selalu saja Keanu diam membisu. Membuat binggung Kirana tentang apa sebenarnya yang ada dibenak laki-laki itu, apa yang diinginkannya?
"Kiran mau pulang" ucap Kirana mengusir kebisuan keduanya.
Keanu memutar stir mobilnya, berbalik arah. Mobil Kirana, melaju berlahan ke komplek perumahan dimana mereka tinggal.
"Hei, kok hanya sebentar?" tanya mama Luna begitu melihat putrinya masuk.
"Kiran pusing" jawab Kirana.
"Adikmu kenapa, Ken?" tanya mama Luna pada Keanu.
"Kiran enggak apa-apa Ma, hanya sedikit pusing. Abang pulang saja" jawab Kirana pertanyaan mama Luna yang di tujukan pada Keanu, lalu mengusir laki-laki yang hari ini kembali menyebalkan menurut Kirana. Bagaimana dia bisa menjatuhkan hati pada laki-laki seperti ini?
Keanu menurut saja apa yang dikatakan Kirana, dia pamit pada mama Luna dan Kirana.
"Abang pulang" pamit Keanu sambil mengecup kening Kirana.
"Kirana kekamar Ma, mau istirahat." mama Luna mengangguk mengiyakan. Sudah biasa Kirana seperti ini. Apa lagi jika bukan ada masalah dengan Keanu.
Kirana melempar tasnya asal dan menghempaskan tubuhnya di kasur. Memejamkan matanya, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa dia harus marah dan kesal pada Keanu? Lelah berpikir, Kirana yang tadi pagi tidurnya terganggu oleh Keanu, kini kembali memejamkan matanya untuk pergi ke alam mimpi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Kaisar Tampan
kak aku udah mampir ni.
bantu dukung karyaku juga ia
simpanan brondong tampan
terimakasih
2022-07-10
1