Lengan kekar itu melingkar erat ditubuhnya, siapa lagi kalau bukan milik Keanu yang berani melakukan hal ini. Entah sejak kapan laki-laki itu ikut tidur bersamanya, bukankah dia sudah meminta abang sepupunya itu untuk pulang.
Kirana meremang, Keanu mengecupi punggung dan lehernya. Laki-laki itu sangat tahu kelemahan Kirana agar mau memaafkannya. Kirana benci ini, bagaimana dia bisa terbebas dari keterikatannya dengan laki-laki ini. Apa bisa dia pergi jauh tanpa sosok Keanu yang selalu ada disisinya.
"Maafin Abang Ken, Kiran" bisik Keanu sambil mengecup telingga Kirana. Wanita mana yang tidak akan jatuh hatinya jika di perlakukan lembut seperti ini.
"Jangan marah lagi"
Keanu membalik tubuh Kirana agar menghadapnya, dia tahu jika adik kesayangannya itu sudah bangun.
"Maaf" ucap Keanu begitu pandangan mereka bertemu.
"Abang kesepian kalau kamu marah dan tidak mau bersama Abang."
Keanu membelai lembut pipi Kirana, andai saja adiknya tahu, berat perjuangan Keanu menahan rasa jika sudah berdua seperti ini. Dia laki-laki normal, hasrat itu akan selalu ada dan menggodanya. Hanya saja Kirana akan memaafkanya jika Keanu memperlakukan adiknya seperti ini.
Kirana masuk kedalam pelukan Keanu, air matanya mengalir tak tertahan. Andai saja yang memeluknya saat ini tidak memiliki hubungan darah dengannya, dengan senang hati Kirana akan menyatakan perasaannya. Bukan menahan sakit seperti saat ini.
"Hei, kenapa menangis Sayang" Keanu mengecupi pucuk kepala Kirana berkali-kali karena gadis itu tidak ingin mengangkat wajahnya.
"Menanggis dan marahlah sama Abang jika itu bisa membuatmu lega" Selalu dan selalu hanya itu yang bisa Keanu lakukan sambil memeluk erat tubuh Kirana. Jika dia bisa menghentikan waktu, Keanu ingin Kirana berada lama dalam pelukannya.
"Maafin Abang sayang" kembali Keanu mengumamkan kata maaf.
Tidak butuh waktu lama untuk Kirana meredakan tangisnya, membuat Keanu meregangkan pelukannya. Di lihatnya wajah sembab itu, yang tetap cantik dimata Keanu. Keanu mengusap sisa air mata dengan ibu jarinya dan cup, Keanu mengecup bibir yang menjadi candunya.
"Maafin Abang" lirih Keanu yang tidak bisa menahan gejolak untuk menikmati daging kenyal itu.
Keanu melepaskan tautannya, jika saja mahluk sempurna yang ada dihadapannya ini tidak memiliki hubungan darah, sudah sejak dulu dia akan mengikatnya dalam ikatan suci. Keanu memendam rasa yang sudah seharusnya tidak dia kembangkan. Biarkan saja dia menyalurkan rasa sayang dan cintanya seperti yang dia lakukan selama ini. Sayangnya Keanu tidak sadar, jika itu semua menyakiti Kirana.
Tembok tinggi itu jelas menghalangi keduanya untuk bersatu, mengapa mereka tidak mencoba untuk saling melepaskan? Bukankah itu lebih baik agar mereka sama-sama tidak tersakiti. Kirana dan Keanu sama-sama sadar akan hal itu, hanya saja mereka belum siap untuk berpisah atau dipisahkan.
Kirana keluar kamar dan berjalan menuju meja makan. Ini sudah malam, tapi hanya ada Keanu yang menunggunya di meja makan. Kemana mama dan papanya?
"Ayo kita makan" Keanu berdiri dan merangkul Kirana agar segera duduk dan makan. Siang tadi Kirana sudah melewatkan jam makan siangnya, dan malam ini Keanu sengaja meminta asisten rumah tangga untuk memasak makanan kesukaan Kirana.
"Hanya kita?" tanya Kirana.
"Hemm. Mama sama papa ke Lembang. Nenekmu sakit." jawab Keanu.
"Selalu saja" keluh Kirana.
"Yang anaknya mama sama papa itu Kiran atau Abang?" tanya Kirana.
"Dua-duanya" jawab Keanu sambil terkekeh.
Tidak dapat Keanu bohongi perasaannya, jika dia lebih merasa nyaman bersama keluarga adik dari papinya ini. Pamanya selalu ada waktu untuk keluarga yang jarang dia dapatkan dari sang papi. Begitupun mama Luna, lebih memilih menjadi ibu rumah tangga mengurus keluarganya dari pada memiliki usaha hanya sebagai menunjukkan kualitas keluarga dan bersosialita seperti maminya.
Keanu kurang kasih sayang dari kedua orang tuanya yang sangat jarang berada di rumah. Sejak kecil, dari masa kanak-kanak Keanu selalu minta diantarkan baby sisternya untuk bermain ke rumah pamannya, tentu saja karena dia memiliki teman bermain, siapa lagi kalau bukan Kirana.
Di usia sekolahpun Keanu akan langsung berlari ke rumah sang paman setelah menyimpan tas dan berganti pakaian. Rumah mereka yang saling berhadapan mempermudah Keanu melakukan itu semua, tidak perlu orang lain atau sopir yang mengantarnya.
Papa Agung dan mama Luna lebih tahu perkembangan Keanu dari pada mami dan papinya sendiri. Waktu yang Keanu habiskanpun lebih banyak bersama Kirana dan mama Luna. Dia akan kembali kerumahnya hanya untuk tidur, bahkan mandi sorepun dia lebih suka mandi berdua Kirana sambil bermain air.
Keluarga pamannya jauh lebih sederhana dari pada papi maminya yang bergelimang harta. Rumah mereka walau satu komplek dan saling berhadapan tetap terlihat sangat berbeda. Rumah orang tuanya di bangun bak sebuah istana, sedangkan rumah pamannya rumah dua lantai perumahan mewah pada umumnya.
Keanu tidak butuh itu, dia butuh kasih sayang yang semua dia dapatkan dari papa dan mama Kirana. Beruntungnya Keanu didukung banyak orang, asisten rumah tangganya merahasiakan kebiasaan Keanu yang menghabiskan hari-harinya bersama Kirana dan mama Luna.
"Bang, nanti setelah makan malam, Abang pulang aja" ucap Kirana.
"Kiran nggak mau Abang dimarahi mami Feni karena menemani Kiran" lanjut Kirana alasannya. Keanu mengangguk.
Entah ada masalah apa antara maminya dengan keluarga pamannya, maminya terlihat sangat tidak suka dengan papa Agung dan mama Luna juga pada Kirana. Banyak cara yang dilakukan sang mami untuk menjauhkannya dengan Kirana, salah satunya mencarikan banyak teman kencan untuknya.
"Iya, masih ada hubungan keluarga dengan mama" jawab Keanu.
"Hubungan keluarga dengan tante Feni? tanya Laura yang lupa jika dia harus bersandiwara seolah-olah tidak mengenal maminya Keanu.
"Kamu kenal mami?" tanya Keanu. Laura mengangguk.
"Kalau begitu kita putus, anggap saja kita tidak pernah pacaran walaupun hanya hitungan jam"
"Kenapa Ken? Apa salahnya kalau aku kenal mama kamu. Bukankah itu lebih baik?" tanya Laura. Dia tidak terima diputuskan Keanu begitu saja.
"Wanita yang aku cintai adalah Kirana, kemarin, hari ini dan selamanya hanya ada Kirana untukku."
"Dia adikmu"
"Apa aku tidak boleh mencintai adikku? Hanya dia yang mengerti bagaimana aku" jawab Keanu yang langsung berdiri meninggalkan Laura dan berjalan kearah Kirana yang sedang duduk sendiri.
Kirana tidak pernah tahu, jika banyaknya wanita yang dikencani Keanu adalah wanita pilihan maminya. Tentu saja Keanu tidak akan merasa cocok dengan mereka, karena semua paksaan bukan rasa yang tumbuh dari dalam hati. Di hatinya sudah terpatri nama Kirana Larasati, satu-satunya wanita yang diinginkan Keanu.
"Den, mami Aden sudah pulang" ucap mbak Tuti asisten rumah tangga mama Luna memberi tahu.
"Cepat pulang, nanti Abang dicari mami" Kirana memberi perintah pada Keanu. Bukan sekali dua kali, Kirana dipanggil mami Feni karena Keanu yang tidak mau pulang kerumah. Selama ini selalu Kirana yang akan disalahkan mami Feni, Kirana tidak mau itu terjadi.
Keanu berdiri lalu mengecup kening Kirana. "Abang pulang, jangan tidur larut malam" pesan Keanu.
Kirana mendesah kasar, tidak habis pikir dengan sikap kakak ipar papanya itu. Menganggap keluarganya seperti musuh.
"Kasihan den Keanu ya, Neng"
"Iya Mbak. Mami Feni tidak pernah berubah sejak dulu"
Kirana bersandar di pagar pembatas balkon rumahnya yang berhadapan langsung dengan balkon kamar Keanu. Biasanya laki-laki itu juga berdiri disana memandang kearah rumahnya. Dia hanya ingin tahu kalau abang sepupunya itu baik-baik saja, tidak ada masalah yang terjadi antara Keanu dengan mami Feni.
Kirana berbalik hendak masuk ke dalam rumah, udara malam kota Bandung malam ini lebih dingin dari biasanya. Kirana merindukan pelukan Keanu.
Tring. Sebuah pesan masuk, terilhat nama Keanu yang tertera disana.
Keanu [Lihat ke belakang]
Kirana tersenyum dan mengikuti pesan dari Keanu untuk berbalik kebelakang. Wajah tampan Keanu tampak tersenyum disana.
Keanu [I miss you]
Kirana [What happened?]
Keanu [Nothing]
Kirana [mengirimkan stiker jempol dan wajah tersenyum]
Keanu [mengirim fotonya yang mencium pipi Kirana]
Kirana [Kiran ngantuk Bang]
Keanu [Tidurlah]
Dari jauh Kirana melihat laki-laki itu memberi ciuman jauh untuknya yang dibalas Kirana hanya dengan senyuman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments