Murid Baru

Kirana meraih tas sekolahnya, dia keluar kamar bersiap untuk sarapan bersama papa, mama dan Keanu yang biasanya ikut sarapan bersama mereka.

"Selamat pagi" sapa Kirana dengan ceria.

"Cantiknya anak mama pagi ini" Puji mama Luna melihat Kirana yang menggunakan bandana rajut buatan sang nenek yang kemarin dia bawa saat pulang dari Lembang.

"Anak Mama atau bandana rajut buatan nenek yang cantik?"

"Adik Abang Ken yang cantik" Keanu yang baru bergabung menyahuti.

"Bilang aja kalau Abang mau dipuji tampan" jawab Kirana yang menghadirkan kekehan dari Keanu sambil memeluk Kirana.

"Pagi sayang" sapa Keanu sambil mengecup pipi Kirana.

"Pagi Ma" Keanu melakukan hal yang sama, mengecup pipi mama Luna.

"Pagi Pa" sapanya pada sang paman yang langsung dipeluknya.

Pelakuan Keanu pada keluarga pamannya selain memang dia menyayangi keluarga ini tapi juga untuk menyamarkan jika dia memiliki rasa lebih pada sang adik.

"Duduk Ken, mama pagi ini masak nasi goreng pakai udang kesukaanmu" ucap mama Luna memberitahu keponakan suaminya.

Sudah jadi kebiasaan Keanu sarapan bersama mereka, karena keluarganya hampir tidak pernah melakukannya. Pagi begini biasanya mami Feni masih betah dibalik selimut, sementara sang papi biasanya akan berangkat lebih awal darinya. Keduanya hanya bertemu beberapa menit saja saat sholat subuh di mushola yang ada dirumah mereka, bertegur sapa sekedarnya saja. Tidak ada kedekatan dari hati kehati seperti yang dia rasakan pada sang paman.

"Diantar sama abang Ken?" tanya Elma sahabat Kirana di sekolah begitu gadis itu masu gerbang sekolah.

"Hemm" jawab Kirana hanya dengan deheman.

Tidak perlu penjelasan lebih pada Elma karena sahabatnya itu sudah tahu. Jika mobil terpakir lama sudah dapat dipastikan Keanu melakukan ritual pelepasan padanya sebelum turun dari mobil.

"Ingat! Jangan dekat-dekat sama anak cowok. Jajan jangan sembarangan, belajar yang rajin. Abang usahakan jemput kamu tepat waktu"

Kalimat yang setiap pagi Keanu lontarkan padanya, bahkan Kirana sudah hapal diluar kepala. Keanu sudah menunjukkan padanya jajanan apa saja yang ada dikantin sekolah yang boleh Kirana makan saat istirahat. Satu tahun di sekolah yang sama dengan Keanu membuat Kirana terbiasa membeli makanan yang diijinkan laki-laki itu untuk dia beli.

Tidak ada satupun anak laki-laki yang berani mendekati Kirana saat Keanu masih bersekolah disana, apa lagi jika mereka masih duduk di kelas sepuluh dan sebelas. Siapa yang berani melawan senior mereka yang duduk di kelas dua belas. Apa lagi Keanu sosok yang cukup popular di sekolah itu.

Cup. Ritual Keanu berakhir dengan mengecup bibir sang adik.

"Hari sabtu aku lihat kamu di Cafe Zein sama abang Ken"

"Hemm, seperti biasa" jawab Kirana. Elma menyengir kuda, faham apa yang dimaksud Kirana.

Keduanya berjalan menuju kelas, teman-teman seangkatan Kirana akan menyingkir bila dia melewati koridor yang ada didepan kelas. Bukan karena Kirana yang mereka takuti, tapi sosok Keanu sang abang yang ada di belakangnya. Dimana Kirana berdiri, bayangan Keanu seakan bisa mereka lihat ikut berjalanndi belakang Kirana.

Suasana kelas sangat ramai begitu Kirana dan Elma tiba, anak-anak dikelas itu berdiri melingkari kursi yang biasa Kirana dan Elma duduki.

"Ada apa?" tanya Kirana.

"Ada anak baru, dia duduk di kursi yang biasa kamu tempati" jawab Sofi.

"David sudah memberi tahu, kalau kursi itu ada yang menempatinya. Tapi dia tidak mau tahu" Tia menambahkan keterangan Sofi.

"Boleh kami lewat?" pinta Kirana dengan suara sedikit keras.

Mereka yang berdiri dihadapan Kirana segera menyingkir, terlihat sosok anak baru yang tadi di bicarakan Sofi dan Tia.

"Hai Kiran" sapa anak laki-laki itu.

"Juna" panggil Kirana dengan senyum yang lebar. Keduanya berpelukan membuat seisi kelas terdiam. Tidak takutkah Kirana jika Keanu mengetahuinya? Itulah yang mereka pikirkan dan takutkan.

"Jadi juga kamu pindah ke Bandung" ucap Kirana setelah mengurai pelukannya.

"Surprise" jawab Arjuna sambil terkekeh.

"Hemm" Elma sengaja berdehem untuk mengingatkan Kirana jika ada dia disana.

"Kalian kenapa masih berdiri disini? Bubar sana!" tanya dan perintah Kirana.

Semua yang berdiri disana segera membubarkan diri, tidak ada yang berani melawan pada ucapan Kirana. Tentu saja bukan karena Kirana yang mereka takuti, tapi sosok Keanu yang sudah memberi tahu mereka untuk menuruti setiap permintaan Kirana. Tanpa Kirana tahu kebenarannya tentunya. Sekuat itu power seorang Keanu di sekolah ini.

"Elma, kenalin ini Arjuna sepupu aku juga" ucap Kirana memberi tahu sahabatnya itu.

"Oh, Hai Arjuna, aku Elma" Elma mengulurkan tangannya yang langsung dibalas oleh Arjuna.

"Arjuna" sebut Arjuna namanya.

"Juna, kamu pindah ke belakang. ini tempat aku sama Elma"

Juna berdiri, bukan takut tapi dia terbiasa menghargai sosok perempuan apalagi ini sepupunya sendiri.

"Kenapa sepupu kamu pada cakep-cakep sih" bisik Elma di telinga Kirana, tidak ingin Arjuna ikut mendengarkannya.

Bukan Kirana namanya kalau tidak membuat Elma salah tingkah. "Juna, kamu dibilang cakep sama Elma."

Ucapan Kirana yang memberi tahu Arjuna membuat Elma spontanmemukul bahu Kirana karena malu. Arjuna yang melihatnya menggelengkan kepala sambil terkekeh. Seperti itulah Kirana yang dia kenal.

Kehadiran Kirana di kantin bersama seorang anak laki-laki tentu saja menjadi bahan pembicaraan mereka yang melihatnya. Apa lagi Kirana berjalan sambil merangkul lengan anak laki-laki itu dengan santainya. Kembali mereka bertanya, tidak takut kah Kirana jika Keanu tahu. Bukan Kirana yang akan disakiti, tapi anak laki-laki itu yang akan di datangi Keanu.

Tidak sedikit para pengagum Kirana mundur berlahan karena mendapat ancaman dari Keanu sebagai abang yang melindungi adiknya. Benarkah seperti itu? Atau Keanu yang takut kehilangan Kirana? Hingga dia melaukan semua ini.

Kirana tahu apa yang dipikirkan murid-murid di sekolah ini, tentu saja dia bersikap pura-pura tidak tahu, apa lagi pada sekumpulan anak perempuan penggemar Keanu yang duduk di pojokan kantin. Kirana tahu jika mereka mengambil fotonya bersama Arjuna dan sudah dapat Kirana pastikan foto itu akan mereka kirim pada Keanu, tentu saja untuk mencari simpata dari abang sepupunya.

"Kenapa?" tanya Arjuna saat Kirana menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kamu lihat mereka yang duduk di pojok kanan" jawab Kirana sambil berbisik.

"Iya, kenapa?" tanya Arjuna lagi.

"Mereka mengambil foto kita"

"Untuk?"

"Mereka kirim ke abang Ken"

Arjuna terkekeh, "biar saja. Anggap ini kejutan untuk abang kamu itu" ujarnya.

Arjuna adalah keponakan dari mama Luna, antaranya dan Keanu terhubung karena sama-sama berstatus sepupu Kirana. Keduanya tidah memilki hubungan darah. Tapi Arjuna menghormati Keanu layaknya seperti saudara kandungnya, tentu saja karena mereka kenal sejak kecil, dan sikap Keanu yang menunjukkan rasa sayang padanya dan pada saudara-saudaranya yang lain. Walau tidak seperhatiannya laki-laki itu pada Kirana.

"Ini pesanan kalian." Elma datang bersama seorang pelayan membawa tiga porsi bakso.

"Terima kasih Elma." ucap Arjuna dengan senyum yang membuat kaum hawa meleleh. Apalagi Elma yang duduk tepat dihadapannya.

Ting. Suara pesan masuk dari ponsel milik Kirana, nama Keanu tertera disana.

Keanu [Send picture]

Apa yang dipikirkan Kirana terbukti, dari mana abangnya mendapati fotonya bersama Keanu jika bukan dari kumpulan siswi yang duduk di pojok itu.

Keanu [Itu Juna?]

Kirana [Ya, anda benar. Emoticon senyum]

"Ada apa?" tanya Arjuna begitu melihat Kirana tersenyum sambil membaca dan mengetik sesuatu.

Kirana langsung menunjukkan foto mereka berdua yang dikirim Keanu. Keduanya terkekeh bersamaan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!