"Ingat! Jangan dekat-dekat sama anak cowok. Jajan jangan sembarangan, belajar yang rajin. Abang usahakan jemput kamu tepat waktu"
Keanu mengucapkan kata-kata ritual yang selalu dia ucapkan pada Kirana sebelum turun dari mobilnya. Namun saat laki-laki itu ingin mengecup seperti biasanya, Kirana menjauh.
"Ingat pesan papa, antara Abang Ken dan Kiran mulai sekarang ada batasannya, tidak boleh sebebas dulu" ucap Kirana.
Seperti yang papa Agung katakan pada mama Luna, dia akan mengajak bicara putri dan keponakannya, untuk menjelaskan batasan-batasan yang keduanya harus jaga.
"Ken, adikmu sudah tujuh belas tahun sekarang. Bahkan sebentar lagi mau delapan belas tahun" ucap papa Agung mengawali bicaranya.
"Kamu juga bukan anak-anak lagi. Usiamu sekarang dua puluh satu tahun." papa Agung menatap Keanu.
"Mengingat kalian sudah sama-sama dewasa, sudah tidak pantas lagi kalian tidur bersama seperti masa kanak-kanak atau remaja"
"Jadi..." papa Agung beralih menatap Kirana.
"Kirana mengerti Pa" jawab Kirana.
Bukankah sejak semalam Kirana juga sudah memutuskan untuk pergi. Membiarkan dia yang tersakiti, dan membiarkan dia untuk berhenti, berhenti mengharapkan Keanu.
"Bukan papa melarang kalian bersama, jangan salah paham. Kalian bisa tetap bersama seperti biasanya, tapi mulai sekarang ada batasan-batasan yang harus di jaga."
"Kamu mengerti maksud papa, Ken?"
Keanu hanya diam. Dia menyandarkan tubuhnya menatap lurus kedepan sampai punggung Kirana menghilang, berbelok masuk kedalam gerbang sekolah.
Mampukah dia jauh dari Kirana? Haruskah Keanu melepaskan adiknya saat ini? Keanu menggeleng, dia belum siap kehilangan dan mungkin tidak akan pernah siap.
"Abang belum bisa jauh darimu, Kirana" ucap Keanu lirih.
Dengan perasaan yang tidak bisa dia mengerti Keanu melajukan kendarannya. Mengapa rasanya sakit sekali saat Kirana menolaknya untuk di cium.
"Oh Tuhan, kuatkan aku, kuatkan untuk menerima semua ini." gumam Keanu.
Tidak jauh berbeda dengan Keanu, Kiranapun merasakan sakit yang sama. Terbiasa dengan kehangatan laki-laki itu, kini dia harus melepaskannya berlahan.
'Jika dia memang untukku, maka kuharap Engkau kembalikan dia padaku, Tuhan'
Kirana menuliska kata-kata itu di catatan kecil yang ada di dalam buku agenda yang selalu di bawanya.
"Lo kenapa?" Arjuna yang bertanya.
"Iya, kamu ada masalah apa Kirana?" Elma ikut bertanya.
"Tidak ada apa-apa. Memangnya aku kenapa?" Kirana balik bertanya setelah menjawab pertanyaan keduanya.
"Lo nggak biasanya diam" jawab Arjuna.
"Arjuna benar, pasti ada yang kamu pikirkan" sahut Elma.
"Memang ada. Aku sedang memikirkan mau kuliah dimana"
"Lo jadi mau kuliah keluar negeri?" tanya Arjuna.
"Belum tahu Jun. Kan, aku udah bilang masih memikirkan" jawab Kirana.
"Kalau serius, gue bilang daddy"
"Tidak usah ngerepotin daddy, Jun. Aku mau berusaha sendiri"
"Jadi mari kita belajar dengan lebih baik dan rajin lagi mulai sekarang"
"Aku setuju dengan Kirana, kita harus dapat nilai yang baik" sahut Elma dengan semangat.
"Tapi..." Elma tidak melanjutkan ucapannya, seketika dia merasa sedih.
"Tapi apa El?" tanya Arjuna.
"Aku enggak mau pisah sama Kiran" jawab Elma.
"Hanya sama Kiran? Sama gue enggak?" tanya Arjuna beruntun.
Kirana tersenyum melihat keduanya. Elma yang tersipu menundukkan kepalanya, sementara Arjuna tidak sabar menunggu jawaban Elma.
"Sama kamu juga, Jun. Tapi aku takut kamu yang enggak mau dekat sama aku" jawab Elma.
Arjuna mengusap wajahnya dengan kasar.
"Harus gimana lagi sih gue nunjukin ke elo, gue...."
"Arjuna itu suka sama kamu, Elma" Kirana melanjutkan ucapan Arjuna.
"Lo maukan jadi pacar gue?" tanya Arjuna pada Elma.
"Udah terima aja, rugi kamu kalau enggak terima dia."
"Kamu Kiran?" tanya Elma.
"Aku enggak apa-apa, selama kalian bahagia"
Kirana tersenyum, tugasnya menyatukan Arjuna dan Elma yang saling mencintai berhasil. Bagaimana dengan dirinya? Mengapa dia tidak memberitahu Keanu saja kalau dia mencintai laki-laki itu. Kirana meragu.
Waktu berganti hari dan hari berganti minggu, tanpa terasa tujuh bulan telah berlalu. Keanu sudah tidak pernah lagi menginap di rumah papa Agung. Tapi dia tetap mengantar Kirana sekolah seperti biasa. Kebiasaanya mencium Kirana sebelum turun dari mobil dia ganti dengan mengelus wajah dan memainkan pucuk kepala adiknya itu. Keanu juga hanya mengantar, dia tidak pernah lagi menjemput Kirana saat pulang sekolah.
Untuk mengisi waktunya yang biasa dia habiskan bersama Kirana, Keanu menggantinya dengan menyibukkan diri mengikuti kegiatan di kampusnya. Sayangnya hanya raganya di kampus tapi hatinya tak bisa berpaling memikirkan Kirana.
Ada jarak antara Keanu dan Kirana, memberi dampak yang baik. Mami Feni menghentikan kegiatannya mencarikan teman kencan untuk Keanu, dia juga tidak lagi mengganggu Kirana.
Kirana merasa cukup tenang tanpa gangguan dari mami Feni. Biasanya hampir setiap hari maminya menerornya dengan pesan-pesan peringatan untuk menjauhi Keanu. Kini pesan-pesan itu tidak lagi dia dapatkan.
Kirana menarik nafas panjang, dia yakin semakin lama dia semakin bisa menata hatinya untuk jauh dari Keanu. Keputusan sudah diambil, dia akan melanjutkan kuliah di Jogja, dia akan tinggal bersama eyang kakung dan eyang putrinya orang tua dari papi, papa dan bundanya yang saat ini menghabiskan masa tua mereka di kota pelajar tersebut.
Keanu tidak tahu dengan rencananya, Kirana meminta papa Agung dan mama Luna untuk merahasiakan ini. Biarlah nanti saja saat dia akan berangkat ke Jogja, dia baru memberi tahu abangnya.
"Besok penguman kelulusan jam berapa?" papa Agung yang bertanya.
"Jam sembilan, tapi Kiran ke sekolah pagi seperti biasa. Ada pengarahan dari kepala sekolah."
"Ken yang mengantar?" papa Agung kembali bertanya. Kirana mengangguk.
Mobil Keanu berhenti sedikit jauh dari gebang, tidak seperti biasanya.
"Hari ini pengumuman?" tanya Keanu.
"Iya" jawab Kirana sambil menganggukkan kepalanya.
"Abang yakin, kamu pasti lulus" Kirana tersenyum.
Keanu kembali melajukan kendaraanya sampai di depan gerbang sekolah.
"Nanti Abang jemput"
Kirana menoleh heran pada abangnya.
"Kita rayakan kelulusanmu dan Arjuna" lanjut Keanu ucapannya membuat Kirana mengangguk setuju.
Kepala sekolah telah selesai memberikan pengarahan, murid-murid kelas dua belas kembali kekelas mereka masing-masing. Sebentar lagi mereka akan dibagikan surat keputusan yang menerangkan mereka lulus atau tidak.
Kirana bisa bernafas lega, dia lulus dengan nilai yang sangat baik.
"Selamat ya Kirana, Elma" ucap Arjuna.
"Selamat juga buat kamu, Arjuna" balas Kirana dan Elma bersamaan.
"Selamat Elma" ucap Kirana.
"Selamat Kiran" balas Elma.
Ketiganya berpelukan meluapkan kebahagiaan. Tidak sia-sia usaha mereka bejuang selama beberapa bulan terakhir ini. Keanu melihat ketiganya dari luar jendela kelas. Sejak mengantar Kirana dia tetap berada di sekolahan, sengaja menunggu adiknya menerima kelulusan.
"Hemm" Deheman Keanu mengejutkan ketiganya.
"Abang" panggil Kirana tidak percaya.
Kirana berlari kepelukan Keanu yang langsung disambut laki-laki itu dengan tangan terbuka.
"Kiran lulus Bang" ucap Kirana.
"Bukankah Abang sudah katakan kalau kamu pasti lulus" mereka tersenyum dan saling memandang.
Mata keduanya tidak dapat di bohongi, jika mereka saling merindukan kedekatan seperti ini.
"Selamat sayang" ucap Keanu.
Kirana menyandarkan kepalanya didada Keanu, tempat ternyaman yang dia rasakan. Kirana menghangat, pelukan Keanu yang dia rindukan. Biarlah kali ini dia melanggar aturan papa Agung, besok-besok mereka akan terpisah oleh jarak dan waktu.
"Bang, hanya kiran yang di peluk. Gue kagak nih." tegur Arjuna pada Keanu, karena semakin erat memeluk Kirana.
Mendengar ucapan Arjuna, Kirana mengurai pelukannya dengan Keanu sambil terkekeh.
"Gue kan adik lo juga Bang" ucap Arjuna pada Keanu saat laki-laki itu akan memeluknya.
"Iya-iya. Selamat Arjuna" jawab Keanu.
"Terima kasih Bang. Kalau begini kan gue berasa beneran adik lo juga Bang, bukan Kirana doang" Keanu tertawa mendengar ucapan Arjuna.
"Ayo kita rayakan kelulusan kalian" ajak Keanu.
"Sory Bang, bukan gue nolak. Gue udah janji mau kumpul sama anak-anak" jawab Arjuna sambil menunjuk teman-temannya yang ada di kelas ini.
"Ajak Kiran aja, dia enggak ikutan takut dimarahin papa" lanjut Arjuna memberi tahu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments