★★★
Ariel terbangun dan membuka matanya, dia melirik ke kanan dan ke kiri, menemukan Randy dan Aditya sedang berada di ruangan itu. Ariel mengernyit merasa sakit disekujur tubuhnya. Perlahan dia mulai mengingat apa yang sebelumnya terjadi, dan akkhirnya ingat jika dia telah dihajar dan di pukuli orang beberapa orang yang tidak dikenalnya. Ariel juga tidak bisa menoleh dengan mudah karena lehernya diletakkan cervical corral untuk menahannya agar kepalanya tidak banyak bergerak. Artinya lukanya cukup parah.
Viona, Ariel mengingat bahwa seorang laki-laki berucap padanya mengenai Viona, laki-laki itu memgatakan jika Viona adalah istrinya, yang artinya Viona selama ini sudah membohonginya. Viona mempermainkannya. Ariel benar-benar merasa sakit, tidak hanya seluruh tubuhnya tetapi juga hatinya.
Melihat Ariel terbangun, Aditya dan Randy berpandangan sambil tersenyum, lalu terdengar ucapan syukur dari kedua sahabatnya itu. "Syukurlah Iel kau sadar.....! Jangan banyak bicara dan istirahat sajalah... Kami akan disini menjagamu...!" Ujar Aditya.
Ariel tersenyum tipis, suaranya tercekat tetapi dia mencoba mengucapkan terima kasih pada kedua sahabatnya itu.
"Lukamu disekujur tubuhmu, ada beberapa tulangmu yang patah, termasuk tulang rawan di hidungmu, tapi dokter sudah mengoprasinya, kau hanya butuh istirahat dan pemulihan saja...!" Ucap Randy.
Ariel memang merasakan sakit yang luar biasa dan memang yang harus dilakukannya saat ini adalah beristirahat. Perasaannya benar-benar hancur, dan dia akan sangat malu sekali jika Aditya dan Randy mengetahui hal ini bahwa dia sudah dibohongi serta dipermainkan oleh Viona yang ternyata sudah memiliki suami. Bahkan Ariel juga teringat pada Elea. Ini adalah aib yang sangat memalukan.
Malam harinya Ariel kembali terbangun, dan dia mendapati Adri adik Aditya sedang menungguinya. Tak lama setelah itu Randy, Aditya dan Cahya yaitu istri Aditya masuk ke ruangan perawatannya dengan wajah penuh kekhawatiran juga kemarahan. Melihat Aditya dan Randy, Ariel langsung bisa menebak jika kedua sahabatnya itu pasti sudah mencari tahu mengenai apa yang terjadi padanya sebenarnya, mengingat Aditya dan Randy adalah orang-orang yang akan berusaha keras mencari sesuatu yang sekiranya mengganjal di hati mereka, juga Randy yang memiliki banyak relasi serta anak buah yang selalu membantunya dalam mencari sesuatu yang dibutuhkannya seperti informasi dll.
"Aku sudah melihat rekaman cctv di apartemenmu, 4 orang laki-laki masuk ke dalam unitmu, mereka cukup lama disana, setelah itu mereka keluar menyeret perempuan, yang ku asumsikan itu adalah Viona, karena sebelumnya kau membawanya masuk....! Kemudian kau ditemukan sudah babak belur..." Gumam Randy.
Ariel memejamkan matanya, benar saja bahwa Randy dan Aditya pasti sudah mencari tahu tentang apa yang terjadi. Saat membuka mata, semua orang menatapnya dengan tatapan penuh pertanyaan serta penasaran menunggu jawaban darinya. Tetapi Ariel memilih untuk diam saja, ada perasaan malu yang tidak terbendung di dalam hatinya.
"Apa yang sebenarnya terjadi Iel????" Tanya Aditya.
Ariel memilih bungkam. Sementara Aditya dan Randy saling melempar pandangan. Mereka berdua terlihat bingung dan kemudian mencoba menyerah untuk tidak terlalu banyak bertanya. Akan tetapi sesuatu hal akhirnya membuat Ariel mulai berbicara adalah ketika Randy dan Aditya mengatakan bahwa besok mereka akan melaporkan kejadian ini pada pihak berwajib. Dengan cepat Ariel menolak usulan itu dan meminta Randy serta Aditya tidak perlu melakukannya karena setelah sembuh nanti, dia yang akan menyelesaikan masalah ini sendiri. Karena ini akan menjadi urusannya dengan Viona.
Ariel tentu saja menghindari rasa malu yang akan diterimanya jika Aditya dan Randy tahu mengenai siapa sebenarnya Viona, terlebih lagi Cahya, istri Aditya itu pasti nanti diam-diam akan menertawakannya jika tahu hal ini kemudian akan memberitahu Elea, mengingat Elea adalah sahabat baiknya. Fakta ini sangatlah memalukan, dan harus Ariel jaga baik-baik, berusaha menghalangi Randy dan Aditya mencari tahu lebih jauh mengenai hal ini.
"Tetapi bagaimana bisa kau akan membiarkan hal ini berlarut-larut Iel??? Kau hampir kehilangan nyawamu...!" Protes Cahya.
"Tidak apa Ca, aku akan menyelesaikannya sendiri nanti, aku sekarang hanya ingin fokus pada penyembuhanku saja, ku harap kalian juga tidak perlu mengkhawatirkanku secara berlebihan... Aku akan baik-baik saja.. Sekali lagi terima kasih...!"
Aditya menghela napasnya. "Oke baiklah jika itu yang kau inginkan....!"
Ariel merasa lega karena kedua sahabatnya mau menuruti keinginannya.
Hari berlalu, kondisi Ariel semakin membaik meskipun dia masih harus memakai alat bantu seperti kursi roda, atau tongkat untuk membantunya berjalan. Selama di rumah sakit Ariel dijaga oleh Ayahnya yang baru kembali dari luar negeri. Hubungan Ariel dengan Ayahnya sejak lama sudah tidak akur dan dalam proses pemulihan itu, Ariel sama sekali tidak pernah mengajak Ayahnya berbicara.
Setelah di ijinkan pulang, Ariel tidak kembali ke apartemennya karena Ayahnya tidak mengijinkan dan takut terjadi sesuatu lagi pada Ariel. Kali ini Ariel menurut dan dia pulang ke rumahnya, rumah masa kecilnya yang sudah lama tidak dia tinggali. Rumah itu hanya ditinggali oleh Artnya yang sudah sejak lama bekerja untuk keluarganya, yang bertugas mengurus rumah itu, sementara Ariel selama ini tinggal di apartemen miliknya dan Ayahnya berbisnis di luar negeri.
Hari berlalu, Ariel memulai kesibukannya meskipun masih belum sepenuhnya pulih. Pekerjaannya juga sudah menunggunya. Hingga suatu hari, Ayahnya meminta agar Ariel tinggal saja dirumah ini sampai kondisinya benar-benar pulih, dan membujuk Ariel agar lebih baik tinggal seterusnya di rumah ini mengingat Rumah ini sudah terlalu lama ditinggalkan. Rumah peninggalan dari nenek kakeknya. Rumah yang akan menjadi milik Ariel karena Ariel adalah anak tunggal, dan tentunya menjadi pewaris tunggal.
Ariel berpikir sepertinya memang dia harus tinggal lagi di rumah ini, meskipun tahu bahwa rumah ini menjadi awal dari kebenciannya pada Ayahnya. Rumah ini memang milik almh. Mamanya tetapi rumah ini pernah meninggalkan tragedi yang menyakiti hati Ariel selama bertahun-tahun.
Suatu hari, Ariel pun mengajak pengawal Ayahnya untuk pergi mengantarmya mengambil barang-barang miliknya yang ada di apartemen. Ariel diantar kesana, kemudian akan dibantu untuk mengemasi seluruh barang, seperti pakaian, buku, berkas-berkas dan lainnya.
Ada keraguan dan keengganan dari Ariel sebenarnya karena dia akan teringat dengan kejadian dimana dia hampir meregang nyawa karena dihajar oleh orang-orang dari suami Viona. Tetapi Ariel tidak memiliki pilihan lain karena banyak sekali barang penting dan berkas-berkas perusahaannya yang ada disana. Dia akan mengosongkan apartemen itu dan akan menjualnya saja karena dia tidak lagi tertarik untuk meninggalinya. Dia sudah seperti orang bodoh yang sudah dipermainkan oleh seorang perempuan. Viona menipunya habis-habisan dan merusak segalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 397 Episodes
Comments
Halimah Saadiyah
next
2022-05-29
1