Rindu

Kirana berdiri bersandar pada pagar pembatas balkon rumahnya. Pandangannya jauh menatap kearah balkon yang ada di rumah seberang, tepatnya dimana kamar Keanu berada. Laki-laki itu tidak menampakkan dirinya sejak mereka berpisah tadi pagi. Dia juga tidak menjemput Kirana saat pulang sekolah. Tidak ada kabar yang diberikan abang sepupunya itu setelah terakhir mengirim pesan tidak bisa menjemput Kirana pulang sekolah.

Menarik nafas panjang lalu menghembuskan berlahan, mencoba menenangkan jiwanya yang resah. Masih hitungan jam tapi Kirana sudah merindukan kehadiran laki-laki itu. Sanggupkah dia untuk pergi jauh?

"Kamu merindukan Abang?"

Seketika Kirana merasakan tubuhnya menghangat. Mimpikah? Bukan mimpi, Keanu yang sejak tadi ditunggunya diseberang sana yang bertanya dan memeluknya dari belakang.

"Rindu. Abang kemana aja?" jawab dan tanya Kirana.

Kirana membalikan badannya mengahadap Keanu, laki-laki itu menyambutnya dengan senyuman. Mengeratkan pelukannya dipinggang sang adik dan memandang wajah cantik yang satu hari ini dia rindukan.

"Mau tahu aja atau mau tahu banget?" goda Keanu.

"Abang..." panggil Kirana manja.

Keanu suka Kirana yang seperti ini. Kirana yang manja, Kirana yang merindukannya, Kirana yang menghawatirkannya.

Cup... cup... cup, tiga kecupan mendarat dipipi kiri, pipi kanan dan berakhir di bibir.

"Abang juga rindu" ucap Keanu.

Begitu tersiksanya Keanu hari ini. Baru saja dia membaringkan tubuh dan ingin memejamkan matanya, suara ponselnya berdenting menandakan ada pesan yang masuk. Keanu mengabaikan pesan itu, baru satu detik matanya menutup, kembali terdengar dentingan. Bukan hanya satu kali, tapi berkali-kali.

Notifikasi pesan memberitahukan jika pesan yang masuk adalah sebuah video yang langsung Keanu buka. Semua pesan yang masuk mengirimkan video yang sama, video dimana Kirana menangis dalam pelukan Arjuna.

Tanpa menunggu lama Keanu meraih kunci mobilnya berjalan cepat dimana mobilnya terparkir.

"Keanu"

Orang yang ingin Keanu hindari memanggil namanya, dia menghentikan langkahnya sebagai bentuk menghargai wanita yang dia panggil mami, meskipun hatinya saat ini sedang tidak ingin bertemu. Mereka belum berbaikan, Keanu masih menyimpan kesal dengan segala perbuatan maminya yang terlalu mengatur dengan siapa hatinya berlabuh.

"Kamu mau kemana?" tanya mami Feni

"Kampus" jawab Keanu yang sudah pasti berbohong.

"Mami ada kerjaan di Bali selama dua hari." beritahu mami Feni pada putranya.

"Mami minta kamu tidur di rumah bukan tidur di rumah depan"

"Jangan memulai lagi, Mi" jawab Keanu.

"Ken, Kirana itu sepupu kamu. Ingat! Sepupu kamu. Jaga nama baik papi. Apa kata relasi-relasi bisnisnya jika tahu kamu suka dan dekat sama sepupu sendiri."

"Apa salah?"

"Salah, seperti tidak ada wanita cantik lain saja di luar sana"

Keanu diam, bukan setuju dengan perkataan mami Feni tapi dia tidak ingin terjadi keributan yang akhirnya menahannya lebih lama lagi di rumah ini. Sementara hati dan pikirannya sudah berada di sekolah dimana Kirana berada.

Bukan karena Kirana yang ada dalam pelukan Arjuna yang menjadi pikirannya, tapi dia ingin tahu mengapa adik kesayangannya itu menangis. Adakah seseorang disekolah yang mengusiknya? Itu yang Keanu pikirkan.

"Mami pergi"

Suara pamit mama Feni menarik Keanu dari lamunannya.

"Bersikaplah dewasa"

Pesan papa Agung itu terngiang di telinganya, membuat Keanu melebarkan senyum pada wanita yang telah melahirkannya itu, agar terlihat dimata maminya dia seperti anak yang baik dan penurut.

Dengan langkah lebar Keanu berjalan menuju kelas Kirana, apa lagi kau bukan segera melihat keadaan adiknya. Tapi dari kejauhan Keanu melihat Arjuna dan Kirana masuk ke ruang bimbingan dan konseling.

Keanu yakin, kedua adiknya pasti dipanggil karena video yang tadi Keanu terima. Siapa orang yang berani mengusik ketenangan Kirana?

Seperti yang Keanu duga keduanya disidang atas video mereka yang berpelukan di sekolah,. Bersembunyi dibalik pintu, Keanu mengintip apa yang terjadi dengan kedua adiknya.

"Kita berdua ini saudara sepupu, Bu" jawab Arjuna yang di benarkan Kirana.

"Apa buktinya? Ibu tidak percaya" jawab bu Sulastri guru bimbingan dan konseling.

"Bu, kita sedang ada masalah keluarga. Maksud saya, masalah Kirana dengan tantenya yang juga tante saya." jelas Arjuna.

"Maaf Bu, karena ini masalah pribadi jadi saya tidak bisa menyebutkan masalahnya apa." sahut Kirana.

"Untuk bukti kita ini sepupu, saya sudah menghubungi Mommy saya dan mama Kirana" lanjut Arjuna lagi ucapannya memberi keterangan.

Mendengar jawaban Kirana dan Arjuna, Keanu merasa bersalah pada adiknya itu. Andai saja dia tidak penah membawa Kirana setiap kencan dengan gadis pilihan maminya, mungkin Kirana tidak akan terlibat masalah dengan maminya.

"Abang lapar" ucap Keanu.

"Abang belum makan malam?"

Keanu menggeleng. "Belum," jawabnya

"Ayo makan, Kiran temani" Keanu mengangguk setuju dengan senyum yang mengembang dibibirnya.

Melihat Kirana menyajikan makanan untuknya, Keanu merasa seperti suami yang dilayani istri. Bahkan maminya sendiri tidak pernah melakukan ini. Lalu bagaimana jika Kirana pergi meninggalkannya?

Keanu bersembunyi saat Kirana dan Arjuna keluar dari ruangan bimbingan konseling. Keanu sengaja mengatur jarak agar tidak terlihat oleh keduanya saat mengikuti Kirana dan Arjuna yang berjalan menuju kelas. Hanya ingin meyskinkan Kirananya baik-bsik saja.

"Juna, kamu mau kuliah dimana?"

Keanu cukup jelas mendengar pertanyaan Kirana yang cukup menarik perhatian Keanu.

"Belum kepikiran" jawab Arjuna.

"Elo sendiri?"

"Aku punya rencana kuliah diluar"

Deg, Kirana berniat meninggalkannya? Keanu tidak akan membiarkan itu, apa lagi keluar negeri. Tidak tahukah Kirana kalau dulu dia menolak tawaran papi dan maminya untuk kuliah diluar karena tidak ingin jauh dari gadis itu.

"Makan Bang" Tepuk Kirana bahu Keanu yang terlihat melamun.

"Sini duduk" Keanu menepuk bangku kosong disampingnya.

Terlalu lapar, membuat Keanu menghabiskan makannya dengan cepat.

"Tambah Bang?" tanya Kirana.

Keanu menggeleng, Kirana tadi mengambilkan nasi lebih banyak dari porsi makan Keanu biasanya.

"Nanti Abang gendut" Kirana terkekeh.

Sementara menunggu Kirana membereskan sisa makanan di meja makan, Keanu menyalakan televisi.

Matanya menatap layar yang menayangkan berita, tapi pikiran Keanu kembali mengingat ucapan Kirana yang ingin kuliah keluar negeri.

Kirana sudah selesai membersihkan sisa makan Keanu, dia ikut duduk disamping abangnya.

"Abang kemana aja?" tanya Kirana.

"Di kampus"

"Sampai malam?" Keanu mengangguk.

"Keanu"

Keanu berbalik mencari sumber suara yang memanggilnya.

"Saya, Pak." jawab Keanu begitu tahu siapa yang memanggilnya.

"Kamu bisa bantu saya?" tanya dosen muda itu.

"Bantu apa pak? Tapi saya sekarang ada jam kuliah." tanya dan jelas Keanu.

"Tidak sekarang, tapi nanti. Setelah kamu selesai dari kuliah mata pelajaran saya" jawab dosen itu.

Keanu mengusap-usap tengkuknya, menyadari kebodohannya sendiri.

"Bantu saya di lab untuk mengawasi adik-adik tingkat kamu" lanjut dosen itu ucapanya.

Keanu menyetujui permintaan dosenya. Dia segera mengirim pesan pada Kirana kalau tidak bisa menjemput sang adik. Bukan hanya membantu di lab, Keanu ikut mengkoreksi hasil kerja praktek adik-adik tingkatnya. Kesibukannya tidak membuatnya lupa dengan Kirana, sayangnya dia harus menyelesaikan pekerjaanya di kampus hingga malam.

"Begitu ceritanya" ucap Keanu mengakhiri ceritanya mengapa dia hari ini tidak bisa menjemput Kirana dan pulang malam.

"Kiran ngantuk Bang"

"Ayo" ajak Keanu sambil merangkul Kirana menuju kamar gadis itu.

Malam ini maminya tidak dirumah, papi juga keluar kota. Tentu saja Keanu memilih menginap dan tidur memeluk adiknya.

"Abang nggak pulang?" tanya Kirana.

"Ngusir nih" goda Keanu.

"Bukan begitu, Kiran takut Abang dicariin mami"

"Abang nginep malam ini." ucap Kianu mengabaikan ketakutan Kirana akan maminya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!